INFO UNTUK ANDA

WhatsApp-Image-2024-11-22-at-10.29.19.jpeg
22/Nov/2024

Varises pada kaki adalah kondisi medis di mana pembuluh darah vena di kaki melebar.

Banyak orang masih berpikir varises vena adalah masalah estetika. Penyebab utama varises adalah kegagalan katup pada vena untuk mencegah darah mengalir mundur. Dengan begitu, darah yang seharusnya mengalir ke jantung malah terkumpul di pembuluh darah.  Dalam kasus yang lebih parah,  dapat terjadi perdarahan dan luka kronis serta hiperpigmentasi (perubahan warna kulit tungkai menjadi kehitaman).

Penyebab Varises di Kaki

  • obesitas
  • Jenis kelamin: Risiko terkena varises pada kaki tiga kali lebih besar pada wanita.
  • Aktivitas sehari-hari, orang sering berdiri atau duduk untuk waktu yang lama.

Gejala Varises pada Kaki  dapat bervariasi, tetapi beberapa di antaranya adalah : 

  • Kaki terasa sakit dan kram.
  • Kadang-kadang ada rasa gatal dan rasa terbakar.
  • Pembuluh darah menonjol di bawah kulit.
  • Kaki menjadi bengkak saat bergerak dan mengecil saat bangun tidur.
  • Kulit di sekitar mata kaki berwarna hitam.
  • Luka di sekitar mata kaki muncul.

Untuk menghindari varises, Anda dapat melakukan beberapa hal, yaitu : 

  1. Berolahraga Secara Teratur
  2. Menurunkan Berat Badan
  3. Hindari Waktu Berdiri atau Duduk Terlalu Lama
  4. Hindari Memakai Pakaian Ketat
  5. Mengangkat Kaki

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-4.jpg
18/Nov/2024

Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013, prevalensi PPOK di Indonesia mencapai 3,7%, atau sekitar 9,2 juta orang. PPOK bukan termasuk penyakit menular, PPOK adalah penyakit paru obstruktif yang dapat diobati, sehingga tatalaksananya lebih diupayakan pada pencegahan perburukan gejala maupun fungsi paru. PPOK disebabkan karena adanya korelasi erat antara paparan partikel atau gas berbahaya yang signifikan dan meningkatnya respons utama pada saluran napas dan jaringan paru.

Penyakit paru-paru obstruktif (PPOK) disebabkan oleh peradangan paru-paru yang kemudian berkembang dalam jangka waktu yang lama, menghalangi aliran udara dari paru-paru. Akibatnya, pengidap PPOK mengalami kesulitan bernapas karena pembengkakan dan produksi lendir atau dahak.

Risiko PPOK meningkat pada orang yang sudah lanjut usia dan yang merokok aktif dalam jangka waktu yang lama. PPOK menyerang orang yang merokok secara aktif maupun pasif sebagai akibat dari paparan asap rokok.

 

Mengapa Merokok Menjadi Penyebab Utama?

  1. Merusak Silia di Paru: Silia adalah rambut kecil di saluran pernapasan yang membantu membersihkan lendir dan partikel asing dari paru-paru. Nikotin dan bahan kimia yang terkandung dalam rokok merusak silia ini, membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi dan penumpukan lendir.
  2. Merusak Elastisitas Paru: Asap rokok merusak alveoli, kantung udara kecil yang berfungsi untuk mengubah oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Akibatnya, alveoli kehilangan elastisitasnya, yang menyebabkan udara terperangkap dan menyebabkan sesak napas.
  3. Menyebabkan Peradangan Kronis: Zat beracun yang ditemukan dalam rokok menyebabkan peradangan kronis di saluran napas. Peradangan ini secara bertahap merusak jaringan paru-paru, menyebabkan saluran napas menyempit, menyebabkan batuk terus-menerus dan kesulitan bernapas.

Gejala PPOK : 

  • Napas pendek, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
  • Batuk kronis yang sering disertai dahak.
  • Lendir berlebihan di paru.
  • Mengi atau bunyi saat bernapas.
  • Infeksi saluran pernapasan yang sering terjadi.
  • Penurunan stamina dan energi.

Dampak Fatal dari Penyakit Paru Kronis: Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit paru kronis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal napas, di mana paru-paru tidak dapat lagi menyediakan tubuh dengan oksigen yang cukup. Selain itu, kondisi ini dapat memperburuk kesehatan jantung, menyebabkan tekanan darah tinggi di arteri paru, yang juga dikenal sebagai hipertensi paru, dan pada akhirnya menjadi ancaman bagi keselamatan jiwa.

Pencegahan PPOK : 

  1. Berhenti Merokok
  2. Olahraga Teratur
  3. Pastikan Lingkungan Bersih dan Sehat

 

Sumber : KEMENKES, sudah di parafrase, sumber bisa diganti poli Paru RSI Surabaya A Yani

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-3.jpg
12/Nov/2024

Penyakit stroke adalah keadaan medis yang terjadi secara mendadak dan sangat berbahaya. Penyakit stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu atau terputus, menyebabkan sel-sel otak rusak karena kekurangan oksigen dan nutrisi. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa, bahkan lansia. 

Dua kategori utama stroke adalah sebagai berikut:

  • Jenis stroke yang paling umum adalah stroke iskemik. 

Gumpalan darah atau plak lemak tersumbat pada pembuluh darah yang membawa darah ke otak, menghentikan aliran darah ke sebagian otak, menyebabkan sel-sel otak mati karena kekurangan oksigen. Akibatnya, stroke ini terjadi. Sekitar 80% kasus stroke adalah jenis stroke ini.

  • Stroke Hemoragik

Jenis stroke ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan perdarahan di dalam otak. Hal ini dapat terjadi karena tekanan darah tinggi atau aneurisma (pelebaran pembuluh darah). Stroke hemoragik lebih jarang terjadi tetapi cenderung lebih serius. Faktor risiko untuk stroke termasuk tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, serta riwayat keluarga dengan stroke. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, seperti makanan tinggi lemak dan gula, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol berlebihan, juga dapat meningkatkan risiko stroke.

Sadarkah Anda bahwa kebiasaan yang dilakukan pasien menyebabkan stroke? Kebiasaan berikut dapat meningkatkan risiko terkena penyakit stroke.

  1. Merokok

Salah satu faktor risiko utama stroke adalah merokok. Rokok mengandung zat beracun yang memiliki kemampuan untuk merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Sekitar empat ribu senyawa kimia berbahaya ditemukan dalam asap rokok. Senyawa kimia tersebut menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, menyebabkan perubahan dan kerusakan serta mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh. Pada akhirnya, perubahan ini dapat meningkatkan risiko penyakit stroke.

  1. Alkoholisme berlebihan

Konsumsi alkohol berlebihan adalah salah satu penyebab utama stroke karena dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan risiko pembekuan darah serta berbagai efek negatif pada jantung dan otak. Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk stroke. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko gumpalan darah, yang menghambat aliran darah ke otak.

  1. Kurang berolahraga

Tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan stroke semuanya dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak aktif. Untuk mencegah stroke, cobalah untuk berolahraga setidaknya tiga puluh menit setiap hari. Anda dapat melakukan latihan sederhana di rumah bersama keluarga Anda atau dengan berjalan santai.

  1. Hipertensi, juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab utama stroke, dan kebiasaan makan makanan tinggi garam juga dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke. Tekanan darah tinggi memiliki potensi merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah, yang merupakan konsekuensi langsung dari kondisi ini.

5: Diabetes

Diabetes dapat dikontrol dengan baik melalui perawatan medis dan gaya hidup sehat karena dapat merusak pembuluh darah dan saraf, meningkatkan risiko pembekuan darah, dan akhirnya stroke.

  1. Kegemukan

Karena obesitas berhubungan dengan faktor risiko lainnya, seperti diabetes dan hipertensi, risiko stroke meningkat. Pertahankan berat badan yang sehat dengan memakan makanan dengan porsi yang terkontrol dan berolahraga secara teratur.

  1. Kurangnya kemampuan untuk mengontrol stres

Untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan stroke, Anda dapat mengelola stres dengan melakukan hal-hal seperti meditasi, berolahraga, atau mendapatkan terapi profesional.

  1. Tidak pergi ke dokter secara teratur

Memeriksa dokter secara teratur dapat membantu menemukan faktor risiko penyakit stroke secara dini. Mengunjungi dokter Anda adalah penting. Anda dapat mengurangi risiko penyakit stroke dengan menghindari atau mengubah kebiasaan ini.

Ini adalah beberapa informasi tentang kebiasaan yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke. Jika Anda belum mengalaminya, akan lebih baik untuk menghindari stroke dengan mengurangi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan di atas. Selain itu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter di RS Islam Surabaya A Yani untuk mendapatkan informasi dan panduan yang lebih khusus sesuai dengan kebutuhan kesehatan Anda. Untuk menjaga kesehatan jantung dan otak Anda serta mencegah stroke, penting untuk menjalani gaya hidup sehat.

 

Sumber: https://www.emc.id/id/care-plus/kebiasaan-yang-dapat-meningkatkan-risiko-terkena-stroke

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL1.jpg
09/Nov/2024

Untuk memastikan bahwa tulang dan sendi Anda tetap sehat sehingga Anda dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman dan lancar, sangat penting untuk mengetahui cara menjaga kesehatan tulang dan sendi Anda.

Sendi berfungsi untuk menyambungkan dua tulang, seperti bahu, lengan, pergelangan tangan, jari, pinggul, pangkal paha, lutut, tungkai kaki, dan jari kaki, dan sangat penting untuk pergerakan tubuh. Beberapa jenis penyakit, seperti asam urat, osteoarthiritis, dan rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan nyeri dan kaku di sendi.

Cara Menjaga Kesehatan Sendi: Anda dapat mengikuti beberapa rekomendasi berikut untuk tetap sehat:

  1. Berolahraga secara teratur : Berolahraga yang jarang dapat menyebabkan kelemahan pada otot, tulang, dan sendi, menurut beberapa penelitian. Berolahraga yang jarang juga diketahui meningkatkan risiko terkena radang sendi. Akibatnya, Anda harus berolahraga secara rutin selama 30 menit atau tiga hingga lima kali seminggu untuk tetap sehat. Berolahraga secara teratur tidak hanya memperkuat tulang dan sendi, tetapi juga memperkuat jantung dan melancarkan aliran darah.
  2. Berhenti merokok. Merokok adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan paru-paru, dan kanker, dan merokok juga dapat mengganggu kesehatan persendian. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat Anda mulai untuk menjaga kesehatan sendi Anda dan tubuh secara keseluruhan adalah dengan berhenti merokok.
  3. Menjaga berat badan ideal: Menjaga berat badan ideal sangat penting untuk kesehatan dan kekuatan sendi Anda karena berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada sendi, khususnya sendi yang bertanggung jawab untuk menahan beban tubuh, seperti kaki dan lutut. Akibatnya, berat badan tetap proporsional, sehingga beban pada sendi berkurang, sehingga sendi lebih kuat dan lebih fleksibel.
  4. Perbaiki postur tubuh. Mengangkat benda berat atau melakukan gerakan berulang juga dapat mempercepat kerusakan sendi. Kemungkinan mengalami nyeri punggung atau lutut dapat meningkat sebagai akibat dari kebiasaan ini saat Anda merasa lelah setelah beraktivitas, barlatihlah  untuk duduk dan berdiri dengan posisi tegak dan beristirahat.
  5. Memenuhi kebutuhan vitamin D dan kalsium 2 vitamin tersebut sangat penting untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang dan sendi. Kekurangan kedua nutrisi ini dapat menyebabkan osteoporosis.

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D tubuh Anda, Anda dapat mengambil suplemen vitamin D atau berjemur secara teratur di bawah sinar matahari pagi, tepatnya sebelum pukul 9:00 pagi. Namun, Anda dapat memenuhi kebutuhan kalsium Anda dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalsium, seperti kacang-kacangan, susu, keju, yoghurt, dan kacang-kacangan, serta suplemen kalsium tambahan.

Jika selama ini Anda kurang memperhatikan kesehatan sendi Anda, mulai sekarang cobalah untuk menerapkan teknik yang disebutkan di atas secara teratur. Namun, jika Anda mengalami keluhan tertentu pada sendi Anda, seperti kaku, bengkak, atau nyeri, segera temui dokter untuk mendapatkan perawatan.

SUMBER : Alodokter, tapi sudah di parafrase, sehingga sumber bisa diganti Poli Orthopaedi RSI Surabaya A Yani

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL.jpg
05/Nov/2024

Diabetes memiliki efek negatif pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan gigi dan gusi. Akibatnya, pengidap diabetes lebih berisiko mengalami sakit gigi yang disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan mulut, seperti penyakit gusi dan gigi berlubang.

 

berikut ini masalah gigi dan mulut yang sering dialami oleh pengidap diabetes, yaitu : 

  • Gigi Berlubang

Secara alami, banyak jenis bakteri ada di dalam mulut. Kumpulan bakteri ini berinteraksi dengan gula dan pati dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi, menyebabkan plak, lapisan lengket pada gigi.

  • Gingivitis (Radang Gusi)

Kemampuan tubuh untuk melawan bakteri berkurang karena diabetes. Sehingga jika anda tidak menyikat dan flossing secara teratur, semakin lama plak dan karang gigi tertinggal di gigi, bagian gusi di sekitar pangkal gigi menjadi iritasi. Pada akhirnya, gusi mudah bengkak dan berdarah, yang disebut gingivitis.

  • Periodontitis (Penyakit Gusi Lanjut)

Gingivitis yang tidak diobati dapat menyebabkan periodontitis, infeksi yang dapat merusak jaringan lunak dan tulang yang menopang gigi. Akibatnya, gusi dan tulang rahang terlepas dari gigi, yang dapat menyebabkan gigi kendur dan copot.

pengidap diabetes disarankan konsultasi ke dokter gigi jika mengalami beberapa masalah kesehatan mulut seperti berikut :

  • Mengalami perdarahan atau nyeri pada gusi. Sering terkena infeksi.
  • memiliki bau mulut yang tak kunjung hilang
  • Untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi dan untuk mengelola diabetes, mengontrol kadar gula darah adalah penting.

Selain menjaga gula darah Anda, ada beberapa upaya untuk menjaga kesehatan gigi, yaitu : 

  • Sikat gigi setiap hari, setidaknya dua kali, pagi dan malam, Untuk menghindari iritasi gusi, gunakan sikat gigi berbulu lembut dan hindari menggosok dengan kuat.
  • Melakukan flossing gigi setidaknya sekali setiap hari dapat membantu menghilangkan plak di bawah garis gusi dan di antara gigi.
  • Kunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi profesional.
  • Jika Anda melihat gusi Anda merah, bengkak, atau berdarah, segeralah kontrol ke Poli Gigi RSI Surabaya A Yani. 

 

Sumber : HALODOC, tapi sudah di parafrase, jadi CTA bisa dirubah ke Poli Gigi RSI Surabaya A Yani

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-6.jpg
01/Nov/2024

Jika Anda kekurangan vitamin B, Anda dapat mengalami masalah kesehatan seperti beri-beri, kesemutan, hingga anemia. Karena vitamin B dan vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air, mereka harus dikonsumsi secara rutin. Kompleks vitamin B, terdiri dari vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12, membantu tubuh mengolah dan mendapatkan energi dari makanan yang dikonsumsi serta memelihara kesehatan otot, mata, dan saraf. Dampak Kekurangan Vitamin B: Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, tergantung pada jenis vitamin B yang hilang di dalam tubuh.

