Emang Boleh Penderita Penyakit Jantung Ikut Berpuasa?

Banyak orang yang sedang sakit tetap ingin berpuasa pada bulan Ramadan meski kondisi yang dideritanya tergolong kronis, Salah satunya adalah para pengidap penyakit jantung. Pengidap penyakit jantung memang mempunyai kondisi yang tidak memungkinkan mereka untuk menjalani ibadah puasa.
Ketika jantung mengalami gangguan, seperti masalah pada pembuluh darah, irama jantung, katup jantung, atau gangguan jantung bawaan, kondisi ini dikenal sebagai penyakit jantung. Bagi para pengidap penyakit ini, apakah mereka masih diperbolehkan untuk menjalani ibadah puasa.
Individu yang menderita penyakit jantung diperbolehkan untuk berpuasa selama bulan Ramadan, namun keputusan ini sangat tergantung pada kondisi fisik masing-masing. Setiap orang dapat memberikan respons yang berbeda terhadap puasa. Jika Anda memiliki jantung yang lemah atau merasa tidak sehat saat berpuasa, disarankan untuk mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan ibadah puasa.
Manfaat puasa bagi penderita penyakit jantung
Puasa dapat memberikan keuntungan bagi penderita penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa puasa mampu meningkatkan kadar kolesterol baik hingga 30–40% pada beberapa pasien. Selain itu, puasa juga berperan dalam mengendalikan kadar lemak secara keseluruhan, sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi penyakit jantung.
Dampak positif ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola makan yang diterapkan oleh pasien selama bulan Ramadan, yang memungkinkan mereka untuk lebih efektif dalam mengatur asupan, porsi, dan jadwal makan harian mereka.
Risiko puasa bagi penderita peenyakit jantung
Walaupun puasa memiliki manfaat bagi kesehatan jantung, kurangnya asupan makanan dan minuman selama Puasa dapat meningkatkan risiko ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, seperti natrium, kalium, dan magnesium. Elektrolit memainkan peran penting dalam kontraksi jantung, dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan aritmia, yaitu kondisi di mana detak jantung tidak teratur.
Oleh karena itu, penderita penyakit jantung harus berhati-hati saat menjalani puasa. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai ibadah puasa.
Langkah-langkah Menjalani Ibadah Puasa Bagi Pengidap Penyakit Jantung
Meskipun kondisi kesehatan mungkin tidak mendukung untuk berpuasa, para pengidap penyakit jantung masih bisa menjalani ibadah ini dengan baik. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diikuti:
- Bagi mereka yang menderita penyakit serius seperti penyakit jantung, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai obat-obatan yang perlu dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Ini penting karena puasa akan mengubah jadwal makan dan minum, termasuk waktu untuk mengonsumsi obat-obatan bagi pengidap penyakit jantung.
- Bagi pengidap penyakit jantung, sangat penting untuk banyak minum air putih, karena hal ini dapat membantu meringankan beban kerja jantung. Dengan cukup mengonsumsi air, tubuh akan lebih mudah melarutkan garam dalam darah. Kadar garam yang tinggi dapat membuat darah menjadi lebih kental dan mengurangi volume darah secara keseluruhan. Ketika volume darah berkurang, jantung harus bekerja lebih keras untuk mengimbangi kekurangan tersebut.
- Pastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi. Pengidap penyakit jantung sebaiknya menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh saat sahur dan berbuka, seperti makanan yang digoreng, daging berlemak, sosis, makanan yang diasinkan, dan junk food. Sebagai alternatif, mereka akan lebih aman jika mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian saat berpuasa, karena makanan ini kaya akan serat dan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Selain itu, pengidap penyakit jantung juga dapat mengonsumsi, seperti :
ikan
daging tanpa lemak
beras merah
oatmeal
ubi jalar
untuk memenuhi kebutuhan protein dan karbohidrat. Makanan-makanan ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Jangan lupa untuk membatasi asupan garam dalam makanan.
Selain memperhatikan pola makan, sisihkan waktu untuk melakukan olahraga ringan yang tidak membebani jantung, selama kondisi tubuh Anda memungkinkan. Penting untuk selalu memantau aktivitas yang dilakukan, karena hal ini dapat membantu mencegah kontraksi pembuluh darah yang berisiko menyebabkan pembekuan darah. Oleh karena itu, selain rutin berolahraga ringan, pastikan juga untuk cukup beristirahat agar puasa Anda dapat berjalan dengan baik.
Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:
- (031) 8284505
- 082133222246 / 47 (customer care)
Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya