INFO UNTUK ANDA

ARTIKEL-4-1.jpg
11/Jan/2025

Apa Itu Kencing Batu?

Kencing batu merupakan kondisi dimana terbentuknya batu baik di ginjal, ureter (saluran dari ginjal menuju kandung kemih), kandung kemih, hingga saluran kencing.

 

Apa Penyebab Kencing Batu ?

  • Kurang minum
  • Sering menahan kencing sehingga terbentuk endapan
  • Banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat mencetuskan batu
  • Pengendapan asam urat pada penderita asam urat
  • Infeksi/radang pada saluran kemih

 

Jenis-jenis Batu

  • Batu kalsium
  • Batu struvit
  • Batu asam urat
  • Batu Cystine

 

Apa akibatnya jika kencing batu tidak tertangani?

  • Dapat menyebabkan gejala dari ringan seperti nyeri dan perasaan tidak tuntas saat Buang Air Kecil
  • Berpotensi menimbulkan penyakit berat seperti gagal ginjal
  • Berisiko mencetuskan infeksi pada saluran kemih

 

Tanda & Gejala Kencing Batu

  • Buang air lebih sering dari biasanya
  • Ada batu yang keluar bersama air seni
  • Nyeri saat Buang Air Kecil
  • Urine berwarna gelap
  • Darah dalam air seni
  • Nyeri di perut bawah
  • Nyeri di pinggang
  • Mual dan muntah

 

Penyembuhan Kencing Batu?

  • Minum obat pereda nyeri sesuai anjuran
  • Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu terbentuknya batu
  • Operasi pengeluaran batu

 

Makanan dan Minuman yang harus dihindari

  • Minuman seperti teh, coklat, kopi, dan minuman bersoda
  • Makanan yang tinggi garam
  • Jeroan
  • Processed Food (Makanan Olahan)
  • Sayuran seperti bayam dan kembang kol (Dibatasi)
  • Buah seperti stroberi, buah bit, dan anggur

 

Pencegahan Kencing Batu?

  • Minum air 2-3 liter setiap hari Jangan menunda kencing
  • Hindari makanan tinggi kandungan garam dan gula

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-4.jpg
18/Dec/2024

Serviks adalah daerah yang menghubungkan Rahim (uterus) dan vagina. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim

 

BAGAIMANA TERJADINYA KANKER SERVIKS?

Infeksi dari HPV (Human Papillomavirus): mengubah DNA sel sehingga sel abnormal dalam serviks mulai membelah diri tanpa terkendali

SIAPA SAJA YANG BERISIKO?

  • Faktor Genetik –> Keluarga ada yang memiliki kanker
  • Riwayat bergonta – ganti pasangan seksual
  • Riwayat seks sesama jenis
  • Riwayat memiliki penyakit seksual
  • Riwayat hubungan seks pertama pada usia muda (<18tahun)
  • Pasien /partner seks mempunyai penyakit kutil kelamin
  • Tidak menggunakan kondom saat hubungan seksual

 

APA TANDA & GEJALANYA?

Pendarahaan abnormal

  • Pendarahan di Luar Siklus Menstruasi
  • Pendarahan Setelah Hubungan Seksual
  • Pendarahan Pasca-Menopause

Keputihan tidak normal

  • Keputihan tidak biasa: Encer, berbau, atau bercampur darah.
  • Aroma tidak sedap

Nyeri

  • Nyeri saat hubungan seks
  • Nyeri panggul atau punggung bawah

 

BAGAIMANA SCREENING AWAL?

Anamnesi

Nyeri vagina, Keputihan berulang, Perdarahan dari vagina diluar siklus haid / setelah menopause, Nyeri saat berhubungan

Pemeriksaan fisik

  • Pemeriksaan Luar: Perubahan warna, Benjolan, Nyeri
  • Pemeriksaan Dalam: Cairan (keputihan, darah, nanah), Nyeri, Benjolan, Aroma tidak enak

 

PEMERIKSAAN PENUNJANG

IVA Test

Inspeksi Visual Asam Asetat adalah cara sederhana untuk mendeteksi adanya lesi pra-kanker dengan mengoleskan cairan asam asetat pada leher rahim.

  • Apabila hasil (+) : Lesi berubah menjadi putih -> maka harus dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan (rujuk)
  • Apabila hasil (-) maka diulang 3 tahun kemudian

PAP Smear

Pap Smear adalah cara deteksi dini kanker dengan mengambil sedikit sampel sel dari leher rahim untuk mengetahui apakah adanya sel – sel abnormal tanda kanker serviks.

  • Apabila hasil (+) akan tampak sel abnormal -> melakukan pemeriksaan lain dan terapi
  • Apabila hasil (-) maka diulang 2-3 tahun kemudian

 

JIKA TERDIAGNOSIS KANKER SERVIKS, ANDA PERLU MELAKUKAN PENGOBATAN SEGERA!

Pengobatan kanker serviks dapat dilakukan dengan berbagai terapi, seperti:

  • Krioterapi
  • Radioterapi
  • Kemoterapi
  • Pembedahan

 

GIMANA CARA MENCEGAHNYA?

Vaksin

  • Perempuan usia 9–13 tahun: 2x vaksinasi HPV dengan selang waktu 12 bulan
  • Perempuan usia >13–45 tahun: 3x vaksinasi
  • HPV, dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga

Menjaga life style

  • Hubungan seks secara aman : Memakai kondom dan menghindari bergonta – ganti partner seks
  • Menjalani screening berkala secara berkala di faskes 1 agar kondisi serviks selalu terpantau dan agar penanganan bisa lebih cepat dilakukan bila ada kanker
  • Tidak merokok

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ptsd.png
10/Dec/2024

Apa itu PTSD?

gangguan psikologis yang diakibatkan kejadian traumatik yang dialami atau disaksikan oleh seseorang.

 

Apa Penyebabnya?

Stressor yang kuat, seperti :
pengalaman perang, kekerasan, bencana alam, pemerkosan, dan kecelakaan lalu lintas yang serius dan keadaan lain yang dapat menimbulkan stress berlebih pada seseorang

 

Jenis- jenis PTSD

  • PTSD akut : 1-3 bulan
  • PTSD kronik : >3 bulan
  • PTSD delay onset

 

Gejala utama PTSD, bagaimana?

  • Re-experiencing (mengingat atau mengalami kejadian berulang) flashback
  • Avoidance (penghindaran) Perasaan tidak nyaman yang membuat dirinya berusaha menghindar supaya tidak mengalami kejadian traumatis
  • Hyperarousal (peningkatan kewaspadaan) Kecemasanberlebih yang menyebabkandirinya merasa dalam keadaan terancam

 

Pencegahan PTSD

  • Kenali gejala dan permasalahan PTSD
  • Mencari dukungan dari teman dan keluarga
  • Mengontrol emosi
  • Mempelajari cara mengatasi masalah dengan baik
  • Mengembangkan kemampuan untuk belajar dari peristiwa traumatis
  • Menerima dan mampu menanggapi peristiwa trauma

 

Bagaimana cara pengobatannya?

Terapi farmakologi

Kunjungan ke dokter spesialis jiwa dokter akan memilihkan obat antidepresan dan antiansietas yang sesuai dengan keluhan yang anda alami

Terapi non farmakologi

  • Psikoterapi. psikoterapi kognitif, psikoterapi perilaku, psikoterapi kelompok, dan hipnoterapi
  • Dukungan psikososial. Mengurangi berbagai stigma negatif yang mungkin muncul akibat dari diagnosis PTSD

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Kenali-Trigger-Finger-Penyakit-Yang-Bikin-Jari-Tangan-Nyeri.jpg
07/Dec/2024

Dari : dr. Yusuf Rizal, Sp.OT

Poli Orthopaedi RSI Surabaya A Yani

 

Selamat pagi sobat eRSIy, mudah-mudahan kalian tetep sehat dan produktif

Kali ini saya akan membahas mengenai sesuatu penyakit bernama trigger finger atau stenosing tenosynovitis atau JARI KAKU. 

Pernahkah kalian merasakan jari tangan tiba-tiba terasa susah diluruskan setelah ditekuk ? atau nyeri yang hebat di jari terutama di malam hari atau setelah aktivitas berat ? atau bahkan sudah berlanjut menjadi jari kalian tidak bisa ditekuk ?

Hal ini mungkin disebabkan oleh penyakit Trigger Finger.

Trigger finger atau jari kaku disebabkan oleh berbagai macam hal seperti aktivitas berlebihan menggunakan jari atau pada aktivitas menggengam yang berat. Kenapa ya bisa terjadi ? Hal ini dikarenakan serabut pelapis urat kita mengalami radang dan muncul penebalan yang menyebabkan nyeri dan kesulitan urat bergerak didalamnya (Gambar 1).

Penyebab lain juga sering muncul pada penderita kelainan endokrin seperti kencing manis atau kelainan tiroid. Penyakit kencing manis sendiri dapat meningkatkan insiden trigger finger hingga dua kali lipat loh !

Pada penyakit trigger finger, dokter akan memberikan terapi sesuai tingkat keparahan penyakit saat datang dan juga penyakit penyertanya. Beberapa manajemen untuk penyakit ini mulai dari obat-obatan, fisioterapi, suntikan, hingga pembedahan. Sobat eRSIy,  jika kalian pertama kali merasakan sakit seperti diatas, maka yang awal perlu kalian lakukan adalah mengistirahatkan jari yang sakit, jangan dipijat, diberikan olesan yang panas-panas (balsem, minyak tawon dll.) dan jangan direndam air panas.

Sobat eRSIy, dokter awalnya akan memberikan terapi berupa obat-obatan yang akan menurunkan peradangan pada jari tersebut berupa obat minum maupun oles. Jika diperlukan maka dokter akan meminta anda untuk mengikuti sesi fisioterapi guna meringankan nyeri dan peradangan. Anda dapat juga menggunakan penyangga jari dalam waktu enam hingga 12 minggu.

Jika hal diatas gagal, maka dokter dapat menyuntikkan zat kortikosteroid guna menurunkan peradangan sehingga membuat urat dapat bergerak didalam selaputnya lebih lancar. Hal ini menurut penelitian dapat diulang maksimal 3 kali dan dalam jangka waktu yang panjang masing-masing penyuntikan. Hal ini sangat bermakna sekali terutama pada penderita trigger finger yang diakibatkan oleh kencing manis. Efek penyuntikan ini dapat menyembuhkan keluhan hingga 80% dari keseluruhan penderita.

Namun jika kondisi penyakit sudah berat maka dokter akan menyarankan anda untuk dilakukan tindakan pembedahan kecil untuk melepaskan jeratan sebagaimana gambar diatas (gambar 2). Operasi ini termasuk operasi kecil yang dapat dilakukan dengan waktu singkat. Namun saya sarankan agar jangan terlambat, karena komplikasi terakhir dari penyakit ini adalah kaku nya sendi akibat tidak mampunya jari untuk menekuk.

Namun jangan takut sobat eRSIy, hampir lebih dari 60% pasien dapat sembuh dengan terapi-terapi non operatif dengan rentang waktu tiga bulan hingga satu tahun setelah muncul keluhan. So sobat eRSIy, jangan ragu untuk berkunjung ke poli orthopaedi terdekat untuk berkonsultasi dan mendapatkan penanganan yang tepat. Salam sehat.

