Tulang Belakang Sakit? Mungkin Ini Gejala Spondilitis Tuberkulosis!

August 10, 2024 by RSI A.YANI
artikel-2024-08-10T094328.329.png

Spondilitis tuberkulosis (TB), juga dikenal sebagai Pott’s disease, disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang tulang belakang. Bakteri tuberkulosis yang hidup di parenkim paru dapat menyebabkan TB paru, tetapi bakteri ini juga dapat menginfeksi organ tubuh yang lain, seperti tulang. Spondilitis tuberculosis, juga dikenal sebagai penyakit Pott, adalah infeksi TBC yang menyerang tulang belakang.

Jumlah kasus TB tertinggi di dunia berada di bawah India, Cina, dan Indonesia. Penyakit ini sulit didiagnosis secara dini, sehingga pasien sering menerima pengobatan ketika mereka sudah mengalami kelainan bentuk kifosis dan cedera neurologis. Saat terdapat kelainan bentuk tulang belakang yang parah dan gangguan neurologis yang signifikan seperti paraplegia atau kelumpuhan kaki, diagnosis biasanya baru dapat ditegakkan pada stadium lanjut.

 

Gejala Spondilitis TB

Gejala klinis pasien TB biasanya termasuk penurunan berat badan selama tiga bulan berturut-turut tanpa alasan yang jelas, demam yang berlangsung lama tanpa alasan yang jelas, pembesaran kelenjar getah bening, batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, berkeringat di malam hari, dan diare berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan diare, disertai dengan benjolan di area perut dan tanda-tanda cairan di dalamnya. Nyeri punggung adalah gejala paling awal dan paling umum dari spondilitis TB. Nyeri ini berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan dan terjadi pada area tertentu atau menjalar, yang berasal dari peradangan atau saraf yang tertekan. Selanjutnya, spondilitis TB dapat menunjukkan gejala lain, seperti:

  • Tulang belakang yang kaku
  • Nyeri pada tulang atau jaringan sendi
  • Abses, bengkak pada sendi atau tulang
  • Gibbus atau tulang belakang bungkuk
  • Gejala neurologis seperti kelemahan, kelumpuhan, dan kesemutan anggota gerak

 

Faktor Risiko Spondilitis TB

Semua orang dapat terkena tuberkulosis, tetapi mereka yang memiliki faktor risiko berikut lebih rentan:

  • Memiliki riwayat penyakit tuberkulosis sebelumnya
  • Berhubungan dengan individu yang telah terinfeksi tuberkulosis selama waktu yang lama
  • Tinggal di kota dengan banyak orang
  • Menggunakan obat imunosupresan, seperti kortikosteroid
  • Memiliki salah satu atau lebih riwayat penyalahgunaan obat, diabetes melitus (DM), alkoholisme, malnutrisi, HIV (virus kekebalan manusia), kekurangan vitamin D, atau gangguan ginjal kronis.

 

Cara Penularan Spondilitis TB

Penderita tuberkulosis paru dapat mengalami spondilotis tuberkulosis, tetapi orang yang tidak pernah mengalami tuberkulosis sebelumnya juga dapat mengalaminya. Pada saat seorang penderita TB batuk, bersin, atau berbicara, Mycobacterium tuberculosis keluar ke udara melalui percikan air liur, juga dikenal sebagai droplet. Orang lain menghirup kuman TB ke paru-paru mereka melalui saluran pernafasan, di mana ia dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ini dikenal sebagai TB Ekstra Paru. Kuman TB dilawan oleh daya tahan tubuh. Orang yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat tetap sehat, tetapi orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah menjadi sakit TB. Pada spondilitis TB, kuman TB dapat masuk ke tulang belakang dan menyebabkan peradangan.

 

Komplikasi Spondilitis TB

Kifosis berat adalah komplikasi yang dapat terjadi dari spondilitis tuberkulosis. Ini terjadi karena kerusakan tulang yang parah yang menyebabkan paraplegia pada ekstremitas, yang dikenal sebagai paraplegia Pott.

 

Pencegahan Spondilitis TB

Satu-satunya cara untuk mencegah tuberkulosis adalah menghentikan penyebaran penyakit. Bayi yang diberi vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi tuberkulosis. Cara lain untuk mencegah penularan tuberkulosis adalah sebagai berikut:

  • Menjemur alas tidur untuk menghindari kelembapan
  • Sirkulasi udara rumah yang baik dan cukup sinar matahari
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri
  • Olahraga rutin
  • Konsumsi makanan yang kaya nutrisi
  • Jangan merokok
  • Jika Anda batuk, Anda dapat mengikuti kebiasaan sehat saat batuk, seperti memakai masker, minum obat yang diresepkan oleh dokter secara teratur, menutup mulut saat batuk dan bersin dengan tissue, buang tissue ke tempat sampah, dan cuci tangan dengan air dan sabun.

 

Pengobatan Spondilits TB

Pengobatan spondilitis tuberkulosis diutamakan dengan obat antituberkulosis dan imobilisasi menggunakan korset. Pengobatan dapat disesuaikan dengan informasi kepekaan kuman terhadap obat. Perbaikan gejala klinis pasien biasanya menentukan kelanjutan pengobatan. Tulang belakang dapat dilindungi dalam posisi ekstensi, terutama selama fase akut, jika diobati dengan korset. Dokter akan merekomendasikan operasi tulang belakang jika ada indikasi tuberkulosis spondilitis. Latihan Range of Motion (ROM) pada anggota gerak juga sangat penting dalam pengobatan spondilitis tuberkulosis. Tujuan latihan ROM adalah untuk menghindari atrofi dan kontraktur otot pada ekstremitas, terutama ekstremitas bawah, setelah penyakit tersebut disembuhkan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya

rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

Recent Posts

CopyRight, 2024 | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?