INFO UNTUK ANDA

daun-kelor.jpeg
18/Sep/2024

Tidak semua ibu dapat menghasilkan ASI dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, ibu-ibu yang mengalami kondisi ini sering bingung dan memutuskan untuk menggunakan metode alami yang dikatakan dapat meningkatkan produksi ASI. Salah satu cara yang disebutkan adalah dengan menggunakan daun kelor. Disebutkan bahwa manfaat daun kelor untuk meningkatkan ASI bukan hal yang luar biasa.

Apakah klaim tersebut diterima oleh medis?

 

Lihat Kandungan Gizi Daun Kelor

Dipercaya bahwa daun kelor, juga disebut moringa, mengandung mineral seperti kalsium, kalium, seng, magnesium, besi, dan tembaga. Daun kelor juga dianggap sebagai sumber vitamin seperti vitamin A, B, C, E, piridoksin, dan asam nikotinat. Disebutkan bahwa daun kelor mengandung polifenol, atau antioksidan, yang baik untuk kesehatan tubuh.

21 gram daun kelor dapat mengandung pasokan gizi sebagai berikut:

  • Protein: 2 gram
  • Vitamin B6: 19 persen dari angka kecukupan gizi
  • Vitamin C: 12 persen persen dari angka kecukupan gizi
  • Besi: persen dari persen dari angka kecukupan gizi
  • Riboflavin (B2): 11 persen dari persen dari angka kecukupan gizi
  • Vitamin A (dari beta-karoten): 9 persen dari persen dari angka kecukupan gizi
  • Magnesium: 8 persen dari angka kecukupan gizi

 

Manfaat Daun Kelor untuk ASI

Asupan gizi ibu menyusui memengaruhi produksi ASI. Mengonsumsi daun kelor adalah salah satu cara memenuhi asupan gizi agar produksi ASI meningkat. Daun kelor mengandung banyak vitamin dan mineral untuk meningkatkan produksi ASI, dan ada asam amino yang dapat membantu ibu menyusui makan dengan baik.

Daun kelor sejak lama digunakan untuk meningkatkan suplai ASI ibu menyusui. Ini karena adanya zat galactagogue dalam daun kelor yang dapat membantu mengoptimalkan produksi ASI. Daun kelor tidak hanya dapat meningkatkan produksi ASI, tetapi juga dapat menawarkan banyak manfaat bagi ibu menyusui:

  • Memenuhi Persyaratan Kalsium

Dosis kalsium yang lebih besar diperlukan oleh ibu menyusui karena selain membantu meningkatkan produksi ASI, kalsium juga membantu kesehatan tulang ibu menyusui dan memastikan tumbuh kembang bayi yang optimal.

  • Mengurangi Kelelahan

Mengandung zat besi yang cukup, daun kelor sangat penting bagi ibu menyusui karena dapat membantu mereka mengatasi kelelahan. Wanita yang baru melahirkan juga cenderung kehilangan banyak darah selama persalinan. Karena kandungan zat besi di dalamnya, daun kelor dapat membantu tubuh memproduksi darah.

  • Membantu Proses Pembekuan Darah

Ada banyak vitamin K dalam daun kelor, yang dapat membantu proses pembekuan darah, yang sangat penting bagi ibu yang baru melahirkan agar mereka tidak mengalami perdarahan yang tidak biasa.

  • Menjaga Rahim Sehat

Selain itu, mengonsumsi daun kelor dapat membantu mengurangi nyeri persalinan. Mereka memiliki sifat antiradang dan antibakteri yang dapat membantu mengurangi rasa sakit yang muncul di rahim setelah melahirkan.

 

Cara Tepat Mengonsumsi Daun Kelor untuk Ibu Menyusui

Untuk ibu menyusui, daun kelor harus dimasak, biasanya direbus. Untuk mendapatkan manfaat terbaik, konsumsi daun kelor tidak boleh melebihi 1000 miligram per kilogram berat badan. Jika Anda mengonsumsinya lebih dari 3000 miligram per kilogram berat badan, Anda mungkin memiliki efek samping yang berbahaya.

Jika Anda belum terbiasa mengonsumsi daun kelor sebelumnya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk memastikan bahwa Anda aman dan seberapa banyak porsi daun kelor yang sesuai untuk tubuh Anda.

Fakta bahwa daun kelor dapat meningkatkan produksi ASI membuatnya masuk akal untuk mengonsumsinya. Namun, jangan lupa untuk menggabungkannya dengan makanan sehat lainnya.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-26T101343.580.png
26/Aug/2024

Untuk membantu anak yang mengalami disfungsi sensori, okupasi terapis menggunakan teknik sensori integrasi untuk memaksimalkan pemahaman anak tentang lingkungannya. Untuk mencoba memperbaiki gangguan perkembangan, belajar, atau interaksi sosial, terapi sensori integrasi sering digunakan sebagai okupasi dan terapi pada anak dengan kondisi tertentu. Terapi sensori integrasi menunjukkan hasil yang baik untuk anak-anak dengan autisme dan retardasi mental ringan; terapi ini dapat mengoptimalkan sensori dan respons motorik anak. Terapi sensori integrasi dilakukan melalui pola permainan tertentu karena permainan melatih sensori anak untuk meningkatkan perkembangan mereka.

 

Tujuan Sensori Integrasi

Mengajarkan anak-anak untuk memperbaiki dan mengembangkan respons yang tepat dan spontan terhadap pengalaman lingkungan mereka akan meningkatkan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan fisik, sosial, dan emosional anak didukung oleh sensori integrasi.

 

Siapa yang Memerlukan Sensori Integrasi

Terapi sensori integrasi dirancang untuk anak-anak dengan gangguan pemrosesan indrawi atau gangguan pemrosesan indrawi. Gangguan-gangguan ini termasuk:

  • Spektrum autisme
  • Gagal untuk fokus
  • Ketidakmampuan untuk memahami hal-hal umum atau tertentu
  • Cedera, penyakit, trauma
  • Problem dengan koordinasi perkembangan
  • Sulit untuk mengontrol suasana hati

 

Sensori Integrasi Melibatkan 7 Sistem Sensori

  • Indera tactile (sentuhan), yang memproses perasa dan peraba melalui kulit
  • Auditory (pendengaran), untuk secara langsung mengidentifikasi volume, nada, dan suara
  • Visual (penglihatan), untuk melihat dan membantu mengidentifikasi objek, menilai jarak dari orang lain, mengidentifikasi warna, dan tingkat cahaya
  • Olfactory (penciuman), untuk membedakan aroma
  • Gustatory, atau pengecapan, digunakan untuk mengidentifikasi rasa manis, asin, asam, atau pahit.
  • Vestibular, yang menunjukkan posisi tubuh dalam ruang gerak dan gravitasi Bumi, membantu anak mengetahui di mana mereka berada meskipun dalam kegelapan
  • Kesadaran tubuh manusia, yang terdiri dari input sensori otot dan sendi, memungkinkan mereka merasakan posisi tubuh mereka dan tingkat gaya yang diperlukan untuk beraktivitas.

 

Sensory Processing Disorder (SPD)

Gangguan persepsi sensorik pada anak-anak menyebabkan mereka bertindak berlebihan (hipersensitif) atau bahkan tidak memberi reaksi terhadap rangsangan (hiposensitif).

Contoh gejala gangguan pemrosesan sensori adalah sebagai berikut:

  • Menjadi sangat unik dalam hal makanan karena rasa atau teksturnya.
  • Reaksi lamban terhadap gerakan cepat, suara keras, atau cahaya terang.
  • Koordinasi motorik yang tidak sempurna
  • “Pemilih Makanan” ketika Anda mengalami muntah berlebihan.
  • Kurang memperhatikan lingkungan sekitar, seperti berlari di depan mobil, melompat ke air tanpa bisa berenang, dan menabrak dinding.
  • menunjukkan perilaku tertentu, seperti tidak senang berhubungan dengan orang lain, seperti memeluk, atau tidak suka berpakaian.
  • Tulisan tangan berkualitas rendah yang sulit dibaca.
  • Menggigit sesuatu yang tidak terkait dengan makanan.

 

Kondisi Anak yang Memerlukan Terapi Sensori Integrasi

Autisme, ADHD, Speech Delay, Down Syndrom

 

Penerapan

  • Sensory Tactile
    • Menempelkan sikat khusus pada tubuh anak
    • Meronce
    • Bermain play dough, bola bergerigi
    • Bermain di atas pasir
    • Berjalan-jalan di rumput
    • Pendengaran sensori

Untuk anak hipersensitif, kombinasi musik keras dan lembut; untuk anak hiposensitif, musik keras dan lembut.

  • Penciuman dan pengecapan oleh indra

Menghindari bau yang tajam untuk anak-anak.

  • Visual dan Sensori

Anak-anak hipersensitif diberi distraksi dari banyak ke sedikit, sedangkan anak-anak hiposensitif diberi pilihan dari banyak ke sedikit.

  • Sensori Propioceptif
    • Menggerakkan kursi atau benda yang diberi beban
    • Merangkak atau merayap dengan beban di punggung
    • Mengangkat meja
  • Sensory Vestibular
    • Ayunan
    • Lompat dari trampolin
    • Keseimbangan antara dua kaki
    • Berjalan melalui titian

 

Perawatan Pasca Sensory Integrase

Supaya hasil terapi tetap bertahan, orang tua dapat membantu kelancaran terapi dengan mempraktikkannya di rumah.

 

Kesimpulan

  • Ketujuh sistem indera sensori memungkinkan seseorang menyeseuaikan diri dengan lingkungannya karena mereka memberi tahu mereka apa yang terjadi di luar.
  • Tidak semua anak mengalami perkembangan sensori yang sama, dan perbedaan dalam fungsi integrasi sensori untuk beberapa anak dapat berdampak pada cara mereka menjalani kehidupan sehari-hari.
  • Untuk mencapai perilaku adaptif, stimulasi sensori yang tepat diperlukan dalam aktivitas yang bertujuan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-06-12T111618.359.png
12/Jun/2024

Istilah “mager” atau malas gerak sekarang populer di kalangan remaja. Anak-anak sering memilih untuk menghabiskan waktu luang mereka dengan berbaring atau duduk-duduk dan memainkan perangkat elektronik mereka. Meskipun pola hidup mager, juga dikenal sebagai pola hidup sedenter, dapat memiliki banyak dampak negatif jika keterusan, terutama dengan paparan screen time yang berlebihan, seperti gawai atau TV. Anak-anak yang menjalani pola hidup sedenter akan mengalami kelelahan saat beraktivitas, kurang kebugaran, dan kurang daya tahan. Di sisi lain, paparan screen time yang berlebihan akan mengganggu fokus, prestasi akademik, dan bahkan kemampuan untuk mengelola emosi.

 

Manfaat Aktivitas Fisik Untuk Anak

Sebagai orang tua, kita harus berhati-hati untuk mendorong anak-anak kita untuk hidup aktif. Dimulai dengan bermain saat bayi lahir dan dipertahankan selama perkembangan anak hingga dewasa. Bermain memiliki banyak manfaat bagi anak, termasuk:

  • Melatih koordinasi dan keseimbangan
  • Kekuatan dan kelenturan otot dilatih
  • Menambah kepadatan tulang
  • Melatih kemampuan indra
  • Meningkatkan kemampuan motorik
  • Melatih daya ingat, fokus, dan kemampuan akademik
  • Meningkatkan kesehatan paru-paru dan jantung
  • Kemampuan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi
  • Mengoptimalkan kualitas tidur

Bermain harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak dan kemampuan mereka. Orang tua, misalnya, dapat mengajak anak usia 8 bulan yang baru belajar merangkak untuk bermain dengan meletakkan boneka di tempat yang agak jauh dan berlomba-lomba untuk meraihnya. Selain penting untuk membangun hubungan antara orang tua dan anak, aktivitas bermain ini juga membantu anak mengoptimalkan perkembangan motorik dan komunikasi mereka.

Si kecil tidak perlu menggunakan alat yang mahal atau mainan khusus untuk bermain; mereka dapat bermain kapan saja mereka mau. Untuk mengajak anak bermain dan bereksplorasi, kita dapat menggunakan benda-benda di sekitar kita. Bermain di luar rumah bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk anak-anak di usia dua hingga tiga tahun. Anak-anak dapat belajar mengayuh sepeda, bermain petak umpet, atau lempar bola. Selain melatih kemampuan motorik anak, berbagai aktivitas di luar ruangan ini juga mengajarkan mereka cara berinteraksi dengan orang lain selain keluarga mereka. Anak-anak akan belajar beradaptasi dengan tempat baru, memahami aturan sosial, dan sabar menunggu giliran. Untuk anak-anak dan remaja, bermain dapat digabungkan dengan aktivitas yang terorganisir atau berolahraga. Kita semua tahu banyak manfaat dari berolahraga secara teratur. Oleh karena itu, jangan ditunda lagi. Anak-anak harus segera bermain dan berhenti ngemil.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-05-03T143423.575.png
03/May/2024

Antara sepuluh dan dua puluh persen masalah kesehatan mental yang mempengaruhi anak-anak dan remaja di seluruh dunia ada di antaranya kecemasan, depresi, gangguan perilaku, dan gangguan hiperkinetik. Namun, peranakan medis hanya diberikan kepada sekitar sepertiga anak-anak dan remaja dengan penyakit mental akut dan kronis. Layanan kesehatan yang buruk bagi anak-anak sakit jiwa dan keluarganya adalah masalah yang diakui secara global. Alasannya dapat beragam, seperti kekurangan akses ke layanan kesehatan profesional, kekhawatiran mengalami gangguan jiwa dan distigmatisasi, atau keraguan orang tua tentang apakah perubahan perilaku atau suasana hati benar-benar memerlukan perawatan.

Karena sekolah adalah tempat anak-anak dan remaja menghabiskan sebagian besar waktunya, lingkungan sekolah harus memperhatikan perkembangan kesehatan mental anak saat mereka berkembang. Selain itu, lingkungan sekolah mungkin tidak menyenangkan jika dikombinasikan dengan tantangan sosial, tuntutan belajar, dan beban mental yang berlebihan. dan ketegangan batin. Menurut informasi yang dikumpulkan dari 11,1 juta siswa di sekolah umum dan kejuruan di Jerman pada tahun 2014–15, sekitar 1,1 juta siswa, atau 10 persen dari mereka, mengalami masalah kesehatan mental yang memerlukan perawatan. Gangguan hiperkinetik adalah salah satu contoh masalah kesehatan mental.

Gangguan hiperkinetik adalah salah satu masalah kesehatan mental yang paling umum, dengan prevalensi 1-6%. Gejala utamanya termasuk hiperaktivitas yang diucapkan, gangguan defisit perhatian, dan peningkatan impulsif. Anak-anak dengan gangguan hiperkinetik sering melompat-lompat di kelas, berteriak-teriak, teralihkan perhatian dalam waktu singkat, mengganggu teman sesama siswa, gagal menyerap materi pelajaran, atau terguling-guling di kelas.

4-6% anak-anak mengalami masalah belajar seperti disleksia dan diskalkulia, sementara 4-5% remaja dan anak-anak menderita depresi. Depresi dua kali lebih sering terjadi pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Mengalami masalah kesehatan mental meningkatkan kemungkinan mengulang kelas, membolos, dan putus sekolah. Perubahan pada lingkungan sekolah dan penerapan program sekolah untuk menanggulangi masalah kesehatan mental dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya masalah kesehatan mental internalisasi atau eksternalisasi.

Anak-anak dengan gangguan hiperkinetik memiliki kemampuan akademik yang sangat terganggu di sekolah. Menurut sebuah meta-analisis yang berfokus pada keberhasilan sekolah anak-anak dan remaja dengan gangguan hiperkinetik, akan ada penurunan yang signifikan dalam keterampilan mengeja, berhitung, dan membaca.

 

Hal yang Bisa Dilakukan Untuk Mengatasi

Melakukan skrining adalah langkah pertama yang dapat dilakukan. Kualitas diagnosis metode skrining stres psikologis termasuk masalah emosional, gangguan defisit perhatian dan hiperaktif, masalah dalam berhubungan dengan teman sebaya, dan perilaku abnormal. Sebuah penelitian yang membandingkan tanggapan guru dan orang tua menunjukkan bahwa guru lebih sering menemukan gangguan hiperkinetik dan orang tua lebih baik menemukan gangguan kecemasan dan depresi. Instrumen skrining dapat berguna untuk mengidentifikasi paparan awal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental selama ujian masuk sekolah. Untuk pemeriksaan usia 7–8 tahun, area skrining harus diperluas untuk memasukkan gejala stres emosional dan depresi. Dengan cara ini, penyebab stres dini anak-anak, yang kadang-kadang terjadi di sekolah, dapat diidentifikasi dan bantuan dan pengobatan yang diperlukan dapat dimulai segera.

Sangat penting bahwa masalah kesehatan mental diidentifikasi sejak dini dan dikurangi dengan tindakan pencegahan, mengingat tingkat prevalensi masalah kesehatan mental pada anak-anak dan remaja, dan peran mereka dalam perkembangan skolastik orang muda. Anak-anak, remaja, dan keluarga mereka harus diberitahu tentang opsi yang ada dalam sistem perawatan kesehatan, dan akses harus ditingkatkan. Sekolah, sebagai bagian penting dari sistem pendidikan, dan dengan sistem pendukungnya di bidang psikososial, seperti pekerja sosial sekolah dan psikolog sekolah, dapat memainkan peran penting dalam hal ini, bekerja sama dengan layanan yang ditawarkan oleh sistem kesehatan lainnya, seperti layanan kesehatan masyarakat; layanan psikiatri dan psikosomatik anak dan remaja rawat jalan, serta psikoterapi dan layanan medis untuk anak dan remaja.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-05-02T094733.487.png
02/May/2024

Salah satu jenis gangguan penglihatan yang disebut amblyopia (juga dikenal sebagai “mata malas”) terjadi pada salah satu atau kedua mata. Gangguan ini terjadi karena perkembangan visual kortikal salah satu atau kedua mata terhambat oleh penyakit okular selama masa kanak-kanak. Mata yang disebut “malas” memiliki kekuatan yang lebih besar daripada mata lainnya. Meskipun anak-anak dengan amblyopia tidak malas, mereka tidak dapat mengontrol cara mata mereka bekerja.

Ambilopia dapat muncul sejak masa kanak-kanak. 3% anak di seluruh dunia mengalami amblyopia. Untuk mencegah efek jangka panjang amblyopia pada anak, skrining dini dilakukan pada usia 3 hingga 5 tahun. Anak-anak di bawah 7 tahun lebih baik mendapatkan terapi amblyopia.

Anak-anak yang mengalami amblyopia biasanya menghadapi kesulitan untuk menjelaskan seberapa jauh atau dekat suatu barang. Ketika anak perlu melakukan tindakan seperti menyipitkan mata, memiringkan kepala, dan menutup satu mata, orang tua biasanya menyadarinya.

 

Faktor Mata Malas pada Anak

Beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan mengembangkan amblyopia pada anak antara lain:

  • Kelahiran bayi sebelum waktunya (Prematur)
  • Riwayat keluarga amblyopia, katarak juvenile, dan sebagainya
  • Syarat pertumbuhan

 

Penyebab Mata Malas pada Anak

Pada saat normal, otak mengirim sinyal ke kedua mata untuk melihat. Namun, jika salah satu mata memiliki sinyal yang lebih buruk daripada yang lain, otak merespon dengan mematikan sinyal mata yang lemah dan memindahkan sinyal ke mata yang lain. Amblyopia dapat disebabkan oleh kondisi mata berikut:

  • Sebelum usia tiga tahun, pergerakan mata yang tidak bersamaan dikenal sebagai strabismus atau mata juling.
  • Katarak, yaitu adanya kabut pada lensa mata yang membuat mata tampak kabur.
  • Masalah refraksi Terdiri dari masalah pandangan ganda, astigmatisma, myopia, dan hypermetropia. Kacamata atau kontak lensa biasanya dapat diatasi. Namun, jika pengobatan tidak dilakukan, otak akan mulai bergantung pada kekuatan mata yang lebih kuat.

 

Pengobatan Mata Malas pada Anak

Pengobatan amblyopia yang disebabkan oleh strabismus dan gangguan refraksi: Untuk anak dengan myopia, hipermitropia, dan astigmatisma, dokter biasanya merekomendasikan kaca mata atau lensa kontak. Anak akan didiagnosa dengan amblyopia jika dia tidak dapat melihat penuh (visus 6/6) setelah koreksi kacamata. Terapi berikutnya adalah:

  • Dengan menggunakan penutup mata pada mata yang memiliki penglihatan yang kuat, otak akan terbiasa mengirimkan sinyal ke mata yang memiliki penglihatan yang lemah. Mereka yang mengalami amblyopia harus menggunakan penutup mata dua jam sehari.
  • Mengobati mata yang kuat dengan atropine tetes mata. Terapi penglihatan mata anak Anda harus dilanjutkan untuk mencegah kekambuhan amblyopia, dan penglihatannya diharapkan pulih dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-04-06T092209.877.png
06/Apr/2024

Salah satu jenis gangguan penglihatan yang disebut amblyopia (juga dikenal sebagai “mata malas”) terjadi pada salah satu atau kedua mata. Gangguan ini terjadi karena perkembangan visual kortikal salah satu atau kedua mata terhambat oleh penyakit okular selama masa kanak-kanak. Mata yang disebut “malas” memiliki kekuatan yang lebih besar daripada mata lainnya. Meskipun anak-anak dengan amblyopia tidak malas, mereka tidak dapat mengontrol cara mata mereka bekerja.

Ambilopia dapat muncul sejak masa kanak-kanak. 3% anak di seluruh dunia mengalami amblyopia. Untuk mencegah efek jangka panjang amblyopia pada anak, skrining dini dilakukan pada usia 3 hingga 5 tahun. Anak-anak di bawah 7 tahun lebih baik mendapatkan terapi amblyopia.

Anak-anak yang mengalami amblyopia biasanya menghadapi kesulitan untuk menjelaskan seberapa jauh atau dekat suatu barang. Ketika anak perlu melakukan tindakan seperti menyipitkan mata, memiringkan kepala, dan menutup satu mata, orang tua biasanya menyadarinya.

 

Faktor Mata Malas pada Anak

Beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan mengembangkan amblyopia pada anak antara lain:

  • Kelahiran bayi sebelum waktunya (Prematur)
  • Riwayat keluarga amblyopia, katarak juvenile, dan sebagainya
  • Syarat pertumbuhan

 

Penyebab Mata Malas pada Anak

Pada saat normal, otak mengirim sinyal ke kedua mata untuk melihat. Namun, jika salah satu mata memiliki sinyal yang lebih buruk daripada yang lain, otak merespon dengan mematikan sinyal mata yang lemah dan memindahkan sinyal ke mata yang lain. Amblyopia dapat disebabkan oleh kondisi mata berikut:

  • Sebelum usia tiga tahun, pergerakan mata yang tidak bersamaan dikenal sebagai strabismus atau mata juling.
  • Katarak, yaitu adanya kabut pada lensa mata yang membuat mata tampak kabur.
  • Masalah refraksi Terdiri dari masalah pandangan ganda, astigmatisma, myopia, dan hypermetropia. Kacamata atau kontak lensa biasanya dapat diatasi. Namun, jika pengobatan tidak dilakukan, otak akan mulai bergantung pada kekuatan mata yang lebih kuat.

 

Pengobatan Mata Malas pada Anak

Pengobatan amblyopia yang disebabkan oleh strabismus dan gangguan refraksi: Untuk anak dengan myopia, hipermitropia, dan astigmatisma, dokter biasanya merekomendasikan kaca mata atau lensa kontak. Anak akan didiagnosa dengan amblyopia jika dia tidak dapat melihat penuh (visus 6/6) setelah koreksi kacamata. Terapi berikutnya adalah:

  • Dengan menggunakan penutup mata pada mata yang memiliki penglihatan yang kuat, otak akan terbiasa mengirimkan sinyal ke mata yang memiliki penglihatan yang lemah. Mereka yang mengalami amblyopia harus menggunakan penutup mata dua jam sehari.
  • Mengobati mata yang kuat dengan atropine tetes mata. Terapi penglihatan mata anak Anda harus dilanjutkan untuk mencegah kekambuhan amblyopia, dan penglihatannya diharapkan pulih dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-04-03T094229.567.png
03/Apr/2024

Setiap orang tua harus tahu tentang keadaan gizi balita mereka. Didasarkan pada kenyataan bahwa kekurangan gizi pada usia balita bersifat irreversible, atau tidak dapat pulih, dan kekurangan gizi dapat berdampak pada perkembangan otak anak, tumbuh kembang anak di usia balita memerlukan perhatian lebih besar. Umur, berat badan (BB), dan tinggi badan adalah faktor yang menentukan status gizi balita. Gizi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan balita dan terkait erat dengan kesehatan dan kecerdasan. Sumber daya pembangunan masyarakat akan dikurangi dengan gizi yang buruk, terutama untuk anak-anak.

Gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan seseorang. Konsumsi gizi harus sesuai dengan kebutuhan tubuh agar fungsinya dapat berjalan dengan baik. Gizi kurang terjadi ketika tubuh mengkonsumsi lebih banyak zat gizi daripada yang diperlukan, sedangkan gizi berlebihan terjadi ketika tubuh mengkonsumsi lebih sedikit zat gizi daripada yang diperlukan.

 

Penyebab Kurang Gizi Pada Anak

Bisa dilihat dari penyebab langsung dan tidak langsung, serta dari pokok masalah dan akar masalah. Makanan tidak seimbang dan infeksi adalah penyebab langsung, sedangkan ketahanan pangan keluarga, pola pengasuhan anak, layanan kesehatan anak, dan lingkungan adalah penyebab tidak langsung.

Kondisi sosial ekonomi, seperti pendidikan dan pekerjaan ibu, jumlah anak, pengetahuan dan pola asuh ibu, dan kondisi ekonomi orang tua, juga memengaruhi status gizi anak balita. Status gizi adalah keadaan tubuh yang disebabkan oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan makanan. Dalam pengertian lain, status gizi dapat digambarkan sebagai ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau sebagai representasi dari status tubuh yang berhubungan dengan gizi dalam bentuk variabel tertentu.

 

Masalah Gizi yang Harus Diatasi

Sampai saat ini, empat masalah gizi utama di Indonesia perlu ditangani melalui program perbaikan gizi, yaitu. masalah dengan kekurangan energi protein (KEP), kekurangan vitamin A, anemia zat gizi, dan gangguan akibat kekurangan yodium.

Sampai saat ini, kurang energi protein (KEP) masih merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. KEP sendiri diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kategori: kurang gizi (bila berat badan menurut umur di bawah 2 SD) dan gizi buruk (bila berat badan menurut umur di bawah 3 SD). Balita kekurangan gizi tidak terjadi secara tiba-tiba; itu dimulai dengan kenaikan berat badan yang tidak cukup. Perubahan berat badan anak dari waktu ke waktu dapat menunjukkan bahwa status gizi mereka berubah.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2023-11-09T104818.585.png
09/Nov/2023

Semua perempuan hamil mendambakan proses persalinannya akan berlangsung secara lancar dan alami, tanpa perlu melalui operasi sesar. Walaupun jika memang pada kondisi tertentu operasi sesar tak dapat dihindari setidaknya berbagai upaya telah diikhtiarkan, dengan harapan keinginan tersebut dapat terwujud menjadi kehamilah yang sehat dan menyenangkan. Salah satu cara baru yang dapat dilakukan adalah melalui yoga hamil.

Dan kabar baiknya adalah: program latihan yoga hamil ini dapat diikuti oleh para ibu hamil di RSI A. Yani Surabaya. Peminat dapat bergabung dan berlatih rutin setiap hari Kamis pukul 14.00 siang di bawah bimbingan tiga mentor bidan yang sudah terampil dan bersertifikasi. Ini memang salah satu bentuk fasilitas layanan RSI. Bahkan yang beruntung, pasien peserta yoga hamil dan kelas hamil mendapat hadiah berupa voucher senilai Rp 300 ribu.

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSI A Yani, dr. Hartatiek Nila Karmila, Sp.OG., menjelaskan bahwa pada saat hamil ibu-ibu akan mengalami sejumlah gangguan sebagai akibat dari perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Ini sesuatu yang alami sifatnya. “Akan tetapi, tanpa dibekali ilmu maka kehamilan akan dianggap sebagai sesuatu yang susah dan menjadikannya sebuah penderitaan, karena rasanya memang tidak enak. Ada beban yang harus digendong terus selama 24 jam. Pasti akan menimbulkan rasa nyeri, karena beban tubuh semakin bertambah,” katanya.

Ditambahkan, pada diri ibu hamil sendisendinya juga menjadi longgar karena pengaruh hormon-hormon kehamilan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Padahal semua itu merupakan mekanisme tubuh untuk menyiapkan diri menuju proses persalinan, agar jalan lahir menjadi menjadi longgar dan lancar.

Semuanya alami sebenarnya. Tetapi menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Kalau tidak dibekali ilmu maka membuat si ibu menjadi mengeluh terus-terusan. Kok rasanya tubuh sakit semua, kok berat, kok terasa nafas jadi sesak. Pada beberapa orang, semua gangguan ini secara psikologis dapat membuat mental menjadi down. Kehamilan menjadi tidak menyenangkan, lalu ujung-ujungnya proses persalinan menjadi tidak lancar.

“Nah di RSI A. Yani kami ingin mempromosikan bahwa kehamilan itu bisa menyenangkan, bisa nyaman, bisa sehat. Persalinan bisa lancar dengan mempersiapkan mindset ibu sejak dari awal. Dikenalkan sejumlah perubaan fisik yang terjadi selama hamil. Ibu jadi mengerti, tidak bingung. Juga tahu cara mengatasi keluhannya itu,” kata dr. Nila.

Ditegaskan, semua perubahan itu tidak bisa dihindari. Rasa nyeri juga tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, tetapi dapat dikurangi keluhannya. Oleh karena itu, ibu hamil memang perlu diedukasi. Salah satunya dengan melalui kelas bagi ibu hamil seperti yang diselenggarakan di RSI. Dengan melalui pertemuan kelompok yang diikuti para ibu hamil, maka mereka dapat menambah wawasan, saling bertukar pengalaman, serta saling menguatkan. Selain itu edukasi juga dapat dilakukan melalui pelatihan yoga hamil.

 

Apa Saja Sih Manfaat Yoga Hamil?

Menurut dr. Nila, manfaat yoga hamil itu sedikitnya ada dua. Pertama, membantu mengurangi keluhan pada saat kehamilan. Dengan kita melatih dan memperkuat otot, memahami mekanisme kerja sendi, serta memperbaiki postur tubuh, maka akan membuat keluhan menjadi lebih ringan. Manfaat kedua, membantu proses persalinan agar menjadi lancar.

“Dalam yoga hamil tidak hanya diajari gerakan-gerakan fisik semata tetapi juga dikenalkan olah pernapasan, rileksasi, dan pengendalian tubuh. Semua itu sangat berguna pada saat proses persalinan nantinya. Dengan bisa mengontrol diri, memahami proses persalinan, diharapkan mereka tidak gampang panik pada saat kelahiran tiba. Dalam yoga hamil juga ada gerakan seperti olahraga. Ini membuat tubuh otomatis mengeluarkan zat endorphin yang dapat memuncukan rasa senang dan bahagia,” katanya.

Sejak usia kehamilan berapa seseorang boleh latihan yoga hamil? Ravedca Maharani, Amd. Keb, salah seorang mentor yoga hamil di RSI A. Yani memberikan jawaban bahwa untuk kondisi kehamilan normal, berlatih yoga hamil dapat dimulai sejak kehamilan muda. “Pada kehamilan usia delapan minggu, seseorang sudah boleh ikut yoga hamil. Pada usia kandungan berikutnya sebaiknya dia lebih rajin berlatih,” katanya.