 

Referensi

 

  1. Gil JA, Hresko AM, Weiss AC. Current Concepts in the Management of Trigger Finger in Adults. J Am Acad Orthop Surg. 2020 Aug 1;28(15):e642-e650. doi: 10.5435/JAAOS-D-19-00614. PMID: 32732655.
  2. https://www.albones.com/post/what-is-a-trigger-finger
  3. Löfgren JP, Zimmerman M, Dahlin LB, Nilsson PM and Rydberg M (2021) Diabetes Mellitus as a Risk Factor for Trigger Finger –a Longitudinal Cohort Study Over More Than 20 Years. Front. Clin. Diabetes Healthc. 2:708721. doi: 10.3389/fcdhc.2021.708721
  4. Merry SP, O’Grady JS, Boswell CL. Trigger Finger? Just Shoot! J Prim Care Community Health. 2020 Jan-Dec;11:2150132720943345. doi: 10.1177/2150132720943345. PMID: 32686570; PMCID: PMC7372603.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Penyakit-Kulit-di-Wajah-hingga-bernanah.jpg
04/Dec/2024

Seorang aktris berusia 41 tahun dengan nama tenar Sandra Dewi memberi tahu publik tentang penyakit kulitnya saat sidang kasus dugaan korupsi timah yang melibatkan suaminya, Harvey Moeis. Penyakit ini adalah Rosacea yang dideritanya sejak tahun 2023 lalu. Dokter mendiagnosis bahwasanya ia tidak bisa sembuh dan penyakit ini bersifat seumur hidup. Hal ini menyebabkan wajahnya menjadi kemerahan dan muncul bintik-bintik yang bernanah ketika stres. Kira-kira, penyakit Rosacea itu apa sih sobat eRSIy? 

 

Apa sih rosacea itu? 

Rosacea adalah salah satu penyakit kulit yang paling sering terjadi pada wanita berusia tiga puluh hingga lima puluh tahun.

Penyakit ini juga dapat menyebabkan kemerahan kulit pada hidung, pipi, dagu, dan dahi. Selain itu, rosacea juga dapat menyebabkan benjolan kecil, merah, dan bernanah.

Seseorang dapat mengalami gejala penyakit kulit tersebut selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan sebelum akhirnya hilang untuk sementara waktu.

Selain itu, kondisi ini sering dianggap sebagai jerawat atau masalah kulit lainnya.

 

Penyebab Rosacea

Hingga saat ini penyebab rosacea memang belum diketahui secara pasti. Namun, bisa jadi penyakit kulit ini disebabkan oleh kombinasi dari faktor keturunan dan lingkungan.

 

Beberapa faktor yang dapat memicu flare-up atau memerahnya wajah, antara lain:

  • Paparan sinar matahari atau angin.
  • Udara dingin atau panas.
  • Berolahraga terlalu keras.
  • Memakan makanan pedas.
  • Mengonsumsi minuman panas.
  • Udara lembap.
  • Minuman kafein.
  • Stres
  • Berendam di air hangat.
  • Konsumsi makanan yang mengandung senyawa cinnamaldehyde, seperti kayu manis, coklat, tomat, dan jeruk
  • Memiliki bakteri usus Helicobacter pylori. 
  • Terkena gigitan tungau kulit bernama demodex dan bakteri yang tungau tersebut bawa, Bacillus oleronius

 

Faktor Risiko Rosacea

Rosacea dapat terjadi pada siapa saja. Namun, ada kemungkinan bahwa individu yang memiliki salah satu dari faktor-faktor berikut lebih berisiko mengalami kondisi kulit ini:

