Apakah Ada Aktivitas Fisik Bagi Penderita Asma
Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran pernapasan yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus sebagai respons terhadap berbagai rangsangan. Hal ini ditandai dengan gejala episodik berulang seperti mengi, batuk, sesak napas, dan rasa berat di dada, terutama pada malam hari dan/atau dini hari. Ini biasanya dapat dibalik di pagi hari. Terlepas dari apakah terapi digunakan atau tidak.
Karena aktivitas fisik dapat memicu serangan asma, beberapa penderita asma menghindarinya. Namun anggapan ini tidak benar karena penderita asma masih bisa berolahraga. Sebaliknya, penderita asma harus berolahraga dengan hati-hati setiap hari. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pengendalian Asma yang menekankan bahwa penderita asma harus tetap menjaga kesehatan dan berolahraga.
Aktivitas Fisik Bagi Penderita Asma
Penderita asma bisa dimulai dengan langkah mudah:
- Perbanyak bergerak dan kurangi duduk, misalnya dengan berjalan-jalan di halaman, mengajak jalan-jalan bersama anjing, atau menari. Manfaatkan kesempatan untuk lebih sering bergerak sepanjang hari.
- Sebelum memulai program olahraga, periksakan kesehatan Anda ke dokter. Tanyakan tentang perubahan pengobatan atau masalah olahraga.
- Mulailah dengan aktivitas aerobik sederhana seperti berjalan kaki. Latihan kekuatan harus ditambahkan secara bertahap.
- Lakukan aktivitas yang Anda sukai dan ajaklah orang lain ke rumah atau tempat kerja Anda, karena melakukannya bersama orang lain akan memakan waktu lebih lama dibandingkan melakukannya sendiri.
- Lakukan pemanasan dan pendinginan selama 10 menit sebelum dan sesudah aktivitas untuk mengurangi kemungkinan timbulnya gejala asma. Mulailah dengan intensitas ringan hingga sedang, tetapi konsentrasilah pada durasinya.
- Bawalah obat-obatan pribadi (misalnya inhaler) saat Anda melakukan aktivitas fisik.