Skizofrenia Penyakit Mental yang dialami JOKER
Film Joker rilis hari ini, 2 Oktober 2019 di seluruh bioskop Indonesia. Film Joker menceritakan perjalanan hidup sosok Arthur Fleck, musuh Batman yang mengalami mental breakdown sehingga berubah menjadi penjahat keji bernama Joker. Sosok Joker dikenal sebagai tokoh penjahat yang memiliki gangguan mental, salah satunya skizofrenia.
Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang memengaruhi seseorang dalam berpikir, bertindak, mengekspresikan emosi, memahami realitas, dan berhubungan dengan orang lain. Orang dengan skizofrenia sering mengalami masalah baik di masyarakat, di tempat kerja, di sekolah, dan dalam berhubungan karena takut kehilangan kontak dengan kenyataan.
Skizofrenia detailnya adalah sejenis penyakit mental di mana seseorang tidak dapat membedakan apa yang nyata dan yang dibayangkan. Dunia mungkin tampak seperti kumpulan pikiran, gambar, dan suara yang membingungkan.
Perubahan mendadak dalam kepribadian dan perilaku yang terjadi ketika orang dengan skizofrenia kehilangan kontak dengan kenyataan disebut sebagai episode psikotik.
Siapa pun bisa terkena skizofrenia. Kondisi ini mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia, dari semua ras dan budaya. Walaupun bisa terjadi pada usia berapa saja, skizofrenia biasanya muncul pertama kali pada usia remaja atau awal 20-an.
Gejalanya pun sulit dikenali karena biasanya tidak ada pemicu spesifik. Gejala awal mungkin hanya perubahan perilaku yang halus seperti perubahan nilai belajar, menarik diri dari sosial, sulit berkonsentrasi, menjadi temperamen, dan kesulitan untuk tidur.