Cara Kerja Konsultasi Radiologi

Konsultasi radiologi diawali dengan permintaan dokter agar Anda berkonsultasi dengan ahli radiologi. Konsultasi dapat dilakukan untuk diagnosis atau intervensi. Bila dirasa perlu, dokter akan menjadwalkan konsultasi dengan ahli radiologi, dan menemuinya sendiri.

Saat konsultasi radiologi diagnostik, ahli radiologi akan mendapatkan semua informasi tentang kondisi pasien, terutama gejala yang dialami. Kemudian, ahli radiologi akan menyarankan jenis pemindaian yang paling sesuai untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Saat konsultasi radiologi intervensi, dokter dan ahli radiologi akan membahas bagaimana radiologi dapat membantu dokter bedah selama tindakan medis. Jenis pemindaian yang paling efektif juga akan ditentukan.

Walaupun ahli radiologi dapat sangat membantu pasien selama proses pengobatan, namun mereka tidak dapat langsung menangani pasien. Ahli radiologi hanya boleh terlibat setelah mendapatkan persetujuan dari dokter yang bertugas. Namun, mereka dapat melakukan konsultasi radiologi tanpa didampingi oleh dokter. Konsultasi ini sering diminta oleh pasien yang menginginkan pendapat dari ahli medis lain tentang kondisi mereka.

Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Konsultasi Radiologi

Konsultasi radiologi hanyalah diskusi awal yang membahas rencana pemindaian, sehingga tindakan ini sama sekali tidak berisiko.

Bahkan, konsultasi ini dapat sangat melindungi pasien dari berbagai risiko pemindaian radiologi. Walaupun dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. Namun, pasien dan dokter juga harus menyadari risiko dari tindakan pemindaian. Informasi tentang risiko yang menyeluruh hanya bisa didapatkan dari ahli radiologi.

Risiko terbesar dari pemindaian radiologi adalah efek radiasi pada tubuh, terutama karena radiasi cenderung merusak sel saraf yang sehat dan pembuluh darah yang kecil. Jika hal ini terjadi, pasien dapat mengalami komplikasi yang lain. Apabila sel tubuh semakin cepat membelah dan bereproduksi, maka sel akan semakin rentan terhadap efek radiasi, Meskipun dalam dosisi yang rendah. Namun, risiko radiasi dapat dicegah dengan mengatur jumlah radiasi yang digunakan dalam pemindaian. Beberapa risiko atau efek samping yang dapat terjadi adalah:

  • Rambut rontok – Biasanya terjadi karena pasien terpapar radiasi sebanyak 200 rem
  • Gangguan jantung – Lebih rentan terjadi pada pasien yang terkena materi radioaktif sebanyak 1000-5000 rem
  • Kejang – Terjadi saat radiasi merusak sel otak, yang hanya bisa terjadi jika pemindaian menggunakan materi radioaktif sebanyak 5000 rem
  • Berkurangnya jumlah sel limfosit darah – Terjadi jika menggunakan 100 rem radiasi, yang dapat mengakibatkan pasien semakin rentan terhadap infeksi, limfoma atau leukemia, dan gejala seperti flu (yang dapat bertahan sampai 10 tahun)
  • Kemandulan – Terjadi jika setidaknya ada 200 rem materi radioaktif yang digunakan
  • Iritasi pada saluran gastrointestinal – Biasanya terjadi jika 200 rem materi radioaktif digunakan. Hal ini dapat menyebabkan:
  • Mual
  • Muntah darah
  • Diare

Komplikasi lain dapat terjadi karena:

  • Cara melakukan pemindaian yang salah
  • Analisis hasil pemindaian yang tidak akurat

Karena kemungkinan komplikasi dan risiko ini, konsultasi radiologi harus membahas tentang cara mencegah risiko agar pasien tetap aman dan terlindungi.