INFO UNTUK ANDA

kulit-lansia.jpg
02/Oct/2024

Indah Purnamasari, Sp.D.V.E; M.Ked.Klin

 

Seiring bertambahnya usia dan memasuki lanjut usia (lansia), kita dihadapkan pada berbagai tantangan masalah kesehatan. Diantaranya adalah keluhan nyeri sendi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, katarak dan gangguan pendengaran; tak terkecuali kesehatan kulit pada lansia juga harus diperhatikan.

Proses penuaan adalah proses biologi yang dinamis yang pasti akan terjadi pada semua orang tak terkecuali disertai penurunan secara progresif dari fungsi dan kemampuan perbaikan dari organ (termasuk kulit). Penuaan yang baik adalah penuaan yang dapat dijalani dengan sukses dan bahagia Successfully Aging Elderly (SAE). Menurut World Health Organization (WHO) Batas usia lanjut atau tua adalah 65 tahun, namun batas ini turun menjadi usia 60 tahun di negara berkembang. Istilah ‘tua’ dibagi menjadi beberapa periode, yaitu older (≥ 60-65 tahun), very old (80-85  tahun)  dan  oldest old (≥ 85 tahun).

Penuaan kulit secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni penuaan intrinsik atau penuaan kronologis terkait dengan semakin bertambahnya usia dan penuaan ekstrinsik yang terkait dengan paparan faktor-faktor luar.

Penuaan intrinsik terjadi akibat proses penuaan yang normal dan terjadi pada semua individu. Penuaan instrinsik dipengaruhi oleh bertambahnya usia, ras, jenis kelamin, gen, hormon, dan sebagainya. Perubahan klinis pada penuaan intrinsik dapat dilihat pada kulit yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung, Perubahan yang terjadi berupa penurunan fungsi sawar kulit, melambatnya turnover sel epidermis, serta vaskularisasi pada lapisan kulit berkurang, sehingga kulit menjadi atrofi. Sel yang paling terpengaruh adalah keratinosit dan fibroblas, yang mengalami penurunan jumlah. Selain itu, jumlah sel fibroblas, kolagen, serabut elastik, menurun pada lapisan dermis; berkurangnya jumlah folikel rambut, produksi sebum, kemampuan stratum korneum untuk mengikat air; sehingga menyebabkan kulit menjadi kering. Manifestasi klinis akibat penuaan intrinsik meliputi kulit kering, menipis, rapuh, muncul kerutan halus, warna kulit tampak transparan, kadang muncul seboroik/keratosis, milia, dan beberapa tumor jinak lainnya.

Penuaan kulit ekstrinsik atau photoaging merupakan proses penuaan yang terjadi lebih cepat akibat faktor eksternal, seperti pajanan sinar matahari kronis, polusi udara, rokok, alkohol, dan nutrisi yang buruk. Perubahan-perubahan pada kulit akibat penuaan ekstrinsik ini dapat terjadi

bahkan sebelum terjadinya proses penuaan intrinsik. Perubahan pada lapisan epidermis berupa peningkatan pigmentasi (misalnya lentigines atau hiperpigmentasi yang disertai atrofi), hiperkeratosis, elastosis dan basophilic appearance collagen yang menggantikan serabut kolagen. Penuaan ekstrinsik (photoaging) menimbulkan gejala klinis berupa kulit yang menebal dan teraba kasar, kerut dalam, banyak didapatkan pelebaran pembuluh darah kecil pada permukaan kulit/teleangiektasis, perdarahan didalam kulit/ekimosis, keratosis seboroik, bercak-bercak kecoklatan dikulit/lentigo, kulit kering/xerosis, warna kulit yang tidak merata, serta peningkatan jumlah lesi premaligna atau jinak.

Gambar 1. Perbedaan anatomi kulit dewasa dan lansia

PERMASALAHAN KULIT PADA LANSIA

Permasalahan kulit pada lansia sering tidak dikeluhkan sehingga tidak terlapor oleh pasien. Permasalahan kulit yang terabaikan akan menjadi masalah pada penurunan kualitas hidup kelompok lansia. Permasalahan kulit tersering pada lansia adalah kulit kering, gatal, bercak merah, maupun perih. Adanya berbagai keluhan pada penyakit kulit dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi pada kulit, akibat penyakit kulit yang mendasari maupun keluhan subyektif yang menyertainya.

Kulit kering atau xerosis kutis merupakan masalah yang paling sering pada lansia, dan menjadi penyebab tersering keluhan gatal pada lansia. Kulit kering adalah kondisi kulit yang mengalami kekurangan kandungan air pada lapisan kulit. Kondisi tersebut terjadi akibat menurunnya aktivitas kelenjar keringat, kelenjar minyak, gangguan produksi filaggrin, serta menurunnya jumlah pelembap alami kulit natural moisturizing factor (NMF) atau kondisi penyakit lainnya (gagal ginjal kronik, penyakit hati, aterosklerosis tungkai bawah, penyakit

 

autoimun, hepatitis C, defisiensi nutrisi (terutama zink dan asam lemak esensial), penyakit tiroid, gangguan neurologis (keringat berkurang). Faktor lingkungan juga berperan seperti musim dingin, penggunaan air conditioning (AC) dan kelembaban udara rendah di lingkungan yang panas, penggunaan sabun yang tidak tepat atau air yang terlalu panas untuk mandi, atau penggunaan bedak berlebihan yang merupakan bahan pengering untuk kulit kering.

Kulit kering terjadi terutama pada ekstremitas dengan gambaran klinis kulit kasar, bersisik, gatal, kemerahan, hingga kulit pecah-pecah. Apabila kulit yang gatal dan kering digaruk, akan rentan terjadi perlukaan atau infeksi kuman pada kulit. Oleh karena itu, lansia membutuhkan perawatan kulit dasar untuk sehari-hari.

Gambar 2. Gambaran kulit kering / xerosis kutis

(a) Kulit kasar dan bersisik; (b) keriput disertai sisik tipis; (c) eritema;

(d) sisik kasar dan retak-retak

Perawatan kulit pada lansia membutuhkan perhatian khusus, karena pada lansia sering mengalami lebih dari satu penyakit. Perawatan kulit lansia meliputi membersihkan kulit, mempertahankan hidrasi dan kelembaban kulit, melindungi kulit dan mencegah kerusakan kulit. Berikut hal-hal yang dapat diperhatikan pada perawatan kulit lansia:

  • Mencegah kerusakan kulit
    • Hindari kontak dengan bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau alergi
    • Pada lansia yang sering tirah baring membutuhkan perubahan posisi miring kanan-kiri setiap 2 jam untuk menghindari luka atau infeksi diarea bokong
    • Mengeringkan kulit setelah dibersihkan dengan kain flannel atau handuk dengan menepuk untuk mencegah perlukaan atau maserasi
  • Membersihkan kulit
    • Mencuci kulit dengan air dan sabun dengan pH netral, tidak mengandung pewangi dan alkohol
    • Apabila menggunakan air hangat untuk membersihkan kulit, cukup selama 10 menit
  • Mempertahankan hidrasi dan kelembaban kulit
    • Gunakan pelembab segera setelah mandi
    • Gunakan pelembab dengan bahan oklusif/humektan /emolien atau kombinasi; bersifat hipoalergik dan non parfum
    • Perhatikan kebutuhan cairan tubuh
  • Melindungi kulit
    • Menghindari pajanan matahari dengan sinar ultraviolet B tertinggi, yaitu pada pukul 10 pagi sampai 2 siang.
    • Gunakan proteksi fisik seperti topi, kacamata hitam atau pakaian tertutup
    • Gunakan tabir surya berspektrum luas, minimal dengan sun protection factor (SPF) 30 dan berspektrum luas
    • Gunakan tabir surya baik didalam ruangan atau diluar ruangan
    • Gunakan tabir surya minimal 30 menit sebelum terpapar sinar matahari dan sebaiknya diulang tiap 2-4 jam terutama apabila diluar ruangan.
    • Gunakan tabir surya pada seluruh permukaan kulit yang terpapar sinar matahari, termasuk bibir

Faktor nutrisi juga sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit lansia antara lain:

  1. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralisir radikal bebas sehingga mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker dan lainnya. Antioksidan dapat ditemukan pada vitamin, mineral dan astaxanthin.
  2. Vitamin Vitamin A dapat meningkatkan produksi kolagen sehingga mengurangi munculnya kerutan halus. Vitamin A dapat kita peroleh dari telur, susu, keju, ubi, sereal, wortel, brokoli dan mangga.
  3. Vitamin Vitamin C dapat meningkatkan produksi kolagen sehingga meningkatkan elastisitas dan kekencangan kulit. Vitamin C dapat diperoleh dari buah jeruk, nanas, stroberi, mangga, paprika, tomat dan sayuran hijau.
  4. Vitamin D. Vitamin D mempercepat penyembuhan luka, mendukung sistem kekebalan kulit, dan melindungi terhadap Vitamin D dapat diperoleh dari ikan salmon, tuna, telur, susu, paparan sinar matahari.
  5. Vitamin E. Vitamin E merupakan antioksidan kuat untuk membantu melembapkan kulit, sehingga mengurangi munculnya garis halus dan kerutan. Vitamin E dapat diperoleh dari brokoli, bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, mangga, kiwi dan alpukat.
  6. Vitamin Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah, mengurangi memar dan memperkuat dinding pembuluh darah. Vitamin K dapat diperoleh dari sayuran hijau, blueberry, keju, telur dan daging.
  7. Zat besi membantu meningkatkan kekuatan dan elastisitas kulit melalui produksi Zat besi dapat diperoleh dari daging merah, unggas, makanan laut, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
  8. Seng bersifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi reaksi peradangan dan kerusakan akibat radikal Seng dapat diperoleh dari kerang, unggas, kacang-kacangan, gandum dan sereal.
  9. Tembaga memberi kekuatan dan elastisitas kulit, sehingga menjaga kulit tetap kencang dan kenyal. Tembaga dapat diperoleh dari kerang, kacang-kacangan dan biji-bijian.
  10. Astaxanthin berfungsi melindungi sel dari kerusakan dan meningkatkan fungsi serta sistem kekebalan tubuh.

Uraian diatas dapat membantu dalam perawatan kulit lansia. Mari bersama merawat kulit lansia agar terus terjaga kesehatannya. Seperti pepatah, usia hanyalah angka. Lansia pun berhak atas kulit yang sehat dan hidup yang berkualitas.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


softlens.jpg
30/Sep/2024

“Dok, mata saya kemerahan setelah seharian memakai softlens kemarin.”

Keluhan ini sering disampaikan oleh pasien, baik yang sudah biasa menggunakan softlens maupun yang baru pertama kali mencobanya. Berbagai alasan mendorong seseorang untuk memakai softlens, seperti untuk menggantikan kacamata, mengikuti tren, atau untuk meningkatkan penampilan, misalnya saat mengenakan busana tradisional atau tampil di depan umum.

Salah satu penyebab utama mata kemerahan ketika memakai softlens adalah penggunaan yang terlalu lama. Jika lensa kontak dibiarkan terlalu lama di mata, mata akan kekurangan kelembapan dan oksigen. Akibatnya, mata akan menyerap lapisan air mata dan menyebabkan mata menjadi kering. Kondisi ini bila dibiarkan terlalu lama akan disertai rasa perih, terbakar, ketidaknyamanan saat mata terbuka dan akan menyebabkan infeksi pada mata. Infeksi akibat penggunaan softlens yang kurang tepat dapat melukai kornea. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur dan sering disertai gejala seperti penglihatan kabur, mata berair, dan banyak kotoran mata yang membuat penderita sulit membuka mata. Selain itu, mata kemerahan juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap bahan lensa kontak atau iritasi dari lingkungan luar. 