Kurang asupan vitamin B dapat menyebabkan masalah kesehatan berikut:

 

  1. Vitamin B1 (thiamine): Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan penyakit beri-beri dan penyakit Wernicke.Penyakit Wernicke mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan penglihatan berbayang, gangguan koordinasi otot, dan penurunan fungsi mental. Sebaliknya, penyakit beri-beri dapat dikenali dari gejala sesak napas, gerakan mata yang tidak normal, detak jantung meningkat, kaki bengkak, dan muntah-muntah.
  2. Vitamin B2 (riboflavin) : kekurangan vitamin B2 menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan produksi sel darah merah. 
  3. Vitamin B3 (niacin): Kekurangan vitamin B3 menyebabkan gangguan pencernaan, sariawan, muntah, kelelahan, depresi, dan masalah lain.
  4. Vitamin B5 (pantothenic acid): Sering dijumpai di hampir semua jenis sayuran.Namun, kekurangan vitamin B jenis ini dapat menyebabkan tubuh lelah, emosi, sakit kepala, perih pada lengan atau kaki, mual, rambut rontok, denyut jantung yang meningkat, dan masalah pencernaan.
  5. Vitamin B6 (pyridoxine): Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan anemia dan gangguan kulit seperti ruam atau pecah-pecah di sekitar mulut.
  6. Vitamin B7 (biotin) : Berkurangnya vitamin B dapat menyebabkan rambut rontok, kulit kering, ruam bersisik di sekitar mata atau mulut, mata kering, kelelahan, dan depresi.
  7. Vitamin B9 (folat): Kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan anemia megaloblastik atau penurunan jumlah sel darah merah.
  8. Vitamin B12: Penyakit kuning (jaundice), anemia, kehilangan nafsu makan, gangguan penglihatan, susah buang air besar, detak jantung tidak teratur, dan sesak napas adalah tanda bahwa tubuh kekurangan vitamin B12.

Cara Memenuhi Kebutuhan Vitamin B Anda Sehari-hari Anda dapat memenuhi kebutuhan vitamin B Anda dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung nutrisi ini. Makanan dan minuman seperti bayam, telur, susu, daging ayam, dan yoghurt adalah beberapa contoh makanan yang mengandung vitamin B.

Selain dari makanan, Anda juga dapat mendapatkan vitamin B dari berbagai suplemen atau multivitamin. Namun, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis suplemen dan dosis yang tepat untuk Anda konsumsi. 

 

SUMBER : Alodokter, tapi sudah di parafrase, sehingga sumber bisa diganti Poli Umum RSI Surabaya A Yani

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


ARTIKEL-5.jpg
28/Oct/2024

Imunisasi sebenarnya dapat mencegah banyak penyakit. Untuk memberikan imunisasi, vaksin adalah virus yang telah diubah, dibunuh, atau dimodifikasi (biasanya dari bagian-bagian virus atau bakteri). Setelah itu, vaksin akan diserap ke dalam tubuh Anda melalui metode suntikan atau oral.

 

Setelah itu, sistem kekebalan tubuh Anda akan bereaksi dengan membentuk antibodi, yang mirip dengan reaksi tubuh terhadap bakteri atau virus.

 

Tujuan dan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi

Tujuan imunisasi adalah mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia.

Seperti yang telah disinggung, program imunisasi bertujuan untuk membasmi penyakit yang sedang merebak di tengah penduduk daerah atau negara tertentu. Tak hanya itu, Anda juga perlu mendapatkan imunisasi ulang pada waktu-waktu tertentu demi menjaga atau menaikkan sistem kekebalan tubuh.

Berikut ini daftar penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

  • hepatitis B;
  • poliomyelitis;
  • tuberkulosis;
  • difteri;
  • pertusis;
  • tetanus;
  • pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh Hemophilus Influenza tipe b

Berikut ini jadwal Imunisasi Dasar Lengkap :

 

CTA Poli Vaksin

 

SUMBER : KEMENKES

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


WhatsApp-Image-2024-10-24-at-11.13.20.jpeg
24/Oct/2024

Sumber : Kemenkes, Sudah di Parafrase, sehingga judulnya bisa diganti ke Poli Jantung RSI Surabaya A Yani

 

Tangan berkeringat adalah hal yang wajar terjadi, bukan tanda khas yang secara langsung menandakan adanya suatu kondisi gagal jantung. Tetapi ternyata terdapat studi yang menunjukkan adanya keterkaitan antara gejala ini dengan fungsi jantung itu sendiri.

 

Gagal jantung adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah seefisien yang seharusnya. Terdapat pemahaman pada masyarakat bahwa tangan yang sering berkeringat tanpa sebab adalah salah satu tanda terganggunya fungsi jantung tersebut. Tangan berkeringat adalah hal yang wajar terjadi, bukan tanda khas yang secara langsung menandakan adanya suatu kondisi gagal jantung. Tetapi ternyata terdapat studi yang menunjukkan adanya keterkaitan antara gejala ini dengan fungsi jantung itu sendiri.

 

Banyak orang mengalami hiperhidrosis pada tangan, juga dikenal sebagai berkeringat pada tangan, dalam berbagai situasi. Ini bisa terjadi saat cuaca panas, stres, atau cemas. Tubuh menggunakan keringat sebagai respons alami untuk mengatur suhu dan menjaga keseimbangan termal. Namun, ada kondisi kesehatan di mana tangan berkeringat tanpa alasan yang jelas.

 

Gagal jantung, atau melemahnya pompa jantung, dapat mengganggu sirkulasi darah dalam tubuh, termasuk sirkulasi darah ke tangan.Karena kondisi ini dapat menyebabkan tubuh merespons dengan berbagai cara, seperti sesak napas, kelelahan, bengkak pada tungkai, dan peningkatan produksi keringat, beberapa orang mungkin mengalami tangan berkeringat.

 

Bagaimana gagal jantung dapat menyebabkan tangan terkeringat?

 

Ada beberapa alasan mengapa berkeringat di tangan dapat dikaitkan dengan gagal jantung, meskipun gejala gagal jantung kadang-kadang tidak terlihat atau tidak jelas :

  1. Perubahan fisiologis
  2. Penumpukan cairan
  3. Tekanan darah rendah
  4. Stres pada Jantung

 

Oleh karena itu, Anda perlu waspada dan segera konsultasi ke dokter jika merasakan beberapa gejala sebagai berikut : 

  1. Sesak napas
  2. Mudah lelah
  3. Edema atau Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau perut 
  4. Nyeri dada
  5. Detak jantung terasa cepat atau tidak teratur

Tangan berkeringat biasanya terkait dengan aktivitas sehari-hari dan tidak berbahaya atau memerlukan perhatian medis segera. Namun, jika Anda atau keluarga Anda merasa khawatir tentang kesehatan jantung Anda, atau jika Anda memiliki gejala atau tanda-tanda yang terkait dengan gagal jantung, segera konsultasikan diri ke Poli Jantung RSI Surabaya A Yani. 

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


mager.jpeg
19/Oct/2024

Dalam bidang medis, malas bergerak adalah kondisi di mana seseorang tidak aktif secara fisik, seperti sering rebahan dan jarang bergerak. Istilah “mager” lebih umum digunakan. Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak hal menjadi lebih praktis dan banyak orang mengadopsinya. bahkan dalam konteks pandemi COVID-19. Dengan ponsel dan kuota yang cukup, masyarakat dapat melakukan banyak hal dengan mudah tanpa keluar rumah.

Kegiatan pendidikan dan pekerjaan tertentu beralih menjadi daring. Dengan layanan pesan antar dan pengiriman barang yang tersedia melalui aplikasi, serta kemampuan untuk melakukan pembayaran dan perbankan secara online, orang semakin jarang keluar rumah. Apabila kondisi ini tidak diantisipasi dengan baik dan berlangsung lama, itu pasti menjadi masalah.

