INFO UNTUK ANDA

kisah-dokter-rsi.jpg
28/Sep/2024

Ini sebuah pengalaman berharga sekaligus menggetarkan bagi dr. Faradina Sulistiyani, Sp.B, M.Ked.Klin. Betapa tidak? Dokter spesialis bedah umum RSI Surabaya A. Yani ini mendapat kesempatan langka: ikut menjadi relawan tenaga medis dalam kancah pertempuran di Gaza, Palestina.

Dia mengalami uji mental bekerja menolong pasien di bawah ancaman bom yang bisa saja datang sewaktu-waktu dari drone di udara.  Meski menyandang status sebagai tenaga medis dan berada di bawah naungan organisasi sosial kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C),  tidak ada jaminan nyawanya aman seratus persen. Karena segenap regulasi dan kode etik, cenderung tidak berlaku dalam perang aktif yang brutal itu. Maka dr. Faradina mengaku timnya harus ikut sesuai jalur yang dilaporkan ke WHO, tetap berada di jalur hijau, agar dapat aman bekerja.

Semua ini bermula dari niatan dr Dina untuk turut membantu korban perang. Dia mengaku tidak terlalu paham silang sengkarut masalah politik yang melingkupi permusuhan zionis Israel dengan Palestina. Hanya satu yang menjadi pegangannya. Pada dasarnya muslim itu seperti satu tubuh, ketika satu anggota tubuh mengalami sakit maka anggota tubuh yang lain juga merasakannya.

“Juga gara-gara dulu pernah mendengar kisah dari teman kuliah di Unair. Dia warga Palestina, bernama Ahmad Humidat. Saya lupa apa yang diceritakan, tapi ingat ekspresi wajahnya yang menahan tangis. Kami menangkap kesedihannya. Lalu timbul niat untuk membantu, bila kelak ada kesempatan,” kata perempuan yang masih single ini.

Ternyata kemudian MER-C membuka rekrutmen. Dokter ini pun mendaftar via online dan melalui seleksi ketat. “Qadarullah, saya diterima. Awalnya saya sempat tidak percaya,” katanya. Maka tujuh relawan dari Indonesia bertolak ke Palestina melalui Mesir. Dijadwalkan masuk Rafah pada 6 Mei 2024 lalu. Rafah adalah satu-satunya pintu masuk bagi bantuan kemanusiaan ke warga Palestina.

Tak gampang masuk ke sana, situasi berubah mendadak. Israel melakukan serangan darat ke Rafah, padahal sebelumnya hanya menyerang via udara. Rombongan dari MER-C maupun dari NGO Amerika dan Inggris dilarang masuk. Semua harus stay, menunggu sampai batas yang tidak menentu. Sempat muncul saran dari MER-C, agar tim relawan ini pulang saja ke Indonesia, karena situasi sangat berbahaya.

“Anehnya, kami justru tidak merasa takut, malah merasa harus segera masuk Gaza, walaupun akhirnya memang harus melewati Rafah. Logikanya, saat perang meletus tentu sangat butuh tenaga medis untuk pertolongan,” kata dr. Dina mengenang.

Setelah tiga pekan menunggu, akhirnya mereka diizinkan masuk melalui Yordania lanjut masuk perbatasan Israel lewat pintu Karim Abu Salim (Karim Shalom), sebelum akhirnya bisa masuk Rafah dan Gaza. Jumlah relawan sangat dibatasi. Dari MER-C hanya dua yang boleh masuk, itupun dilarang membawa peralatan medis. Dokter spesialis bedah Faradina dan dokter anestesi dari Pidie Aceh yang terpilih. Keduanya ditempatkan di RS Naseer Complex Hospital, salah satu rumah sakit terbesar yang berlokasi di Khan Younis, Jalur Gaza.

Ini merupakan rumah sakit rujukan. Pasien yang masuk adalah korban perang yang terluka parah, bahkan sebagian adalah pasien yang sudah menjalani operasi dua atau tiga kali, kemudian harus “direparasi” lagi ke  RS ini, untuk menuntaskan pengambilan pecahan bom (shrapnel) di beberapa bagian dalam tubuhnya. Sungguh mengiris hati, ketika ada pasien berucap lirih, “Ini operasi yang terakhir kan, dokter?”

Di sini tantangan benar-benar nyata. Sebagai dokter spesialis bedah umum dr. Dina harus dapat bekerja di kamar operasi dengan keterbatasan peralatan dan obat. Dalam situasi seperti itu, dirinya mengaku mendapatkan  pengalaman berharga, yaitu dapat mengembangkan keterampilan menjalankan tindakan dalam kondisi darurat dan tidak terprediksikan.

Yang membuat dr Dina terkagum-kagum adalah ketabahan dan daya tahan warga Palestina terhadap penderitaan. Ketika ditanya kemana kakimu? Pasien dengan santai menjawab, “kakiku sudah masuk surga duluan.”

Beberapa dokter, yang asli warga Palestina, kadang menunjukkan foto-foto keluarganya. Ada yang berkata, “ini adikku, ini kakakku, sudah sahid semua.”  Yang lainnya bercerita, setiap berangkat bekerja dan meninggalkan keluarganya di tenda pengungsian, dia berpamitan, seakan itulah hari terakhir mereka. Assalamualaikum, sampai jumpa. Manakala mereka esoknya dapat bertemu lagi, itu sudah merupakan keberuntungan yang sangat disyukuri. Hidup benar-benar dijalani sehari demi sehari.

Begitu kelam keadaan, sehingga muslim Palesitina seolah kebal dengan kesedihan. Selama bertugas, dr. Dina mengaku tidak pernah mendengar ucapan “innalillahi” ketika mendengar ada kerabat yang wafat. Mereka justru mengucapkan: “Alhamdulillah, dia telah sahid.”

“Saya pernah bertanya, mengapa mereka begitu tabah dan imannya keren sekali?  Mereka bilang, ambil semua ya Allah, anak-anakku mati sahid, ambil semua hingga Engkau Ridha kepadaku. Doa mereka adalah  hasbunallah waknimalwakil, hanya Allah sebagai pelindung kami. Begitu tegar, sehingga orang Palestina tidak mau diungsikan ke luar negeri. Kalau kami pergi, siapa yang menjaga dan membela negara kami, begitu kata mereka,” ujar dr. Dina.

Setelah terjun di Gaza, dr. Faradina merasakan sesuatu yang terbalik. Dirinya yang semula merasa sebagai relawan yang memberi pertolongan, ternyata malah dia merasa dirinya yang ditolong oleh mereka. Ditolong mengenal makna hidup, diajari menjalankan Islam dengan gigih, hingga bagaimana memuliakan kematian. Menghayati arti sabar dan syukur sebagai kunci hidup. Kepergiannya ke Gaza yang semula merupakan perjalanan medis seolah menjadi perjalanan ruhani bagi dokter yang satu ini.

“Bayangkan, dalam suasana seperti itu mereka tetap salat lima waktu, tepat di awal waktu. Saya lihat orang Palestina tidak meninggalkan salat qobliyah empat rakaat sebelum mendirikan salat zuhur,” katanya.

  1. Faradina mengalami sendiri bagaimana dirinya sangat dihormati. Mereka umumnya cinta dan respek kepada orang Indonesia, karena mau datang jauh untuk membantu korban perang, sementara negara-negara tetangga mereka tidak sebegitu peduli.

Yang mengharukan adalah bagaimana mereka mengamalkan sunah Nabi dalam hal memuliakan tamu. Suatu ketika mereka makan beramai-ramai. Di situ ada lauk ayam, yang menurut mereka itu merupakan ayam pertama yang tersaji sejak sembilan bulan lalu.

“Lauk ayam itu didorong pelan-pelan ke arah saya. Saya mencuil sedikit untuk menghargai kebaikan tuan rumah, lalu saya sengaja mengunyah berlama-lama. Ketika ada kesempatan, tanpa setahu mereka, diam-diam ayam itu saya dorong balik ke arah mereka,” katanya.

Kini setelah pulang ke Indonesia dr Dina mengaku mengalami banyak perubahan dalam hidup keseharian. Contoh kecilnya, kalau minum selalu dihabiskan karena sadar di Gaza setetes air bening sangat berharga. Makan makanan apapun jadi bersyukur, sebab teringat bahwa makanan adalah barang mewah di bumi Palestina. (Adriono)

 

Sumber : Wawancara dr. Faradina Sulistiyani, Sp.B, M.Ked.Klin.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


monkeypox.jpg
23/Sep/2024

Apa itu monkeypox?

Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan virus monkeypox. Pada asalnya, penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia.

 

Apa saja gejala monkeypox?

