INFO UNTUK ANDA

katarak.jpg
07/Oct/2024

ANATOMI MATA

 

DEFINISI KATARAK

Katarak adalah proses degeneratif berupa kekeruhan di lensa bola mata sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan penglihatan sampai kebutaan. Kekeruhan ini disebabkan oleh terjadinya reaksi biokimia yang menyebabkan koagulasi protein lensa.

 

EPIDEMIOLOGI

Menurut data WHO, katarak menyebabkan sekitar 20 juta kebutaan pada tahun 2010. Secara global, diperkirakan bahwa prevalensi katarak pada individu berusia >50 tahun adalah 47,8%. Prevalensi katarak di Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Sebuah studi melaporkan bahwa prevalensi katarak mencapai 23%.

 

ETIOLOGI-FAKTOR RISIKO

  • Usia lanjut (>50 tahun)
  • Riwayat keluarga
  • Penyakit mata lainnya (Glaukoma, infeksi, trauma)
  • Merokok
  • Paparan sinau ultraviolet
  • Kelainan sistemik (Diabetes mellitus)
  • Penggunakan tetes mata steroid (tanpa resep dokter)

 

KLASIFIKASI

Kongenital/ Bawaan Lahir

Sering terjadi pada anak/bayi dengan riwayat infeksi TORCH saat kehamilan

Didapat/Acquired

  • Senilis -> terjadi akibat proses penuaan (usia >50 tahun)
  • Stadium Insipien-> penurunan penglihatan minimal
  • Stadium Matur -> penurunan penglihatan mulai mengganggu
  • Stadium Matur -> penurunan penglihatan mengganggu
  • Stadium Hipermatur -> penurunan penglihatan sangat mengganggu
  • Traumatika -> terjadi akibat adanya trauma pada mata (trauma tumpul, radiasi ion, dll)
  • Sekunder -> berhubungan dengan penyakit sistemik (diabetes, hipokalsemia) ataupun riwayat penggunaan obat-obatan (steroid)

 

TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala katarak, meliputi:

  • Penglihatan kaur, ciri khasnya adalah seperti melihat dari balik airterjun atau kabut putih
  • Penglihatan ganda
  • Silau
  • Penglihatan semakin blur, walaupun sudah berganti-ganti ukuran kacamata

 

TATALAKSANA

  • Penatalaksanaan katarak -> tindakan pembedahan
  • Dilakukan pembedahan ICCE atau ECCE

 

PENCEGAHAN

  • Makan makanan yg mengandung vitamin e dan c dapat memperlambat terjadinya katarak
  • Penggunaan kacamata frame atau topi bulat dapat mengurangi paparan dari sinar UV yang masuk ke mata

 

KOMPLIKASI

  • Pre operatif
    • Glaukoma fakomorfik
    • Glaukoma fakolitik
  • Intra Operatif
    • Hifema
    • Iridodialisis
    • Pendarahan ekspulsif
    • Prolaps korpus vitreus
  • Post Operatif
    • Hifema
    • Prolaps iris
    • Endoftalmitis
    • Edema kornea
    • Glaukoma sekunder

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


kulit-lansia.jpg
02/Oct/2024

Indah Purnamasari, Sp.D.V.E; M.Ked.Klin

 

Seiring bertambahnya usia dan memasuki lanjut usia (lansia), kita dihadapkan pada berbagai tantangan masalah kesehatan. Diantaranya adalah keluhan nyeri sendi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, katarak dan gangguan pendengaran; tak terkecuali kesehatan kulit pada lansia juga harus diperhatikan.

Proses penuaan adalah proses biologi yang dinamis yang pasti akan terjadi pada semua orang tak terkecuali disertai penurunan secara progresif dari fungsi dan kemampuan perbaikan dari organ (termasuk kulit). Penuaan yang baik adalah penuaan yang dapat dijalani dengan sukses dan bahagia Successfully Aging Elderly (SAE). Menurut World Health Organization (WHO) Batas usia lanjut atau tua adalah 65 tahun, namun batas ini turun menjadi usia 60 tahun di negara berkembang. Istilah ‘tua’ dibagi menjadi beberapa periode, yaitu older (≥ 60-65 tahun), very old (80-85  tahun)  dan  oldest old (≥ 85 tahun).

Penuaan kulit secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni penuaan intrinsik atau penuaan kronologis terkait dengan semakin bertambahnya usia dan penuaan ekstrinsik yang terkait dengan paparan faktor-faktor luar.