Malas bergerak adalah kebiasaan yang harus diubah, tetapi ada beberapa orang yang sudah merasa nyaman dengannya dan sulit untuk mengubahnya. Perlu diingat bahwa efek gaya hidup mager tidak langsung dirasakan, tetapi akan mulai dirasakan setelah bertahun-tahun menjalani rutinitas ini. WHO menyebut gaya hidup tidak bergerak sebagai salah satu dari sepuluh penyebab kematian terbesar di dunia. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) pada tahun 2008 menemukan bahwa kematian yang disebabkan oleh kebiasaan malas gerak adalah dua kali lebih banyak daripada kematian yang disebabkan oleh obesitas. Pola makan yang tidak seimbang dan kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol meningkatkan kemungkinan mengalami masalah kesehatan yang lebih parah.

Akibat malas gerak, ada banyak risiko kesehatan, termasuk:

Konsentrasi yang berkurang

Tulang belakang menjadi tegang saat bekerja sambil duduk lama atau membungkuk. Jika paru-paru kurang bergerak, sirkulasi akan terganggu dan kadar oksigen yang dapat didistribusikan ke seluruh tubuh akan berkurang. Mungkin ada penurunan konsentrasi karena otak kekurangan oksigen.

Meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke

Sebuah studi di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Aerobics Research Center menemukan bahwa berolahraga dapat mengurangi risiko stroke pada pria hingga sebesar 60%. Studi lain, yang diterbitkan dalam Nurses’ Health Study, menemukan bahwa wanita yang cukup beraktivitas fisik memiliki peluang sebesar 50% untuk terhindar dari stroke dan serangan jantung. Ini menunjukkan bahwa orang yang kurang aktif dan terlalu sering duduk memiliki risiko stroke yang lebih tinggi.

Disfungsi fungsi kognitif

Aktivitas fisik dapat memperbaiki sel dan jaringan otak yang rusak dan meningkatkan aliran darah kaya oksigen ke otak. Akibatnya, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan fungsi otak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan kognitif dalam jangka panjang.

Resistensi terhadap insulin

Apabila seseorang menghabiskan sekitar 70% dari waktu seharian dengan duduk dan tiduran, mereka berisiko mengalami resistensi insulin, yang menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah dan meningkatkan risiko diabetes. Selain itu, orang cenderung mencari camilan yang tidak sehat, yang mungkin mengandung gula tinggi, yang meningkatkan risiko diabetes.

Penyebab osteoporosis

Karena kebiasaan malas gerak, tubuh kehilangan massa otot, yang pada gilirannya menyebabkan kelemahan otot. Tubuh juga akan mengambil kalsium dari tulang. Kepadatan tulang akan menjadi sangat rendah. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan tulang keropos, yang dikenal sebagai osteoporosis. Osteoporosis juga dapat berkembang pada anak-anak, bukan hanya orang tua.

 

Apakah Anda mengalami keluhan yang disebutkan di atas? Apakah selama ini Anda telah terbiasa menjadi malas bergerak? Ingat akibatnya. Untuk melawan rasa malas, mari kita mulai bergerak, lakukan peregangan, dan lakukan senam ringan sebisa mungkin. Kami sepakat untuk mengejar gaya hidup yang lebih sehat. Tetap semangat dan manfaatkan hidup kita untuk orang lain. Salam sehat kepada semua orang.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


osteoartritis-genu.jpg
16/Oct/2024

DEFINISI

Osteoartritis (OA) adalah suatu penyakit akibat gangguan mekanik dan biologis yang merusak stabilitas normal, degradasi sintesis kondrosit kartilago sendi, matrik esktraseluler, dan tulang subkondral. OA merupakan proses degeneratif yang ditandai oleh degradasi kartilago, robekan meniscus, bone wear and tear, kista tulang, kehilangan celah sendi, proliferasi tulang marginal (spur), dan inflamasi ringan yang dapat menimbulkan hendaya.

 

Sendi Potensi OA

 

FAKTOR RISIKO OA GENU

  • Umur : prevalensi OA meningkat seiring bertambahnya umur, sering di atas usia 60 tahun
  • Jenis kelamin : pada umumnya usia di bawah 45 tahun, frekuensi terjadinya OA genu pada pria wanita hampir sama, namun sesudah 50 tahun (postmenopause) frekuensi OA genu pada wanita lebih banyak.
  • Suku bangsa: OA genu lebih sering terjadi pada bangsa Afrika Amerika dibandingkan kaukasia.
  • Genetik : faktor predisposisi genetik berdasarkan pada kerentanan terjadinya perubahan kolagen dan enzim dalam kartilago, variasi sitokin dalam kartilago dan gen yang mengatur bentuk dan struktur sendi
  • Obesitas: berat badan berlebihan akan meningkatkan risiko timbulnya OA genu melalui peningkatan degenerasi kartilago akibat load bearing (pembebanan) yang berlebihan.
  • Cedera sendi, pekerjaan, dan olah raga : pekerjaan yang menggunakan sendi lutut secara terus menerus akan meningkatkan resiko OA genu.
  • Kelemahan otot : kelemahan otot quadriceps merupakan predisposisi terjadinya OA genu.

 

 

Tanda dan Gejala

Nyeri : merupakan gejala yang paling sering ditemukan pada pasien dengan OA genu. Beberapa kemungkinan penyebab nyeri :

  • Inflamasi/ peradangan jaringan sinovial
  • Faktor mekanik lokal, perubahan bentuk atau kerusakan sendi, instabilitas menimbulkan spasme otot, regangan tendon dan ligamen
  • Osteofit yang dapat mengangkat periosteum menimbulkan rasa sakit.
  • Faktor psikologis (anxietas dan depresi).
  • Kelemahan Otot
    Otot berperan penting dalam biomekanik sendi untuk bergerak, meyerap beban, menstabilkan sendi, adaptasi sendi, dan proses degenerasi OA. Akibat proses penuaan atau trauma sebelumnya, otot menjadi jarang digunakan  sehingga terjadi instabilitas. Akibatnya terjadi stress kartilago/ mikrotrauma kemudian degenerasi.
  • Keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS)
    OA genu akan mengurangi LGS. Patofisiologis dari keterbatasan LGS multifaktorial, termasuk perubahan artikuler di dalam sendi, pemendekan struktur myotendinous di daerah nyeri dan kelemahan otot.

 

DIAGNOSIS

Dari anamnesis, pemeriksaan dan lab :

Nyeri lutut ditambah setidaknya 5 hal ini :

  • Usia > 50 thn
  • Kaku sendi < 30 menit
  • Krepitus
  • Nyeri tekan
  • Pembesaran tulang
  • Tanpa teraba hangat
  • Sedimen Eritrosit < 40 mm/ jam
  • Rheumatoid Factor < 1/40
  • Tanda cairan  sinovial

Dari anamnesis, pemeriksaan dan XRay :

Nyeri lutut dan Osteofit ditambah setidaknya 1 hal ini :

  • Usia > 50 thn
  • Kaku sendi < 30 menit
  • Krepitus

PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN STADIUM

Dari anamnesis dan pemeriksaan :

Nyeri lutut ditambah setidaknya 1 hal ini :

  • Usia > 50 thn
  • Kaku sendi < 30 menit
  • Krepitus
  • Nyeri tekan
  • Pembesaran tulang
  • Tanpa teraba hangat

KOMPLIKASI

Adanya komplikasi yang membutuhkan rujukan :

  • Pemecahan tulang rawan yang berakibat hilangnya material jaringan di sendi (chondrolysis)
  • Kematian tulang (osteonecrosis)
  • Strees fracture (hairline crack) pada tulang yang berkembang secara bertahap sebagai respon terhadap cedera berulang
  • Infeksi pada sendi
  • Perdarahan dalam sendi lutut
  • Kerusakan atau rupturnya tendon dan ligamen di sekitar sendi, yang menyebabkan hilangnya stabilitas
  • Deformitas genu seperti genu varus dan genu valgus

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

Recent Posts

CopyRight, 2024 | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?