Apa Itu Bruxism
Bruxism adalah kebiasaan menggemeretakkan gigi yang tidak disengaja. Siapa pun, mulai dari masa kanak-kanak hingga orang dewasa, bisa saja mengembangkan kebiasaan ini. Pasien yang menderita bruxism mungkin mengalami kerusakan gigi yang parah jika perilaku ini tidak disembuhkan.
Penyebab Bruxism
Bruxism dapat disebabkan oleh beberapa alasan fisik dan psikologis, antara lain:
- Kecemasan, ketegangan, kemarahan, frustrasi, atau ketegangan
- Memiliki kepribadian kompetitif, agresif, atau hiperaktif
- Memiliki kerabat keluarga bruxism
- Memiliki masalah tidur, seperti sleep apnea atau sleep paralysis (ketidakmampuan untuk tidur)
- Merokok, meminum minuman beralkohol, atau mengonsumsi narkotika merupakan contoh pilihan gaya hidup yang berbahaya.
- Menderita beberapa kondisi, seperti Parkinson, demensia, refluks asam, atau epilepsi
- Mengonsumsi obat fenotiazin, seperti klorpromazin, dengan beberapa obat antidepresan
Penanganan Bruxism
Bruxism biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Anak penderita bruxism dapat pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus. Pada orang dewasa, terapi umumnya diberikan jika kebiasaan menggemeretakkan gigi sudah terlalu parah dan menyebabkan kerusakan gigi.
Dokter mungkin akan melakukan tindakan berikut:
- Menggunakan pelindung gigi saat tidur untuk mencegah kerusakan gigi semakin parah
- pemasangan mahkota gigi baru untuk merawat gigi yang rusak parah
- Pemberian obat pelemas otot untuk diminum sebelum tidur
- Menyuntikkan botox ke rahang untuk mengendurkan otot rahang yang tegang
- Mengobati sakit rahang dan wajah dengan obat pereda nyeri
Selanjutnya dokter akan menyarankan pasien untuk mengompres dan memijat otot yang nyeri.