INFO UNTUK ANDA

ARTIKEL-14.png
13/Mar/2025

Penyakit jantung merujuk pada sejumlah kondisi yang berdampak pada fungsi normal jantung. Beberapa jenis penyakit jantung meliputi penyakit jantung koroner, gagal jantung, aritmia, dan penyakit jantung bawaan. Kondisi-kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan baik, mengakibatkan gangguan sirkulasi darah, dan berpotensi menjadi ancaman serius bagi kesehatan seseorang.

 

Penyebab penyakit jantung ?

Penyebab penyakit jantung dapat bervariasi tergantung pada jenisnya. Beberapa faktor risiko umum yang dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung meliputi:

  • Kolesterol Tinggi: Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
  • Tekanan Darah Tinggi: Tekanan darah tinggi yang tidak terkelola dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung.
  • Merokok: Kebiasaan merokok dan paparan asap rokok dari orang lain dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner.
  • Diabetes: Diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan mengakibatkan kerusakan pada jantung.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
  • Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang tidak aktif dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung.
  • Riwayat Keluarga: Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa.
  • Stres: Stres yang berkepanjangan dapat berdampak pada kesehatan jantung.

 

Gejala Penyakit Jantung ?

Gejala penyakit jantung dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakit yang dialami oleh individu. Beberapa gejala umum yang mungkin muncul antara lain:

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di area dada (angina).
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Kelelahan yang berlebihan.
  • Pusing atau kehilangan kesadaran.
  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau bagian tubuh lainnya.
  • Detak jantung yang tidak teratur atau berdebar-debar.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di bagian atas perut, punggung, atau lengan.

 

Apa saja pantangan makanan untuk penderita penyakit jantung yang wajib dihindari?

Makanan tinggi lemak dan kolesterol

Daging Olahan

Membatasi asupan garam

Makanan tinggi gula

Makanan Fast Food

 

Bagaimana cara penyegahannya ?

Pencegahan penyakit jantung sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyakit jantung meliputi:

  • Mengadopsi Gaya Hidup Sehat: Mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, dan mengelola stres dengan baik.
  • Memantau Tekanan Darah dan Kolesterol: Secara rutin memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol serta mengambil langkah-langkah untuk memastikan keduanya tetap dalam batas normal.
  • Menjaga Berat Badan yang Sehat: Memelihara berat badan ideal dengan menjaga keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik.
  • Menghindari Konsumsi Alkohol Berlebihan: Mengurangi konsumsi alkohol yang berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Menjaga Kesehatan Mental: Mengelola stres dan menjaga kesehatan mental secara keseluruhan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

 

Komplikasi 

Penyakit jantung dapat mengakibatkan komplikasi serius, antara lain:

  • Gagal Jantung: Suatu kondisi di mana fungsi jantung terganggu, sehingga kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif menurun.
  • Serangan Jantung: Terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti atau terganggu, yang dapat merusak otot jantung.
  • Aritmia: Gangguan pada irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
  • Stroke: Penyakit jantung yang tidak terkelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-13.png
11/Mar/2025

Kesehatan yang optimal ditandai dengan berfungsinya sistem tubuh dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang untuk mengenali dan mendeteksi berbagai masalah yang mungkin muncul dalam tubuh, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan segera dan mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius.

Salah satu kondisi yang dapat mengganggu fungsi tubuh adalah penyakit ginjal kronis. Ginjal memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh, seperti menyaring darah dan mengatur keseimbangan cairan. Apabila fungsi ginjal terganggu, hal ini dapat mengancam kesehatan individu.

Batu ginjal terbentuk akibat penumpukan limbah dalam darah yang mengkristal di ginjal. Ada empat jenis batu ginjal yang dikategorikan berdasarkan bahan penyusunnya, yaitu kalsium, asam urat, struvit, dan sistin.

Gejala batu ginjal pada wanita biasanya muncul ketika batu tersebut terjebak di saluran ureter yang sempit, yang mengakibatkan nyeri hebat secara tiba-tiba. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut kolik ginjal.

 

Gejala Batu Ginjal Seperti apa?

  1. Gejala yang paling sering terjadi adalah nyeri tajam dan kram yang dirasakan di punggung dan pinggang, yang dapat menjalar ke perut bagian bawah atau pangkal paha. Nyeri ini muncul secara tiba-tiba dan bersifat hilang timbul.
  2. Penderita mungkin juga merasakan dorongan kuat untuk buang air kecil, yang sering disertai dengan rasa nyeri atau sensasi panas saat buang air kecil. 
  3. Urine bisa berwarna gelap atau kemerahan karena adanya darah.
  4. Pada pria, nyeri juga dapat dirasakan di ujung penis. 
  5. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk mual dan muntah.

 

Penyebab terjadinya batu ginjal ?

  1. Obesitas.
  2. Kurangnya konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup.
  3. Produksi urin yang rendah, yang bisa disebabkan oleh dehidrasi atau kurangnya asupan cairan.
  4. Sering mengonsumsi makanan yang tinggi protein.
  5. Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam, yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu kalsium.
  6. Kondisi diare kronis atau masalah pada usus.
  7. Riwayat keluarga, seperti saudara atau orang tua yang memiliki penyakit batu ginjal, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami batu ginjal.
  8. Kondisi medis lain, seperti kelainan pada kelenjar paratiroid, yang berperan dalam mengatur metabolisme kalsium dan dapat menyebabkan kadar kalsium yang tinggi dalam darah dan urin.

 

Bagaimana Cara Mencegah Batu Ginjal ?

  1. Lakukan kebiasaan minum secara teratur sepanjang hari.
  2. Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup, sekitar 2,5–3 liter setiap hari.
  3. Pilihlah minuman dengan pH netral, seperti air putih atau susu.
  4. Terapkan pola makan yang seimbang dan bervariasi.
  5. Tingkatkan konsumsi sayuran, serat, dan buah-buahan.
  6. Hindari mengonsumsi suplemen dan vitamin secara berlebihan; sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika perlu mengonsumsi suplemen kalsium atau vitamin.
  7. Batasi asupan garam, tidak lebih dari 3 hingga 5 gram per hari.
  8. Kurangi asupan makanan yang dapat meningkatkan kadar asam urat.
  9. jaga berat badan tetap ideal (Indeks Massa Tubuh antara 18-25 kg/m²).
  10. Hindari konsumsi protein hewani yang berlebihan.
  11. Pastikan asupan kalsium yang memadai, yaitu 1000-1200 mg per hari.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-11.png
08/Mar/2025

Banyak orang yang sedang sakit tetap ingin berpuasa pada bulan Ramadan meski kondisi yang dideritanya tergolong kronis, Salah satunya adalah para pengidap penyakit jantung. Pengidap penyakit jantung memang mempunyai kondisi yang tidak memungkinkan mereka untuk menjalani ibadah puasa.

Ketika jantung mengalami gangguan, seperti masalah pada pembuluh darah, irama jantung, katup jantung, atau gangguan jantung bawaan, kondisi ini dikenal sebagai penyakit jantung. Bagi para pengidap penyakit ini, apakah mereka masih diperbolehkan untuk menjalani ibadah puasa.

Individu yang menderita penyakit jantung diperbolehkan untuk berpuasa selama bulan Ramadan, namun keputusan ini sangat tergantung pada kondisi fisik masing-masing. Setiap orang dapat memberikan respons yang berbeda terhadap puasa. Jika Anda memiliki jantung yang lemah atau merasa tidak sehat saat berpuasa, disarankan untuk mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan ibadah puasa.

 

Manfaat puasa bagi penderita penyakit jantung

Puasa dapat memberikan keuntungan bagi penderita penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa puasa mampu meningkatkan kadar kolesterol baik hingga 30–40% pada beberapa pasien. Selain itu, puasa juga berperan dalam mengendalikan kadar lemak secara keseluruhan, sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi penyakit jantung. 

Dampak positif ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola makan yang diterapkan oleh pasien selama bulan Ramadan, yang memungkinkan mereka untuk lebih efektif dalam mengatur asupan, porsi, dan jadwal makan harian mereka.

 

Risiko puasa bagi penderita peenyakit jantung

Walaupun puasa memiliki manfaat bagi kesehatan jantung, kurangnya asupan makanan dan minuman selama Puasa dapat meningkatkan risiko ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, seperti natrium, kalium, dan magnesium. Elektrolit memainkan peran penting dalam kontraksi jantung, dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan aritmia, yaitu kondisi di mana detak jantung tidak teratur. 

Oleh karena itu, penderita penyakit jantung harus berhati-hati saat menjalani puasa. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai ibadah puasa.

 

Langkah-langkah Menjalani Ibadah Puasa Bagi Pengidap Penyakit Jantung

Meskipun kondisi kesehatan mungkin tidak mendukung untuk berpuasa, para pengidap penyakit jantung masih bisa menjalani ibadah ini dengan baik. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diikuti:

  • Bagi mereka yang menderita penyakit serius seperti penyakit jantung, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai obat-obatan yang perlu dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Ini penting karena puasa akan mengubah jadwal makan dan minum, termasuk waktu untuk mengonsumsi obat-obatan bagi pengidap penyakit jantung.
  • Bagi pengidap penyakit jantung, sangat penting untuk banyak minum air putih, karena hal ini dapat membantu meringankan beban kerja jantung. Dengan cukup mengonsumsi air, tubuh akan lebih mudah melarutkan garam dalam darah. Kadar garam yang tinggi dapat membuat darah menjadi lebih kental dan mengurangi volume darah secara keseluruhan. Ketika volume darah berkurang, jantung harus bekerja lebih keras untuk mengimbangi kekurangan tersebut.
  • Pastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi. Pengidap penyakit jantung sebaiknya menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh saat sahur dan berbuka, seperti makanan yang digoreng, daging berlemak, sosis, makanan yang diasinkan, dan junk food. Sebagai alternatif, mereka akan lebih aman jika mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian saat berpuasa, karena makanan ini kaya akan serat dan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Selain itu, pengidap penyakit jantung juga dapat mengonsumsi, seperti : 

ikan

daging tanpa lemak

beras merah

 

oatmeal

 

ubi jalar 

untuk memenuhi kebutuhan protein dan karbohidrat. Makanan-makanan ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Jangan lupa untuk membatasi asupan garam dalam makanan.

Selain memperhatikan pola makan, sisihkan waktu untuk melakukan olahraga ringan yang tidak membebani jantung, selama kondisi tubuh Anda memungkinkan. Penting untuk selalu memantau aktivitas yang dilakukan, karena hal ini dapat membantu mencegah kontraksi pembuluh darah yang berisiko menyebabkan pembekuan darah. Oleh karena itu, selain rutin berolahraga ringan, pastikan juga untuk cukup beristirahat agar puasa Anda dapat berjalan dengan baik.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-12-1.png
08/Mar/2025

Saat bulan Ramadhan tiba, umat Muslim diharuskan untuk berpuasa dari makan dan minum sepanjang hari. Namun, puasa yang dilakukan sepanjang hari dapat mengakibatkan kehilangan cairan tubuh yang signifikan, sehingga berisiko menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh selama bulan Ramadhan.

Cairan dalam tubuh manusia memiliki peranan yang sangat vital, mengingat sekitar 70 persen dari tubuh kita terdiri dari air. Oleh karena itu, seseorang yang mengalami kekurangan cairan dapat menghadapi berbagai masalah kesehatan. Untuk itu, penting untuk memahami cara memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama berpuasa agar terhindar dari dehidrasi.

 

Cara untuk memenuhi cairan tubuh saat puasa

Saat berpuasa, tidak ada makanan atau minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi. Tubuh akan menggunakan cadangan karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi setelah semua kalori dari makanan habis. Namun, tubuh tidak dapat menyimpan atau menghemat air yang hilang melalui urin, pernapasan, dan keringat.

Salah satu risiko yang dapat timbul akibat kurangnya cairan saat berpuasa adalah dehidrasi. Namun, hal ini umumnya dipengaruhi oleh faktor cuaca dan lama waktu puasa yang dilakukan. Kekurangan cairan dapat menimbulkan masalah seperti sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama puasa. Berikut ini beberapa metode yang bisa diterapkan:

  • Memenuhi kebutuhan cairan harian tubuh.

farafarse kalimat berikut Cara pertama yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh saat berpuasa adalah dengan memastikan bahwa kebutuhan harian tetap terpenuhi. Salah satu metode yang paling efektif adalah dengan banyak mengonsumsi cairan saat sahur dan berbuka puasa. Disarankan agar setiap orang dewasa mengonsumsi sekitar 2 liter air setiap harinya untuk mencegah dehidrasi.

  • Meperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.

Dengan meningkatkan asupan sayuran dan buah-buahan, kamu dapat memastikan bahwa ini merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Dengan menerapkan kebiasaan baik ini, diharapkan tubuh dapat terhindar dari dehidrasi, karena sayur dan buah kaya akan cairan serta nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk lebih sering mengadopsi kebiasaan positif ini.

Itulah beberapa langkah yang bisa diambil untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama puasa. Dengan melaksanakan langkah-langkah tersebut, diharapkan kondisi tubuh tetap terjaga saat beraktivitas dan terhindar dari dehidrasi, sehingga produktivitas dalam menjalani aktivitas sehari-hari tetap terjaga.

  • Mengonsumsi sup saat berbuka puasa.

Sup adalah salah satu jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan cairan tubuh saat berpuasa. Selain memiliki rasa yang enak, sup juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Mengonsumsi sup saat berbuka puasa, bersama dengan minum air putih, dapat membantu menjaga tubuh agar tidak mengalami dehidrasi.

Makanan ini juga memberikan kehangatan pada perut, yang dapat mencegah kembung atau ketidaknyamanan lainnya. Selain itu, cara ini dipercaya dapat membantu menjaga berat badan tetap stabil selama bulan puasa. Hal ini sangat penting karena ketidakteraturan dalam pola makan selama bulan puasa dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan atau peningkatan berat badan.

 

Strategi Memenuhi Cairan Tubuh Selama Puasa

Untuk memastikan kecukupan cairan saat berpuasa, kamu dapat menerapkan pola    2-4-2, yang terdiri dari:

  • 2 Gelas Air Putih saat Berbuka 

Minum air putih saat berbuka puasa sangat penting untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang setelah seharian beraktivitas. Biasakan untuk memulai berbuka dengan air putih sebelum melanjutkan dengan makanan lainnya. Pastikan untuk mengonsumsi setidaknya dua gelas air putih saat berbuka, yaitu satu gelas saat adzan Maghrib dan satu gelas menjelang adzan Isya.

  • 4 Gelas Air Putih saat Makan Malam

Disarankan untuk mengonsumsi air putih secara teratur di malam hari hingga menjelang tidur. Minumlah empat gelas air putih pada malam hari, dengan dua gelas saat makan dan dua gelas menjelang tidur. Mengonsumsi air putih sebelum dan sesudah makan dapat membantu memperlancar proses pencernaan.

  • 2 Gelas Air Putih saat Sahur

Sahur sangat penting untuk memberikan energi bagi tubuh selama puasa. Saat sahur, pastikan untuk minum setidaknya dua gelas air putih, yang bisa dibagi menjadi satu gelas saat bangun tidur dan satu gelas setelah makan sahur.

Dengan memenuhi kebutuhan cairan selama berpuasa, diharapkan tubuh dapat terhindar dari dehidrasi, sehingga kita dapat menjalankan puasa dengan sehat dan bersemangat.

puasa juga tidak menjadi alasan untuk mengabaikan gaya hidup sehat. Oleh karena itu, tetaplah menerapkan pola hidup sehat dengan memilih menu buka puasa yang bergizi seimbang dan melakukan aktivitas fisik ringan setiap hari.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-10-1.png
06/Mar/2025

PENJELASAN

Oftalmopati Grave (OG) atau Penyakit Mata Terkait Tiroid merupakan penyakit peradangan jaringan orbita yang terkait dengan penyakit autoimun tiroid.

 

FAKTOR RISIKO

Factor risiko yang dapat dirubah:

  • Kebiasaan merokok
  • Terapi radioiodine
  • Paparan stress oksidatif
  • Kadar TSH reseptor antibody (TRAb)
  • Hiperkolesterolemia
  • Factor risiko yang tidak dapat diubah:
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Factor genetic

 

MEKANISME OG

OG merupakan penyakit peradangan autoimun dengan target jaringan ikat otot mata bagian luar dan sekitarnya, lemak di dalam mata, serta melibatkan kelenjar air mata pada sebagian kecil keluhan.

 

TANDA-TANDA PADA MATA

  • Bengkak pada kelopa mata
  • Kelopak mata tertarik keatas pada satu atau kedua mata dengan tanda khas pelebaran sisi luar
  • Mata menonjol satu sisi atau kedua mata
  • Sensasi berpasir yang terkadang disertai dengan mata merah
  • Kesulitan menggerakkan bola mata
  • Nyeri tekan pada mata
  • Juling

 

PENCEGAHAN

Hindari faktor risiko yang dapat diubah:

  • Hindari merokok
  • Hindari terapi iodin radioaktif (RAI)

Pelindung mata:

  • Tetes mata atau air mata buatan
  • Menggunakan kacamata renang di malam hari

Obat minum sesuai anjuran dokter:

  • Prednisone
  • Obat anti hiperkolesterol dari golongan statin

 

TERAPI

Derajat OG Ringan

  • Mengendalikan faktor risiko yang dapat dimodifikasi serta terapi topical pelindung mata secara memadai biasanya cukup.
  • Biasanya dokter memberikan suplemen selenium 200ug/hari dosisi tunggal selama 6 bulan jika diwilayah defisiensi selenium.
  • Biasanya dokter juga mempertimbangkan pemberian obat imunomodulator dosisi kecil maupun pembedahan.

Derajat OG Sedang-Berat

Tujuan terapi derajan ini adalah memperpendek fase aktif penyakit dan memperbaiki keluhan serta tanda dan gejala pada mata dan terapi yang dilakukan akan panjang sehingga harus bersabar.

Derajat OG Sangat Berat

Terapi pada derajat ini sesuai dengan kondisi keparahan mata pasien. Contoh keparahan yang bias disebabkan oleh penyakit OG adalah kerusakan kornea berat, perpindahan posisi lensa mata, kelainan saraf penglihatan dan lain-lain.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


WhatsApp-Image-2025-03-04-at-08.48.41.jpeg
04/Mar/2025

Bayi baru lahir yang diletakkan di perut atau dada ibunya secara alami dapat mencari air susu ibu (ASI) dan menyusui sendiri. Proses penting ini disebut inisiasi menyusui dini (IMD). ASI telah terbukti berguna sebagai sumber makanan utama karena membangun sistem kekebalan bayi baru lahir dan melindunginya dari berbagai penyakit. Proses menyusui ini sebenarnya dapat dimulai dan dikuatkan dengan inisiasi menyusui dini.

WHO merekomendasikan menyusui dini dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. Setelah bayi keluar dari jalan lahir, dia diletakkan di dada ibunya.

Manfaat IMD Bagi Ibu dan Bayi

Meningkatkan kesempatan bayi mendapatkan kolostrum ibu

Kolostrum adalah makanan pertama untuk bayi baru lahir yang keluar dari payudara ibu, sebelum air susu ibu (ASI). Kolostrum memiliki banyak manfaat untuk kesehatan bayi, salah satunya adalah membantu memperkuat daya tahan tubuh bayi. Kolostrum sudah mulai diproduksi sejak masa kehamilan hingga 2–4 hari setelah melahirkan. Kolostrum berwarna kuning keemasan dan teksturnya lebih kental.

Mendukung keberhasilan asi eksklusif 

Inisiasi menyusui dini diketahui menunjang keberhasilan ASI eksklusif hingga setidaknya bayi berusia 4 bulan.

Memperkuat hubungan ibu dan bayi

IMD yang mengharuskan kulit ibu bersentuhan langsung dengan kulit bayi dapat menjadi cara yang efektif dalam menenangkan bayi

Meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Inisiasi menyusui dini dapat mengurangi angka kematian bayi baru lahir. Selain itu, dapat meningkatkan kesehatan, tumbuh kembang, dan membantu membangun daya tahan tubuh bayi. Selain itu, ASI juga sangat baik untuk kesehatan sistem pencernaan bayi.

Bagaimana Cara Melakukan IMD? 

Letakkan bayi di dada ibu dan biarkan bayi mencari puting sendiri selama 1 jam untuk menyusu, tanpa intervensi

Bagaimana IMD Dikatakan Berhasil? 

Jika bayi mampu menemukan puting ibu dan mulai menyusu secara mandiri dan proses menyusui dapat berjalan lancar

 

Jika sobat eRSIy ingin menerapkan IMD atau berkonsultasi terkait ilmu laktasi dapat berkunjung ke Poli Laktasi di RSI Surabaya A Yani. 

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-5.png
20/Feb/2025

Apa yang dimaksud dengan gangguan mental pada lansia? 

Gangguan mental pada lansia merupakan kondisi yang dapat memengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku lansia. Gangguan ini dapat menyebabkan lansia kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti di keluarga, pekerjaan, dan kegiatan sosial.

 

Beberapa gangguan mental yang sering terjadi pada lansia, antara lain yaitu : 

  • Depresi
    Gangguan suasana hati yang membuat lansia merasa sedih dan kehilangan minat. Depresi pada lansia sering terjadi bersamaan dengan masalah kesehatan fisik lainnya. 
  • Gangguan kecemasan
    Gangguan yang menyebabkan lansia merasa cemas berlebihan dan mudah khawatir. Gangguan kecemasan pada lansia sering terjadi bersamaan dengan depresi. 
  • Demensia
    Gangguan psikologis yang bersifat kronis dan memengaruhi kemampuan lansia untuk memproses pikiran. 
  • Gangguan bipolar
    Gangguan yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, seperti merasa sangat bahagia dan sedih. 
  • Gangguan makan
    Gangguan psikologis yang dapat berupa bulimia atau anoreksia nervosa. 

Beberapa faktor risiko yang dapat menjadi penyebab gangguan mental pada lansia 

  1. Tidak memiliki aktivitas yang dapat meningkatkan produktivitas
  2. Kehilangan orang terdekat 
  3. Penyakit fisik yang memburuk
  4. Efek samping penggunaan obat
  5. Kesepian atau tidak ada pembimbing rohani
  6. Isolasi sosial 

Komplikasi gangguan mental pada lansia 

  1. Kualitas hidup memburuk
  2. Kondisi kesehatan menurun

 

Lansia yang menderita gangguan kejiwaan umumnya enggan memberitahukan kondisinya pada orang lain, oleh karena itu, keluarga harus mendampingi setiap aktivitas yang dilakukan oleh lansia untuk memastikan bahwa lansia dalam kondisi aman.

Jika sobat eRSIy memiliki orang tua atau kerabat yang memiliki kondisi tersebut, jangan ragu untuk segera konsultasikan pasien ke poli Jiwa di RSI Surabaya A Yani

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-4.png
18/Feb/2025

Untuk penderita asam urat tinggi, diet rendah purin akan membantu mengontrol kadar asam urat dalam tubuh, mencegah kekambuhan, dan mengurangi gejala asam urat, seperti bengkak dan nyeri pada sendi. 

 

Purin dihasilkan secara alami oleh tubuh dan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan sel untuk menghasilkan energi jika ada dalam jumlah yang cukup dalam tubuh.

 

Namun, terlalu banyak purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, menyebabkan kristal asam urat pada persendian atau bahkan ginjal. Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan radang sendi atau batu ginjal.

 

Penderita asam urat harus mengontrol asupan purin mereka dengan mengikuti diet rendah purin untuk mencegah keluhan yang disebabkan oleh asam urat tinggi dalam darah.

Tips Diet Rendah Purin

  • Minum air yang cukup yaitu sebanyak 2L setiap harinya

Asupan air yang cukup dapat membantu tubuh mengeluarkan zat asam urat berlebih melalui urine sehingga mencegah pembentukan kristal asam urat.

  • Konsumsi buah dan sayuran 

Saat menjalani diet rendah purin, mengonsumsi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan segar juga dapat dilakukan. Ini karena sayur dapat membantu tubuh secara keseluruhan, termasuk mengontrol tingkat asam urat dalam tubuh.Selain itu, buah-buahan yang tinggi vitamin C sangat bermanfaat bagi mereka yang menjalani diet rendah purin karena memiliki sifat antioksidan yang dapat meredakan peradangan yang disebabkan oleh asam urat. Namun, karena sayuran hijau seperti asparagus, kol, bayam, jamur, dan kacang hijau dapat meningkatkan tingkat purin dalam tubuh Anda, Anda harus tetap membatasi konsumsi sayuran ini.

  • Hindari Minuman Beralkohol 

Selama diet rendah purin, sangat penting untuk menghindari minuman beralkohol. Ini karena minuman beralkohol, terutama bir, dapat meningkatkan risiko asam urat hingga 6,5 persen.

  • Hindari makanan kaleng dan siap saji 

Saat Anda menjalani diet rendah purin, hindari makanan kaleng atau siap saji seperti ikan sarden dan daging asap. Dibandingkan dengan makanan kaleng dan siap saji, Anda bisa mengonsumsi daging ayam segar dan dimasak hingga matang tentunya dengan jumlah yang terkontrol.

  • Konsumsi susu rendah lemak 

Ini karena protein susu dapat membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urine.

  • Batasi penggunaan saus siap pakai 

Saat memasak makanan untuk diet rendah purin, Anda harus membatasi penggunaan saus siap pakai karena mengandung purin yang tinggi, meningkatkan risiko penyakit asam urat

  • Hindari makanan yang tinggi gula

Menurut beberapa penelitian, jika Anda mengikuti diet rendah purin, Anda harus menghindari mengonsumsi gula yang berlebihan. Ini karena makanan dan minuman manis mengandung zat purin tinggi, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dan menyebabkan kristal asam urat mengendap di persendian dan ginjal.

Selain itu, menjalani diet rendah purin juga membantu Anda makan lebih banyak makanan yang sehat, seperti roti gandum, nasi merah, kacang-kacangan, dan minyak sehat.

 

Jika Anda menderita asam urat tinggi dan telah menjalankan diet rendah purin, tetapi gejala Anda sering kambuh atau tidak hilang, konsultasikan kembali ke dokter spesialis penyakit dalam RSI Surabaya A Yani.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-3-1.png
14/Feb/2025

APA ITU KONJUNGTIVITIS?

Salah satu penyait mata merah karena adanya peradangan/ infeksi pada selaput yang melapisi selaput bola mata.

 

JENIS-JENIS KONJUNGTIVITIS

  • Alergi
  • Virus
  • Bakteri
  • Iritasi bahan kimia

 

APAKAH KONJUNGTIVITIS MENULAR?

Konjungtivitis yang disebabkan oleh virus atau bakteri dapat menular melalui kontak langsung seperti handuk, saputangan yang dipakai bersama.

 

BAGAIMANA TANDA DAN GEJALANYA

  • Mata merah dan berair
  • Gatal dan kadang nyeri
  • Biasanya mengenai kedua mata
  • Pembengkakan kelopak mata
  • Produksi kotoran meningkat terutama saat bangun tidur

 

APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA MERASAKAN GEJALA KONJUNGTIVITIS?

  • Segera mencuci tangan setelah mata
  • Hindari mengucek mata
  • Bersihkan kelopak mata dengan air hangat
  • Bawa ke dokter untuk mendapat terapi sesuai keluhan
  • Hindari mencuci mata menggunakan air daun sirih
  • Hindari penggunaan lensa kontak sementara waktu

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-1.png
11/Feb/2025

DEFINISI

Bekas luka yang tumbuh secara berlebihan, melampaui batas luka akibat proses penyembuhan yang tidak normal

 

GEJALA

  • Area tersering: bahu, dada, rahang, lengan
  • Benjolan yang menebal kadang kenyal di bekas luka
  • Berwarna merah muda hingga ungu dan kecoklatan
  • Batasnya jelas
  • Nyeri atau gatal yang berlebihan
  • Bias semakin luas seiring bertambahnya waktu

 

FAKTOR RISIKO

Internal

  • Faktor genetic (tipe kulit)
  • Usia tua
  • Keadaan penurunan imunitas
  • Penyakit kronis

Eksternal

  • Paparan sinar matahari yang berlebihan
  • Radiasi
  • Malnutrisi
  • Merokok
  • Penggunaan obat-obatan tertentu

 

APA SAJA PENYEBABNYA?

  • Trauma kulit: tato, luka bakar, bekas suntikan, tindik telinga, pembedahan
  • Gangguan peradangan kulit: jerawat, gigitan nyamuk, infeksi

 

BAGAIMANA BISA TERJADI

  • Fase peradangan yang berlebihan
  • Produksi kolagen yang tidak terkendali
  • Disregulasi faktor pertumbuhan
  • Gangguan proses pembentukan jaringan baru

 

BAGAIMANA PENCEGAHANNYA?

  • Tidak menggaruk atau mengorek luka yang belum sembuh
  • Tidak membuat lubang anting, tindikan, atau tato
  • Segera merawat luka dengan baik walaupun luka ringan
  • Berhhati-hati ketika bercukur agar kulit tidak tergores

 

TERAPINYA APA?

  • Injeksi kortikosteroid
  • Terapi laser
  • Eksisi bedah

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

CopyRight, 2024 | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?