Monkeypox dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala. Sementara beberapa orang memiliki gejala ringan, yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih berat dan memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan. Mereka yang berisiko lebih tinggi untuk penyakit yang lebih parah atau komplikasi termasuk orang-orang yang sedang hamil, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit kekebalan tubuh.

Gejala monkeypox biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki.

 

Bagaimana cara monkeypox menular dari hewan ke manusia?

Monkeypox dapat menular ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Biasanya adalah hewan pengerat dan primata. Risiko tertular monkeypox dari hewan dapat diturunkan dengan meminimalisir/menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan sakit atau mati – termasuk daging dan darahnya. Di negara-negara endemik, makanan yang berisi daging atau bagian tubuh hewan perlu dimasak hingga matang sebelum dimakan.

Bagaimana monkeypox menyebar dari orang ke orang?

Monkeypox menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam monkeypox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual. Lingkungan dapat terkontaminasi virus monkeypox, misalnya ketika orang yang terinfeksi menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, benda, elektronik, dan permukaan. Orang lain yang menyentuh barang-barang ini kemudian dapat terinfeksi.

 

Siapa yang berisiko terkena monkeypox?

Yang paling berisiko adalah orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi monkeypox, atau yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.Tenaga kesehatan juga memiliki risiko sehingga perlu untuk selalu menerapkan prosedur PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat monkeypox. Orang yang pernah mendapatkan vaksin cacar kemungkinan memiliki perlindungan tertentu terhadap infeksi monkeypox.

 

Apa pengobatan untuk penderita monkeypox?

Sampai saat ini pengobatan yang spesifik untuk monkeypox masih terbatas tahap pengembangan. Penting bagi siapa pun yang terinfeksi monkeypox untuk minum air secara cukup, makan dengan baik, dan cukup tidur. Orang yang mengisolasi diri harus menjaga kesehatan mentalnya dengan melakukan hal-hal yang mereka anggap santai dan menyenangkan, tetap terhubung dengan orang yang dicintai menggunakan teknologi, berolahraga jika mereka merasa cukup sehat dan meminta dukungan kesehatan mental dari fasyankes setempat jika diperlukan.

 

Apa yang perlu dilakukan jika saya memiliki gejala monkeypox atau saya merasa tertular monkeypox dari seseorang penderita monkeypox?

Jika Anda pernah melakukan kontak erat dengan orang yang mengalami monkeypox atau lingkungan yang mungkin telah terkontaminasi virus, pantau diri Anda dengan cermat untuk tanda dan gejala selama 21 hari sejak terakhir kali Anda terpapar. Batasi kontak erat dengan orang lain sebanyak yang Anda bisa.

Jika Anda merasa mengalami gejala monkeypox, hubungi Emergency Call RSI Surabaya A Yani 1500718  untuk mendapatkan saran, pemeriksaan laboratorium, dan perawatan lebih lanjut 

 

Sumber : Ditjen P2P Kemenkes RI

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


daun-kelor.jpeg
18/Sep/2024

Tidak semua ibu dapat menghasilkan ASI dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, ibu-ibu yang mengalami kondisi ini sering bingung dan memutuskan untuk menggunakan metode alami yang dikatakan dapat meningkatkan produksi ASI. Salah satu cara yang disebutkan adalah dengan menggunakan daun kelor. Disebutkan bahwa manfaat daun kelor untuk meningkatkan ASI bukan hal yang luar biasa.

Apakah klaim tersebut diterima oleh medis?

 

Lihat Kandungan Gizi Daun Kelor

Dipercaya bahwa daun kelor, juga disebut moringa, mengandung mineral seperti kalsium, kalium, seng, magnesium, besi, dan tembaga. Daun kelor juga dianggap sebagai sumber vitamin seperti vitamin A, B, C, E, piridoksin, dan asam nikotinat. Disebutkan bahwa daun kelor mengandung polifenol, atau antioksidan, yang baik untuk kesehatan tubuh.

21 gram daun kelor dapat mengandung pasokan gizi sebagai berikut:

  • Protein: 2 gram
  • Vitamin B6: 19 persen dari angka kecukupan gizi
  • Vitamin C: 12 persen persen dari angka kecukupan gizi
  • Besi: persen dari persen dari angka kecukupan gizi
  • Riboflavin (B2): 11 persen dari persen dari angka kecukupan gizi
  • Vitamin A (dari beta-karoten): 9 persen dari persen dari angka kecukupan gizi
  • Magnesium: 8 persen dari angka kecukupan gizi

 

Manfaat Daun Kelor untuk ASI

Asupan gizi ibu menyusui memengaruhi produksi ASI. Mengonsumsi daun kelor adalah salah satu cara memenuhi asupan gizi agar produksi ASI meningkat. Daun kelor mengandung banyak vitamin dan mineral untuk meningkatkan produksi ASI, dan ada asam amino yang dapat membantu ibu menyusui makan dengan baik.

Daun kelor sejak lama digunakan untuk meningkatkan suplai ASI ibu menyusui. Ini karena adanya zat galactagogue dalam daun kelor yang dapat membantu mengoptimalkan produksi ASI. Daun kelor tidak hanya dapat meningkatkan produksi ASI, tetapi juga dapat menawarkan banyak manfaat bagi ibu menyusui:

  • Memenuhi Persyaratan Kalsium

Dosis kalsium yang lebih besar diperlukan oleh ibu menyusui karena selain membantu meningkatkan produksi ASI, kalsium juga membantu kesehatan tulang ibu menyusui dan memastikan tumbuh kembang bayi yang optimal.

  • Mengurangi Kelelahan

Mengandung zat besi yang cukup, daun kelor sangat penting bagi ibu menyusui karena dapat membantu mereka mengatasi kelelahan. Wanita yang baru melahirkan juga cenderung kehilangan banyak darah selama persalinan. Karena kandungan zat besi di dalamnya, daun kelor dapat membantu tubuh memproduksi darah.

  • Membantu Proses Pembekuan Darah

Ada banyak vitamin K dalam daun kelor, yang dapat membantu proses pembekuan darah, yang sangat penting bagi ibu yang baru melahirkan agar mereka tidak mengalami perdarahan yang tidak biasa.

  • Menjaga Rahim Sehat

Selain itu, mengonsumsi daun kelor dapat membantu mengurangi nyeri persalinan. Mereka memiliki sifat antiradang dan antibakteri yang dapat membantu mengurangi rasa sakit yang muncul di rahim setelah melahirkan.

 

Cara Tepat Mengonsumsi Daun Kelor untuk Ibu Menyusui

Untuk ibu menyusui, daun kelor harus dimasak, biasanya direbus. Untuk mendapatkan manfaat terbaik, konsumsi daun kelor tidak boleh melebihi 1000 miligram per kilogram berat badan. Jika Anda mengonsumsinya lebih dari 3000 miligram per kilogram berat badan, Anda mungkin memiliki efek samping yang berbahaya.

Jika Anda belum terbiasa mengonsumsi daun kelor sebelumnya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk memastikan bahwa Anda aman dan seberapa banyak porsi daun kelor yang sesuai untuk tubuh Anda.

Fakta bahwa daun kelor dapat meningkatkan produksi ASI membuatnya masuk akal untuk mengonsumsinya. Namun, jangan lupa untuk menggabungkannya dengan makanan sehat lainnya.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


stunting.jpg
11/Sep/2024

Stunting adalah gagalnya pertumbuhan akibat kurangnya asupan gizi di mana dalam jangaka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.

 

Tanda-tanda Stunting

  • Pertumuhan tulang pada anak yang tertunda
  • Berat badan rendah apabila dibandungkan dengan anak seusianya
  • Sang anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya
  • Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda/kecil untuk seusianya

 

Faktor Penyebab Stunting

  • Terbatasnya pelayanan Ante Natal Care atau pelayan pada saat Ibu dalam masa kehamilan dan Past Natal Care atau pelayanan untuk memberi pengetahan pada Ibu setelah melahirkan dan pemantauan tumbuh kembang anak
  • Kurangnya akses rumah tangga mengenai makanan bergizi. Dikarenakan harga makanan bergizi di Indonesia mahal
  • Kurang akses sanitasi dan air bersih
  • Praktik pengasuhan kurang baik
  • Pentingnya gizi pada saat kehamilan dan setelah melahirkan

 

Pencegahan Stunting

  • Penuhi kebutuhan gizi sejak hamil
  • Beri ASI ekslisif sampai bayi usia 6 bulan
  • Damping ASI ekslusif dengan Mpasi sehat
  • Terus memastikan tumbuh kembang anak
  • Selalu jaga kebersihan lingkungan

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Untitled-design-1-1.jpg
10/Sep/2024

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah ketika tekanan darah sistolik (SBP) ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah daistolik (DBP) ≥90 mmHg setelah pemeriksaan berulang (Unger et al, 2020).

 

Apa Saja Faktor Risiko Hipertensi

  • Riwayat keluarga darah tinggi
  • Kencing manis
  • Merokok
  • Pola makan
  • Minum alkohol
  • Aktivitas fisik
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit jantung atau pembuluh darah usia muda
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Riwayat depresi
  • Gagal jantung
  • Stroke

 

Gejala dari Hipertensi

Gejala hipertensi antara lain:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Jantung berdebar
  • Nyeri otot
  • Bangkok di kaki
  • Sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Kencing pada malam hari
  • Kencing sarah
  • Pusing

Gejala yang menunjukkan hipertensi sekunder:

  • Kelemahan otot/tetani
  • Kram
  • Irama jantung tdak normal (cepat/lambat)
  • Edema paru (stenosis arteri ginjal)
  • Berkeringat
  • Sering sakit kepala
  • Mendengkur
  • Mengantuk di siang hari (obstructive sleep apnea)
  • Gejala yang menunjukkan tiroid

 

Komplikasi Hipertensi

Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti:

  • Penyakit jantung
  • Stroke
  • Penyakit ginjal
  • Retinopati (kerusakan retina)
  • Penyakit pembuluh darah tepi
  • Gangguan saraf
  • Gangguan serebral (otak)

 

Pencegahan Hipertensi

Penceahan hipertensi bisa menggunakan straegi CERDIK:

  • Cek kesehatan secara rutin
  • Enyahkan asap rokok
  • Rajin aktivitas fisik
  • Diet seimbang
  • Istirahat cukup
  • Kelola stress

 

Penangan Hipertensi

Jika Anda sudahterkena hipertensi, pengobatan hipertensi dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama/Puskesmas. Sebagai penangan awal dan kontrol.

Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan seumur hidup. Anda harus minum obat secara teratur seperti yan dianjurkan oleh Dokter meskipun tak ada gejala Anda harus mengetahui:

  • Cara minum obat, dosis yang digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari
  • Mengetahui perbedaan antara obat-obatan yang harus diminum untuk jangka panjang (yaitu obat tekanan darah) dan pemakaian jangka pendek yaitu untuk menghilangkan ejala (misalnya untuk mengatasi mengi)

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Untitled-design-1.jpg
05/Sep/2024

Hemorroid adalah jaringan normal yang berisi pembuluh darah yang membantu fungsi otot disekitar anus untuk mengatur pola BAB. Gejala hemorroid terjadi jika terjadi pelebaran dari pembuluh darah di sekitar anus.

 

Faktor Risiko Hemorroid

  • Pola diet yang kurang baik (rendah serat, makanan pedas, alkohol)
  • Posisi duduk menetap cukup lama
  • Obesitas
  • Perubahan pola BAB yang kurang baik dalam waktu lama
  • Kebiasaan BAB yang lama

 

Klasifikasi Hemorroid

  • Grade 1, Benjolan di dalam
  • Grade 2, Keluar saat mengejan namun dapat kembali sendiri
  • Grade 3, Keluar spontan namun butuh bantuan untuk masuk kembali
  • Grade 4, Benjolan menetap diluar tidak dapat masuk kembali

 

Tanda dan Gejala Hemorroid

  • Nyeri saat BAB
  • Perdarahan saat BAB
  • Anemia
  • Gatala disertai panas atau tidak nyaman sekitar anus
  • Benjolan pada anus

 

Tatalaksana Penanganan Hemorroid

  • Non bedah
    • Mengatur pola diet yang tinggi serat dan lunak
    • Istirahat cukup, menghindari mengedan saat BAB
    • Kompres local dan rendam duduk
  • Bedah
    Untuk melakukan operasi hemorroid, Selahkan dikonsultasikan dengan dokter bedah di RSI Surabaya Achmad yani

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


Untitled-design.jpg
03/Sep/2024

Peradangan di rongga hidung yang disebabkan oleh reaksi alergi adalah hay fever, atau rhinitis alergi. Ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis alergen, seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan. Kondisi yang ditandai oleh peradangan pada membrane lendir hidung sebagai respons terhadap paparan allergen tertentu.