Penuaan intrinsik terjadi akibat proses penuaan yang normal dan terjadi pada semua individu. Penuaan instrinsik dipengaruhi oleh bertambahnya usia, ras, jenis kelamin, gen, hormon, dan sebagainya. Perubahan klinis pada penuaan intrinsik dapat dilihat pada kulit yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung, Perubahan yang terjadi berupa penurunan fungsi sawar kulit, melambatnya turnover sel epidermis, serta vaskularisasi pada lapisan kulit berkurang, sehingga kulit menjadi atrofi. Sel yang paling terpengaruh adalah keratinosit dan fibroblas, yang mengalami penurunan jumlah. Selain itu, jumlah sel fibroblas, kolagen, serabut elastik, menurun pada lapisan dermis; berkurangnya jumlah folikel rambut, produksi sebum, kemampuan stratum korneum untuk mengikat air; sehingga menyebabkan kulit menjadi kering. Manifestasi klinis akibat penuaan intrinsik meliputi kulit kering, menipis, rapuh, muncul kerutan halus, warna kulit tampak transparan, kadang muncul seboroik/keratosis, milia, dan beberapa tumor jinak lainnya.

Penuaan kulit ekstrinsik atau photoaging merupakan proses penuaan yang terjadi lebih cepat akibat faktor eksternal, seperti pajanan sinar matahari kronis, polusi udara, rokok, alkohol, dan nutrisi yang buruk. Perubahan-perubahan pada kulit akibat penuaan ekstrinsik ini dapat terjadi

bahkan sebelum terjadinya proses penuaan intrinsik. Perubahan pada lapisan epidermis berupa peningkatan pigmentasi (misalnya lentigines atau hiperpigmentasi yang disertai atrofi), hiperkeratosis, elastosis dan basophilic appearance collagen yang menggantikan serabut kolagen. Penuaan ekstrinsik (photoaging) menimbulkan gejala klinis berupa kulit yang menebal dan teraba kasar, kerut dalam, banyak didapatkan pelebaran pembuluh darah kecil pada permukaan kulit/teleangiektasis, perdarahan didalam kulit/ekimosis, keratosis seboroik, bercak-bercak kecoklatan dikulit/lentigo, kulit kering/xerosis, warna kulit yang tidak merata, serta peningkatan jumlah lesi premaligna atau jinak.

Gambar 1. Perbedaan anatomi kulit dewasa dan lansia

PERMASALAHAN KULIT PADA LANSIA

Permasalahan kulit pada lansia sering tidak dikeluhkan sehingga tidak terlapor oleh pasien. Permasalahan kulit yang terabaikan akan menjadi masalah pada penurunan kualitas hidup kelompok lansia. Permasalahan kulit tersering pada lansia adalah kulit kering, gatal, bercak merah, maupun perih. Adanya berbagai keluhan pada penyakit kulit dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi pada kulit, akibat penyakit kulit yang mendasari maupun keluhan subyektif yang menyertainya.

Kulit kering atau xerosis kutis merupakan masalah yang paling sering pada lansia, dan menjadi penyebab tersering keluhan gatal pada lansia. Kulit kering adalah kondisi kulit yang mengalami kekurangan kandungan air pada lapisan kulit. Kondisi tersebut terjadi akibat menurunnya aktivitas kelenjar keringat, kelenjar minyak, gangguan produksi filaggrin, serta menurunnya jumlah pelembap alami kulit natural moisturizing factor (NMF) atau kondisi penyakit lainnya (gagal ginjal kronik, penyakit hati, aterosklerosis tungkai bawah, penyakit

 

autoimun, hepatitis C, defisiensi nutrisi (terutama zink dan asam lemak esensial), penyakit tiroid, gangguan neurologis (keringat berkurang). Faktor lingkungan juga berperan seperti musim dingin, penggunaan air conditioning (AC) dan kelembaban udara rendah di lingkungan yang panas, penggunaan sabun yang tidak tepat atau air yang terlalu panas untuk mandi, atau penggunaan bedak berlebihan yang merupakan bahan pengering untuk kulit kering.

Kulit kering terjadi terutama pada ekstremitas dengan gambaran klinis kulit kasar, bersisik, gatal, kemerahan, hingga kulit pecah-pecah. Apabila kulit yang gatal dan kering digaruk, akan rentan terjadi perlukaan atau infeksi kuman pada kulit. Oleh karena itu, lansia membutuhkan perawatan kulit dasar untuk sehari-hari.

Gambar 2. Gambaran kulit kering / xerosis kutis

(a) Kulit kasar dan bersisik; (b) keriput disertai sisik tipis; (c) eritema;

(d) sisik kasar dan retak-retak

Perawatan kulit pada lansia membutuhkan perhatian khusus, karena pada lansia sering mengalami lebih dari satu penyakit. Perawatan kulit lansia meliputi membersihkan kulit, mempertahankan hidrasi dan kelembaban kulit, melindungi kulit dan mencegah kerusakan kulit. Berikut hal-hal yang dapat diperhatikan pada perawatan kulit lansia:

