Cara Membiasakan Kontak Mata Dengan Anak
Mengapa kontak mata dengan anak penting?
Kontak mata sebenarnya sudah digunakan para bayi untuk bertahan hidup, lho. Secara alami mereka mencari kontak mata dengan orang terdekat mereka untuk mendapatkan rasa aman, makan (menyusui atau minum dari botol), nyaman dan berlindung.
Inilah mengapa kontak aman dengan anak penting dilakukan karena merupakan bentuk koneksi kuat antara anak dan orang tua. Sebagaimana kita ketahui bahwa orang tua lah dunia pertama anak-anak mereka.
Dari dunia pertama inilah, kepercayaa diri dan kemampuan dasarnya dalam fisik maupun sosial emosi dibangun dan dikuatkan. Anak belajar tentang lingkungannya dan bagaiman berinteraksi dengan sekitar mulai dari orang tuanya lewat komunikasi dengan kontak mata.
Agar saat mereka menghadapi dunia luar mereka tahu harus bagaimana dan yakin ke mana harus kembali. Cinta, kepercayaan, hubungan yang erat dan komunikasi yang baik bermula dari kontak mata.
Cara melakukan kontak mata dengan anak
Sejajarkan pandangan mata dengan anak
Berlututlah dan cari mata anak, baru kemudian sampaikan pesannya. Keadaan tubuh yang merendah ini juga otomatis membuat nada bicara jadi lebih lembut dan tenang.
Dalam melakukan kontak mata dengan anak, anak seringkali kesulitan karena orang tua jauh lebih tinggi dibanding mereka. Orang tua perlu sejajarkan pandangan agar kontak mata dengan anak lebih efektif.
Lakukan bersama dengan 3 kata ajaib
Ucapkan maaf, tolong dan terima kasih sambil melakukan kontak mata dengan anak. Lambat laun anak akan mencontoh dan terbiasa melakukan kontak mata saat berbicara.
3 kata ajaib penting diajarkan sejak dini untuk menumbuhkan simpati dan empati yang positif bagi anak. Karena ini juga mempengaruhi pola komunikasi dan interaksi anak dengan orang lain, maka kontak mata juga baik diajarkan bersamaan dengan 3 kata ajaib.
Hentikan sejenak aktivitas untuk fokus berbicara dengan anak
Saat anak mengajak bicara, hentikan dulu aktivitas apapun yang sedang kita lakukan. Berikan beberapa menit untuk mendengarkan apa yang anak sampaikan dan respon dengan baik.
Ucapkan juga terima kasih karena anak sudah mau menceritakan hal yang ia sampaikan pada orang tua. Ini akan berguna sampai anak dewasa nanti, karena merasa dihargai saat berbicara. Ini juga akan membuat anak percaya orang tuanya bisa menjadi sahabat dekatnya.
Pilih waktu-waktu seru untuk melakukan kontak mata dengan anak
Untuk bayi juga bisa saat pijat bayi bersama Ibu atau Ayah, saat menyusu atau minum dari botol, serta saat ganti popok. Kontak mata dengan anak yang seperti ini juga mendukung kemampuan bahasanya berkembang optimal. Karena tak hanya menjadi lancar berkomunikasi, anak juga memahami lawan bicaranya dengan baik.
Kapan waktu-waktu seru itu? Saat menemaninya makan, bermain bersama anak, sebelum tidur, membacakan buku, membangunkan anak dari tidur, berpamitan sebelum ke sekolah, sepulang anak dari sekolah, bahkan saat mandi.
Ajak anak bermain games kontak mata
Jenis-jenis games kontak mata ini baik untuk membuat anak terbiasa melakukan kontak mata saat berbicara. Ibu dan Ayah bisa mengajak bermain games tahan tawa. Saling melihat mata masing-masing dan menahan tawa. Yang tertawa lebih dulu akan dihukum, misalnya dengan dicoret bedak.
Berikutnya tebak kata. Tempelkan kata yang harus ditebak di dahi orang tua, lalu minta anak untuk menjelaskan kata tersebut. Orang tua yang harus menebak apa katanya dari petunjuk yang dijelaskan anak.
Dalam menerapkan kontak mata dengan anak memerlukan proses yang lama dan mungkin juga sulit. Untuk itu disarankan terbiasa melakukan ini bahkan dari bayi, saat jarak pandang anak hanya beberapa senti saja. Konsistensi akan membuahkan hasil di masa yang akan datang. Anak jadi mudah melakukan kontak mata saat berbicara dengan orang lain.