INFO UNTUK ANDA

Kanker-Paru-Sang-Penyebab-Kematian-Akibat-Kanker-Terbesar-di-Kalangan-Pria.jpg
28/Apr/2025

Pada tahun 2022, jumlah kasus kanker paru di Indonesia mencapai 38.904 kasus.

Suatu kondisi di mana sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam organ paru-paru disebut kanker paru. Fungsi organ ini adalah menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas. 

Terdapat 2 jenis kanker paru, yaitu 

Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru, karena rokok mengandung zat penyebab kanker (karsinogen) yang merusak sel pelapis paru-paru. Perokok berat mengalami kerusakan sel dan jaringan pelapis paru-paru akibat paparan berulang. 

 

Gejala Kanker Paru

Sebagian besar gejala kanker terjadi dalam organ paru, tapi juga mungkin dialami di beberapa bagian tubuh lain jika sel abnormal sudah menyebar. Gejala juga dibedakan berdasarkan intensitas keparahan penyakit. 

  • Ketidaknyamanan atau nyeri di dada.
  • Batuk yang tidak hilang atau semakin memburuk dari waktu ke waktu.
  • Masalah pernapasan.
  • Mengi.
  • Darah dalam dahak.
  • Suara serak.
  • Masalah dalam menelan.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kehilangan berat badan tanpa alasan.
  • Merasa sangat lelah.
  • Peradangan atau sumbatan di paru-paru.
  • Pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di daerah paru-paru.

Komplikasi Kanker Paru

Kanker paru yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain: 

  • Sesak napas. Kondisi ini terjadi akibat kanker memblokir saluran udara utama, sehingga menyebabkan cairan menumpuk di sekitar paru-paru.
  • Rasa sakit. Kondisi ini terjadi akibat kanker telah menyebar ke lapisan paru-paru atau ke area tubuh lain, seperti tulang.
  • Cairan di dada (efusi pleura). Kondisi ini terjadi akibat penumpukan cairan di ruang yang mengelilingi paru-paru (pleura).
  • Metastasis. Kondisi ini terjadi ketika sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain, seperti otak dan tulang.

Pencegahan Kanker Paru

Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker. Namun, kamu dapat menurunkan risikonya dengan melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Berhenti merokok. 
  • Hindari asap rokok.
  • Hindari paparan karsinogen. 
  • Konsumsi buah dan sayuran..
  • Berolahraga secara rutin 30 menit sehari

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Apasih-Rematik-Itu.jpg
25/Apr/2025

Penyakit rematik adalah suatu kondisi medis yang mencakup sekumpulan penyakit (lebih dari 80 jenis) yang menyebabkan kelainan pada otot, sendi, dan struktur yang mengelilingi mereka. Berikut ini adalah dua kategori rematik yang berbeda:

  1. Rematik autoimun: rheumatoid arthritis (peradangan pada area sendi yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang persendian yang sehat) dan lupus (peradangan autoimun yang dapat menyerang organ tertentu, seperti sendi, kulit, dan ginjal).
  2. Rematik non-autoimun: Osteoarthritis (pengapuran sendi yang disebabkan oleh kerusakan tulang rawan) dan gout arthritis (asam urat tubuh yang terlalu tinggi yang menyebabkan radang sendi) 

 

Apakah Benar, Mandi Malam sebabkan Rematik? 

Mandi di malam hari tidak menyebabkan rematik, melainkan mitos. Namun, mandi malam dengan air dingin dapat memperparah kondisi seseorang yang sudah mengidap rematik

Hal ini dikarenakan udara dingin atau air dingin dapat mengakibatkan perubahan konsistensi cairan sendi yang dapat memperparah kekakuan otot dan sendi. 

Untuk mencegah terjadinya rematik, anda dapat melakukan : 

  1. Gaya hidup bersih dan sehat
  2. Jaga berat badan ideal
  3. Rutin berolahraga, selain untuk mencegah rematik, olahraga juga dapat mencegah osteoarthritis dan menjaga kesehatn sendi
  4. Kelola stres
  5. Hindari merokok atau asapnya, sebab Rokok mengandung zat kimia yang dapat menyebabkan peradangan pada sinovium, atau jaringan yang melapisi persendian, 
  6. Untuk mencegah rematik, Anda juga dapat mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3 dan vitamin D, mengurangi jumlah gula, garam, dan minuman bersoda yang Anda konsumsi, dan menghindari minuman beralkohol. 

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


WhatsApp-Image-2025-04-23-at-16.08.00.jpeg
24/Apr/2025

Lepra, juga dikenal sebagai kusta, adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae.  Penyakit kusta dapat menyebar melalui percikan ludah ketika pengidapnya batuk atau bersin. Kusta adalah jenis penyakit kulit yang dapat ditangani dan jarang menjadi penyebab kematian, tetapi infeksi bakteri yang menyebabkan kusta dapat menyebabkan kecacatan.Bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui droplet.

Bakteri ini membutuhkan waktu yang lama untuk berkembang biak dalam tubuh pengidapnya. 

 

Selain penyebab utama di atas, beberapa faktor dapat menyebabkan kusta :

  • Sistem kekebalan tubuh terganggu
  • Berkunjung atau menetap ke kawasan endemik kusta
  • Bersentuhan dengan hewan yang dapat menyebarkan bakteri kusta, seperti armadillo

 

Jenis-jenis Kusta

Kusta terbagi menjadi enam jenis berdasarkan tingkat keparahan gejalanya, berikut masing-masing penjelasannya.

  • Lepromatous leprosy
  • Borderline lepromatous leprosy
  • Mid-borderline leprosy
  • Tuberculoid leprosy
  • Borderline tuberculoid leprosy
  • Intermediate leprosy

 

Gejala penyakit kusta

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bakteri kusta memerlukan waktu yang lama untuk berkembang biak, sehingga gejalanya biasanya tidak jelas pada awalnya dan muncul secara bertahap.

  • Anhidrosis adalah keadaan di mana kulit tidak mengeluarkan keringat.
  • Luka pada telapak kaki tidak terasa nyeri.
  • Kulit menjadi mati rasa, termasuk kehilangan kemampuan untuk merasakan sentuhan, tekanan, suhu, bahkan rasa nyeri. 
  • Kulit terasa kering dan kaku. 
  • Saraf membesar, biasanya pada lutut dan siku. 
  • Alis dan bulu mata rontok permanen. 
  • Mimisan. 
  • Timbul bercak dengan warna lebih terang
  • Terdapat benjolan atau bengkak pada wajah dan telinga. 
  • Otot pada kaki dan tangan melemah.
  • Mata kering dan jarang mengedip

 

Diagnosis Kusta 

Dokter melakukan diagnosis kusta dengan menanyakan gejala atau keluhan pasien lalu melihat apakah ada luka pada kulit. Dokter biasanya melakukan pemeriksaan pendukung jika kusta sudah cukup parah untuk mengetahui apakah bakteri telah menyebar ke organ lain. Yaitu dengan : 

  • Hitung darah lengkap
  • Pemeriksaan fungsi hati atau liver
  • Tes kreatinin
  • Menjalani biopsi saraf

 

Pengobatan Kusta

Dalam pengobatan kusta, metode utama adalah pemberian antibiotik. Penderita kusta akan diberi antibiotik selama 1-2 tahun, dan durasi, jenis, dan dosis antibiotik tersebut akan disesuaikan dengan jenis kusta yang diderita.

Pengobatan kusta yang paling umum di Indonesia adalah metode Multidrug Therapy (MDT), yang menggabungkan dua antibiotik atau lebih. Operasi biasanya dilakukan dengan tujuan jika dibutuhkan penanganan lanjutan:

  • Menormalkan fungsi tubuh
  • memperbaiki saraf dan bentuk tubuh yang rusak

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL2.jpg
17/Apr/2025

Pasti ada diantara Sobat eRSIy yang pernah mendengar rumor tentang pencabutan gigi yang menyebabkan terjadinya kebutaan. Akibatnya, masyarakat menjadi takut apabila akan mencabut giginya. Namun, apakah rumor tersebut benar adanya? 

Kondisi-kondisi yang Membutuhkan Tindakan Pencabutan Gigi

Pencabutan gigi merupakan salah satu tindakan yang paling banyak dilakukan oleh dokter gigi. Biasanya pencabutan dilakukan karena kondisi gigi berlubang yang sudah tidak dapat ditambal atau dipertahankan lagi, sehingga apabila tidak dilakukan pencabutan bisa membahayakan kesehatan jaringan di sekitarnya dan membahayakan kesehatan tubuh. 