  • Mencegah kerusakan kulit
    • Hindari kontak dengan bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau alergi
    • Pada lansia yang sering tirah baring membutuhkan perubahan posisi miring kanan-kiri setiap 2 jam untuk menghindari luka atau infeksi diarea bokong
    • Mengeringkan kulit setelah dibersihkan dengan kain flannel atau handuk dengan menepuk untuk mencegah perlukaan atau maserasi
  • Membersihkan kulit
    • Mencuci kulit dengan air dan sabun dengan pH netral, tidak mengandung pewangi dan alkohol
    • Apabila menggunakan air hangat untuk membersihkan kulit, cukup selama 10 menit
  • Mempertahankan hidrasi dan kelembaban kulit
    • Gunakan pelembab segera setelah mandi
    • Gunakan pelembab dengan bahan oklusif/humektan /emolien atau kombinasi; bersifat hipoalergik dan non parfum
    • Perhatikan kebutuhan cairan tubuh
  • Melindungi kulit
    • Menghindari pajanan matahari dengan sinar ultraviolet B tertinggi, yaitu pada pukul 10 pagi sampai 2 siang.
    • Gunakan proteksi fisik seperti topi, kacamata hitam atau pakaian tertutup
    • Gunakan tabir surya berspektrum luas, minimal dengan sun protection factor (SPF) 30 dan berspektrum luas
    • Gunakan tabir surya baik didalam ruangan atau diluar ruangan
    • Gunakan tabir surya minimal 30 menit sebelum terpapar sinar matahari dan sebaiknya diulang tiap 2-4 jam terutama apabila diluar ruangan.
    • Gunakan tabir surya pada seluruh permukaan kulit yang terpapar sinar matahari, termasuk bibir

Faktor nutrisi juga sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit lansia antara lain:

  1. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralisir radikal bebas sehingga mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker dan lainnya. Antioksidan dapat ditemukan pada vitamin, mineral dan astaxanthin.
  2. Vitamin Vitamin A dapat meningkatkan produksi kolagen sehingga mengurangi munculnya kerutan halus. Vitamin A dapat kita peroleh dari telur, susu, keju, ubi, sereal, wortel, brokoli dan mangga.
  3. Vitamin Vitamin C dapat meningkatkan produksi kolagen sehingga meningkatkan elastisitas dan kekencangan kulit. Vitamin C dapat diperoleh dari buah jeruk, nanas, stroberi, mangga, paprika, tomat dan sayuran hijau.
  4. Vitamin D. Vitamin D mempercepat penyembuhan luka, mendukung sistem kekebalan kulit, dan melindungi terhadap Vitamin D dapat diperoleh dari ikan salmon, tuna, telur, susu, paparan sinar matahari.
  5. Vitamin E. Vitamin E merupakan antioksidan kuat untuk membantu melembapkan kulit, sehingga mengurangi munculnya garis halus dan kerutan. Vitamin E dapat diperoleh dari brokoli, bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, mangga, kiwi dan alpukat.
  6. Vitamin Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah, mengurangi memar dan memperkuat dinding pembuluh darah. Vitamin K dapat diperoleh dari sayuran hijau, blueberry, keju, telur dan daging.
  7. Zat besi membantu meningkatkan kekuatan dan elastisitas kulit melalui produksi Zat besi dapat diperoleh dari daging merah, unggas, makanan laut, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
  8. Seng bersifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi reaksi peradangan dan kerusakan akibat radikal Seng dapat diperoleh dari kerang, unggas, kacang-kacangan, gandum dan sereal.
  9. Tembaga memberi kekuatan dan elastisitas kulit, sehingga menjaga kulit tetap kencang dan kenyal. Tembaga dapat diperoleh dari kerang, kacang-kacangan dan biji-bijian.
  10. Astaxanthin berfungsi melindungi sel dari kerusakan dan meningkatkan fungsi serta sistem kekebalan tubuh.

Uraian diatas dapat membantu dalam perawatan kulit lansia. Mari bersama merawat kulit lansia agar terus terjaga kesehatannya. Seperti pepatah, usia hanyalah angka. Lansia pun berhak atas kulit yang sehat dan hidup yang berkualitas.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


softlens.jpg
30/Sep/2024

“Dok, mata saya kemerahan setelah seharian memakai softlens kemarin.”

Keluhan ini sering disampaikan oleh pasien, baik yang sudah biasa menggunakan softlens maupun yang baru pertama kali mencobanya. Berbagai alasan mendorong seseorang untuk memakai softlens, seperti untuk menggantikan kacamata, mengikuti tren, atau untuk meningkatkan penampilan, misalnya saat mengenakan busana tradisional atau tampil di depan umum.

Salah satu penyebab utama mata kemerahan ketika memakai softlens adalah penggunaan yang terlalu lama. Jika lensa kontak dibiarkan terlalu lama di mata, mata akan kekurangan kelembapan dan oksigen. Akibatnya, mata akan menyerap lapisan air mata dan menyebabkan mata menjadi kering. Kondisi ini bila dibiarkan terlalu lama akan disertai rasa perih, terbakar, ketidaknyamanan saat mata terbuka dan akan menyebabkan infeksi pada mata. Infeksi akibat penggunaan softlens yang kurang tepat dapat melukai kornea. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur dan sering disertai gejala seperti penglihatan kabur, mata berair, dan banyak kotoran mata yang membuat penderita sulit membuka mata. Selain itu, mata kemerahan juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap bahan lensa kontak atau iritasi dari lingkungan luar. 

