Kesalahan Sahur Dan Berbuka Saat Ramadhan

May 11, 2019 by RSI A.YANI

Selain sebagai ibadah, tak sedikit orang yang berpuasa di bulan Ramadan untuk mendapatkan manfaat sehat, seperti mengontrol gula darah, kadar kolesterol, hingga penurunan berat badan. Namun sayangnya, puasa Ramadan justru bisa berdampak buruk terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh akibat pola dan asupan makanan yang kurang tepat saat sahur dan berbuka puasa. Perubahan pola makan selama bulan puasa pun seringkali memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan. Ada lima gangguan kesehatan yang paling sering muncul selama bulan puasa yaitu penyakit lambung atau maag, dehidrasi, sembelit, gangguan pencernaan, dan radang tenggorokan. Kelima gangguan kesehatan itu umumnya muncul akibat kesalahan pola makan saat sahur dan berbuka puasa. Apa saja kesalahan yang paling sering dilakukan saat berbuka puasa dan sahur sehingga memicu gangguan kesehatan?

Memilih camilan yang tinggi kalori, gula dan lemak sebelum makan sahur

Agar asupan makan sahur lebih bergizi, ngemil sebelum makan utama sahur ternyata sangat dianjurkan, asalkan camilan yang dipilih adalah camilan yang padat gizi. Jika camilan yang dipilih adalah keripik, kue manis atau makanan yang digoreng, maka bukan tidak mungkin tubuh menjadi craving atau ingin terus menerus makan makanan tersebut, sehingga nafsu makan untuk makan utama saat sahur akan berkurang. Hasilnya tubuh akan merasa kenyang namun bukan kenyang yang bergizi melainkan hanya kenyang akan makanan yang cenderung miskin gizi. Hal ini juga akan berisiko menyebabkan tubuh cepat lapar saat puasa sehingga tubuh jadi cepat lemas. Jika Anda ingin mengonsumsi camilan saat sahur, pilihlah buah atau kacang-kacangan yang merupakan sumber vitamin, mineral dan serat.

Terlalu banyak minum

Minum air saat puasa memang penting, namun bukan berarti kita harus minum lebih dari 3-4 gelas saat sahur lho. Terlalu banyak minum saat sahur akan menyebabkan volume air mengisi sebagian besar lambung, sehingga nafsu makan sudah turun sebelum kita makan sahur. Hal ini akan membuat pemenuhan 30% energi dalam tubuh dari makan sahur akan sulit terpenuhi dan risiko tubuh merasa lemas akan semakin besar. Jika ingin memenuhi kebutuhan air dan menghindari haus saat puasa, cara paling jitu adalah dengan mengatur minum saat puasa dengan cara yang tepat mulai baru berbuka hingga setelah sahur.

Terlalu banyak makan dengan pembagian porsi yang tidak seimbang

Hal ini bisa disebut penyebab utama tubuh menjadi lemas seharian saat puasa lho. Menahan lapar dan dahaga sejak subuh hingga magrib tak jarang membuat orang membayangkan ingin menyantap aneka makanan saat berbuka. Padahal, sangat tidak disarankan berbuka puasa dengan “kalap”. Akibat makan secara berlebihan saat berbuka puasa bisa menyebabkan rasa begah, mual, dan muntah. Ya, porsi makan yang tidak tepat, misalnya terlalu banyak makan nasi, atau sayur yang terlalu sedikit akan menyebabkan tubuh menjadi lemas karena asupan makan yang tidak seimbang. Selain itu, total atau seluruh porsi makan yang terlalu banyak juga akan menyebabkan tubuh bekerja lebih keras sehingga menjadi mudah lemas. Untuk menghindarinya, makanlah secara bertahap. Misalnya dibagi dua sesi, saat berbuka puasa dibuka dengan makanan ringan dan manis. Lalu baru makan makanan berat setelah shalat tarawih.

Langsung Tidur

Kewajiban makan di waktu sahur mau tidak mau mengurangi waktu tidur malam sehingga setelah selesai makan sahur kebanyakan orang memilih tidur kembali. Padahal, langsung tidur setelah makan akan memicu asam lambung kembali naik ke kerongkongan san menyebabkan radang tenggorokan.

Banyak Lemak, Sedikit Sayur

Gorengan, makanan bersantan, dan makanan berlemak lainnya memang sangat menggoda untuk berbuka puasa sehingga orang melupakan makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan segar. Padahal, kekurangan serat selama berpuasa dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan. Sebab serat berfungsi untuk memperbesar volume feses sehingga memperlancar BAB.

Minum Minuman Berkafein

Kesalahan lain yang sering dilakukan orang selama berpuasa adalah meminum minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, dan minuman bersoda. Minuman berkafein dapat merangsang pengeluaran asam lambung dan memicu sering buang air kecil sehingga menyebabkan dehidrasi.

Konsumsi Karbohidrat Simpleks

Saat bulan puasa, konsumsi karbohudrat simpleks yang berasal dari makanan manis dan makanan yang terbuat dari tepung biasanya meningkat drastis. Memang, Anda butuh makanan manis untuk meningkatkan kadar gula darah saat berbuka puasa. Namun ingatlah konsumsi karbohidrat simpleks yang terlalu tinggi justru menyebabkan Anda cepat lapar dan lemas.

rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

Recent Posts

CopyRight, 2024 | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?