 

Selain itu, berikut ini beberapa kondisi yang membutuhkan tindakan pencabutan gigi seperti 

 

  • Perawatan kawat gigi untuk memenuhi kebutuhan ruang
  • Gigi yang berada di garis fraktur atau patahan tulang rahang, agar tidak menghambat penyembuhan atau menyebabkan infeksi
  • Gigi yang mengalami overeruption (kelainan posisi)
  • Gigi yang patah atau retak
  • Penyakit periodental
  • Gigi yang mengalami gangguan pertumbuhan, seperti yang biasa terjadi pada geraham bungsu
  • Gigi supernumerary (gigi dengan jumlah yang berlebih)

Rumor di masyarakat yang menyebut bahwa cabut gigi, terutama gigi atas, bisa menyebabkan kebutaan adalah mitos belaka. Ini karena gigi dan mata tidak berhubungan secara langsung dengan cabang saraf yang berbeda. 

Saraf mata adalah saraf Optalmikus, sedangkan saraf gigi rahang atas adalah saraf Maksilaris dan saraf gigi rahang bawah adalah saraf Mandibularis. Saraf mata dan gigi keluar dari otak dalam keadaan terpisah juga melewati jalur yang berbeda. Sehingga, tindakan pencabutan gigi tidak akan terkait langsung dengan komplikasi yang melibatkan organ mata.

 

Pencabutan gigi yang dilakukan sesuai prosedur tidak akan menimbulkan efek negatif pada pasien asalkan pasien menginformasikan kepada dokter terkait riwayat penyakitnya seperti diabetes, hipertensi, ataupun penyakit jantung yang mungkin akan berpengaruh pada tindakan pencabutan yang berguna untuk mempersiapkan kondisi tubuh yang prima pada saat pencabutan gigi pasien. 

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-5.jpg
12/Apr/2025

Stroke adalah gangguan aliran darah ke otak akibat pembekuan darah (iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (hemoragik). Stroke dapat menyebabkan kematian sel otak dalam hitungan menit.

Bagian tubuh yang dikontrol oleh bagian otak yang rusak akan kehilangan kemampuan untuk berfungsi. Stroke biasanya terjadi pada orang di atas 60 tahun, tetapi stroke juga dapat terjadi pada usia muda. 

Penyebab Stroke di Usia Muda : 

  • Gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan minum alkohol
  • Tidak berolahraga
  • Konsumsi makanan instan terlalu sering
  • Konsumsi gorengan atau junk food berlebihan
  • Memiliki riwayat penyakit degeneratif, seperti diabetes, hipertensi, obesitas
  • Stres berat 

Namun, WHO menyatakan bahwa gejala klinis penyakit stroke dapat berkembang cepat, memberat, dan bertahan selama lebih dari satu hari. 

Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak, kecacatan, atau bahkan kematian jika tidak ditangani segera.

 

Banyak mitos yang beredar tentang stroke, salah satunya adalah bahwa stroke hanya menyerang usia lanjut. Namun, stroke dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Maka, sobat eRSIy juga harus waspada ketika terdapat gejala sebagai berikut, yaitu : 

Gejala Stroke: 

  1. Wajah melemah satu sisi, tidak dapat tersenyum, dan mata terkulai
  2. Lengan melemah dan mati rasa
  3. Cara bicara tidak jelas atau kacau dan sulit memahami apa yang orang lain katakan
  4. Sulit berjalan karena kehilangan keseimbangan 
  5. Sakit kepala secara tiba-tiba

Namun, Sobat eRSIy tidak perlu khawatir, Stroke di usia muda dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti :

  • Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran segar, serta makanan rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol 
  • Membatasi konsumsi gula dan garam
  • Berolahraga secara teratur, seperti aerobik minimal 3 kali seminggu 
  • Menjaga kualitas dan waktu tidur, yaitu antara 7−8 jam sehari 
  • Menghindari asap rokok dan vape 
  • Mengelola stres 
  • Cek kesehatan secara rutin

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-4.jpg
10/Apr/2025

Human Metapneumo Virus (HMPV)

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA yang menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda.

 

Gejala Infeksi HMPV

  1. Batuk
  2. Pilek
  3. Demam
  4. Sakit tenggorokan
  5. Kesulitan bernapas (pada kasus yang parah)
  6. Bronkiolitis (peradangan saluran udara kecil)
  7. Pneumonia

 

Kelompok Rentan

  1. Anak-anak di bawah 5 tahun
  2. Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas
  3. Pasien dengan sistem imun lemah
  4. Pasien dengan penyakit pernapasan kronis

 

Cara Penularan

  1. Kontak langsung dengan penderita
  2. Udara (droplet)
  3. Sentuhan dengan permukaan terkontaminasi

 

Pencegahan

  1. Mencuci tangan secara teratur
  2. Menggunakan masker
  3. Menghindari kerumunan
  4. Vaksinasi (belum tersedia secara luas)
  5. Menggunakan disinfektan

 

Pengobatan

  1. Istirahat
  2. Hidrasi
  3. Obat antivirus (untuk kasus berat)
  4. Oksigenasi
  5. Perawatan suportif

 

Situasi Terkini

  1. Peningkatan Kasus: China melaporkan peningkatan kasus HMPV, terutama di kalangan anak-anak dan warga emas (lansia)¹.
  2. Pengawasan: Negara-negara seperti Hong Kong dan Jepang memperketat pemantauan dan mengambil langkah pencegahan ¹.
  3. Tidak Ada Vaksin: Belum ada vaksin untuk HMPV, sehingga pencegahan dan pengobatan fokus pada gejala.

 

Sumber

  1. WHO (World Health Organization)
  2. CDC (Centers for Disease Control and Prevention)
  3. Kementerian Kesehatan RI

 

Berikut beberapa penelitian dan informasi terbaru tentang Human Metapneumovirus (HMPV) pada tahun 2025:

 

# Penyebaran HMPV

– HMPV sedang merebak di China, terutama di wilayah utara, dengan peningkatan kasus yang signifikan.

– Virus ini menyebar dengan cepat melalui droplet yang dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi 

 

# Gejala dan Komplikasi

– Gejala HMPV bervariasi, mulai dari ringan seperti batuk dan pilek, hingga lebih serius seperti pneumonia dan kegagalan pernapasan 

– Komplikasi berat seperti bronkiolitis dan pneumonia dapat memicu sesak napas, demam tinggi, dan mengi yang mengganggu aktivitas sehari-hari

 

# Pencegahan

– Tidak ada vaksin untuk HMPV, sehingga pencegahan menjadi kunci utama 

– Langkah-langkah pencegahan meliputi mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker di tempat umum, dan membersihkan permukaan yang sering disentuh 

 

# Pengobatan

– Pengobatan antivirus spesifik untuk HMPV belum tersedia 

– Penanganan utama berfokus pada meredakan gejala dengan obat pereda nyeri dan demam seperti paracetamol atau ibuprofen

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-9.jpg
21/Mar/2025

Pemberian makanan tambahan pendamping ASI dimulai ketika usia bayi menginjak 6 bulan menurut WHO (World Health Organization), makanan pendamping ASI (MPASI) yang diberikan kepada bayi juga  harus mengandung proporsi karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin dan mineral.

Hal ini penting untuk bayi yang sedang mengalami masa pertumbuhan mereka. Pengolahan dan penyajian makanan harus dilakukan secara higienis. Berikut adalah contoh variasi bahan makanan di sekitar kita yang bisa diolah menjadi MPASI bernutrisi:

  • Nasi, ubi, singkong, kentang, dan gandum sebagai sumber karbohidrat.
  • Sumber protein hewani, seperti telur, ayam, hati ayam, ceker, daging sapi, ikan mas, ikan kembung, kerapu, dan udang, serta susu dan produk turunannya, seperti yogurt dan keju.
  • Sumber protein nabati terdapat dalam kacang-kacangan, seperti kacang polong, buncis, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, dan olahan kedelai, seperti tahu dan tempe.
  • Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin A, vitamin C, zat besi, dan fosfor. Jenis sayuran yang bisa diolah menjadi makanan pendamping ASI misalnya bayam, kangkung, labu siam, labu kuning, wortel, brokoli, buncis, dan tomat.
  • Buah-buahan merupakan sumber vitamin A, B, B1, B6, mineral, dan serat. Utamakan memberi buah yang lunak atau berair seperti pisang, alpukat, papaya, manga, jeruk, melon, semangka.
  • Asam lemak, seperti dalam minyak zaitun, minyak kelapa, lemak sapi, dan brutu ayam juga dibutuhkan oleh bayi untuk menambah kalori dan mendukung perkembangan otak, saraf, menyerap vitamin, serta produksi hormon.