Untuk mengatasi mata kemerahan akibat penggunaan softlens, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Segera cuci tangan dan lepaskan softlens, cuci softlens dengan cairan pembersih khusus softlens kemudian simpan di tempatnya.
  2. Berhenti memakai softlens untuk sementara waktu.
  3. Jangan mencuci mata dengan air biasa atau air yang tidak bersih. Iritasi atau luka pada mata bisa menyebabkan infeksi.
  4. Hindari menggunakan obat tetes mata sembarangan. Konsultasikan dengan dokter atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan obat yang sesuai.
  5. Hindari mengucek mata atau mengusapnya dengan tisu atau saputangan.

Untuk mencegah infeksi mata akibat penggunaan softlens 

  1. Cuci tangan sebelum memegang softlens, cuci dengan air bersih dan sabun cuci tangan tanpa pewangi atau detergen berlebihan
  2. Sebelum memakai softlens ke mata cuci softlens dengan cairan pembersih khusus
  3. Pasang softlens yang sudah dicuci
  4. Gunakan softlens maksimal 7-8 jam perhari, dan selama memakai softlens tetap beri tetes pelembab mata setiap 2-3 jam sekali atau setiap mata terasa kering
  5. Cuci tangan sebelum melepas softlens dari mata, cuci dengan air bersih dan sabun cuci tangan tanpa pewangi atau detergen berlebihan
  6. Cuci softlens dengan cairan pembersih khusus sebelum dimasukan kembali ke tempat softlens
  7. Ganti air rendam softlens setiap hari apabila softlens tidak dipakai
  8. Ganti tempat softlens tiap 3 bulan sekali.

Sumber : Kemenkes RI dan dr. Kiajeng, Sp.M

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


kisah-dokter-rsi.jpg
28/Sep/2024

Ini sebuah pengalaman berharga sekaligus menggetarkan bagi dr. Faradina Sulistiyani, Sp.B, M.Ked.Klin. Betapa tidak? Dokter spesialis bedah umum RSI Surabaya A. Yani ini mendapat kesempatan langka: ikut menjadi relawan tenaga medis dalam kancah pertempuran di Gaza, Palestina.

Dia mengalami uji mental bekerja menolong pasien di bawah ancaman bom yang bisa saja datang sewaktu-waktu dari drone di udara.  Meski menyandang status sebagai tenaga medis dan berada di bawah naungan organisasi sosial kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C),  tidak ada jaminan nyawanya aman seratus persen. Karena segenap regulasi dan kode etik, cenderung tidak berlaku dalam perang aktif yang brutal itu. Maka dr. Faradina mengaku timnya harus ikut sesuai jalur yang dilaporkan ke WHO, tetap berada di jalur hijau, agar dapat aman bekerja.

Semua ini bermula dari niatan dr Dina untuk turut membantu korban perang. Dia mengaku tidak terlalu paham silang sengkarut masalah politik yang melingkupi permusuhan zionis Israel dengan Palestina. Hanya satu yang menjadi pegangannya. Pada dasarnya muslim itu seperti satu tubuh, ketika satu anggota tubuh mengalami sakit maka anggota tubuh yang lain juga merasakannya.

“Juga gara-gara dulu pernah mendengar kisah dari teman kuliah di Unair. Dia warga Palestina, bernama Ahmad Humidat. Saya lupa apa yang diceritakan, tapi ingat ekspresi wajahnya yang menahan tangis. Kami menangkap kesedihannya. Lalu timbul niat untuk membantu, bila kelak ada kesempatan,” kata perempuan yang masih single ini.

Ternyata kemudian MER-C membuka rekrutmen. Dokter ini pun mendaftar via online dan melalui seleksi ketat. “Qadarullah, saya diterima. Awalnya saya sempat tidak percaya,” katanya. Maka tujuh relawan dari Indonesia bertolak ke Palestina melalui Mesir. Dijadwalkan masuk Rafah pada 6 Mei 2024 lalu. Rafah adalah satu-satunya pintu masuk bagi bantuan kemanusiaan ke warga Palestina.

Tak gampang masuk ke sana, situasi berubah mendadak. Israel melakukan serangan darat ke Rafah, padahal sebelumnya hanya menyerang via udara. Rombongan dari MER-C maupun dari NGO Amerika dan Inggris dilarang masuk. Semua harus stay, menunggu sampai batas yang tidak menentu. Sempat muncul saran dari MER-C, agar tim relawan ini pulang saja ke Indonesia, karena situasi sangat berbahaya.

“Anehnya, kami justru tidak merasa takut, malah merasa harus segera masuk Gaza, walaupun akhirnya memang harus melewati Rafah. Logikanya, saat perang meletus tentu sangat butuh tenaga medis untuk pertolongan,” kata dr. Dina mengenang.

