INFO UNTUK ANDA

Cara-Cegah-TBC-dengan-hidup-bersih-dan-sehat-1.jpg
14/Jun/2025

Tuberkulosis, yang sering disingkat TB atau TBC, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan umumnya mempengaruhi organ tubuh seperti tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.

Infeksi tuberkulosis (TBC) biasanya paling sering terjadi pada paru-paru. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC berada di posisi kedua sebagai penyakit menular yang paling mematikan.

Data WHO tahun 2023 memperkirakan bahwa sekitar 10,8 juta orang di seluruh dunia terinfeksi TBC. Indonesia termasuk dalam lima negara dengan jumlah pengidap TBC tertinggi di Asia Tenggara, dengan estimasi mencapai 821.200 kasus pada tahun 2023.

 

Bagaimana penularan TB?

Infeksi atau penularan terjadi ketika kuman/bakteri TB yang ada di udara dihirup oleh orang lain. Saat individu yang terinfeksi TB batuk atau bersin tanpa menutup mulut, bakteri akan tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet. Dalam satu kali batuk, sekitar 3.000 percikan dahak dapat dihasilkan, yang mengandung hingga 3.500 kuman Mycobacterium tuberculosis, sementara satu kali bersin dapat mengeluarkan antara 4.500 hingga 1 juta kuman Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini kemudian memasuki saluran pernapasan dan menuju paru-paru, serta dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Respons dari sistem kekebalan tubuh biasanya muncul dalam rentang waktu 6-14 minggu setelah terjadinya infeksi. Lesi yang terbentuk umumnya dapat sembuh sepenuhnya, tetapi kuman dapat tetap hidup dalam keadaan dorman di dalam lesi tersebut dan dapat kembali aktif tergantung pada kondisi daya tahan tubuh.

 

Gejala TB Seperti apa?

Gejala utama penyakit ini adalah batuk yang terus-menerus, baik dengan dahak maupun tanpa dahak. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk demam dan meriang yang berkepanjangan, sesak napas, serta nyeri dada. Penderita juga dapat mengalami penurunan berat badan, dahak yang terkadang bercampur darah saat batuk, berkurangnya nafsu makan, dan berkeringat di malam hari meskipun tidak melakukan aktivitas fisik.

 

Bagaimana Cara Mencegah TB?

TBC dapat dicegah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dengan Seperti Berikut :

  1. Cuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar.
  2. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
  3. Pastikan sirkulasi udara yang baik dengan cara membuka pintu dan jendela setiap pagi agar rumah mendapatkan cukup sinar matahari dan udara segar.
  4. Menjemur tempat tidur agar tidak lembab.
  5. Mendapatkan vaksin BCG untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun guna mencegah TB berat (seperti meningitis dan milier).
  6. Melakukan olahraga secara rutin minimal dua kali seminggun.
  7. Menghindari kebiasaan merokok.
  8. Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
  9. Menerapkan etika batuk saat batuk atau bersin.
  10. Menerapkan Etika Batuk
  11. Selalu memakai masker saat menjupai orang dengan gejala TBC.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

(031) 8284505
082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


remaja-jompo.jpg
12/Jun/2025

Istilah “jompo” umumnya dikaitkan dengan orang lanjut usia. Namun, belakangan ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menggambarkan kondisi remaja yang mudah merasa lelah dan mengalami nyeri di beberapa bagian tubuh. Fenomena yang dikenal sebagai “remaja jompo” ini mengacu pada generasi muda yang sering mengalami keluhan seperti saraf kejepit di leher atau pinggang, nyeri di tangan dan kaki, sakit punggung, serta gangguan otot lainnya yang seharusnya jarang terjadi pada usia mereka.

Penyebab “Remaja Jompo”

Salah satu faktor utama yang diduga berkontribusi terhadap munculnya fenomena ini adalah gaya hidup yang kurang sehat. Banyak remaja saat ini menghabiskan waktu dengan duduk dalam waktu lama sambil menatap gadget mereka, dengan aktivitas fisik yang sangat minim. Kurangnya pergerakan ini dapat menyebabkan kekakuan otot, sehingga ketika tubuh dipaksa untuk bergerak lebih aktif dari biasanya, timbul rasa nyeri dan ketidaknyamanan.

Starter Pack “Remaja Jompo”

Fenomena ini melahirkan kebiasaan baru di kalangan remaja, di mana mereka selalu membawa perlengkapan tertentu untuk mengatasi keluhan tubuh mereka. Berikut adalah beberapa barang yang sering dibawa oleh kaum “remaja jompo”:

  • Minuman herbal untuk menghangatkan tubuh dan meredakan masuk angin
  • Minyak angin atau minyak urut untuk meredakan pegal-pegal
  • Koyo untuk mengatasi nyeri otot dan sendi
  • Inhaler untuk membantu pernapasan ketika merasa sesak atau tidak nyaman
  • Krim penghangat yang dioleskan pada bagian tubuh yang terasa nyeri
  • Obat lambung atau kolesterol untuk mengatasi gangguan pencernaan atau kadar kolesterol tinggi

Cara Mencegah “Remaja Jompo”

Untuk menghindari kondisi ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar tubuh tetap sehat dan bugar:

  1. Hindari kebiasaan malas bergerak
     Cobalah untuk lebih aktif dengan melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat, seperti olahraga ringan. Rutin berolahraga setidaknya 30 menit per hari atau 3–5 kali seminggu dapat membantu menjaga kesehatan tubuh serta meningkatkan kebugaran fisik.
  2. Terapkan pola hidup sehat
     Mengatur pola makan dengan mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan menggantinya dengan makanan bergizi seperti buah dan sayuran akan membantu tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
  3. Kurangi minuman manis dalam kemasan
     Sebagai gantinya, biasakan minum air putih dalam jumlah cukup, sekitar 1,5–2 liter per hari, untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mencegah dehidrasi.
  4. Konsumsi makanan kaya zat besi
     Makanan seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, telur, ikan, dan daging dapat membantu mencegah anemia serta menjaga energi tubuh agar tetap optimal.
  5. Perkuat sistem imun dengan vitamin
     Asupan vitamin, terutama vitamin D, sangat penting untuk kesehatan tulang dan sendi. Pastikan mendapatkan vitamin ini baik dari makanan, suplemen, maupun paparan sinar matahari yang cukup.

Dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat dan lebih aktif bergerak, fenomena “remaja jompo” dapat dicegah. Jangan biarkan tubuh terasa tua sebelum waktunya!

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


karang-gigi.jpg
09/Jun/2025

Karang gigi merupakan salah satu permasalahan umum dalam kesehatan gigi yang dialami oleh banyak orang. Salah satu penyebab utama kondisi ini adalah kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Karang gigi sendiri terbentuk dari tumpukan plak yang mengeras dan menempel di permukaan gigi. Berbeda dengan plak biasa, karang gigi tidak bisa dihilangkan hanya dengan menyikat gigi, sehingga memerlukan tindakan khusus dari dokter gigi. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor penyebab serta risiko yang bisa timbul akibat karang gigi.

Faktor yang Meningkatkan Risiko Terbentuknya Karang Gigi

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya karang gigi antara lain:

  • Kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut
  • Pola makan yang tidak sehat
  • Kebiasaan merokok
  • Kondisi mulut kering
  • Tingginya konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat

Dampak Karang Gigi terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

Jika karang gigi dibiarkan tanpa penanganan, berbagai masalah kesehatan bisa muncul, di antaranya:

1. Gingivitis (Radang Gusi)

Salah satu dampak paling umum dari karang gigi adalah peradangan pada gusi atau gingivitis. Jika kondisi ini tidak ditangani, bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, yaitu periodontitis. Gingivitis ditandai dengan gusi yang merah, bengkak, dan mudah berdarah saat menyikat gigi.

2. Risiko Gigi Tanggal dan Tulang Gigi Melemah

Jika gingivitis dibiarkan dan berkembang menjadi periodontitis, tubuh akan bereaksi dengan melawan bakteri penyebab infeksi yang terdapat pada kantong nanah di gusi. Namun, di saat yang sama, bakteri juga mengeluarkan zat yang dapat merusak jaringan gusi serta tulang penyangga gigi. Akibatnya, gigi menjadi lebih rapuh, bahkan bisa tanggal jika infeksi sudah parah.

3. Bau Mulut (Halitosis)

Penumpukan karang gigi dapat menyebabkan gusi mengalami peradangan dan mengeluarkan bau tidak sedap. Hal ini dikenal sebagai halitosis atau bau mulut kronis. Selain mengurangi rasa percaya diri, bau mulut yang berkepanjangan juga bisa menjadi tanda adanya infeksi serius pada gigi dan gusi.