 

Gejala Umum Rhinits

  • Hidung gatal
  • Hidung tersumbat
  • Hidung berair
  • Bersin-bersin
  • Mata yang berair atau gatal

 

Penyebab Rhintis

Disebabkan oleh reaksi alergi terhadap zat-zat tertentu, seperti:

  • Serbuk sari
  • Tungau debu
  • Bulu hewan
  • Jamur

 

Faktor Risiko Rhinitis

  • Riwayat keluarga dengan alergi rhinitis
  • Paparan terhadap allergen
  • Faktor lingkungan

 

Pemeriksaan Rhinitis

Didasarkan pada:

  • Riwayat medis
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes alergi kulit atau darah

 

Pengobatan Rhinitis

  • Menghindari paparan allergen
  • Penggunaan obat-obatan seperti Antihistamin, dekongestan, atau Steroid nasal
  • Pembersihan rumah secara teratur untuk menghilangkan allergen

 

Prognosis Rhunitis

Meskipun tidak ada obat yang menyembuhkan rhinitis alergi secara permanen, gejalanya dapat dikelola dengan baik dengan perawatan yang tepat, memungkinkan penderitanya menjalani kehidupan yang aktif dan nyaman.

 

Pencegahan Rhinitis

  • Mengidentifikasi dan menghindari paparan allergen
  • Menjaga lingkungan yang bersih
  • Mengikuti rencana pengobatan yang direkomendasikan dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala rhinitis alergi

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505
  • 082133222246 / 47 (customer care)

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


WhatsApp-Image-2024-08-31-at-19.10.18-1-1200x900.jpeg
02/Sep/2024

Pada tanggal 31 Agustus 2024, Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) mengadakan rapat evaluasi semester 1 yang dihadiri oleh empat unit usaha yang bernaung di bawah YARSIS. Rapat ini bertujuan untuk menilai kinerja, membahas tantangan yang dihadapi, serta merencanakan langkah-langkah strategis untuk peningkatan kualitas layanan.

Anggota yang hadir dalam rapat evaluasi tersebut antara lain RSI A. Yani, RSI Jemursari, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), dan RSI Nyai Ageng Pinath Gresik. Dengan adanya rapat evaluasi ini, diharapkan seluruh unit usaha dapat bersinergi dan memberikan pelayanan terbaik untuk umat serta mencapai target yang telah ditetapkan oleh yayasan.


artikel-2024-08-28T134936.224.png
28/Aug/2024

Asma adalah suatu kondisi di mana saluran nafas menyempit karena rangsangan tertentu menjadi hiperaktif, menyebabkan peradangan. Penyempitan ini hanya berlangsung sementara. Saluran pernapasan pasien asma sangat sensitif. Saat paru-paru teriritasi, saluran pernapasan menyempit, membatasi jumlah udara yang dapat masuk ke dalamnya. Karena kondisi ini, pasien asma sering mengalami sesak napas atau batuk saat terpapar debu, asap rokok, bulu binatang, atau zat lain yang dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru.

Asma tidak tergantung pada tingkat sosioekonomi dan dapat muncul pada semua usia, terutama pada anak-anak. Asma sering menimbulkan masalah pada anak-anak dan orang dewasa, meskipun jarang menyebabkan kematian. Asma dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan gangguan emosi seperti cemas dan depresi. Asma yang menetap dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

Penyebab Asma

Asma disebabkan oleh zat pencetus tertentu, tetapi penyebabnya belum diketahui secara pasti. Beberapa komponen yang dianggap sebagai alergen adalah:

  • Infeksi virus yang menyerang saluran napas: influenza
  • Melayani alergen, debu rumah, dan bulu binatang
  • Penyembuhan terhadap asap rokok dan minyak wangi
  • Kegiatan fisik: lari
  • Ekspresi emosional ketakutan, kemarahan, dan keputusasaan
  • Aspirin, beta-adrenergik penyekat, dan anti-inflamasi nonsteroid
  • Tempat kerja: uap zat kimia
  • Asap rokok adalah penyebab polutan udara.
  • Sulfit adalah pengawet makanan.
  • Lainnya, seperti haid, kehamilan, dan sinusitis

 

Gejala Asma

  • Sesak
  • Sesak dada
  • Batuk, terutama di malam hari
  • Mengi (membuat suara seperti siulan saat bernapas).
  • Merasa lemas dan lesu.
  • TIngkat kecemasan yang tidak biasa
  • Sering merenungkan

 

Pola Asma yang Umum Terjadi

  • Semakin parah saat pagi atau malam.
  • Timbul dan hilang pada hari yang sama.
  • Disebabkan oleh hal-hal tertentu, aktivitas, atau tertawa dan menangis.
  • Semakin memburuk karena infeksi virus, seperti pilek, muncul.

 

Faktor Risiko Asma

  • Memiliki riwayat asma dalam keluarga.
  • Mengalami infeksi pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia.
  • Kelahiran bayi sebelum waktunya
  • Terlahir dengan kondisi yang disebut BBLR, yang berarti berat badan lahir rendah.
  • Ada alergi atopik.

 

Komplikasi Asma

  • Jantung behenti karena kekurangan oksigen.
  • Gagal napas karena lender mengisi saluran pernapasan yang melebar
  • Alkalosis respiratorik, yang terjadi karena tubuh kekurangan karbondioksida akibat bernapas terlalu cepat.
  • Kematian atau kerusakan otak karena hiposekmia atau darah yang tidak mengandung cukup oksigen dalam jangka waktu yang lama
  • Paru-paru kolaps atau rusak sehingga udara bocor ke area di antara dinding dada dan paru-paru, yang disebut pneumotoraks.
  • Paru-paru mengeluarkan udara ke Pneumomediastinum, atau rongga dada.
  • Paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida sehingga menumpuk di dalam tubuh atau menyebabkan hiperkarbia, yang biasanya terjadi pada orang yang menggunakan ventilator.

Sebaliknya, pasien asma juga dapat mengalami komplikasi lain yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka, seperti:

  • Aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, sekolah, dan tidur, terganggu.
  • Karena saluran pernapasan secara permanen menyempit, kemampuan bernapas menurun.
  • Gangguan pertumbuhan dan belajar anak
  • Orang dewasa lebih rentan terhadap stres, cemas, dan depresi.
  • Efek samping dari penggunaan obat asma yang lama

 

Pemeriksaan Asma

  • Tes alergi dilakukan untuk menentukan apakah pasien memiliki alergi yang menyebabkan asma.
  • Tes bronkus untuk menilai sensitivitas saluran pernapasan.
  • Tes penunjang untuk mengidentifikasi penyakit tambahan yang berhubungan dengan gejala asma.
  • Elektrokardiogram (EKG) dan rontgen dada dilakukan untuk menentukan penyebab gejala pasien.
  • Strategi Pengobatan Asma berdasarkan Inisiatif Dunia untuk Asma (GINA)

Tujuan jangka panjang untuk pengobatan asma adalah sebagai berikut:

  • Kontrol Gejala: untuk mengontrol gejala dengan baik dan tetap melakukan hal-hal seperti biasa.
  • Mengurangi risiko: memperbaiki keterbatasan aliran udara, mengurangi risiko eksaserbasi, dan mengurangi efek samping pengobatan.

 

Pencegahan Asma

  • Hentikan merokok.
  • Hindari sumber polusi, asap rokok, debu, dan bau yang mengiritasi, seperti parfum, obat semprot, serangg, dan deterjen cucian.
  • Anda tidak boleh memelihara binatang seperti anjing dan kucing.
  • Jika bantal dan kasur Anda tidak terbuat dari sintesis, gunakan kain penutup yang terbuat dari sintesis.
  • Usahakan untuk menghindari karpet di area rumah atau kamar tidur.
  • Jemur dan tepuk kasur secara teratur.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-26T101343.580.png
26/Aug/2024

Untuk membantu anak yang mengalami disfungsi sensori, okupasi terapis menggunakan teknik sensori integrasi untuk memaksimalkan pemahaman anak tentang lingkungannya. Untuk mencoba memperbaiki gangguan perkembangan, belajar, atau interaksi sosial, terapi sensori integrasi sering digunakan sebagai okupasi dan terapi pada anak dengan kondisi tertentu. Terapi sensori integrasi menunjukkan hasil yang baik untuk anak-anak dengan autisme dan retardasi mental ringan; terapi ini dapat mengoptimalkan sensori dan respons motorik anak. Terapi sensori integrasi dilakukan melalui pola permainan tertentu karena permainan melatih sensori anak untuk meningkatkan perkembangan mereka.

 

Tujuan Sensori Integrasi

Mengajarkan anak-anak untuk memperbaiki dan mengembangkan respons yang tepat dan spontan terhadap pengalaman lingkungan mereka akan meningkatkan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan fisik, sosial, dan emosional anak didukung oleh sensori integrasi.