Setelah tiga pekan menunggu, akhirnya mereka diizinkan masuk melalui Yordania lanjut masuk perbatasan Israel lewat pintu Karim Abu Salim (Karim Shalom), sebelum akhirnya bisa masuk Rafah dan Gaza. Jumlah relawan sangat dibatasi. Dari MER-C hanya dua yang boleh masuk, itupun dilarang membawa peralatan medis. Dokter spesialis bedah Faradina dan dokter anestesi dari Pidie Aceh yang terpilih. Keduanya ditempatkan di RS Naseer Complex Hospital, salah satu rumah sakit terbesar yang berlokasi di Khan Younis, Jalur Gaza.

Ini merupakan rumah sakit rujukan. Pasien yang masuk adalah korban perang yang terluka parah, bahkan sebagian adalah pasien yang sudah menjalani operasi dua atau tiga kali, kemudian harus “direparasi” lagi ke  RS ini, untuk menuntaskan pengambilan pecahan bom (shrapnel) di beberapa bagian dalam tubuhnya. Sungguh mengiris hati, ketika ada pasien berucap lirih, “Ini operasi yang terakhir kan, dokter?”

Di sini tantangan benar-benar nyata. Sebagai dokter spesialis bedah umum dr. Dina harus dapat bekerja di kamar operasi dengan keterbatasan peralatan dan obat. Dalam situasi seperti itu, dirinya mengaku mendapatkan  pengalaman berharga, yaitu dapat mengembangkan keterampilan menjalankan tindakan dalam kondisi darurat dan tidak terprediksikan.

Yang membuat dr Dina terkagum-kagum adalah ketabahan dan daya tahan warga Palestina terhadap penderitaan. Ketika ditanya kemana kakimu? Pasien dengan santai menjawab, “kakiku sudah masuk surga duluan.”

Beberapa dokter, yang asli warga Palestina, kadang menunjukkan foto-foto keluarganya. Ada yang berkata, “ini adikku, ini kakakku, sudah sahid semua.”  Yang lainnya bercerita, setiap berangkat bekerja dan meninggalkan keluarganya di tenda pengungsian, dia berpamitan, seakan itulah hari terakhir mereka. Assalamualaikum, sampai jumpa. Manakala mereka esoknya dapat bertemu lagi, itu sudah merupakan keberuntungan yang sangat disyukuri. Hidup benar-benar dijalani sehari demi sehari.

Begitu kelam keadaan, sehingga muslim Palesitina seolah kebal dengan kesedihan. Selama bertugas, dr. Dina mengaku tidak pernah mendengar ucapan “innalillahi” ketika mendengar ada kerabat yang wafat. Mereka justru mengucapkan: “Alhamdulillah, dia telah sahid.”

“Saya pernah bertanya, mengapa mereka begitu tabah dan imannya keren sekali?  Mereka bilang, ambil semua ya Allah, anak-anakku mati sahid, ambil semua hingga Engkau Ridha kepadaku. Doa mereka adalah  hasbunallah waknimalwakil, hanya Allah sebagai pelindung kami. Begitu tegar, sehingga orang Palestina tidak mau diungsikan ke luar negeri. Kalau kami pergi, siapa yang menjaga dan membela negara kami, begitu kata mereka,” ujar dr. Dina.

Setelah terjun di Gaza, dr. Faradina merasakan sesuatu yang terbalik. Dirinya yang semula merasa sebagai relawan yang memberi pertolongan, ternyata malah dia merasa dirinya yang ditolong oleh mereka. Ditolong mengenal makna hidup, diajari menjalankan Islam dengan gigih, hingga bagaimana memuliakan kematian. Menghayati arti sabar dan syukur sebagai kunci hidup. Kepergiannya ke Gaza yang semula merupakan perjalanan medis seolah menjadi perjalanan ruhani bagi dokter yang satu ini.

“Bayangkan, dalam suasana seperti itu mereka tetap salat lima waktu, tepat di awal waktu. Saya lihat orang Palestina tidak meninggalkan salat qobliyah empat rakaat sebelum mendirikan salat zuhur,” katanya.

  1. Faradina mengalami sendiri bagaimana dirinya sangat dihormati. Mereka umumnya cinta dan respek kepada orang Indonesia, karena mau datang jauh untuk membantu korban perang, sementara negara-negara tetangga mereka tidak sebegitu peduli.

Yang mengharukan adalah bagaimana mereka mengamalkan sunah Nabi dalam hal memuliakan tamu. Suatu ketika mereka makan beramai-ramai. Di situ ada lauk ayam, yang menurut mereka itu merupakan ayam pertama yang tersaji sejak sembilan bulan lalu.

“Lauk ayam itu didorong pelan-pelan ke arah saya. Saya mencuil sedikit untuk menghargai kebaikan tuan rumah, lalu saya sengaja mengunyah berlama-lama. Ketika ada kesempatan, tanpa setahu mereka, diam-diam ayam itu saya dorong balik ke arah mereka,” katanya.

Kini setelah pulang ke Indonesia dr Dina mengaku mengalami banyak perubahan dalam hidup keseharian. Contoh kecilnya, kalau minum selalu dihabiskan karena sadar di Gaza setetes air bening sangat berharga. Makan makanan apapun jadi bersyukur, sebab teringat bahwa makanan adalah barang mewah di bumi Palestina. (Adriono)

 

Sumber : Wawancara dr. Faradina Sulistiyani, Sp.B, M.Ked.Klin.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


monkeypox.jpg
23/Sep/2024

Apa itu monkeypox?

Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan virus monkeypox. Pada asalnya, penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia.

 

Apa saja gejala monkeypox?

Monkeypox dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala. Sementara beberapa orang memiliki gejala ringan, yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih berat dan memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan. Mereka yang berisiko lebih tinggi untuk penyakit yang lebih parah atau komplikasi termasuk orang-orang yang sedang hamil, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit kekebalan tubuh.

Gejala monkeypox biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki.

 

Bagaimana cara monkeypox menular dari hewan ke manusia?

Monkeypox dapat menular ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Biasanya adalah hewan pengerat dan primata. Risiko tertular monkeypox dari hewan dapat diturunkan dengan meminimalisir/menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan sakit atau mati – termasuk daging dan darahnya. Di negara-negara endemik, makanan yang berisi daging atau bagian tubuh hewan perlu dimasak hingga matang sebelum dimakan.

Bagaimana monkeypox menyebar dari orang ke orang?

Monkeypox menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam monkeypox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual. Lingkungan dapat terkontaminasi virus monkeypox, misalnya ketika orang yang terinfeksi menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, benda, elektronik, dan permukaan. Orang lain yang menyentuh barang-barang ini kemudian dapat terinfeksi.

 

Siapa yang berisiko terkena monkeypox?

Yang paling berisiko adalah orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi monkeypox, atau yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.Tenaga kesehatan juga memiliki risiko sehingga perlu untuk selalu menerapkan prosedur PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat monkeypox. Orang yang pernah mendapatkan vaksin cacar kemungkinan memiliki perlindungan tertentu terhadap infeksi monkeypox.

 

Apa pengobatan untuk penderita monkeypox?

Sampai saat ini pengobatan yang spesifik untuk monkeypox masih terbatas tahap pengembangan. Penting bagi siapa pun yang terinfeksi monkeypox untuk minum air secara cukup, makan dengan baik, dan cukup tidur. Orang yang mengisolasi diri harus menjaga kesehatan mentalnya dengan melakukan hal-hal yang mereka anggap santai dan menyenangkan, tetap terhubung dengan orang yang dicintai menggunakan teknologi, berolahraga jika mereka merasa cukup sehat dan meminta dukungan kesehatan mental dari fasyankes setempat jika diperlukan.

 

Apa yang perlu dilakukan jika saya memiliki gejala monkeypox atau saya merasa tertular monkeypox dari seseorang penderita monkeypox?

Jika Anda pernah melakukan kontak erat dengan orang yang mengalami monkeypox atau lingkungan yang mungkin telah terkontaminasi virus, pantau diri Anda dengan cermat untuk tanda dan gejala selama 21 hari sejak terakhir kali Anda terpapar. Batasi kontak erat dengan orang lain sebanyak yang Anda bisa.

Jika Anda merasa mengalami gejala monkeypox, hubungi Emergency Call RSI Surabaya A Yani 1500718  untuk mendapatkan saran, pemeriksaan laboratorium, dan perawatan lebih lanjut 

 

Sumber : Ditjen P2P Kemenkes RI

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


daun-kelor.jpeg
18/Sep/2024

Tidak semua ibu dapat menghasilkan ASI dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, ibu-ibu yang mengalami kondisi ini sering bingung dan memutuskan untuk menggunakan metode alami yang dikatakan dapat meningkatkan produksi ASI. Salah satu cara yang disebutkan adalah dengan menggunakan daun kelor. Disebutkan bahwa manfaat daun kelor untuk meningkatkan ASI bukan hal yang luar biasa.

Apakah klaim tersebut diterima oleh medis?

 

Lihat Kandungan Gizi Daun Kelor

Dipercaya bahwa daun kelor, juga disebut moringa, mengandung mineral seperti kalsium, kalium, seng, magnesium, besi, dan tembaga. Daun kelor juga dianggap sebagai sumber vitamin seperti vitamin A, B, C, E, piridoksin, dan asam nikotinat. Disebutkan bahwa daun kelor mengandung polifenol, atau antioksidan, yang baik untuk kesehatan tubuh.

21 gram daun kelor dapat mengandung pasokan gizi sebagai berikut:

  • Protein: 2 gram
  • Vitamin B6: 19 persen dari angka kecukupan gizi
  • Vitamin C: 12 persen persen dari angka kecukupan gizi
  • Besi: persen dari persen dari angka kecukupan gizi
  • Riboflavin (B2): 11 persen dari persen dari angka kecukupan gizi
  • Vitamin A (dari beta-karoten): 9 persen dari persen dari angka kecukupan gizi
  • Magnesium: 8 persen dari angka kecukupan gizi

 

Manfaat Daun Kelor untuk ASI

Asupan gizi ibu menyusui memengaruhi produksi ASI. Mengonsumsi daun kelor adalah salah satu cara memenuhi asupan gizi agar produksi ASI meningkat. Daun kelor mengandung banyak vitamin dan mineral untuk meningkatkan produksi ASI, dan ada asam amino yang dapat membantu ibu menyusui makan dengan baik.

Daun kelor sejak lama digunakan untuk meningkatkan suplai ASI ibu menyusui. Ini karena adanya zat galactagogue dalam daun kelor yang dapat membantu mengoptimalkan produksi ASI. Daun kelor tidak hanya dapat meningkatkan produksi ASI, tetapi juga dapat menawarkan banyak manfaat bagi ibu menyusui:

  • Memenuhi Persyaratan Kalsium

Dosis kalsium yang lebih besar diperlukan oleh ibu menyusui karena selain membantu meningkatkan produksi ASI, kalsium juga membantu kesehatan tulang ibu menyusui dan memastikan tumbuh kembang bayi yang optimal.

  • Mengurangi Kelelahan

Mengandung zat besi yang cukup, daun kelor sangat penting bagi ibu menyusui karena dapat membantu mereka mengatasi kelelahan. Wanita yang baru melahirkan juga cenderung kehilangan banyak darah selama persalinan. Karena kandungan zat besi di dalamnya, daun kelor dapat membantu tubuh memproduksi darah.

  • Membantu Proses Pembekuan Darah

Ada banyak vitamin K dalam daun kelor, yang dapat membantu proses pembekuan darah, yang sangat penting bagi ibu yang baru melahirkan agar mereka tidak mengalami perdarahan yang tidak biasa.

  • Menjaga Rahim Sehat

Selain itu, mengonsumsi daun kelor dapat membantu mengurangi nyeri persalinan. Mereka memiliki sifat antiradang dan antibakteri yang dapat membantu mengurangi rasa sakit yang muncul di rahim setelah melahirkan.

 

Cara Tepat Mengonsumsi Daun Kelor untuk Ibu Menyusui

Untuk ibu menyusui, daun kelor harus dimasak, biasanya direbus. Untuk mendapatkan manfaat terbaik, konsumsi daun kelor tidak boleh melebihi 1000 miligram per kilogram berat badan. Jika Anda mengonsumsinya lebih dari 3000 miligram per kilogram berat badan, Anda mungkin memiliki efek samping yang berbahaya.

Jika Anda belum terbiasa mengonsumsi daun kelor sebelumnya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk memastikan bahwa Anda aman dan seberapa banyak porsi daun kelor yang sesuai untuk tubuh Anda.

Fakta bahwa daun kelor dapat meningkatkan produksi ASI membuatnya masuk akal untuk mengonsumsinya. Namun, jangan lupa untuk menggabungkannya dengan makanan sehat lainnya.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


stunting.jpg
11/Sep/2024

Stunting adalah gagalnya pertumbuhan akibat kurangnya asupan gizi di mana dalam jangaka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.

 

Tanda-tanda Stunting

  • Pertumuhan tulang pada anak yang tertunda
  • Berat badan rendah apabila dibandungkan dengan anak seusianya
  • Sang anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya
  • Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda/kecil untuk seusianya

 

Faktor Penyebab Stunting

  • Terbatasnya pelayanan Ante Natal Care atau pelayan pada saat Ibu dalam masa kehamilan dan Past Natal Care atau pelayanan untuk memberi pengetahan pada Ibu setelah melahirkan dan pemantauan tumbuh kembang anak
  • Kurangnya akses rumah tangga mengenai makanan bergizi. Dikarenakan harga makanan bergizi di Indonesia mahal
  • Kurang akses sanitasi dan air bersih
  • Praktik pengasuhan kurang baik
  • Pentingnya gizi pada saat kehamilan dan setelah melahirkan

 

Pencegahan Stunting

  • Penuhi kebutuhan gizi sejak hamil
  • Beri ASI ekslisif sampai bayi usia 6 bulan
  • Damping ASI ekslusif dengan Mpasi sehat
  • Terus memastikan tumbuh kembang anak
  • Selalu jaga kebersihan lingkungan

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Untitled-design-1-1.jpg
10/Sep/2024

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah ketika tekanan darah sistolik (SBP) ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah daistolik (DBP) ≥90 mmHg setelah pemeriksaan berulang (Unger et al, 2020).

 

Apa Saja Faktor Risiko Hipertensi

  • Riwayat keluarga darah tinggi
  • Kencing manis
  • Merokok
  • Pola makan
  • Minum alkohol
  • Aktivitas fisik
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit jantung atau pembuluh darah usia muda
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Riwayat depresi
  • Gagal jantung
  • Stroke

 

Gejala dari Hipertensi

Gejala hipertensi antara lain:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Jantung berdebar
  • Nyeri otot
  • Bangkok di kaki
  • Sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Kencing pada malam hari
  • Kencing sarah
  • Pusing

Gejala yang menunjukkan hipertensi sekunder:

  • Kelemahan otot/tetani
  • Kram
  • Irama jantung tdak normal (cepat/lambat)
  • Edema paru (stenosis arteri ginjal)
  • Berkeringat
  • Sering sakit kepala
  • Mendengkur
  • Mengantuk di siang hari (obstructive sleep apnea)
  • Gejala yang menunjukkan tiroid

 

Komplikasi Hipertensi

Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti:

  • Penyakit jantung
  • Stroke
  • Penyakit ginjal
  • Retinopati (kerusakan retina)
  • Penyakit pembuluh darah tepi
  • Gangguan saraf
  • Gangguan serebral (otak)

 

Pencegahan Hipertensi

Penceahan hipertensi bisa menggunakan straegi CERDIK:

  • Cek kesehatan secara rutin
  • Enyahkan asap rokok
  • Rajin aktivitas fisik
  • Diet seimbang
  • Istirahat cukup
  • Kelola stress

 

Penangan Hipertensi

Jika Anda sudahterkena hipertensi, pengobatan hipertensi dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama/Puskesmas. Sebagai penangan awal dan kontrol.

Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan seumur hidup. Anda harus minum obat secara teratur seperti yan dianjurkan oleh Dokter meskipun tak ada gejala Anda harus mengetahui:

  • Cara minum obat, dosis yang digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari
  • Mengetahui perbedaan antara obat-obatan yang harus diminum untuk jangka panjang (yaitu obat tekanan darah) dan pemakaian jangka pendek yaitu untuk menghilangkan ejala (misalnya untuk mengatasi mengi)

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Untitled-design-1.jpg
05/Sep/2024

Hemorroid adalah jaringan normal yang berisi pembuluh darah yang membantu fungsi otot disekitar anus untuk mengatur pola BAB. Gejala hemorroid terjadi jika terjadi pelebaran dari pembuluh darah di sekitar anus.

 

Faktor Risiko Hemorroid

  • Pola diet yang kurang baik (rendah serat, makanan pedas, alkohol)
  • Posisi duduk menetap cukup lama
  • Obesitas
  • Perubahan pola BAB yang kurang baik dalam waktu lama
  • Kebiasaan BAB yang lama

 

Klasifikasi Hemorroid

  • Grade 1, Benjolan di dalam
  • Grade 2, Keluar saat mengejan namun dapat kembali sendiri
  • Grade 3, Keluar spontan namun butuh bantuan untuk masuk kembali
  • Grade 4, Benjolan menetap diluar tidak dapat masuk kembali

 

Tanda dan Gejala Hemorroid

  • Nyeri saat BAB
  • Perdarahan saat BAB
  • Anemia
  • Gatala disertai panas atau tidak nyaman sekitar anus
  • Benjolan pada anus

 

Tatalaksana Penanganan Hemorroid

  • Non bedah
    • Mengatur pola diet yang tinggi serat dan lunak
    • Istirahat cukup, menghindari mengedan saat BAB
    • Kompres local dan rendam duduk
  • Bedah
    Untuk melakukan operasi hemorroid, Selahkan dikonsultasikan dengan dokter bedah di RSI Surabaya Achmad yani

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Untitled-design.jpg
03/Sep/2024

Peradangan di rongga hidung yang disebabkan oleh reaksi alergi adalah hay fever, atau rhinitis alergi. Ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis alergen, seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan. Kondisi yang ditandai oleh peradangan pada membrane lendir hidung sebagai respons terhadap paparan allergen tertentu.

 

Gejala Umum Rhinits

  • Hidung gatal
  • Hidung tersumbat
  • Hidung berair
  • Bersin-bersin
  • Mata yang berair atau gatal

 

Penyebab Rhintis

Disebabkan oleh reaksi alergi terhadap zat-zat tertentu, seperti:

  • Serbuk sari
  • Tungau debu
  • Bulu hewan
  • Jamur

 

Faktor Risiko Rhinitis

  • Riwayat keluarga dengan alergi rhinitis
  • Paparan terhadap allergen
  • Faktor lingkungan

 

Pemeriksaan Rhinitis

Didasarkan pada:

  • Riwayat medis
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes alergi kulit atau darah

 

Pengobatan Rhinitis

  • Menghindari paparan allergen
  • Penggunaan obat-obatan seperti Antihistamin, dekongestan, atau Steroid nasal
  • Pembersihan rumah secara teratur untuk menghilangkan allergen

 

Prognosis Rhunitis

Meskipun tidak ada obat yang menyembuhkan rhinitis alergi secara permanen, gejalanya dapat dikelola dengan baik dengan perawatan yang tepat, memungkinkan penderitanya menjalani kehidupan yang aktif dan nyaman.

 

Pencegahan Rhinitis

  • Mengidentifikasi dan menghindari paparan allergen
  • Menjaga lingkungan yang bersih
  • Mengikuti rencana pengobatan yang direkomendasikan dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala rhinitis alergi

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

CopyRight, 2024 | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?