Beribadah Di Rumah
Pada situasi pandemi ini, beribadah dari rumah disebut memiliki pahala dan nilai yang lebih besar di mata Allah SWT. KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi menjelaskan, amal seseorang di mata Allah SWT tergantung pada tingkat kesulitannya. Semakin berat ujian atau tantangan dalam menjalankan amal ibadah itu, maka kian besar pula pahalanya.
Pada situasi pandemi ini, beribadah dari rumah disebut memiliki pahala dan nilai yang lebih besar di mata Allah SWT. KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi menjelaskan, amal seseorang di mata Allah SWT tergantung pada tingkat kesulitannya. Semakin berat ujian atau tantangan dalam menjalankan amal ibadah itu, maka kian besar pula pahalanya.
Pada situasi pandemi ini, beribadah dari rumah disebut memiliki pahala dan nilai yang lebih besar di mata Allah SWT. KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi menjelaskan, amal seseorang di mata Allah SWT tergantung pada tingkat kesulitannya. Semakin berat ujian atau tantangan dalam menjalankan amal ibadah itu, maka kian besar pula pahalanya.
Pada situasi pandemi ini, beribadah dari rumah disebut memiliki pahala dan nilai yang lebih besar di mata Allah SWT. KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi menjelaskan, amal seseorang di mata Allah SWT tergantung pada tingkat kesulitannya. Semakin berat ujian atau tantangan dalam menjalankan amal ibadah itu, maka kian besar pula pahalanya.
Pada situasi pandemi ini, beribadah dari rumah disebut memiliki pahala dan nilai yang lebih besar di mata Allah SWT. KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi menjelaskan, amal seseorang di mata Allah SWT tergantung pada tingkat kesulitannya. Semakin berat ujian atau tantangan dalam menjalankan amal ibadah itu, maka kian besar pula pahalanya.
Pada situasi pandemi ini, beribadah dari rumah disebut memiliki pahala dan nilai yang lebih besar di mata Allah SWT. KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi menjelaskan, amal seseorang di mata Allah SWT tergantung pada tingkat kesulitannya. Semakin berat ujian atau tantangan dalam menjalankan amal ibadah itu, maka kian besar pula pahalanya.