Apa Sih Itu Laparoskopi

Laparoskopi adalah salah satu dari beberapa prosedur endoskopi. Endoskopi merupakan pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menilai beberapa organ dalam tubuh. Dimulai dari lambung, usus, dan diakhiri dengan saluran pernafasan. Sementara itu, laparoskopi digunakan untuk memeriksa rongga perut dan panggul.
Ini adalah perawatan bedah minimal invasif yang menggunakan alat “laparoskop”. Alat ini berbentuk seperti tabung dan memiliki kamera mungil di ujungnya. Dokter bedah dapat menggunakan laparoskop untuk mengamati dan mengoperasi bagian dalam rongga perut atau panggul tanpa membuat sayatan besar di kulit.
Manfaatnya Apa Saja Sih
Laparoskopi sering dilakukan untuk menemukan dan mendiagnosis asal mula kelainan panggul atau perut. Ketika prosedur non-invasif gagal memberikan temuan yang dapat diandalkan, intervensi ini sering dilakukan. Dalam beberapa keadaan, ultrasonografi, CT scan, dan MRI dapat digunakan untuk mengidentifikasi gangguan lambung.
Ketika USG, CT SCAN, dan MRI tidak dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh tim medis, operasi laparoskopi digunakan. Biopsi atau sampel jaringan dari beberapa organ di perut dapat diperoleh melalui laparoskopi. Teknik ini biasanya direkomendasikan oleh dokter untuk mengevaluasi hati, kandung empedu, pankreas, lambung, dan panggul.
Dokter menggunakan prosedur ini untuk mengidentifikasi keganasan atau cairan di rongga perut, penyakit hati, dan penyakit lain yang mempengaruhi organ di area tersebut.
Kapan Penggunaan Laparoskopi Dilakukan
Laparoskopi diperlukan sebagai bagian dari pengobatan penyakit medis tertentu, seperti:
- Diagnosis dan pengobatan endometriosis adalah salah satunya.
- Ketidaknyamanan panggul yang berlanjut.
- Peradangan pada leher rahim.
- Penyebab infertilitas.
- Pengangkatan fibroid, rahim, kista ovarium, kelenjar getah bening, atau kehamilan ektopik.
- Pengobatan berbagai kondisi, termasuk inkontinensia urin, prolaps organ panggul, dan beberapa jenis kanker.
- Periksa keganasan tertentu, seperti kanker ovarium, rahim, dan serviks.
Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Melakukan Prosedur Laparoskopi
Tergantung pada jenis operasi laparoskopi, dokter biasanya akan menginstruksikan pasien untuk melakukan hal berikut:
- Makan atau minum apa pun selama 6 hingga 12 jam sebelum operasi.
- Hentikan penggunaan obat pengencer darah (antikoagulan) seperti aspirin atau warfarin beberapa hari sebelum prosedur.
- Berhenti merokok sebelum menjalani operasi. Karena merokok dapat menimbulkan masalah pasca operasi dan menunda pemulihan.
- Anda tidak boleh mengemudi setidaknya 24 jam setelah perawatan.
Bagaimana Proses Laparoskopi
Prosesnya memakan waktu 1-3 jam, tergantung masalah kesehatan yang muncul. Operasi laparoskopi sering kali dilakukan sebagai operasi rawat jalan. Dengan kata lain, pasien bisa pulang ke rumah pada hari yang sama setelah operasi dilakukan. Dokter menggunakan metode berikut:
- Memberikan anestesi agar pasien dapat tidur selama prosedur. Untuk mematikan rasa pada daerah pembedahan, pasien mungkin diberikan anestesi lokal dalam beberapa situasi.
- Sebuah tabung kecil yang disebut kanula dimasukkan melalui sayatan yang dibuat di bawah pusar oleh dokter. Tabung kecil ini bertugas melebarkan lambung dengan menyuntikkan gas karbon dioksida. Kondisi ini akan memungkinkan dokter mengamati organ lambung dengan lebih jelas.
- Dokter akan memasukkan gadget tersebut melalui sayatan yang telah dibuat sebelumnya. Kamera yang terhubung dengan instrumen laparoskopi ini akan menampilkan foto di layar, sehingga dokter bedah dapat mengamati masalah di dalam tubuh dengan lebih jelas.
- Setelah operasi, lokasi sayatan ditutup dengan jahitan atau plester bedah dan dibalut.
Metode ini menghasilkan waktu pemulihan yang lebih singkat, kemungkinan infeksi yang lebih kecil, dan bekas luka yang lebih sedikit.