  • Riwayat keluarga. Orang yang memiliki riwayat keluarga mengidap kondisi ini lebih rentan memilikiny. 
  • Usia. Kondisi ini lebih rentan menyasar orang dewasa, terutama mereka yang di atas 30 tahun. 
  • Jenis kulit. Pemilik tipe kulit yang cerah atau cenderung kemerahan lebih rentan terkena rosacea. 
  • Paparan matahari. Terpapar sinar matahari secara berlebihan bisa memicu atau malah memperburuk kondisi ini.
  • Jenis kelamin. Baik pria maupun wanita sama-sama rentan mengalami kondisi ini. Namun, wanita cenderung mengalaminya lebih parah. 
  • Cuaca ekstrem. Perubahan cuaca yang ekstrem, seperti angin kencang, dingin atau panas dapat memicu masalah kulit ini. 
  • Stres. Seorang yang mengalami stres fisik maupun emosional lebih rentan daripada yang lain. 
  • Konsumsi makanan atau minuman tertentu. Makanan pedas, minuman panas, alkohol, dan makanan yang mengandung histamin dapat memicu atau memperburuk gejala rosacea.
  • Aktivitas fisik yang intens. Olahraga berat atau aktivitas fisik yang intens dapat menyebabkan kemerahan wajah 
  • Riwayat peradangan kulit. Jika kamu pernah mengalami peradangan kulit, seperti dermatitis, risiko rosacea akan meningkat. 
  • Pemakaian steroid topikal. Penggunaan steroid jangka panjang atau berlebihan pada wajah dapat memicu rosacea atau memperburuknya.
  • Merokok. Menjadi perokok aktif atau pasif bisa meningkatkan risiko kondisi ini. 

 

Pencegahan Rosacea

  • Hindari terpapar sinar matahari terlalu lama.
  • Setiap kali Anda keluar, gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 atau lebih.
  • Hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
  • Melakukan kegiatan yang disukai akan membantu Anda mengelola stres. Misalnya, melakukan aktivitas fisik teratur, meditasi, atau melakukan aktivitas positif lainnya.
  • Mengurangi porsi makanan pedas.
  • Lindungi wajah dari angin dan panas. Syal adalah cara yang bagus untuk melakukannya, tetapi pastikan bahannya halus.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


osteoartritis-genu.jpg
16/Oct/2024

DEFINISI

Osteoartritis (OA) adalah suatu penyakit akibat gangguan mekanik dan biologis yang merusak stabilitas normal, degradasi sintesis kondrosit kartilago sendi, matrik esktraseluler, dan tulang subkondral. OA merupakan proses degeneratif yang ditandai oleh degradasi kartilago, robekan meniscus, bone wear and tear, kista tulang, kehilangan celah sendi, proliferasi tulang marginal (spur), dan inflamasi ringan yang dapat menimbulkan hendaya.

 

Sendi Potensi OA

 

FAKTOR RISIKO OA GENU

  • Umur : prevalensi OA meningkat seiring bertambahnya umur, sering di atas usia 60 tahun
  • Jenis kelamin : pada umumnya usia di bawah 45 tahun, frekuensi terjadinya OA genu pada pria wanita hampir sama, namun sesudah 50 tahun (postmenopause) frekuensi OA genu pada wanita lebih banyak.
  • Suku bangsa: OA genu lebih sering terjadi pada bangsa Afrika Amerika dibandingkan kaukasia.
  • Genetik : faktor predisposisi genetik berdasarkan pada kerentanan terjadinya perubahan kolagen dan enzim dalam kartilago, variasi sitokin dalam kartilago dan gen yang mengatur bentuk dan struktur sendi
  • Obesitas: berat badan berlebihan akan meningkatkan risiko timbulnya OA genu melalui peningkatan degenerasi kartilago akibat load bearing (pembebanan) yang berlebihan.
  • Cedera sendi, pekerjaan, dan olah raga : pekerjaan yang menggunakan sendi lutut secara terus menerus akan meningkatkan resiko OA genu.
  • Kelemahan otot : kelemahan otot quadriceps merupakan predisposisi terjadinya OA genu.

 

 

Tanda dan Gejala

Nyeri : merupakan gejala yang paling sering ditemukan pada pasien dengan OA genu. Beberapa kemungkinan penyebab nyeri :

  • Inflamasi/ peradangan jaringan sinovial
  • Faktor mekanik lokal, perubahan bentuk atau kerusakan sendi, instabilitas menimbulkan spasme otot, regangan tendon dan ligamen
  • Osteofit yang dapat mengangkat periosteum menimbulkan rasa sakit.
  • Faktor psikologis (anxietas dan depresi).
  • Kelemahan Otot
    Otot berperan penting dalam biomekanik sendi untuk bergerak, meyerap beban, menstabilkan sendi, adaptasi sendi, dan proses degenerasi OA. Akibat proses penuaan atau trauma sebelumnya, otot menjadi jarang digunakan  sehingga terjadi instabilitas. Akibatnya terjadi stress kartilago/ mikrotrauma kemudian degenerasi.
  • Keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS)
    OA genu akan mengurangi LGS. Patofisiologis dari keterbatasan LGS multifaktorial, termasuk perubahan artikuler di dalam sendi, pemendekan struktur myotendinous di daerah nyeri dan kelemahan otot.

 

DIAGNOSIS

Dari anamnesis, pemeriksaan dan lab :

Nyeri lutut ditambah setidaknya 5 hal ini :

  • Usia > 50 thn
  • Kaku sendi < 30 menit
  • Krepitus
  • Nyeri tekan
  • Pembesaran tulang
  • Tanpa teraba hangat
  • Sedimen Eritrosit < 40 mm/ jam
  • Rheumatoid Factor < 1/40
  • Tanda cairan  sinovial

Dari anamnesis, pemeriksaan dan XRay :

Nyeri lutut dan Osteofit ditambah setidaknya 1 hal ini :

  • Usia > 50 thn
  • Kaku sendi < 30 menit
  • Krepitus

PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN STADIUM

Dari anamnesis dan pemeriksaan :

Nyeri lutut ditambah setidaknya 1 hal ini :

  • Usia > 50 thn
  • Kaku sendi < 30 menit
  • Krepitus
  • Nyeri tekan
  • Pembesaran tulang
  • Tanpa teraba hangat

KOMPLIKASI

Adanya komplikasi yang membutuhkan rujukan :

  • Pemecahan tulang rawan yang berakibat hilangnya material jaringan di sendi (chondrolysis)
  • Kematian tulang (osteonecrosis)
  • Strees fracture (hairline crack) pada tulang yang berkembang secara bertahap sebagai respon terhadap cedera berulang
  • Infeksi pada sendi
  • Perdarahan dalam sendi lutut
  • Kerusakan atau rupturnya tendon dan ligamen di sekitar sendi, yang menyebabkan hilangnya stabilitas
  • Deformitas genu seperti genu varus dan genu valgus

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ctev-anak.jpg
11/Oct/2024

MARI KITA BEDAH SATU PER SATU KATA PENYUSUN CTEV

  • Congenital = bersifat bawaan sejak lahir
  • Talipes = kombinasi antara kata Talus (pergelangan kaki) dan Pes (kaki)
  • Equinus = Horselike, maksudnya adalah tumit dalam posisi plantar fleksi
  • Varus = Inversi atau adduksi

Kelainan kongenital ( bawaan lahir ) pada Ankle & Foot yang memiliki karakteristik meliputi :

  • Equinus pada ankle (hindfoot)
  • Inversi / varus pada sendi subtalar (hindfoot)
  • Adduksi dan pronasi pada forefoot
  • Cavus pada Midtarsal

 

EQUINUS / HORSELIKE

PENAMPAKAN MENYERUPAI KAKI KUDA

 

MARI KITA AMATI DAN BANDINGKAN

 

MANUVER / TES UNTUK DIAGNOSIS CTEV

  • Kaki Normal : pada dorsofleksi pasif, dorsum pedis dapat menyentuh crista tibia 1/3 distal.
  • Kaki CTEV : dorsofleksi pasif terasa kaku dan dorsum pedis TIDAK dapat menyentuh crista tibia 1/3 distal.

Note : manuver / tes ini sebaiknya dilakukan pada beberapa hari setelah bayi lahir dan dilakukan oleh dokter ahli

 

CONTOH KONDISI KAKI PENGKOR / CTEV

Kaki Kiri Bayi. H Mengalami CTEV

Menjalani Terapi Gips Ponsetti

Yaitu Penanganan dengan Cast/Gips secara serial, diganti setiap 5-7 hari hingga deformitas membaik

Kondisi yang sudah bagus, dipertahankan dengan Dennis Brown Night Splint

Saat ini anak sudah berumur hampir 1 tahun dan sudah berjalan bermain dengan teman sebaya-nya

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


monkeypox.jpg
23/Sep/2024

Apa itu monkeypox?

Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan virus monkeypox. Pada asalnya, penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia.

 

Apa saja gejala monkeypox?

Monkeypox dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala. Sementara beberapa orang memiliki gejala ringan, yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih berat dan memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan. Mereka yang berisiko lebih tinggi untuk penyakit yang lebih parah atau komplikasi termasuk orang-orang yang sedang hamil, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit kekebalan tubuh.

Gejala monkeypox biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki.

 

Bagaimana cara monkeypox menular dari hewan ke manusia?

Monkeypox dapat menular ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Biasanya adalah hewan pengerat dan primata. Risiko tertular monkeypox dari hewan dapat diturunkan dengan meminimalisir/menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan sakit atau mati – termasuk daging dan darahnya. Di negara-negara endemik, makanan yang berisi daging atau bagian tubuh hewan perlu dimasak hingga matang sebelum dimakan.

Bagaimana monkeypox menyebar dari orang ke orang?

Monkeypox menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam monkeypox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual. Lingkungan dapat terkontaminasi virus monkeypox, misalnya ketika orang yang terinfeksi menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, benda, elektronik, dan permukaan. Orang lain yang menyentuh barang-barang ini kemudian dapat terinfeksi.

 

Siapa yang berisiko terkena monkeypox?

Yang paling berisiko adalah orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi monkeypox, atau yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.Tenaga kesehatan juga memiliki risiko sehingga perlu untuk selalu menerapkan prosedur PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat monkeypox. Orang yang pernah mendapatkan vaksin cacar kemungkinan memiliki perlindungan tertentu terhadap infeksi monkeypox.

 

Apa pengobatan untuk penderita monkeypox?

Sampai saat ini pengobatan yang spesifik untuk monkeypox masih terbatas tahap pengembangan. Penting bagi siapa pun yang terinfeksi monkeypox untuk minum air secara cukup, makan dengan baik, dan cukup tidur. Orang yang mengisolasi diri harus menjaga kesehatan mentalnya dengan melakukan hal-hal yang mereka anggap santai dan menyenangkan, tetap terhubung dengan orang yang dicintai menggunakan teknologi, berolahraga jika mereka merasa cukup sehat dan meminta dukungan kesehatan mental dari fasyankes setempat jika diperlukan.

 

Apa yang perlu dilakukan jika saya memiliki gejala monkeypox atau saya merasa tertular monkeypox dari seseorang penderita monkeypox?

Jika Anda pernah melakukan kontak erat dengan orang yang mengalami monkeypox atau lingkungan yang mungkin telah terkontaminasi virus, pantau diri Anda dengan cermat untuk tanda dan gejala selama 21 hari sejak terakhir kali Anda terpapar. Batasi kontak erat dengan orang lain sebanyak yang Anda bisa.

Jika Anda merasa mengalami gejala monkeypox, hubungi Emergency Call RSI Surabaya A Yani 1500718  untuk mendapatkan saran, pemeriksaan laboratorium, dan perawatan lebih lanjut 

 

Sumber : Ditjen P2P Kemenkes RI

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Untitled-design-1-1.jpg
10/Sep/2024

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah ketika tekanan darah sistolik (SBP) ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah daistolik (DBP) ≥90 mmHg setelah pemeriksaan berulang (Unger et al, 2020).

 

Apa Saja Faktor Risiko Hipertensi

  • Riwayat keluarga darah tinggi
  • Kencing manis
  • Merokok
  • Pola makan
  • Minum alkohol
  • Aktivitas fisik
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit jantung atau pembuluh darah usia muda
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Riwayat depresi
  • Gagal jantung
  • Stroke

 

Gejala dari Hipertensi

Gejala hipertensi antara lain:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Jantung berdebar
  • Nyeri otot
  • Bangkok di kaki
  • Sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Kencing pada malam hari
  • Kencing sarah
  • Pusing

Gejala yang menunjukkan hipertensi sekunder:

  • Kelemahan otot/tetani
  • Kram
  • Irama jantung tdak normal (cepat/lambat)
  • Edema paru (stenosis arteri ginjal)
  • Berkeringat
  • Sering sakit kepala
  • Mendengkur
  • Mengantuk di siang hari (obstructive sleep apnea)
  • Gejala yang menunjukkan tiroid

 

Komplikasi Hipertensi

Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti:

  • Penyakit jantung
  • Stroke
  • Penyakit ginjal
  • Retinopati (kerusakan retina)
  • Penyakit pembuluh darah tepi
  • Gangguan saraf
  • Gangguan serebral (otak)

 

Pencegahan Hipertensi

Penceahan hipertensi bisa menggunakan straegi CERDIK:

  • Cek kesehatan secara rutin
  • Enyahkan asap rokok
  • Rajin aktivitas fisik
  • Diet seimbang
  • Istirahat cukup
  • Kelola stress

 

Penangan Hipertensi

Jika Anda sudahterkena hipertensi, pengobatan hipertensi dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama/Puskesmas. Sebagai penangan awal dan kontrol.

Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan seumur hidup. Anda harus minum obat secara teratur seperti yan dianjurkan oleh Dokter meskipun tak ada gejala Anda harus mengetahui:

  • Cara minum obat, dosis yang digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari
  • Mengetahui perbedaan antara obat-obatan yang harus diminum untuk jangka panjang (yaitu obat tekanan darah) dan pemakaian jangka pendek yaitu untuk menghilangkan ejala (misalnya untuk mengatasi mengi)

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Untitled-design-1.jpg
05/Sep/2024

Hemorroid adalah jaringan normal yang berisi pembuluh darah yang membantu fungsi otot disekitar anus untuk mengatur pola BAB. Gejala hemorroid terjadi jika terjadi pelebaran dari pembuluh darah di sekitar anus.

 

Faktor Risiko Hemorroid

  • Pola diet yang kurang baik (rendah serat, makanan pedas, alkohol)
  • Posisi duduk menetap cukup lama
  • Obesitas
  • Perubahan pola BAB yang kurang baik dalam waktu lama
  • Kebiasaan BAB yang lama

 

Klasifikasi Hemorroid

  • Grade 1, Benjolan di dalam
  • Grade 2, Keluar saat mengejan namun dapat kembali sendiri
  • Grade 3, Keluar spontan namun butuh bantuan untuk masuk kembali
  • Grade 4, Benjolan menetap diluar tidak dapat masuk kembali

 

Tanda dan Gejala Hemorroid

  • Nyeri saat BAB
  • Perdarahan saat BAB
  • Anemia
  • Gatala disertai panas atau tidak nyaman sekitar anus
  • Benjolan pada anus

 

Tatalaksana Penanganan Hemorroid

  • Non bedah
    • Mengatur pola diet yang tinggi serat dan lunak
    • Istirahat cukup, menghindari mengedan saat BAB
    • Kompres local dan rendam duduk
  • Bedah
    Untuk melakukan operasi hemorroid, Selahkan dikonsultasikan dengan dokter bedah di RSI Surabaya Achmad yani

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

Recent Posts

CopyRight, 2024 | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?