Tuberkulosis, yang sering disingkat TB atau TBC, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan umumnya mempengaruhi organ tubuh seperti tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.
Infeksi tuberkulosis (TBC) biasanya paling sering terjadi pada paru-paru. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC berada di posisi kedua sebagai penyakit menular yang paling mematikan.
Data WHO tahun 2023 memperkirakan bahwa sekitar 10,8 juta orang di seluruh dunia terinfeksi TBC. Indonesia termasuk dalam lima negara dengan jumlah pengidap TBC tertinggi di Asia Tenggara, dengan estimasi mencapai 821.200 kasus pada tahun 2023.
Bagaimana penularan TB?
Infeksi atau penularan terjadi ketika kuman/bakteri TB yang ada di udara dihirup oleh orang lain. Saat individu yang terinfeksi TB batuk atau bersin tanpa menutup mulut, bakteri akan tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet. Dalam satu kali batuk, sekitar 3.000 percikan dahak dapat dihasilkan, yang mengandung hingga 3.500 kuman Mycobacterium tuberculosis, sementara satu kali bersin dapat mengeluarkan antara 4.500 hingga 1 juta kuman Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini kemudian memasuki saluran pernapasan dan menuju paru-paru, serta dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Respons dari sistem kekebalan tubuh biasanya muncul dalam rentang waktu 6-14 minggu setelah terjadinya infeksi. Lesi yang terbentuk umumnya dapat sembuh sepenuhnya, tetapi kuman dapat tetap hidup dalam keadaan dorman di dalam lesi tersebut dan dapat kembali aktif tergantung pada kondisi daya tahan tubuh.
Gejala TB Seperti apa?
Gejala utama penyakit ini adalah batuk yang terus-menerus, baik dengan dahak maupun tanpa dahak. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk demam dan meriang yang berkepanjangan, sesak napas, serta nyeri dada. Penderita juga dapat mengalami penurunan berat badan, dahak yang terkadang bercampur darah saat batuk, berkurangnya nafsu makan, dan berkeringat di malam hari meskipun tidak melakukan aktivitas fisik.
Bagaimana Cara Mencegah TB?
TBC dapat dicegah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dengan Seperti Berikut :
- Cuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar.
- Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Pastikan sirkulasi udara yang baik dengan cara membuka pintu dan jendela setiap pagi agar rumah mendapatkan cukup sinar matahari dan udara segar.
- Menjemur tempat tidur agar tidak lembab.
- Mendapatkan vaksin BCG untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun guna mencegah TB berat (seperti meningitis dan milier).
- Melakukan olahraga secara rutin minimal dua kali seminggun.
- Menghindari kebiasaan merokok.
- Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
- Menerapkan etika batuk saat batuk atau bersin.
- Menerapkan Etika Batuk
- Selalu memakai masker saat menjupai orang dengan gejala TBC.
Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:
(031) 8284505
082133222246 / 47 (customer care)
Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya