Penunjang TB pada Anak
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular kronis dan menular yang dapat menyerang hampir seluruh organ tubuh manusia, khususnya paru-paru. Jumlah cairan di pleura dapat meningkat pada penyakit seperti infeksi paru-paru kronis (TBC), pneumonia, emboli paru, lupus, artritis reumatoid, dan kanker paru-paru. Ini dikenal sebagai Efusi Pleura. Beberapa gejala efusi pleura yang mungkin muncul antara lain:
- Kesulitan bernapas
- Nyeri dada
- Batuk
- Nyeri saat menarik napas dalam
Pemeriksaan Penunjang TB pada Anak
Tes berikut digunakan untuk memastikan diagnosis TBC pada anak:
- Foto Thorax
Rontgen dada adalah metode pencitraan cepat yang merupakan salah satu instrumen paling sensitif untuk mengidentifikasi tuberkulosis paru. Infiltrat, konsolidasi, fibrosis, efusi pleura, dan gigi berlubang merupakan temuan radiografi yang paling umum. Bayangan dan bintik awan, kadang-kadang dikenal sebagai infiltrat, adalah kelainan radiologis yang terlihat pada kasus tuberkulosis paru. Infiltrat merupakan gambaran benang radioopak tipis yang dapat diamati pada bagian manapun pada lapang paru namun paling sering ditemukan di dekat apeks paru. Infiltrat sering ditemukan karena lesi paling awal pada pasien tuberkulosis paru berbentuk tidak merata dan nodular, yang menunjukkan proses penyakit aktif setelah 10 minggu infeksi. - Tes Mantoux atau Tes Kulit Tuberkulin
Tes kulit tuberkulin, yang juga dikenal dengan tes Mantoux, dilakukan dengan menyuntikkan turunan protein murni (PPD). Pasien dengan risiko pajanan minimal (tidak ada risiko pajanan TBC) mendapat tes Mantoux positif jika terdapat indurasi pada area penyuntikan PPD yang membesar hingga berukuran 15 mm. Pasien dengan risiko menengah (pasien TBC, profesional kesehatan, dll.) menerima hasil Mantoux positif jika indurasi lebih dari 10 mm. Pasien risiko tinggi (HIV positif, riwayat TBC, dan kontak dekat dengan pasien TBC lain) mendapat hasil Mantoux positif jika indurasi lebih besar dari 5 mm. Hasilnya dibaca 48-72 jam setelah injeksi intradermal PPD 0,1 ml. Suntikan akan menghasilkan gelembung kulit pucat berdiameter 6-10 mm. - IGRA atau Uji Pelepasan Interferon
Tes IGRA merupakan tes skrining TBC yang lebih tepat dengan sensitivitas setara dengan tes Mantoux. Tes ini dapat digunakan untuk menyaring infeksi tuberkulosis laten. Konversi positif pada uji pelepasan interferon-gamma mencerminkan reaksi hipersensitivitas tertunda terhadap protein Mycobacterium TB. Jika dibandingkan dengan tes Mantoux, pemeriksaan IGRA mempunyai kekurangan yaitu biayanya lebih mahal. Selain itu, tes IGRA memerlukan fasilitas laboratorium yang lebih memadai dan prosedur yang lebih rumit. - Analisis Bakteriologis
Pengujian bakteriologis dilakukan untuk mengidentifikasi mikroorganisme TBC. Umumnya bahan pemeriksaan diambil dari dahak dan dikumpulkan setiap pagi selama tiga hari. Apabila salah satu atau kedua sampel pemeriksaan dahak menunjukkan hasil positif basil tahan asam (BTA), maka pemeriksaan dianggap positif. Apabila kedua pemeriksaan dahak menunjukkan temuan BTA negatif, maka pemeriksaan dianggap negatif. Pengujian bakteriologis tidak mahal, cepat, dan efektif dalam mengidentifikasi TB paru. - Kultur Sputum
Kultur sputum adalah alat diagnostik yang sangat sensitif untuk mengisolasi Mycobacterium yang mendeteksi 10 hingga 100 basil atau kurang. Kultur dahak mempunyai spesifisitas >99% dalam mendiagnosis TB paru, sehingga merupakan pemeriksaan baku emas. Namun, temuan pemeriksaan ini mungkin memerlukan waktu hingga dua minggu. - Uji Xpert Gen MTB/RIF
Uji Gene Xpert MTB/RIF menggunakan amplifikasi reaksi berantai polimerase (PCR) real-time multipleks. Berdasarkan metode DNA molekuler, pendekatan ini dapat mendeteksi mikroorganisme. Ini adalah tes diagnostik cepat dengan sensitivitas hingga 98%, khususnya dalam mendiagnosis resistensi rifampisin. Tes yang menggunakan RNA ribosom dan PCR DNA ini mungkin selesai dalam 24 jam.
Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:
- (031) 8284505
Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya