INFO UNTUK ANDA

06/Jul/2019

Manfaat Vaksin Bagi Tubuh :
1. Mencegah penyebaran penyakit
Tidak hanya melindungi tubuh dari serangan penyakit serius, pemberian vaksin juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit. Contohnya, kasus kematian pada bayi dan anak-anak akibat wabah penyakit campak dan pertusis (batuk rejan) yang pernah menggemparkan dunia, karena saat itu belum terdapat vaksin untuk kedua penyakit tersebut.
2. Melindungi dari risiko kematian dan cacat
Pemberian vaksin terbukti dapat menurunkan risiko terkena berbagai penyakit yang dapat mengakibatkan kematian maupun kecacatan. Beberapa contoh di antaranya adalah pemberian vaksin cacar pada usia anak-anak dapat membantu mencegah mereka terjangkit cacar di kemudian hari. Begitupun dengan pemberian vaksin campak dan rubella yang dapat membantu menurunkan risiko penularan virus tersebut dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya maupun kepada bayi yang baru lahir, secara drastis.
3. Menghemat waktu dan biaya
Pemberian vaksin merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling murah, karena terbukti dapat mencegah dan mengurangi angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat suatu penyakit. Pemberian vaksin ini dapat membantu seseorang terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan sakit berkepanjangan, yang tak hanya merugikan dari segi finansial namun juga waktu.


06/Jul/2019

Seperti yang kita ketahui makanan bayi dan makanan orang dewasa tentunya berbeda. Selama masa pertumbuhannya, bayi juga masih dalam proses menyempurnakan sistem pencernaannya. Meskipun begitu, hingga kini masih saja ditemukan beberapa kasus pemberian makanan bayi yang tidak sesuai dengan usianya.

Dilansir dari WebMD, terdapat sekitar 40% orang tua yang kurang mengindahkan larangan memberikan makanan padat pada bayi sebelum usia yang disarankan. Selain itu, ditemukan juga fakta bahwa kasus pemberian makan bukan pada usianya ini terjadi pada bayi yang diberikan susu formula, bukan ASI.

Di Indonesia sendiri masih sering ditemukan beberapa kasus bayi makan nasi atau buah seperti pisang. Ya, nasi memang merupakan makanan pokok utama di Indonesia, sehingga banyak orang tua yang penasaran kapan bayi boleh makan nasi. Di beberapa daerah di Indonesia kebiasaan ini memang masih ada, namun tidak dapat juga dikatakan aman untuk bayi.

Jika mempertanyakan umur berapa bayi boleh makan nasi lembek, maka jawabannya adalah pada usia sekitar 9 bulan. Usia ini adalah usia di mana bayi sudah terbiasa dengan makanan pendamiping ASI.

Bahaya Memberikan Makanan yang Tidak Sesuai Usia Bayi

Jika makanan yang diberikan pada bayi tidak sesuai dengan usianya, maka tentunya akan memberikan efek negatif pada bayi. Berikut adalah beberapa bahaya yang mungkin terjadi akibat tidak mengetahui umur berapa bayi bisa makan nasi lembek dan makanan padat lainnya:

1. Tersedak

Pemberian susu formula dan ASI yang salah saja bisa membuat bayi tersedak, apalagi jika diberikan makanan padat seperti bubur atau nasi. Refleks bayi belum sempurna, termasuk dalam hal mencerna makanan di mulut. Hal ini lah yang membuat bayi mudah tersedak jika diberikan makanan yang sulit dicerna.

2. Gangguan pencernaan

Sekalipun makanan dapat ditelan, masalah masih mungkin terjadi dalam sistem pencernaan di dalam perut. Lambung dan usus bayi belum dapat mengolah makanan padat sehingga akan berisiko terjadi penumpukan makanan yang bisa menyebabkan konstipasi dan masalah pencernaan lain.

3. Obesitas

Bahaya lainnya adalah dapat menyebabkan obesitas. Nutrisi yang tidak seimbang dapat memicu kelebihan berat badan pada anak. Seperti yang kita ketahui obesitas harus dicegah karena dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit.

Tahapan Memberikan Makanan Sesuai Usia Bayi

Setelah mengetahui sekilas tentang kapan bayi boleh makan nasi, berikutnya adalah penjelasan lebih detail tentang pemberikan makanan pada bayi sesuai dengan usianya. Permberian makanan pada bayi harus dilakukan dengan adaptasi secara perlahan seperti berikut ini:

  • Usia 0-4 bulan

Pemberian ASI eksklusif pada usia 0-4 bulan adalah wajib. Bisa dibantu dengan susu formula jika memang dibutuhkan. Di luar kedua asupan ini, bayi belum membutuhkan dan belum siap menerima asupan makanan dalam bentuk lain, sehingga pemberian makanan padat sangat tidak disarankan pada usia ini.

  • Usia 4-6 bulan

Pemberian ASI eksklusif biasanya adalah hingga 6 bulan, tetapi ketika memasuki usia 4 bulan, bayi boleh mulai berlatih mengonsumsi makanan padat. Mulailah dengan memberikan satu sendok teh bubur bayi 1 atau 2 kali sehari. Bubur bisa dibuat dari buah dan pastikan teksturnya telah benar-benar halus.

Pada tahap ini, susu masih menjadi makanan utama sehingga tidak perlu terlalu banyak memberikan makanan padat. Jika bayi menolak, tidak perlu dipaksakan dan bisa dicoba pada hari selanjutnya.

  • Usia 6-7 bulan

Memasuki usia 6 bulan, tandanya bayi sudah mulai dapat mengonsumsi makanan padat. MPASI untuk usia 6-7 bulan dibuat kental namun sangat lembut agar lebih mudah dicerna. Bubur halus untuk makanan bayi biasa disebut dengan puree.

Bahan yang digunakan untuk puree bisa beragam mulai dari buah, sayur, kacang-kacangan, hingga daging ayam atau ikan. Pemberiabn makanan bisa dilakukan sebanyak 2-3 kali per hari.

  • Usia 7-8 bulan

Usia 7-8 bulan pada dasarnya adalah dimulai fase bayi makan nasi, namun bentuknya masih dalam bubur halus. Pada usia ini bayi sudah mulai berlatih dengan makanan yang lebih kasar, yaitu bubur saring.

Pada tahap ini lah nasi bisa mulai menjadi bahan makanan untuk bayi. Bubur nasi bisa dipadukan dengan sayuran, daging ayam, hati ayam, dan ikan. Sama seperti tahap sebelumnya, makanan juga diberikan sebanyak 2-3 kali per hari, tapi seiring berjalannya waktu, porsi makannya akan semakin meningkat.

  • Usia 8-10 bulan

Masuk ke tahap selanjutnya, bayi mulai mengonsumsi makanan yang lebih kasar lagi seperti nasi tim yang hanya perlu di saring sebagian. Jika sudah memasuki usia 9 bulan, bayi juga boleh mulai diperkenalkan dengan nasi lembek.

  • Usia 10-12 bulan

Usia 10 hingga 12 bulan bayi bisa mulai berlatih mengonsumsi makanan seperti orang tuanya, tapi tentunya dengan tekstur yang masih tetap lembek dan juga mulai dari potongan kecil-kecil. Bayi juga sudah mulai pandai mengonsumsi makanan seperti biskuit atau buah yang bisa dipegang dengan tanggannya sendiri.

Setelah usia di atas 12 bulan, bayi akan mulai makan sama seperti yang dimakan orang dewasa, seperti nasi yang disajikan dengan sayur yang dimasak berkuah.

Ciri-Ciri Lain Bayi Siap Makan

Selain berdasarkan usia, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan pada bayi:

  • Tumbuhnya gigi tidak berpengaruh pada kemampuan mengunyahnya. Anda tetap bisa melatih buah hati mengunyah makanan dengan tekstur yang lebih kasar meskipun giginya belum tumbuh.
  • Bayi yang sudah dapat duduk sendiri adalah salah satu tanda ia sudah siap untuk mulai mengonsumsi makanan dapat.
  • Jika bayi masih refleks mengeluarkan makanan padat dengan lidahnya ketika disuapi, maka artinya ia belum siap dan tertarik dengan makanan tersebut.

03/Jul/2019

Manakah yang lebih baik untuk dikonsumsi? Apel atau Pir?
> Vitamin
Apel : Vitamin A, Vitamin E, dan Vitamin B1. Ketiga vitamin tersebut terdapat lebih banyak di buah apel daripada buah pir
Pir : Kandungan vitamin B3 dan vitamin K yang ada dibuah pir lebih tinggi. Sebenarnya, dari sisi vitaminnya, buah pir dan apel sama-sama berisi nutrisi yang cukup tinggi.
> Serat
Apel : 10%
Pir : 14%
> Kandungan Mineral
Kedua buah ini sama-sama mengandung kalium, fosfor, dan sodium.
Buah pir terkandung lebih banyak zat besi, kalsium, magnesium, terutama tembaga dan seng.


01/Jul/2019

Makanan yang mengandung antioksidan, pelawan radikal bebas, selama ini dipercaya akan melindungi tubuh dari bahaya kanker. Salah satu buah yang berpotensi melawan kanker adalah stroberi. Penelitian yang dilakukan di China menunjukkan orang yang beresiko tinggi menderita kanker esofagus mampu terhindar dari penyakit tersebut setelah rutin mengonsumsi ekstrak buah stroberi.

“Hasil studi ini sangat menggembirakan karena stroberi terbukti mengurangi histologi tingkat lesi prakanker dan mengurangi pembelahan sel-sel kanker serta inflamasi,”


27/Jun/2019

Pendengaran merupakan salah satu indra vital manusia. Apabila indra ini tidak berfungsi dengan baik, risiko gangguan bicara menjadi kemungkinan yang tidak dapat terelakkan, terutama apabila terjadi pada usia dini. Risiko ketulian yang terjadi pada bayi baru lahir berada pada angka 2%. Berkaitan dengan kasus ini, tes atau skrining pendengaran harus dilakukan tidak hanya untuk mendeteksi namun juga menghindari terjadinya risiko gangguan pendengaran. Pada pasien dengan umur di bawah satu tahun, rehabilitasi pendengaran masih sangat mungkin dilakukan apabila orangtua secara sigap melakukan tes pendengaran sejak dini. Tes ini menjadi penting, karena apabila dibiarkan tumbuh dengan gangguan pendengaran yang tidak dapat terdeteksi, risiko gangguan kemampuan bicara pada anak juga semakin tinggi. Secara umum, tes untuk mendeteksi gangguan pendengaran terbagi atas dua jenis, yaitu subjektif dan objektif. Salah satu tes objektif pendengaran yang marak digunakan adalah Otoacoustic emission (OAE).
#rsi #rsislamayanisurabaya #rsisurabayaayani #rsislamayani #rsislamsurabayaayani #rsisurabaya #rsislamsurabaya #rsiayanisurabaya #rsiayani #healtheducation


26/Jun/2019

(Drg. Evy Syagran, Sp KGA)
Kenapa bayi tidak boleh menghisap jari?

Jangan biarkan bayi menghisap jari, ini adalah beberapa alasan kenapa larangan bayi menghisap jari dikarenakan
1. Pori2 jari memberikan enzim yg menurunkan produksi Lysine (enzim nafsu makan).
2. Jari juga akan memberikn pesan pd otak bhw “aku (baby)” sudh kenyang, shingga akan mngurangi nafsu makannya
3. Sedangkan menghisap pacifier, hanya memenuhi kepuasan oral fase nya sj, tanpa mmpengaruhi metabolisme sistemiknya
4.Walaupun jumlahx kecil, ada enzim addictive dari jari yang mnyebabkan baby ketagihan. Anatomi & konsistensi jari mrangsang baby utk menghisap lbih keras dibanding pacif
Oleh krn itu, mnghisap jari lebih berbahaya dibanding pacifier
Trutama utk ksehatan & pertumbuhan gigi & mulut baby
#rsi #rsislamayanisurabaya #rsisurabayaayani #rsislamayani #rsislamsurabayaayani #rsisurabaya #rsislamsurabaya #rsiayanisurabaya #rsiayani #healtheducation


25/Jun/2019

Kecepatan pertolongan bantuan hidup dasar pertama kepada korban sangat menentukan keselamatan jiwa. Keterlambatan pertolongan akan membuat kondisi fatal. Oleh karena itu agar warga yang datang berobat ke institusi kesehatan mendapatkan pelayanan paripurna dan terhindar dari insiden yang tidak diinginkan maka perlu dilakukan pelatihan dan evaluasi basic life support/ Bantuan Hidup Dasar kepada seluruh karyawan RS Islam urabaya.

#rsi #rsislamayanisurabaya #rsisurabayaayani #rsislamayani #rsislamsurabayaayani #rsisurabaya #rsislamsurabaya #rsiayanisurabaya #rsiayani #healtheducation


20/Jun/2019

Memijat telapak kaki sendiri ternyata memiliki manfaat untuk tubuh kita, yaitu untuk memperlancar sirkulasi darah dan melepaskan stress.

#rsi #rsislamayanisurabaya #rsisurabayaayani #rsislamayani #rsislamsurabayaayani #rsisurabaya #rsislamsurabaya #rsiayanisurabaya #rsiayani #memijattelapakkaki #memijatkaki #telapakkaki #kaki #stress #healtheducation


19/Jun/2019

Sampai saat ini, penyakit jantung masih menjadi salah satu penyakit paling ditakuti di dunia. Ini juga menjadi salah satu penyakit paling mematikan dan membunuh di dunia. Mengenai penyakit jantung sendiri, penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Mulai dari pola hidup yang tidak sehat, kurangnya waktu istirahat dan konsumsi makanan yang memang memicu meningkatkan risiko jantung.

Ada beberapa makanan enak yang bisa kita konsumsi setiap hari demi mencegah risiko jantung. Salah satu makanan tersebut adalah sebutir telur.

Studi terbaru yang dilakukan di Tiongkok dan Inggris pimpinan Profesor Liming Li dan Dr. Canqing Yu dari Sekolah Kesehatan Masyarakat, Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Peking menemukan bahwa ada hubungan erat antara konsumsi telur dan penyakit jantung.

Dari data yang ada, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi telur dalam porsi cukup setiap harinya yakni 1 butir telur, mereka lebih rendah terhadap risiko jantung. Penelitian ini dilakukan pada rentang tahun 2004 hingga 2008 dengan melibatkan setengah juta orang berusia 30 hingga 79 tahun di 10 wilayah di Tiongkok.

Selain menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi telur cukup terhindar dari risiko jantung, peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi telur juga akan terhindar dari risiko penyakit mematikan lain seperti stroke. Menariknya, orang-orang ini juga bisa memiliki berat badan ideal dan sistem kekebalan tubuh lebih baik.

“Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan erat antara tingkat konsumsi telur secara sedang (hingga 1 telur setiap harinya) dan risiko penyakit jantung. Mereka yang mengonsumsi telur memiliki risiko jantung lebih rendah.” Tulis para peneliti.

Meski begitu, konsumsi telur saja tidak cukup untuk mencegah risiko jantung ladies. Menerapkan pola hidup sehat, memiliki istirahat dan olahraga cukup, menghindari rokok, menghindari stres dan konsumsi berbagai suplemen yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh tetap penting dilakukan demi terhindar dari risiko jantung. Semoga informasi ini bermanfaat.

 

#rsi #rsislamayanisurabaya #rsisurabayaayani #rsislamayani #rsislamsurabayaayani #rsisurabaya #rsislamsurabaya #rsiayanisurabaya #rsiayani #telur #manfaattelur


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

CopyRight, 2025. Yayasan RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?