Untuk mengatasi mata kemerahan akibat penggunaan softlens, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Segera cuci tangan dan lepaskan softlens, cuci softlens dengan cairan pembersih khusus softlens kemudian simpan di tempatnya.
  2. Berhenti memakai softlens untuk sementara waktu.
  3. Jangan mencuci mata dengan air biasa atau air yang tidak bersih. Iritasi atau luka pada mata bisa menyebabkan infeksi.
  4. Hindari menggunakan obat tetes mata sembarangan. Konsultasikan dengan dokter atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan obat yang sesuai.
  5. Hindari mengucek mata atau mengusapnya dengan tisu atau saputangan.

Untuk mencegah infeksi mata akibat penggunaan softlens 

  1. Cuci tangan sebelum memegang softlens, cuci dengan air bersih dan sabun cuci tangan tanpa pewangi atau detergen berlebihan
  2. Sebelum memakai softlens ke mata cuci softlens dengan cairan pembersih khusus
  3. Pasang softlens yang sudah dicuci
  4. Gunakan softlens maksimal 7-8 jam perhari, dan selama memakai softlens tetap beri tetes pelembab mata setiap 2-3 jam sekali atau setiap mata terasa kering
  5. Cuci tangan sebelum melepas softlens dari mata, cuci dengan air bersih dan sabun cuci tangan tanpa pewangi atau detergen berlebihan
  6. Cuci softlens dengan cairan pembersih khusus sebelum dimasukan kembali ke tempat softlens
  7. Ganti air rendam softlens setiap hari apabila softlens tidak dipakai
  8. Ganti tempat softlens tiap 3 bulan sekali.

Sumber : Kemenkes RI dan dr. Kiajeng, Sp.M

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


stunting.jpg
11/Sep/2024

Stunting adalah gagalnya pertumbuhan akibat kurangnya asupan gizi di mana dalam jangaka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.

 

Tanda-tanda Stunting

  • Pertumuhan tulang pada anak yang tertunda
  • Berat badan rendah apabila dibandungkan dengan anak seusianya
  • Sang anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya
  • Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda/kecil untuk seusianya

 

Faktor Penyebab Stunting

  • Terbatasnya pelayanan Ante Natal Care atau pelayan pada saat Ibu dalam masa kehamilan dan Past Natal Care atau pelayanan untuk memberi pengetahan pada Ibu setelah melahirkan dan pemantauan tumbuh kembang anak
  • Kurangnya akses rumah tangga mengenai makanan bergizi. Dikarenakan harga makanan bergizi di Indonesia mahal
  • Kurang akses sanitasi dan air bersih
  • Praktik pengasuhan kurang baik
  • Pentingnya gizi pada saat kehamilan dan setelah melahirkan

 

Pencegahan Stunting

  • Penuhi kebutuhan gizi sejak hamil
  • Beri ASI ekslisif sampai bayi usia 6 bulan
  • Damping ASI ekslusif dengan Mpasi sehat
  • Terus memastikan tumbuh kembang anak
  • Selalu jaga kebersihan lingkungan

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-26T101343.580.png
26/Aug/2024

Untuk membantu anak yang mengalami disfungsi sensori, okupasi terapis menggunakan teknik sensori integrasi untuk memaksimalkan pemahaman anak tentang lingkungannya. Untuk mencoba memperbaiki gangguan perkembangan, belajar, atau interaksi sosial, terapi sensori integrasi sering digunakan sebagai okupasi dan terapi pada anak dengan kondisi tertentu. Terapi sensori integrasi menunjukkan hasil yang baik untuk anak-anak dengan autisme dan retardasi mental ringan; terapi ini dapat mengoptimalkan sensori dan respons motorik anak. Terapi sensori integrasi dilakukan melalui pola permainan tertentu karena permainan melatih sensori anak untuk meningkatkan perkembangan mereka.

 

Tujuan Sensori Integrasi

Mengajarkan anak-anak untuk memperbaiki dan mengembangkan respons yang tepat dan spontan terhadap pengalaman lingkungan mereka akan meningkatkan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan fisik, sosial, dan emosional anak didukung oleh sensori integrasi.

 

Siapa yang Memerlukan Sensori Integrasi

Terapi sensori integrasi dirancang untuk anak-anak dengan gangguan pemrosesan indrawi atau gangguan pemrosesan indrawi. Gangguan-gangguan ini termasuk:

  • Spektrum autisme
  • Gagal untuk fokus
  • Ketidakmampuan untuk memahami hal-hal umum atau tertentu
  • Cedera, penyakit, trauma
  • Problem dengan koordinasi perkembangan
  • Sulit untuk mengontrol suasana hati

 

Sensori Integrasi Melibatkan 7 Sistem Sensori

  • Indera tactile (sentuhan), yang memproses perasa dan peraba melalui kulit
  • Auditory (pendengaran), untuk secara langsung mengidentifikasi volume, nada, dan suara
  • Visual (penglihatan), untuk melihat dan membantu mengidentifikasi objek, menilai jarak dari orang lain, mengidentifikasi warna, dan tingkat cahaya
  • Olfactory (penciuman), untuk membedakan aroma
  • Gustatory, atau pengecapan, digunakan untuk mengidentifikasi rasa manis, asin, asam, atau pahit.
  • Vestibular, yang menunjukkan posisi tubuh dalam ruang gerak dan gravitasi Bumi, membantu anak mengetahui di mana mereka berada meskipun dalam kegelapan
  • Kesadaran tubuh manusia, yang terdiri dari input sensori otot dan sendi, memungkinkan mereka merasakan posisi tubuh mereka dan tingkat gaya yang diperlukan untuk beraktivitas.

 

Sensory Processing Disorder (SPD)

Gangguan persepsi sensorik pada anak-anak menyebabkan mereka bertindak berlebihan (hipersensitif) atau bahkan tidak memberi reaksi terhadap rangsangan (hiposensitif).

Contoh gejala gangguan pemrosesan sensori adalah sebagai berikut:

  • Menjadi sangat unik dalam hal makanan karena rasa atau teksturnya.
  • Reaksi lamban terhadap gerakan cepat, suara keras, atau cahaya terang.
  • Koordinasi motorik yang tidak sempurna
  • “Pemilih Makanan” ketika Anda mengalami muntah berlebihan.
  • Kurang memperhatikan lingkungan sekitar, seperti berlari di depan mobil, melompat ke air tanpa bisa berenang, dan menabrak dinding.
  • menunjukkan perilaku tertentu, seperti tidak senang berhubungan dengan orang lain, seperti memeluk, atau tidak suka berpakaian.
  • Tulisan tangan berkualitas rendah yang sulit dibaca.
  • Menggigit sesuatu yang tidak terkait dengan makanan.

 

Kondisi Anak yang Memerlukan Terapi Sensori Integrasi

Autisme, ADHD, Speech Delay, Down Syndrom

 

Penerapan

  • Sensory Tactile
    • Menempelkan sikat khusus pada tubuh anak
    • Meronce
    • Bermain play dough, bola bergerigi
    • Bermain di atas pasir
    • Berjalan-jalan di rumput
    • Pendengaran sensori

Untuk anak hipersensitif, kombinasi musik keras dan lembut; untuk anak hiposensitif, musik keras dan lembut.

  • Penciuman dan pengecapan oleh indra

Menghindari bau yang tajam untuk anak-anak.

  • Visual dan Sensori

Anak-anak hipersensitif diberi distraksi dari banyak ke sedikit, sedangkan anak-anak hiposensitif diberi pilihan dari banyak ke sedikit.

  • Sensori Propioceptif
    • Menggerakkan kursi atau benda yang diberi beban
    • Merangkak atau merayap dengan beban di punggung
    • Mengangkat meja
  • Sensory Vestibular
    • Ayunan
    • Lompat dari trampolin
    • Keseimbangan antara dua kaki
    • Berjalan melalui titian

 

Perawatan Pasca Sensory Integrase

Supaya hasil terapi tetap bertahan, orang tua dapat membantu kelancaran terapi dengan mempraktikkannya di rumah.

 

Kesimpulan

  • Ketujuh sistem indera sensori memungkinkan seseorang menyeseuaikan diri dengan lingkungannya karena mereka memberi tahu mereka apa yang terjadi di luar.
  • Tidak semua anak mengalami perkembangan sensori yang sama, dan perbedaan dalam fungsi integrasi sensori untuk beberapa anak dapat berdampak pada cara mereka menjalani kehidupan sehari-hari.
  • Untuk mencapai perilaku adaptif, stimulasi sensori yang tepat diperlukan dalam aktivitas yang bertujuan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-16T094108.784.png
16/Aug/2024

Untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar manusia, kegiatan makan adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Pola perilaku yang konsisten dihasilkan dari kebiasaan ini. Dengan kemajuan teknologi dan cara masyarakat berpikir lebih cepat, segala sesuatu menjadi lebih cepat. Fast food sering dipilih oleh remaja karena penyajiannya yang cepat, hemat waktu, dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja, harganya terjangkau, dan sesuai dengan selera remaja. Bagi generasi milenial dan anak muda, fast food juga dianggap sebagai makanan bergengsi dan gaya hidup. Jenis makanan instan mulai dari camilan hingga hidangan utama.

Makanan instan semakin populer di kalangan remaja karena jumlah kalori dan energi yang lebih tinggi. Remaja dapat mengonsumsi terlalu banyak energi, lemak, dan gula jika mereka mengonsumsi makanan instan. Makanan instan juga biasanya kurang serat dan tinggi sodium. Akibatnya, semakin banyak makanan instan yang dimakan oleh remaja, semakin besar kemungkinan mereka mengalami obesitas. Lebih dari 1,9 miliar orang dewasa di atas usia 18 tahun mengalami kelebihan berat badan, 600 juta di antaranya mengalami obesitas. Ini adalah sekitar 13% dari populasi dewasa, dengan prevalensi 11% pada pria dan 15% pada wanita.

Makanan siap saji adalah pilihan praktis dan cepat untuk menggantikan makanan rumahan, tetapi seringkali mengandung bahan tambahan seperti pengawet, penyedap, dan pemanis. Penggunaan berlebihan bahan tambahan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti keracunan, kerusakan pada syaraf, ginjal, hati, dan bahkan cacat bawaan. Remaja yang terlalu banyak mengonsumsi makanan siap saji tetapi tidak berolahraga cukup berisiko terkena diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, kanker, dan gangguan lemak darah. Karena makanan ini sering mengandung lemak yang dapat mengakumulasi dalam tubuh, konsumsi berlebihan juga dapat menyebabkan obesitas.

Bahaya ini tidak hanya berdampak pada kesehatan seseorang, tetapi juga berdampak pada lingkungan karena industri makanan siap saji menghasilkan lebih banyak limbah. Pengetahuan, pengaruh teman sebaya, kepraktisan, rasa yang enak, harga yang terjangkau, dan ketersediaan uang tunai adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi makanan siap saji pada remaja. Pilihan makanan seseorang juga dipengaruhi oleh pengetahuan mereka tentang nutrisi, karena memahami nutrisi akan membantu mereka memilih makanan yang memiliki zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik.

 

Faktor-faktor yang dapat memengaruhi bagaimana seseorang mengonsumsi makanan cepat saji

  • Pengetahuan
    Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang remaja, termasuk pengetahuan tentang gizi, dapat memengaruhi perilaku mereka. Akses terhadap informasi, seperti perpustakaan sekolah, laboratorium komputer, dan ruang multimedia, seringkali dikaitkan dengan pengetahuan gizi remaja ini. Kurang pengetahuan tentang nutrisi dan kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang kurang bergizi dapat menyebabkan remaja kekurangan asupan gizi.
  • Pengaruh Rekan
    Kebiasaan makan makanan cepat saji sangat dipengaruhi oleh peran teman sebaya. Remaja cenderung mendapatkan dukungan dari teman sebayanya untuk makan makanan ini, meskipun mereka sudah menyadari bahaya yang mungkin terjadi jika mereka melakukannya terlalu sering.
  • Remaja sering berkumpul di restoran cepat saji
    Mereka menemukan bahwa restoran ini adalah tempat yang bagus untuk bertemu dengan teman-teman, baik untuk melakukan tugas sekolah maupun sekadar berkumpul. Faktor utama yang menarik bagi mereka adalah suasana yang santai dan nyaman, desain interior yang menarik, dan ketersediaan wifi gratis. Hal ini menyebabkan remaja lebih sering pergi ke restoran cepat saji dan makan di sana.
  • Rasa makanan
    Remaja yang sering makan makanan cepat saji percaya bahwa itu enak, mudah didapat, dan dapat meningkatkan nafsu makan mereka. Karena tingginya kandungan minyak, gula, dan garam dalam makanan cepat saji, orang percaya bahwa mereka memiliki rasa yang sedap. Remaja menjadi kecanduan rasa gurih makanan cepat saji karena bahan tambahan seperti MSG, sodium, gula, lemak, dan lainnya.
  • Waktu terbatas
    Memiliki waktu yang terbatas membuat mahasiswa sangat membutuhkan makanan cepat saji. Akibatnya, mereka lebih suka memasak makanan instan yang praktis daripada mematuhi pedoman gizi yang seimbang. Ketika orang tua sibuk dengan pekerjaan dan tidak punya waktu untuk memasak, mereka sering mengandalkan makanan cepat saji. Orang tua bahkan sering mengajak anak-anak mereka makan di restoran sambil menghabiskan waktu bersama keluarga.
  • Harga makanan
    Remaja sering mengunjungi restoran cepat saji karena harganya yang terjangkau dan porsi yang besar. Selain itu, restoran cepat saji sering menawarkan paket hemat dan diskon besar, yang meningkatkan minat remaja untuk makan di sana.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-16T091920.066.png
15/Aug/2024

Aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi orang yang mengalami kanker. Mereka tidak hanya hidup lebih baik, tetapi olahraga juga membantu mereka sembuh. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan stamina dan kebugaran secara keseluruhan serta mengurangi risiko kekambuhan. Apakah seseorang yang menderita kanker harus berhenti melakukan hal-hal tertentu? Meskipun membatasi aktivitas disarankan, beristirahat terlalu lama di tempat tidur dapat berdampak buruk pada pasien. Studi terbaru menunjukkan bahwa olahraga, misalnya, tidak hanya dapat mencegah kanker pada orang yang sehat, tetapi juga dapat membantu pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Kemoterapi adalah pengobatan utama kanker. Pada pasien kanker, pengobatan ini berdampak besar secara fisik dan psikologis. Kondisi medis pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menerima kemoterapi sering membuat jadwal terapi yang telah direncanakan tertunda. Kelelahan adalah masalah umum bagi pasien kemoterapi, yang dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan mereka, seperti aktivitas fisik, kesehatan psikologis, interaksi sosial, dan stabilitas ekonomi.

 

Manfaat Berolahraga untuk Pasien Kanker

Banyak orang yang menderita kanker menghadapi masalah fisik dan psikososial selama dan setelah pengobatan, seperti kelelahan, risiko tinggi mengalami kesedihan, dan penurunan aktivitas dan fungsi fisik. Kesehatan pasien dan kualitas hidup mereka dapat sangat terpengaruh oleh dampak jangka panjang dari masalah ini. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker setelah diagnosis, dan penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik membantu kualitas hidup pasien kanker, mengurangi kelelahan dan distress, dan dapat meningkatkan kesempatan bertahan hidup bagi pasien kanker.

 

Mekanisme Latihan Fisik terhadap Kanker

Olahraga dan berbagai gerakan tubuh lainnya yang membutuhkan energi adalah contoh aktivitas fisik. Aktivitas ini sangat penting untuk kesehatan tubuh karena dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan membantu mencegah kanker. Penyakit yang dikenal sebagai kanker dicirikan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik secara lokal (invasi) maupun menyebar ke bagian tubuh lainnya (metastasis). Penelitian, terutama pada pasien kanker payudara, telah menjelaskan beberapa teori tentang mekanisme aktivitas fisik terhadap kanker.

  • Menurut teori hormonal, estrogen, yang berfungsi sebagai penyebab kanker payudara, meningkatkan pertumbuhan sel-sel epitel payudara. Ini berarti bahwa wanita yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi jika mereka memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Namun, aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga tinggi selama usia reproduksi dapat menurunkan kadar estrogen, sehingga juga menurunkan risiko kanker payudara, bahkan pada wanita menopause. Aktivitas fisik juga dapat menurunkan kadar estron, estradiol, dan androgen, yang merupakan prekursor estrogen.
  • Teori Imunitas mencatat bahwa latihan fisik teratur dan terprogram dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang kuat dapat meningkatkan jumlah dan fungsi sel Natural Killer, yang berperan penting dalam menekan pertumbuhan tumor. Dengan mengenali dan menghilangkan sel-sel abnormal, sistem kekebalan bisa secara efektif mengurangi risiko kanker.
  • Teori Inflamasi menunjukkan bahwa faktor inflamasi yang lebih tinggi, seperti C-reactive Protein (CRP), interleukin 6 (IL6), dan tumor necrosis factor (TNF), dan faktor anti-inflamasi yang lebih rendah, seperti adiponektin, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, persentase lemak tubuh yang tinggi, dan lingkar pinggang yang besar sering dikaitkan dengan tingkat adiponektin yang rendah. Jumlah adiponektin meningkat saat berolahraga, yang dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.

Akibatnya, aktivitas fisik membantu mengurangi risiko kanker payudara melalui regulasi hormonal, meningkatkan sistem kekebalan, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-13T101536.519.png
13/Aug/2024

Di seluruh dunia, hipertensi adalah penyakit tidak menular yang merupakan penyebab utama kematian prematur. Saat ini, diperkirakan bahwa sekitar 22% orang di seluruh dunia menderita hipertensi. Kurang dari 25% orang yang terkena mengendalikan tekanan darah mereka secara aktif. Di seluruh dunia, Afrika memiliki tingkat prevalensi hipertensi tertinggi, dengan 27% dari populasi. Asia Tenggara menempati posisi ketiga, dengan sekitar 25% dari populasi. Mengonsumsi garam yang berlebihan adalah salah satu penyebab tingginya tingkat hipertensi di Indonesia, dengan rata-rata 6,3 gram garam per hari.

Data ini tidak menghitung garam tambahan yang ditambahkan ke makanan jajanan seperti bakso, soto, mie goreng, dan makanan lainnya, serta garam yang digunakan dalam produksi industri. Selain itu, konsumsi makanan jajanan dan produk industri yang mengandung garam telah meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Cara orang mengonsumsi garam berbeda di setiap wilayah Indonesia, tetapi umumnya di luar Pulau Jawa, orang Batak sering kali mengalami hipertensi karena konsumsi garam yang tinggi dalam makanan sehari-hari mereka. Mereka banyak mengonsumsi garam.

Hipertensi dapat disebabkan oleh konsumsi garam atau makanan yang mengandung banyak natrium. Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan pembuluh darah menyerap lebih banyak natrium, yang meningkatkan volume darah dan meningkatkan tekanan darah. Asupan natrium yang berlebihan juga dapat menyebabkan hormon natriouretik meningkat, yang tidak langsung meningkatkan tekanan darah. Orang mungkin lebih suka makan makanan yang banyak garam. Risiko ini dapat meningkat dan mendorong munculnya penyakit tidak menular.

 

Hipertensi pada Lansia

Hipertensi secara signifikan lebih umum pada kelompok usia 60-64 tahun, terutama pada wanita lanjut usia. Karena perempuan memasuki masa menopause setelah usia 45 tahun, mereka juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi. Kesehatan kardiovaskular dapat terpengaruh oleh penurunan elastisitas pembuluh darah karena penurunan produksi estrogen selama menopause. Beberapa faktor, termasuk kurangnya aktivitas fisik, stres, sejarah keluarga, kebiasaan merokok, konsumsi makanan berlemak hewani yang tinggi, kurangnya serat, dan asupan natrium yang tinggi, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat keluarga, jenis kelamin, usia, dan pola konsumsi natrium tinggi adalah beberapa penyebab hipertensi. Tekanan darah seseorang meningkat secara bertahap atau tiba-tiba di atas nilai normal 140 mmHg dikenal sebagai hipertensi. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang dewasa, tetapi lebih sering terjadi pada orang tua karena pembuluh darah arteri mereka menjadi lebih kaku atau kurang elastis. Akibatnya, pembuluh darah tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan tekanan darah meningkat.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, jantung, sirkulasi, dan bahkan mengancam jiwa. Kelebihan lemak, kebiasaan merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko utama hipertensi. Tekanan darah memainkan peran penting dalam peredaran darah tubuh manusia. Keseimbangan fisiologis tubuh dapat dipengaruhi oleh perubahan naik atau turunnya tekanan darah.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, jantung, sirkulasi, dan bahkan mengancam jiwa. Kelebihan lemak, kebiasaan merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko utama hipertensi. Tekanan darah memainkan peran penting dalam peredaran darah tubuh manusia. Keseimbangan fisiologis tubuh dapat dipengaruhi oleh perubahan naik atau turunnya tekanan darah.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-12T103902.429.png
12/Aug/2024

Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan cukup, menyebabkan cairan menumpuk di tungkai dan paru-paru. Selain itu, masalah lain yang dihadapi pasien gagal jantung adalah rehospitalisasi dan rawat inap kembali. Rehospitalisasi ini terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gejala, pengobatan, diet, dan perawatan diri.

Pasien dengan gagal jantung dapat memperbaiki kualitas hidup mereka dan menghindari rehospitalisasi. Ada beberapa tindakan kecil yang sangat penting yang dapat mereka lakukan untuk menghindari ini:

  • Percaya pada pengobatan
    Pahami alasan pengobatan, manfaat, dan potensi efek samping. Untuk mendapatkan pengobatan yang baik, pasien tidak hanya harus minum obat mereka secara teratur, tetapi juga harus melakukannya sesuai atauran yang diberikan oleh dokter, perawat, atau farmasi mereka.
  • Diet rendah garam dan cairan
    Mengurangi konsumsi garam dapat membantu membatu dan mengurangi penumpukan cairan. Garam harus dicampur saat diberikan kepada pasien dengan gagal jantung. Batasan harian garam tidak boleh melebihi 5000 mg atau 5 gram, atau setara dengan 1 sendok teh peres. Tujuannya adalah untuk memantau konsumsi natrium. Jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh dan yang keluar dihitung sebagai pembatasan cairan.Tubuh tidak boleh menerima lebih dari 1,5 hingga 2 liter cairan per hari. 70–80?sesuai dengan kebutuhan cairan orang normal. Berat badan adalah dasar untuk menghitung jumlah cairan yang diperlukan. Kebutuhan cairan pasien dewasa adalah 25 cc/kgBB untuk wanita dan 30 cc/kgBB untuk pria.
  • Kontrol berat badan
    Pasien yang mengalami gagal jantung disarankan untuk mengukur berat badan mereka setiap pagi. Ini akan membantu mereka memutuskan apakah mereka dalam kondisi aman atau harus segera berkonsultasi dengan dokter.
  • Melakukan aktivitas dan Latihan
    Menurut uji klinis dan meta-analisis pada penderita gagal jantung (HFrEF), rehabilitasi dapat meningkatkan kapasitas latihan dan kualitas hidup. Pasien harus tetap melakukan aktivitas dan latihan bahkan jika mereka merasa lelah. Aktivitas yang dilakukan disesuaikan dengan gejala yang dialami setiap pasien. Disarankan untuk berbicara dengan tim gagal jantung dan rehabilitasi tentang olahraga yang aman untuk setiap pasien. Anda harus tetap aktif dan berolahraga setiap hari.
  • Pasien memahami wilayah yang terkait dengan gagal jantung
    • Zona Keamanan (Green Zone): sesuai dengan tujuan terapi
      • Nafas seperti biasa, tidak ada perubahan pola nafas, dan nafas tidak tersengak atau tidak teratur.
      • Berat badan tetap stabil. Tidak ada kenaikan berat badan lebih dari dua kilogram dalam satu minggu.
      • Tidak ada nyeri dada
      • Anda masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa tanpa kehilangan kemampuan.

Saat berada di zona hijau, pasien menimbang berat badan setiap hari, mengonsumsi obat yang diresepkan, dan menjalani pengawasan rutin.

  • Zona Kuning adalah zona peringatan, di mana Anda harus segera menghubungi konsul atau tim gagal jantung (dokter atau perawat gagal jantung) untuk mendapatkan saran jika gejala Anda terus berlanjut.
    • Lebih sulit untuk bernafas daripada biasanya, atau nafas pendek
    • Tidak lama kemudian, bengkak di punggung kaki, pergelangan kaki, betis, atau perut meningkat.
    • Peningkatan berat badan dua kilogram atau lebih dalam waktu dua hingga tiga hari.
    • Merasa tidak bertenaga dan lelah.
    • Pening atau pusing
    • Mengalami ketidaknyamanan

Saat berada dalam area kuning, konsultasikan kondisi Anda saat ini ke dokter Anda. Ikuti saran ahli gagal jantung tentang penggantian obat yang sesuai dengan perubahan kondisi.

  • Zona peringatan merah: hubungi perawat gagal jantung, dokter, atau UGD segera.
    • Meskipun sudah istirahat, sesak napas yang tak kunjung reda
    • Nyeri dada baru-baru ini dan nyeri di dada
    • Berdebar > 140x/mnt
    • Binggung atau tidak dapat berpikir dengan jelas

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-09T093812.170.png
09/Aug/2024

Salah satu masalah besar di dunia kesehatan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan salah satu penyebab kematian tersering di Indonesia sebelum pandemi COVID-19 dalam tiga tahun terakhir. Data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2021 menunjukkan bahwa penyakit jantung menyebabkan 17,8 juta kematian, atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun. Serangan jantung adalah penyakit jantung yang paling sering menyebabkan kematian.

Lebih dari 40% kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah adalah akibat serangan jantung dan stroke. Jumlah kasus penyakit jantung meningkat dari 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018 menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Hingga saat ini, penyakit jantung masih merupakan biaya kesehatan terbesar di Indonesia.

Ketika aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung berhenti atau berkurang secara signifikan, itu disebut serangan jantung. Ini terjadi karena pembuluh darah koroner menyempit karena penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain yang membentuk plak. Apabila plak pecah, terjadi pembekuan darah, yang dapat menghambat aliran darah ke otot jantung, menyebabkan kematian atau kerusakan. Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, diet tinggi lemak dan kolesterol, konsumsi alkohol berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan stres mental, adalah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan plak dan serangan jantung. Usia, riwayat keluarga, dan gen juga dapat memengaruhi timbulnya plak pada pembuluh darah koroner. Selain itu, diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah tepi, dan kondisi medis lainnya dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Serangan jantung, juga dikenal sebagai infark miokard, seringkali dikaitkan dengan penyakit pada pria, tetapi juga merupakan risiko serius bagi wanita. Studi menunjukkan bahwa gejala serangan jantung pada wanita seringkali berbeda dan lebih sulit untuk diidentifikasi dibandingkan dengan gejala pada pria. Gejalanya tidak selalu termasuk nyeri dada biasa yang dikaitkan dengan serangan jantung.

Pada tahap awal kondisi aterosklerosis, pasien mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi saat arteri jantung menyempit lebih dari 70%, gejala seperti nyeri otot atau kram otot dapat muncul. Pada beberapa orang, sistem sirkulasi kolateral, yaitu jaringan pembuluh darah terdekat yang memperluas untuk mengkompensasi pembatasan aliran darah, dapat membantu mereka menghindari serangan jantung, sehingga gejala awal dapat tersamarkan. Beberapa faktor risiko yang mungkin terjadi pada wanita termasuk:

  • Diabetes: Wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terjadi penyakit jantung dibandingkan dengan pria dengan diabetes. Diabetes juga dapat menyebabkan nyeri, meningkatkan risiko serangan jantung tanpa gejala.
  • Stres emosional dan depresi: Depresi dapat memengaruhi kesehatan jantung wanita dibandingkan dengan pria, dan membuat sulit menjalani gaya hidup sehat dan mengikuti pengobatan yang disarankan untuk kondisi kesehatan lainnya.
  • Merokok: Wanita memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi daripada pria karena merokok.
  • Kurang aktivitas: kurang aktivitas adalah faktor risiko utama penyakit jantung.
  • Menopause: Risiko penyakit pembuluh darah meningkat jika kadar estrogen rendah setelah menopause.
  • kehamilan komplikasi Wanita yang mengalami tekanan darah tinggi atau diabetes selama kehamilan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami tekanan darah tinggi atau diabetes di kemudian hari.
  • Riwayat keluarga yang memiliki penyakit jantung dini, yang meningkatkan risiko pada wanita.
  • Riwayat penyakit inflamasi. RA, lupus, dan penyakit inflamasi lainnya dapat meningkatkan risiko pria dan wanita terkena penyakit jantung.

 

Gejala Serangan Jantung pada Wanita

Dibandingkan dengan pria, gejala serangan jantung pada wanita sering kali berbeda. Meskipun nyeri dada adalah gejala umum, wanita juga dapat mengalami ketegangan atau tekanan di dada, serta gejala lain seperti:

  • Rasa tidak nyaman di leher, rahang, bahu, punggung atas, atau perut
  • Sesak napas
  • Nyeri di salah satu lengan atau keduanya
  • Mual dan muntah
  • Keringat yang terlalu banyak
  • Rasa lelah atau pusing berputar
  • Tingkat kelelahan yang tidak lazim, dan
  • Rasa terbakar di dada yang berkaitan dengan masalah pencernaan

Wanita memiliki pembuluh darah yang lebih kecil yang tersumbat, yang membuat gejala mereka kurang jelas. Wanita juga dapat mengalami gejala saat istirahat atau tidur, dan stres emosional dapat menyebabkan serangan jantung. Selain itu, deteksi dini dan perawatan serangan jantung pada wanita dapat menjadi lebih sulit karena kurangnya kesadaran tentang masalah ini di kalangan wanita dan profesional kesehatan. Mengetahui gejala yang umum pada wanita dapat menjadi langkah penting dalam mendeteksi serangan jantung secara dini, yang meningkatkan tingkat keberhasilan penanganan dan harapan hidup.

 

Pencegahan Serangan Jantung

Ini adalah tindakan sehat yang penting untuk diingat untuk mencegah serangan jantung:

  • Diet seimbang
  • Istirahat cukup
  • Periksa kesehatan secara rutin
  • Berolahraga secara teratur
  • Kelola stress
  • Menghindari rokok

Risiko serangan jantung dapat diminimalkan jika tindakan pencegahan ini diterapkan dengan baik dan konsisten. Sangat penting untuk memahami perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung. Serangan jantung dapat menyebabkan henti jantung, tetapi serangan jantung terjadi ketika aliran darah terhenti. Jadi, jika Anda mengalami gejala serangan jantung atau ragu-ragu tentang gejala tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter Anda atau langsung ke fasilitas kesehatan terdekat.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-07T153325.728.png
07/Aug/2024

Dengan suasana hati yang rendah dan minat yang berkurang dalam kegiatan yang biasanya menyenangkan, gangguan depresi dikenal sebagai gangguan. Jika karakteristik ini dikombinasikan dengan sejumlah gejala lain, seperti penurunan nafsu makan atau makan berlebihan, insomnia atau kelelahan, lemas, harga diri rendah, perasaan tidak berharga atau bersalah, kesulitan berkonsentrasi, dan pikiran terus-menerus tentang bunuh diri.

Terapi kognitif berbasis kesadaran, juga dikenal sebagai Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT), adalah salah satu jenis psikoterapi yang dikembangkan untuk mengurangi tingkat depresi dan kekambuhan.

Dengan tujuan membantu orang yang mengalami kerentanan terhadap depresi, Zindel Segal, John Teasdale, dan Mark Williams mengembangkan program terapi kelompok manual yang dikenal sebagai MBT.

Kemampuan yang lebih besar untuk melakukan kontrol diri dan regulasi diri dikenal sebagai kesadaran. Kesadaran membantu seseorang menyesuaikan diri dengan kebutuhan, perasaan, dan nilai-nilai mereka sesuai dengan keadaan tertentu. Mindfulness dapat membantu seseorang memiliki kontrol diri yang baik dan meningkatkan kepekaan mereka terhadap hal-hal yang sedang terjadi. Saat seseorang berada dalam kondisi kesadaran, kesadaran akan membantu mereka melihat berbagai situasi yang tidak nyaman dan perasaan tertekan secara lebih jelas. Ini akan memberi mereka cara baru untuk melihat masalah dan solusi alternatifnya.

Kondisi mindful akan mengajarkan seseorang bahwa mereka memiliki kendali atas pilihan mereka dalam hidup. Ini akan mendorong sikap responsif dan penerimaan terhadap keadaan di sekitarnya, yang dapat membantu mereka berkembang, menguatkan, dan menyembuhkan.

Beberapa terapis mindfulness mungkin menggunakan pendekatan dan skrip yang berbeda, tetapi semua memiliki tujuan yang sama. Jumlah sesi yang diberikan juga bervariasi sesuai kebutuhan, dengan durasi setidaknya 60 menit. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas yang dapat dilakukan dalam terapi mindfulness.

 

Mindfulness pada Nafas

Latihan napas adalah salah satu bentuk meditasi penting. Ini dapat membantu kita menyesuaikan diri dengan suatu sesi dan meningkatkan kesadaran kita akan bernapas. Metode yang biasa digunakan adalah ruang bernapas 3 menit.

 

Mindfulness pada Indra

Dimungkinkan untuk mencakup peningkatan kesadaran dari semua indera kita, termasuk penciuman, penglihatan, pendengaran, dan pergerakan. Tujuannya adalah untuk mendorong penerimaan dan orientasi terhadap lingkungan sekitar.

 

Melepaskan Emosi

Tujuan dari sesi ini adalah untuk melepaskan tekanan emosi. Ini bukan berarti kita menolak atau menghilangkan perasaan kita; sebaliknya, itu berarti kita belajar untuk menerima dan menerima setiap emosi yang sulit yang kita alami.

 

Mengenali Apa yang Kita Butuhkan

Dengan bantuan sesi ini, kita dapat lebih memahami apa yang kita butuhkan pada tingkat yang lebih dalam. Seperti perasaan kasih sayang, pengetahuan, dan dukungan

 

Menggunakan akronim RAIN untuk mengelola Emosi dan Pikiran yang Sulit

Recognize (kenali), Allow (terima), Investigate (identifikasi), dan Nourish adalah singkatan dari RAIN.

 

Body Scan (Pemindaian Tubuh)

meningkatkan kesadaran tubuh secara keseluruhan, dari kepala hingga kaki.

 

Klien yang menerima terapi kesadaran diri akan diarahkan untuk mencapai kesadaran diri melalui berbagai teknik relaksasi nafas dalam, visualisasi mental, dan meditasi. Ini adalah alasan mengapa terapi ini terbukti dapat mengurangi tingkat depresi mereka.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

Recent Posts

CopyRight, 2024 | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?