Ditambahkan, ada sejumlah gerakan yoga hamil yang dilatihkan. Juga ada beberapa peralatan yang dapat dipakai sesuai kebutuhan. Untuk peserta yang sudah hamil tua, yoga hamil lebih diarahkan pada gerakan-gerakan persiapan proses persalinan, latihan posisi tubuh, serta pernafasan. Disarankan, berlatih yoga hamil sebaiknya didampingi oleh instruktur agar membawa hasil maksimal. Karena instrukturlah yang lebih tahu tujuan dari setiap gerakan serta bagaimana melakukannya dengan benar. Nah, ternyata banyak sekali manfaat yoga hamil. Jadi, ayo ikutan gabung. (dri, kem)

 

Sumber : majalah RSI A. Yani


artikel-13.png
06/Sep/2023

Konstipasi atau sembelit merupakan gangguan pencernaan yang sering terjadi pada anak. Hal ini ditandai dengan ketidakmampuan melakukan evakuasi tinja secara sempurna yang dilihat dari frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Selain itu anak akan tampak mengedan atau berusaha keras untuk mengeluarkan tinja, tinjanya keras kering dan terkadang tinjanya sangat besar sampai bisa menyumbat toilet, perut kembung karena tinja menumpuk di dalam usus.

Sebagian penyebab sembelit pada anak memang tidak dapat diketahui secara pasti. Faktor risiko yang berperan pada terjadinya sembelit diantaranya :

  • Riwayat trauma sebelumnya saat berhajat
  • Kurangnya asupan serat akan membuat feses yang dihasilkan oleh saluran pencernaan menjadi lebih keras sehingga sulit dikeluarkan oleh tubuh
  • Alergi susu sapi juga bisa menyebabkan sembelit
  • Baru memulai mengonsumsi makanan padat juga menjadi penyebab anak sembelit
  • Kurangnya minum air putih
  • Kurangnya olah raga atau jarang sekali bergerak membuat peredaran darah di saluran cerna tidak lancar yang akan membuat kontraksi pada usus tidak maksimal
  • Efek samping obat-obat tertentu
  • Memiliki masalah kesehatan tertentu

Sembelit atau konstipasi pada anak dapat dicagah melalui beberapa cara, Antara lain :

  • Konsumsi serat disarankan untuk mencegah sembelit pada anak
  • Minum air putih yang cukup
  • Sembelit pada bayi yang baru mengonsumsi makanan padat cenderung normal
  • Melakukan aktifitas fisik
  • Pijatan lembut pada bagian perut anak searah jarum jam

anak-musim-hujan.png
30/Jan/2023

Musim penghujan adalah musim di mana penyakit mulai berkeliaran. Di konsisi yang seperti ini sangatlah penting untuk menjaga daya taha tubuh, terutama bagi anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih belum terbentuk sempurna. Di musim hujan anak dapat rentan terhadap berbagai jenis penyakit, seperti pilek, batuk, flu, demam, dan diare. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus berperan besar dalam menjaga daya tahan tubuh anak untuk bisa melawan penyakit.

Tips Untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak

Untuk membantu para orang tua yang ingin menjaga daya tahan buah hati mereka, berikut adalah tips untuk menjaga daya tahan anak :

  • Mengatur jam tidur mereka

Kurangnya waktu tidur dapat melemahkan daya tahan tubuh anak sehingga mereka akan mudah terkena penyakit. Untuk waktu tidur yang optimal bagi anak dibutuhkan 9 sampai 11 jam per hari. Mulai biasakan untuk anak mulai tidur jam 8 malam untuk mencukupi kebutuhan jam tidur dan membuat tubuh mereka lebih segar di pagi hari.

  • Bersihkan rumah secara rutin

Lingkungan yang bersih adalah kunci dari kesehatan. Maka karena itu, lakukanlah pembersihan secara rutin rumah agar bakteri dan kotoran tidak menempel di seluruh bagian rumah. Pembersihan rutin juga dapat menghindarkan nyamuk yang mengakibatkan demam berdarah.

  • Pola makan yang teratur

Pola makan yang teratur dilakukan untuk menjaga anak agar tidak kekurangan asupan makan. Pola makan yang dibutuhkan anak ada tiga yaitu makan pagi (sarapan), makan siang dan makan malam. Pastikan makan yang disajikan bersih dan memiliki zat-zat yang dibutuhkan anak. Hal ini dilakukan agar anak tidak terkena diare dan maag.

  • Biasakan untuk mencuci tangan

Setelah beraktivitas, biasakan anak untuk mencuci tangan. Hal ini dilakukan agar kotoran dan bakteri yang berada di tangan anak-anak tidak menyebar dan berkembang yang bisa menjadi bakteri penyakit.

  • Penuhi kebutuhan vitamin

Vitamin sangat penting untuk pemerkuat kekebalan tubuh dari penyakit. Pastikan anak mendapatkan asupan vitamin yang dibutuhkan setiap harinya.


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

Recent Posts

CopyRight, 2024 | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?