Merokok Pencetus Utama Penyakit Paru Obstruktif Kronis?
Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013, prevalensi PPOK di Indonesia mencapai 3,7%, atau sekitar 9,2 juta orang. PPOK bukan termasuk penyakit menular, PPOK adalah penyakit paru obstruktif yang dapat diobati, sehingga tatalaksananya lebih diupayakan pada pencegahan perburukan gejala maupun fungsi paru. PPOK disebabkan karena adanya korelasi erat antara paparan partikel atau gas berbahaya yang signifikan dan meningkatnya respons utama pada saluran napas dan jaringan paru.
Penyakit paru-paru obstruktif (PPOK) disebabkan oleh peradangan paru-paru yang kemudian berkembang dalam jangka waktu yang lama, menghalangi aliran udara dari paru-paru. Akibatnya, pengidap PPOK mengalami kesulitan bernapas karena pembengkakan dan produksi lendir atau dahak.
Risiko PPOK meningkat pada orang yang sudah lanjut usia dan yang merokok aktif dalam jangka waktu yang lama. PPOK menyerang orang yang merokok secara aktif maupun pasif sebagai akibat dari paparan asap rokok.
Mengapa Merokok Menjadi Penyebab Utama?
- Merusak Silia di Paru: Silia adalah rambut kecil di saluran pernapasan yang membantu membersihkan lendir dan partikel asing dari paru-paru. Nikotin dan bahan kimia yang terkandung dalam rokok merusak silia ini, membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi dan penumpukan lendir.
- Merusak Elastisitas Paru: Asap rokok merusak alveoli, kantung udara kecil yang berfungsi untuk mengubah oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Akibatnya, alveoli kehilangan elastisitasnya, yang menyebabkan udara terperangkap dan menyebabkan sesak napas.
- Menyebabkan Peradangan Kronis: Zat beracun yang ditemukan dalam rokok menyebabkan peradangan kronis di saluran napas. Peradangan ini secara bertahap merusak jaringan paru-paru, menyebabkan saluran napas menyempit, menyebabkan batuk terus-menerus dan kesulitan bernapas.
Gejala PPOK :
- Napas pendek, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
- Batuk kronis yang sering disertai dahak.
- Lendir berlebihan di paru.
- Mengi atau bunyi saat bernapas.
- Infeksi saluran pernapasan yang sering terjadi.
- Penurunan stamina dan energi.
Dampak Fatal dari Penyakit Paru Kronis: Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit paru kronis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal napas, di mana paru-paru tidak dapat lagi menyediakan tubuh dengan oksigen yang cukup. Selain itu, kondisi ini dapat memperburuk kesehatan jantung, menyebabkan tekanan darah tinggi di arteri paru, yang juga dikenal sebagai hipertensi paru, dan pada akhirnya menjadi ancaman bagi keselamatan jiwa.
Pencegahan PPOK :
- Berhenti Merokok
- Olahraga Teratur
- Pastikan Lingkungan Bersih dan Sehat
Sumber : KEMENKES, sudah di parafrase, sumber bisa diganti poli Paru RSI Surabaya A Yani
Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:
- (031) 8284505
- 082133222246 / 47 (customer care)
Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya