Apakah Benar Pengidap Gagal Jantung Tidak Boleh Dibius
Gagal jantung adalah suatu kelainan dimana jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini disebabkan oleh pembesaran jantung, yang menyebabkan bilik jantung menyusut, atau kelainan pada katup jantung. Bisa juga disebabkan oleh infeksi pada jantung. Gagal jantung sering kali disebabkan oleh peningkatan kerja jantung secara kronis.
Obat anestesi adalah bahan kimia yang digunakan untuk memberikan efek seperti relaksasi otot, menyebabkan tidur nyenyak, dan menghilangkan rasa sakit selama prosedur medis invasif seperti pembedahan. Obat-obatan anestesi pada umumnya tidak menyebabkan gagal jantung pada seseorang, namun disarankan untuk melakukan penilaian terlebih dahulu untuk melihat apakah ada faktor risiko yang menyebabkan gagal jantung sebelum melakukan operasi sehingga dapat ditentukan apakah seseorang layak untuk dioperasi. atau tidak.
Risiko Pengidap Gagal Jantung diberi Obat Anestesi
Secara umum, obat anestesi tidak menyebabkan gagal jantung, meskipun terdapat berbagai faktor risiko terjadinya gagal jantung:
- Kelainan katup jantung yang terjadi saat lahir
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol (hipertensi).
- Diabetes
- Infeksi jantung
- Gangguan otot jantung
- Masalah irama jantung
Oleh karena itu, jika Anda mengalami gagal jantung dan akan menjalani operasi, dokter akan melakukan penilaian perioperatif untuk mengetahui profil dan fungsi jantung Anda. Sebelum operasi, biasanya dilakukan pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiografi atau ekokardiografi. Dokter akan memantau perkembangan tanda-tanda vital Anda selama operasi dengan memasang monitor atau peralatan invasif untuk memastikan kestabilan kondisi Anda selama prosedur berlangsung.
Bolehkah anestesi diberikan pada orang yang menderita gagal jantung?
Tentu saja, semua jenis anestesi umum dapat digunakan pada pasien gagal jantung, namun perubahan dosis mungkin diperlukan. Karena pengaruhnya terhadap reseptor yang mencegah peningkatan curah jantung, obat opioid bermanfaat bagi penderita gagal jantung. Ventilasi tekanan positif mungkin bermanfaat karena dapat mengurangi kemacetan paru sekaligus meningkatkan oksigenasi arteri. Pemasangan alat pemantau hemodinamik disesuaikan dengan kompleksitas operasi. Pada pasien yang menjalani operasi besar, monitor tekanan intra-arteri dipasang. Pemantauan pengisian ruang jantung dan status cairan sangat penting karena terlalu banyak cairan selama fase perioperatif dapat memperburuk gagal jantung. Implantasi kateter arteri pulmonalis intraoperatif dapat membantu menentukan penggantian cairan yang tepat.