4. Periodontitis

Periodontitis merupakan tahap lanjutan dari gingivitis yang ditandai dengan penurunan gusi. Kondisi ini menyebabkan sebagian akar gigi terlihat, gusi menebal dan mengeras, serta perlekatan antara gigi dan gusi menjadi longgar. Jika tidak segera ditangani, bakteri dapat masuk ke jaringan periodontal dan menyebabkan peradangan yang lebih serius.

5. Gigi Berlubang

Karang gigi yang menumpuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri tersebut menghasilkan asam yang secara perlahan melunakkan lapisan enamel gigi. Jika terus dibiarkan, enamel akan terkikis dan membentuk lubang pada gigi yang bisa menyebabkan nyeri, infeksi, hingga kebutuhan untuk perawatan saluran akar.

Pencegahan Karang Gigi

Agar terhindar dari dampak negatif akibat karang gigi, penting untuk menerapkan kebiasaan baik seperti:

  • Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  • Menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan.
  • Berkumur dengan obat kumur antiseptik untuk membantu mengurangi pertumbuhan bakteri.
  • Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali untuk membersihkan karang gigi yang tidak bisa dihilangkan dengan sikat gigi biasa.
  • Mengurangi konsumsi makanan manis dan berkarbohidrat tinggi yang dapat mempercepat pembentukan plak di gigi.
  • Menghentikan kebiasaan merokok, karena rokok dapat mempercepat proses pembentukan karang gigi serta meningkatkan risiko penyakit gusi.

Jika sobat eRSIy memiliki keluhan karang gigi dan ingin mengetahui informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk datang ke Poli Gigi RSI Surabaya A Yani

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

(031) 8284505
082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


duduk-seharian.jpeg
03/Jun/2025

Tips Menjaga Kesehatan Meski Harus Duduk Seharian di Kantor

Bagi anda yang banyak menghabiskan waktu bekerja di depan layar komputer dan duduk sepanjang hari, penting untuk tetap menjaga kesehatan. Kebiasaan duduk dalam waktu lama tanpa disertai aktivitas fisik bisa berdampak buruk bagi tubuh. Nah, agar tubuh tetap sehat dan bugar meskipun sering duduk dalam waktu lama, ada beberapa kebiasaan sederhana yang bisa anda terapkan.

1. Pilih Minum Menggunakan Cangkir

Salah satu cara mudah untuk tetap aktif bergerak di kantor adalah dengan menggunakan cangkir saat minum air, bukan botol berukuran besar. Mengapa demikian? Karena ketika anda menggunakan cangkir, anda akan lebih sering bangun dari kursi untuk mengisi ulang air. Aktivitas sederhana seperti berdiri dan berjalan menuju dispenser secara rutin dapat membantu mengurangi efek negatif dari duduk terlalu lama. Meskipun terdengar sepele, kebiasaan ini cukup efektif untuk meningkatkan jumlah gerakan tubuh dalam sehari.

2. Lakukan Peregangan Sederhana

  • Leg Extension: Duduk dengan posisi tegak, lalu angkat satu kaki lurus ke depan dan tahan selama beberapa detik sebelum menurunkannya kembali. Ulangi dengan kaki lainnya. Lakukan sebanyak 10 kali untuk masing-masing kaki.
  • Arm Circles: Duduk dengan posisi tegak, rentangkan tangan ke samping sejajar bahu membentuk huruf T. Putar bahu ke depan sebanyak 20 kali, lalu ulangi dengan arah sebaliknya. Lakukan 2–3 set untuk mencegah ketegangan di bahu dan leher.
  • Seated Press-Up: Jika kursi yang digunakan tidak memiliki roda, anda bisa mencoba gerakan ini. Duduk dengan kaki menempel di lantai, letakkan tangan di sisi kursi, lalu dorong tubuh ke atas sehingga pantat sedikit terangkat dari tempat duduk. Tahan posisi ini selama beberapa detik, lalu kembali ke posisi semula. Lakukan gerakan ini 10 kali untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan inti tubuh.

3. Kurangi Konsumsi Camilan Tinggi Gula dan Garam

Bagi pekerja kantoran, kebiasaan ngemil saat bekerja sering kali sulit dihindari. Sayangnya, konsumsi makanan ringan yang tinggi garam dan gula dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas serta gangguan kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol. Oleh karena itu, lebih baik mengganti camilan tidak sehat dengan pilihan yang lebih baik, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau yogurt rendah lemak. Dengan begitu, tubuh tetap mendapatkan energi tanpa resiko kesehatan yang berbahaya.

4. Perhatikan Postur Duduk

Tanpa disadari, posisi duduk yang tidak benar bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari nyeri punggung, sakit leher, hingga gangguan postur tubuh. Agar tubuh tetap nyaman saat bekerja, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Duduk dengan tegak dan jangan membungkuk terlalu ke depan atau bersandar terlalu jauh ke belakang.
  • Pastikan layar komputer berada pada posisi sejajar dengan mata agar leher tidak harus menunduk atau mendongak dalam waktu lama.
  • Letakkan keyboard dan mouse dalam posisi yang nyaman agar pergelangan tangan tidak mudah tegang.
  • Sesekali ubah posisi duduk dan berdiri sejenak untuk mengurangi tekanan pada bagian tubuh tertentu.

Jangan lupa untuk tetap aktif bergerak dan memperhatikan pola makan agar tetap bugar dan terhindar dari risiko penyakit akibat gaya hidup yang kurang aktif.

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


LOW-BACK-PAIN.jpg
31/May/2025

Nyeri punggung bawah menjadi salah satu keluhan yang paling sering dirasakan kaum urban masa kini dimana kemajuan teknologi berbanding terbalik dengan mobilitas tubuh. Tak heran dengan tuntutan jam kerja yang tinggi disertai posisi tubuh yang tidak ergonomis akan menghasilkan keluhan nyeri punggung bawah. Walaupun kasus terbanyak didapatkan pada rentang usia 50-55 tahun, namun nyeri punggung bawah dapat terjadi pada berbagai usia. Nyeri punggung dapat membuat produktivitas sehari-hari menjadi menurun, membuat rentang gerak menjadi terbatas hingga dapat menyebabkan perubahan mood pada kasus nyeri yang kronik. Nyeri punggung bawah merupakan salah satu kondisi medis paling umum, dimana 80% dari penduduk dunia diperkirakan setidaknya pernah mengalami keluhan nyeri punggung bawah semasa hidupnya.

Lalu, pencegahan apa yang sebaiknya dilakukan? Dan apakah semua nyeri punggung itu penyebabnya sama?

 

Apa itu nyeri punggung bawah?

Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang terjadi di antara tulang rusuk bawah dan lipatan bokong bawah. Pada beberapa kasus, nyeri bisa terasa hingga ke bokong atau paha bahkan menjalar hingga ke kaki.

 

Klasifikasi berdasarkan onset

Nyeri pinggang bawah dapat diklasifikasikan sesuai onsetnya yaitu nyeri pinggang bawah akut (< 6 minggu ), subakut ( 6 minggu – 3 bulan ) dan kronis ( > 3 bulan ).

Gejala nyeri punggung belakang

– Nyeri punggung bawah terasa seperti di tusuk atau tersetrum listrik.

– Nyeri dapat dirasakan di punggung saja atau menjalar ke bagian tubuh lain, misal ke kaki.

– Nyeri timbul saat berada pada posisi tertentu.

– Nyeri punggung bawah kambuh atau semakin memberat setelah mengangkat benda berat.

– Nyeri punggung bawah dapat disertai kedutan otot (spasme)

 

Penyebab Nyeri punggung bawah

Selain karena postur tubuh yang tidak ergonomis dalam durasi lama, nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh berbagai penyebab lain yaitu :

  1. Proses non-mekanik : seperti nyeri karena kelainan pada ginjal
  2. Proses degenerative
  3. Angkat barang berat dengan postur/cara yang salah
  4. Cedera/trauma
  5. Postur duduk yang buruk
  6. Infeksi pada saraf atau tulang punggung
  7. Tumor/kanker pada saraf atau tulang punggung belakang
  8. Skoliosis mayor (derajat >80)

 

Faktor resiko yang dapat memperburuk nyeri punggung bawah:

  1. Obesitas
  2. Merokok
  3. Usia tua
  4. Wanita
  5. Aktivitas fisik yang berlebihan dalam jangka waktu yang panjang
  6. Sedentary work (duduk dalam jangka waktu yang lama)
  7. Stressful job: Anxiety, depression

 

Red flag atau tanda bahaya nyeri punggung bawah:

Beberapa kondisi yang perlu di waspadai ketika mendapati gejala red flag nyeri punggung bawah di bawah ini dan dianjurkan segera memeriksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnose dan terapi yang tepat.

  1. Usia di bawah 15 tahun, usia di atas 50 tahun.
  2. Demam
  3. Penurunan berat badan
  4. Mengalami trauma atau terjatuh
  5. Nyeri punggung di malam hari atau saat istrirahat
  6. Memiliki Riwayat: penyakit tumor atau kanker, Osteoporosis, pengguna obat-obatan terlarang intravena, konsumsi obat steroid, konsumsi obat immunosupresan.
  7. Gejala neurologis : sensasi kesemutan di tungkai kaki, inkontinensia urin/fecal, kelemahan tungkai

 

Kondisi nyeri punggung bawah dapat bergejala ringan hingga berat, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan nyeri punggung bawah berat: Cauda equina syndrome, Osteomyelitis, Herniated Nucleus Pulposus (HNP), Spinal canal stenosis, Spinal tumor.

Mengingat berbagai etiologi serta beban akibat penyakit dari nyeri pinggang bawah, perlu dilakukan penegakan diagnosis yang tepat dan akurat agar pasien segera mendapatkan tatalaksana terapi yang sesuai dengan kondisinya. Tujuan dari terapi nyeri punggung bawah adalah untuk menghilangkan nyeri, menghambat progresivitas dan meningkatkan aktivitas maupun mobilitas untuk meningkatkan fungsi hidup pasien serta disabilitas yang dapat ditimbulkan oleh kondisi ini. Terapi farmakologi, fisioterapi atau rehabilitasi medik, terapi psikiatrik, terapi intervensi nyeri merupakan pilihan terapi yang relevan. Seluruh modalitas terapi harus didasari dengan rekomendasi untuk tidak melakukan bed rest, tetap aktif dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.

Faktor resiko penyebab nyeri punggung bawah juga sebaiknya segera di atasi, contohnya postur tubuh yang baik saat bekerja (seperti posisi duduk yang ergonomis, jarak dan posisi kepala ke layar komputer, cara mengangkat barang yang benar) akan mengurangi resiko terjadinya nyeri punggung bawah di tempat kerja

 

Beberapa posisi ergonomis yang direkomendasikan untuk menghindari nyeri punggung bawah di tempat kerja


Jam-tidur.jpeg
28/May/2025

Mengapa Orang Sering Menunda Tidur?

Banyak orang merasa bahwa waktu mereka di siang hari habis untuk pekerjaan, tugas, atau kewajiban lainnya, sehingga tidak memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai. Sebagai kompensasi, mereka memilih untuk begadang dan menikmati waktu pribadi (me time) di malam hari, entah itu dengan menonton serial favorit, bermain game, atau sekadar berselancar di media sosial.

Meskipun tampaknya memberikan kepuasan, kebiasaan ini justru bisa mengganggu kesehatan tubuh. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga keseimbangan fisik serta mental.

Apa Itu Revenge Bedtime Procrastination?

Fenomena ini dikenal sebagai revenge bedtime procrastination, yaitu kebiasaan menunda tidur dengan sengaja demi mendapatkan waktu bersantai setelah menjalani hari yang melelahkan. Kebiasaan ini banyak dialami oleh orang-orang yang memiliki tingkat stres tinggi dan jam kerja panjang. Namun, remaja dan mahasiswa yang sibuk dengan tugas sekolah atau kuliah juga rentan mengalami hal serupa.

Biasanya, kebiasaan ini dimulai dengan sekadar membuka ponsel sebelum tidur. Awalnya hanya berniat untuk melihat media sosial selama 10–15 menit, tetapi tanpa sadar bisa berlanjut hingga berjam-jam, bahkan sampai tidak tidur sama sekali.

Dampak Psikologis dari Revenge Bedtime Procrastination

Secara psikologis, kebiasaan ini dianggap sebagai bentuk kegagalan seseorang dalam mengatur waktu dan mengendalikan diri. Meskipun sadar akan dampak buruknya, banyak orang tetap melakukannya sebagai bentuk “balas dendam” atas kurangnya waktu bebas di siang hari.

Selain itu, fenomena ini juga menunjukkan bahwa banyak orang merasa memiliki sedikit kendali atas hidup mereka, terutama bagi mereka yang jadwalnya padat dan memiliki sedikit waktu untuk bersantai. Dengan begadang, mereka merasa bisa mendapatkan kembali kontrol atas waktu pribadi mereka, meskipun akhirnya harus mengorbankan kesehatan.

Bahaya Menunda Waktu Tidur

Menunda tidur secara terus-menerus bisa berdampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Beberapa dampaknya antara lain:

  • Kelelahan dan sulit fokus – Kurang tidur bisa menyebabkan tubuh terasa lelah, mengantuk di siang hari, sulit berkonsentrasi, dan menurunkan produktivitas kerja.
  • Mood yang mudah berubah – Kurang tidur bisa membuat seseorang lebih mudah marah, cemas, atau stres.
  • Gangguan kesehatan – Jika berlangsung dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, gangguan hormonal, hingga depresi.

Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda Tidur

Jika anda merasa kebiasaan ini mulai mengganggu, ada beberapa cara yang bisa anda coba untuk mengatasinya:

  1. Tetapkan jadwal tidur yang konsisten – Cobalah tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan.
  2. Kurangi penggunaan gadget sebelum tidur – Hindari penggunaan ponsel atau perangkat elektronik setidaknya 30 menit hingga 1 jam sebelum tidur.
  3. Lakukan aktivitas yang menenangkan – Sebelum tidur, anda bisa mencoba membaca buku, meditasi, atau melakukan peregangan ringan untuk membantu tubuh lebih rileks.
  4. Hindari konsumsi kafein di sore atau malam hari – Minuman berkafein seperti kopi atau teh bisa membuat  sulit tidur, jadi batasi konsumsinya setelah sore hari.
  5. Ciptakan suasana kamar yang nyaman – Atur pencahayaan kamar agar lebih redup, gunakan wewangian seperti essential oil, dan pastikan suhu kamar cukup nyaman untuk tidur.

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


auto-imun.jpeg
26/May/2025

Apa itu Penyakit Autoimun?

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi justru menyerang sel-sel sehat. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikontrol agar penderita tetap dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.

Gejala Penyakit Autoimun

Gejala penyakit autoimun beragam, tergantung organ yang terdampak, seperti:

  • Anemia: Jika menyerang darah, bisa menyebabkan tubuh mudah lelah dan mengantuk.
  • Nyeri sendi: Jika menyerang sendi, bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan.
  • Penurunan berat badan: Umum terjadi pada diabetes tipe 1.
  • Gangguan ginjal dan otak: Lupus bisa menyebabkan kejang atau kerusakan ginjal.

Penyebab dan Jenis Penyakit Autoimun

Penyebab pasti penyakit autoimun belum diketahui, tetapi faktor genetik dan lingkungan berperan penting. Beberapa jenis penyakit autoimun yang umum antara lain:

  • Lupus: Menyerang berbagai organ, seperti kulit, ginjal, dan otak.
  • Rheumatoid Arthritis (RA): Menyerang sendi, menyebabkan nyeri dan bengkak.
  • Diabetes Tipe 1: Sistem imun merusak sel penghasil insulin, menyebabkan kadar gula darah tinggi.
  • Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP): Menyerang sel darah trombosit, menyebabkan mudah berdarah dan memar.

Dampak Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun bisa mempengaruhi berbagai organ tubuh. Misalnya, jika menyerang ginjal, bisa menyebabkan gagal ginjal. Jika menyerang kulit, bisa timbul ruam. Jika tidak dikontrol, penyakit ini bisa memicu komplikasi serius seperti kerusakan organ.

 

Cara Mengontrol dan Mencegah Penyakit Autoimun

Penderita autoimun harus menjalani pola hidup sehat dan mengikuti perawatan dokter. Cara mengontrolnya meliputi:

  • Makan makanan bergizi seimbang.
  • Mengelola stres dan berolahraga secara rutin.
  • Menghindari makanan yang mengandung gluten.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Rutin kontrol ke dokter dan konsumsi obat sesuai anjuran.

Meskipun tidak bisa disembuhkan, dengan pengelolaan yang tepat, penderita autoimun tetap bisa hidup sehat dan aktif.

Jika sobat eRSIy memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk Autoimun , Anda bisa berkunjung ke Poli Alergi imunologi RSI Surabaya A. Yani

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

(031) 8284505
082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


DB.jpeg
24/May/2025

3M Plus adalah gerakan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah demam berdarah (DBD). 3M Plus terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu menguras, menutup, dan mengubur. Selain itu, ada juga kegiatan tambahan yang disebut “Plus”.

Berikut adalah kegiatan 3M Plus:

  • Menguras: Menguras tempat-tempat penampungan air yang jarang digunakan atau tidak terpakai.
  • Menutup: Menutup rapat-rapat tempat penampungan air yang digunakan sehari-hari.
  • Mengubur: Mengubur atau memusnahkan benda-benda bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng bekas, botol bekas, atau ban bekas.

Selain 3M, ada juga kegiatan tambahan yang disebut “Plus”. Kegiatan tambahan tersebut, antara lain: Menggunakan kelambu saat tidur, Menggunakan lotion anti nyamuk, Menanam tanaman anti nyamuk, Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, Memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan.

Selain 3M Plus, cara lain untuk mencegah DBD adalah dengan memberikan vaksin DBD.


EP-FEB-5-Kenali-Anosmia-Sang-Pencuri-Indra-Penciuman.jpeg
16/May/2025

Anosmia adalah ketika seseorang kehilangan kemampuan untuk mencium bau. Selain itu, kondisi ini menyebabkan penderitanya tidak bisa menikmati makanan seperti biasa. Keseharian seseorang dapat terganggu karena anosmia atau kehilangan indra penciuman. Penderita anosmia tidak hanya tidak dapat menikmati rasa makanan, tetapi mereka juga akan merasa hambar. Kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kekurangan nutrisi, dan depresi. Anomsia yang disebabkan oleh pilek atau alergi biasanya bersifat sementara, tetapi anosmia yang berkelanjutan juga merupakan tanda penyakit serius yang memerlukan perawatan medis.

Penyebab Anosmia: Proses penciuman terjadi ketika suatu zat, seperti aroma bunga, masuk ke hidung, merangsang sel-sel saraf penciuman. Sel-sel saraf ini kemudian mengirimkan sinyal ke otak untuk diproses dan dikirim kembali, sehingga kita dapat mengetahui bau dari sesuaitu yang dicium.

 

Gangguan di dinding dalam hidung

Gangguan di dinding dalam hidung bisa berupa iritasi atau hidung tersumbat, yang disebabkan oleh:

Penyumbatan di rongga hidung

Sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan rongga hidung adalah:

  • Kelainan tulang hidung
  • Polip hidung
  • Tumor
  • Kerusakan pada otak dan sistem saraf

Pencegahan Anosmia:

Tidak semua kasus anosmia dapat dicegah, terutama yang disebabkan oleh kelainan lahir. Namun, dengan melakukan beberapa hal berikut, orang dapat mencegah anosmia yang disebabkan oleh gangguan kesehatan:

  • Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
  • tidak berada di sekitar orang sakit,
  • hindari paparan zat alergen, dan hindari paparan bahan kimia berbahaya.
  • Tidak merokok dan hindari paparan asap rokok. Menggunakan alat pelindung saat berolahraga.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

(031) 8284505
082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Sering-Disamakan-Yuk-Ketahui-Perbedaan-Kalazion-dan-Hordeolum.jpg
08/May/2025

Hordeolum (bintitan) dan kalazion adalah peradangan pada kelopak mata yang berbeda dalam penyebab, gejala, dan lokasi: 

  • Hordeolum
    Disebabkan oleh infeksi bakteri staphylococcus pada kelenjar kelopak mata. Gejala yang muncul antara lain: 

    • Benjolan kemerahan di kelopak mata 
    • Benjolan terasa nyeri 
    • Rasa gatal dan mengganjal di mata 
    • Mata berair 
  • Kalazion
    Disebabkan oleh penyumbatan kelenjar minyak (meibom) di kelopak mata. Gejala yang muncul antara lain: 

    • Benjolan di kelopak mata yang tidak terasa nyeri 
    • Mata merah 
    • Mata berair 
    • Penglihatan kabur 
    • Kelopak mata membengkak 
    • Keterbatasan pergerakan bola mata 

Hordeolum yang tidak diobati dengan benar dapat berkembang menjadi kalazion. Keduanya juga berkaitan dengan faktor kebersihan. 

Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya Hordeolum dan Kalazion, sangat penting untuk menghapus riasan sekitar mata dan pastikan peralatan yang digunakan juga dalam kondisi bersih, mencuci tangan setiap akan menyentuh mata, menggunakan lensa kontak steril dengan jangka waktu dan melepasnya saat tidur.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

CopyRight, 2025. Yayasan RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?