 

Siapa yang Memerlukan Sensori Integrasi

Terapi sensori integrasi dirancang untuk anak-anak dengan gangguan pemrosesan indrawi atau gangguan pemrosesan indrawi. Gangguan-gangguan ini termasuk:

  • Spektrum autisme
  • Gagal untuk fokus
  • Ketidakmampuan untuk memahami hal-hal umum atau tertentu
  • Cedera, penyakit, trauma
  • Problem dengan koordinasi perkembangan
  • Sulit untuk mengontrol suasana hati

 

Sensori Integrasi Melibatkan 7 Sistem Sensori

  • Indera tactile (sentuhan), yang memproses perasa dan peraba melalui kulit
  • Auditory (pendengaran), untuk secara langsung mengidentifikasi volume, nada, dan suara
  • Visual (penglihatan), untuk melihat dan membantu mengidentifikasi objek, menilai jarak dari orang lain, mengidentifikasi warna, dan tingkat cahaya
  • Olfactory (penciuman), untuk membedakan aroma
  • Gustatory, atau pengecapan, digunakan untuk mengidentifikasi rasa manis, asin, asam, atau pahit.
  • Vestibular, yang menunjukkan posisi tubuh dalam ruang gerak dan gravitasi Bumi, membantu anak mengetahui di mana mereka berada meskipun dalam kegelapan
  • Kesadaran tubuh manusia, yang terdiri dari input sensori otot dan sendi, memungkinkan mereka merasakan posisi tubuh mereka dan tingkat gaya yang diperlukan untuk beraktivitas.

 

Sensory Processing Disorder (SPD)

Gangguan persepsi sensorik pada anak-anak menyebabkan mereka bertindak berlebihan (hipersensitif) atau bahkan tidak memberi reaksi terhadap rangsangan (hiposensitif).

Contoh gejala gangguan pemrosesan sensori adalah sebagai berikut:

  • Menjadi sangat unik dalam hal makanan karena rasa atau teksturnya.
  • Reaksi lamban terhadap gerakan cepat, suara keras, atau cahaya terang.
  • Koordinasi motorik yang tidak sempurna
  • “Pemilih Makanan” ketika Anda mengalami muntah berlebihan.
  • Kurang memperhatikan lingkungan sekitar, seperti berlari di depan mobil, melompat ke air tanpa bisa berenang, dan menabrak dinding.
  • menunjukkan perilaku tertentu, seperti tidak senang berhubungan dengan orang lain, seperti memeluk, atau tidak suka berpakaian.
  • Tulisan tangan berkualitas rendah yang sulit dibaca.
  • Menggigit sesuatu yang tidak terkait dengan makanan.

 

Kondisi Anak yang Memerlukan Terapi Sensori Integrasi

Autisme, ADHD, Speech Delay, Down Syndrom

 

Penerapan

  • Sensory Tactile
    • Menempelkan sikat khusus pada tubuh anak
    • Meronce
    • Bermain play dough, bola bergerigi
    • Bermain di atas pasir
    • Berjalan-jalan di rumput
    • Pendengaran sensori

Untuk anak hipersensitif, kombinasi musik keras dan lembut; untuk anak hiposensitif, musik keras dan lembut.

  • Penciuman dan pengecapan oleh indra

Menghindari bau yang tajam untuk anak-anak.

  • Visual dan Sensori

Anak-anak hipersensitif diberi distraksi dari banyak ke sedikit, sedangkan anak-anak hiposensitif diberi pilihan dari banyak ke sedikit.

  • Sensori Propioceptif
    • Menggerakkan kursi atau benda yang diberi beban
    • Merangkak atau merayap dengan beban di punggung
    • Mengangkat meja
  • Sensory Vestibular
    • Ayunan
    • Lompat dari trampolin
    • Keseimbangan antara dua kaki
    • Berjalan melalui titian

 

Perawatan Pasca Sensory Integrase

Supaya hasil terapi tetap bertahan, orang tua dapat membantu kelancaran terapi dengan mempraktikkannya di rumah.

 

Kesimpulan

  • Ketujuh sistem indera sensori memungkinkan seseorang menyeseuaikan diri dengan lingkungannya karena mereka memberi tahu mereka apa yang terjadi di luar.
  • Tidak semua anak mengalami perkembangan sensori yang sama, dan perbedaan dalam fungsi integrasi sensori untuk beberapa anak dapat berdampak pada cara mereka menjalani kehidupan sehari-hari.
  • Untuk mencapai perilaku adaptif, stimulasi sensori yang tepat diperlukan dalam aktivitas yang bertujuan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

CopyRight, 2025. Yayasan RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?