Tips MPASI agar bayi selalu lahap : 

  1. Sobat eRSIy bisa berkreasi dengan cara mengukus, merebus, atau menumis dengan tambahan bumbu aromatik, seperti bawang merah, bawang putih, serai, dan daun salam.
  2. Hindari menambahkan garam dan gula pada makanan bayi.
  3. Berikan makanan pendamping ASI 2-3  kali sehari, bersama dengan 1–2 kali makanan selingan. Porsinya dimulai dengan 3 sendok makan dan kemudian naik perlahan hingga 125 ml. 
  4. Sobat eRSIy dapat mulai menaikkan tekstur MPASI menjadi cincang halus hanya setelah Si Kecil berusia 9 bulan. Jika Si Kecil sudah terbiasa, teksturnya dapat dinaikkan menjadi cincang kasar. Perubahan tekstur dan porsi makan yang dilakukan secara bertahap akan membuat Si Kecil lebih mudah menyesuaikan diri dengan makanan keluarga di usia satu tahun.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-15-1.png
17/Mar/2025

Menjadi ibu merupakan anugerah terindah bagi setiap wanita yang telah berkeluarga. Tentunya semua orang tua berharap keturunannya lahir dengan sehat dan sempurna, oleh sebab itu, ibu hamil harus selalu memperhatikan apa yang dikonsumsi selama kehamilan. 

 

Saat hamil, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin. Ini karena semua makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan mempengaruhi janin dalam kandungannya. Ada makanan yang baik untuk pertumbuhan, tetapi ada pula yang membahayakan kesehatan janin, kira-kira apa saja ya makanan yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil? 

 

Susu atau keju yang belum dipasteurisasi 

Pasteurisasi adalah proses pemanasan yang membunuh bakteri dalam makanan atau minuman tanpa merusak nutrisinya. Oleh karena itu, sebaiknya Bumil tidak mengonsumsi susu yang belum dipasteurisasi karena bisa mengandung bakteri yang membahayakan kesehatan janin.

 

Makanan laut yang mengandung merkuri tinggi, seperti : 

Tenggiri, hiu, tuna, kerang, todak, dan swordfish adalah beberapa jenis ikan laut yang mengandung merkuri tinggi. Ibu hamil dapat mengalami masalah saraf, ginjal, dan sistem kekebalan tubuh jika terlalu banyak mengonsumsi makanan laut yang bermerkuri.

  • Ikan mentah atau yang dimasak kurang matang

  • Daging mentah atau kurang matang

  • Buah dan sayuran yang tidak dicuci

  • Jeroan

  • Telur mentah : Bakteri ini dapat menimbulkan infeksi yang membuat ibu hamil muntah-muntah, demam, diare, dan kram perut. Dalam beberapa kasus, kram perut akibat infeksi ini bahkan bisa menyebabkan kelahiran prematur.

  • Kafein : Selama hamil, konsumsi kafein dalam sehari sebaiknya tidak lebih dari 200 mg atau sekitar 2–3 gelas kopi, terutama pada trimester pertama kehamilan.

  • Alkohol

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-14.png
13/Mar/2025

Penyakit jantung merujuk pada sejumlah kondisi yang berdampak pada fungsi normal jantung. Beberapa jenis penyakit jantung meliputi penyakit jantung koroner, gagal jantung, aritmia, dan penyakit jantung bawaan. Kondisi-kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan baik, mengakibatkan gangguan sirkulasi darah, dan berpotensi menjadi ancaman serius bagi kesehatan seseorang.

 

Penyebab penyakit jantung ?

Penyebab penyakit jantung dapat bervariasi tergantung pada jenisnya. Beberapa faktor risiko umum yang dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung meliputi:

  • Kolesterol Tinggi: Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
  • Tekanan Darah Tinggi: Tekanan darah tinggi yang tidak terkelola dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung.
  • Merokok: Kebiasaan merokok dan paparan asap rokok dari orang lain dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner.
  • Diabetes: Diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan mengakibatkan kerusakan pada jantung.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
  • Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang tidak aktif dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung.
  • Riwayat Keluarga: Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa.
  • Stres: Stres yang berkepanjangan dapat berdampak pada kesehatan jantung.

 

Gejala Penyakit Jantung ?

Gejala penyakit jantung dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakit yang dialami oleh individu. Beberapa gejala umum yang mungkin muncul antara lain:

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di area dada (angina).
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Kelelahan yang berlebihan.
  • Pusing atau kehilangan kesadaran.
  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau bagian tubuh lainnya.
  • Detak jantung yang tidak teratur atau berdebar-debar.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di bagian atas perut, punggung, atau lengan.

 

Apa saja pantangan makanan untuk penderita penyakit jantung yang wajib dihindari?

Makanan tinggi lemak dan kolesterol

Daging Olahan

Membatasi asupan garam

Makanan tinggi gula

Makanan Fast Food

 

Bagaimana cara penyegahannya ?

Pencegahan penyakit jantung sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyakit jantung meliputi:

  • Mengadopsi Gaya Hidup Sehat: Mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, dan mengelola stres dengan baik.
  • Memantau Tekanan Darah dan Kolesterol: Secara rutin memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol serta mengambil langkah-langkah untuk memastikan keduanya tetap dalam batas normal.
  • Menjaga Berat Badan yang Sehat: Memelihara berat badan ideal dengan menjaga keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik.
  • Menghindari Konsumsi Alkohol Berlebihan: Mengurangi konsumsi alkohol yang berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Menjaga Kesehatan Mental: Mengelola stres dan menjaga kesehatan mental secara keseluruhan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

 

Komplikasi 

Penyakit jantung dapat mengakibatkan komplikasi serius, antara lain:

  • Gagal Jantung: Suatu kondisi di mana fungsi jantung terganggu, sehingga kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif menurun.
  • Serangan Jantung: Terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti atau terganggu, yang dapat merusak otot jantung.
  • Aritmia: Gangguan pada irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
  • Stroke: Penyakit jantung yang tidak terkelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-13.png
11/Mar/2025

Kesehatan yang optimal ditandai dengan berfungsinya sistem tubuh dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang untuk mengenali dan mendeteksi berbagai masalah yang mungkin muncul dalam tubuh, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan segera dan mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius.

Salah satu kondisi yang dapat mengganggu fungsi tubuh adalah penyakit ginjal kronis. Ginjal memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh, seperti menyaring darah dan mengatur keseimbangan cairan. Apabila fungsi ginjal terganggu, hal ini dapat mengancam kesehatan individu.

Batu ginjal terbentuk akibat penumpukan limbah dalam darah yang mengkristal di ginjal. Ada empat jenis batu ginjal yang dikategorikan berdasarkan bahan penyusunnya, yaitu kalsium, asam urat, struvit, dan sistin.

Gejala batu ginjal pada wanita biasanya muncul ketika batu tersebut terjebak di saluran ureter yang sempit, yang mengakibatkan nyeri hebat secara tiba-tiba. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut kolik ginjal.

 

Gejala Batu Ginjal Seperti apa?

  1. Gejala yang paling sering terjadi adalah nyeri tajam dan kram yang dirasakan di punggung dan pinggang, yang dapat menjalar ke perut bagian bawah atau pangkal paha. Nyeri ini muncul secara tiba-tiba dan bersifat hilang timbul.
  2. Penderita mungkin juga merasakan dorongan kuat untuk buang air kecil, yang sering disertai dengan rasa nyeri atau sensasi panas saat buang air kecil. 
  3. Urine bisa berwarna gelap atau kemerahan karena adanya darah.
  4. Pada pria, nyeri juga dapat dirasakan di ujung penis. 
  5. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk mual dan muntah.

 

Penyebab terjadinya batu ginjal ?

  1. Obesitas.
  2. Kurangnya konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup.
  3. Produksi urin yang rendah, yang bisa disebabkan oleh dehidrasi atau kurangnya asupan cairan.
  4. Sering mengonsumsi makanan yang tinggi protein.
  5. Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam, yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu kalsium.
  6. Kondisi diare kronis atau masalah pada usus.
  7. Riwayat keluarga, seperti saudara atau orang tua yang memiliki penyakit batu ginjal, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami batu ginjal.
  8. Kondisi medis lain, seperti kelainan pada kelenjar paratiroid, yang berperan dalam mengatur metabolisme kalsium dan dapat menyebabkan kadar kalsium yang tinggi dalam darah dan urin.

 

Bagaimana Cara Mencegah Batu Ginjal ?

  1. Lakukan kebiasaan minum secara teratur sepanjang hari.
  2. Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup, sekitar 2,5–3 liter setiap hari.
  3. Pilihlah minuman dengan pH netral, seperti air putih atau susu.
  4. Terapkan pola makan yang seimbang dan bervariasi.
  5. Tingkatkan konsumsi sayuran, serat, dan buah-buahan.
  6. Hindari mengonsumsi suplemen dan vitamin secara berlebihan; sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika perlu mengonsumsi suplemen kalsium atau vitamin.
  7. Batasi asupan garam, tidak lebih dari 3 hingga 5 gram per hari.
  8. Kurangi asupan makanan yang dapat meningkatkan kadar asam urat.
  9. jaga berat badan tetap ideal (Indeks Massa Tubuh antara 18-25 kg/m²).
  10. Hindari konsumsi protein hewani yang berlebihan.
  11. Pastikan asupan kalsium yang memadai, yaitu 1000-1200 mg per hari.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

CopyRight, 2025. Yayasan RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?