INFO UNTUK ANDA

27/May/2019

Alhamdulillah, hari minggu tanggal 26 mei 2019 kemarin RS Islam Surabaya – A. Yani melaksanakan acara nuzulul qur’an dan buka bersama di gedung baru graha rs islam surabaya – a. yani
#nuzululquran #bukabersama #rsi #rsislamayanisurabaya #rsisurabayaayani #rsislamayani #rsislamsurabayaayani #rsisurabaya #rsislamsurabaya #rsiayanisurabaya #rsiayani


24/May/2019

Minuman berenergi memiliki kandungan utama berupa kafein, gula, vitamin, dan asam amino yang disebut taurin. Mengonsumsi minuman ini untuk berbuka puasa dapat menimbulkan efek sebagai berikut:

1. Badan terasa lemas

Sekaleng energy drink bisa mengandung 80-500 miligram kafein. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan secangkir kopi yang hanya mengandung 100 miligram.

Jumlah tersebut bahkan melebihi batas aman asupan kafein dalam sehari, yakni 400 miligram.

Setelah 10 menit Anda buka puasa dengan energy drink, kafein akan memasuki aliran darah dan meningkatkan denyut jantung.

Kemudian, 15-45 menit setelahnya, kadar kafein akan terus meningkat sehingga Anda lebih waspada, mudah berkonsentrasi, dan merasa gembira.

Namun, efek ini tidak bertahan lama. Satu jam setelah mengonsumsi energy drink, level energi akan mulai menurun. Akibatnya, Anda mudah merasa lelah saat harus melakukan kegiatan malam seperti beribadah.

2. Rasa tidak nyaman pada tubuh

Asupan kafein yang tinggi tidak selalu menimbulkan efek positif bagi tubuh. Pada beberapa orang, kafein dalam energy drink bisa menyebabkan sakit perut, tangan gemetar, rasa tidak enak badan, serta mulut kering.

Kafein juga dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh Anda. Pada sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2018, konsumsi energy drink dalam jumlah banyak menyebabkan jantung berdebar, nyeri dada, badan lesu, serta insomnia.

Efek negatif energy drink dapat berlangsung selama tiga jam setelah Anda buka puasa atau meminumnya.

Dampak yang paling terasa adalah sulit tidur, padahal Anda harus tidur cukup sebelum bangun untuk sahur pada keesokan harinya.

3. Sering buang air kecil

Jika Anda sering minum energy drink untuk buka puasa, sebaiknya mulailah menghentikan kebiasaan ini.

Alih-alih memberikan asupan cairan bagi tubuh, minuman ini malah dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan.

Minuman berenergi memiliki efek diuretik, yang berarti memicu produksi urine.

Minum minuman berenergi saat buka puasa akan membuat Anda lebih sering buang air kecil. Tanpa disadari, kondisi ini dapat mengakibatkan dehidrasi ringan.

Selama puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup seperti biasanya. Maka dari itu, Anda perlu cermat dalam memilih minuman untuk berbuka puasa.

Bukannya mengganti cairan tubuh yang hilang, memilih minuman seperti kopi, teh, dan energy drink untuk buka puasa justru bisa memberikan efek sebaliknya.

4. Tubuh tidak mendapatkan energi yang diperlukan

Berkebalikan dengan namanya, energy drink tidak memberikan energi bagi tubuh walaupun Anda rutin minum saat buka puasa.

Kandungan taurin dan L-karnitin pada energy drink memang berperan dalam metabolisme energi, tapi kedua asam amino ini tidak dapat meningkatkan produksinya.

Energi yang Anda rasakan setelah minum energy drink sebenarnya berasal dari gula. Akan tetapi, efeknya tidak berlangsung lama karena tubuh akan mengubah gula menjadi energi dengan cepat.

Kandungan gula yang amat tinggi pada energy drink juga tidak baik bagi kesehatan. Mengonsumsi minuman ini secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, hingga diabetes.

Minuman terbaik untuk buka puasa haruslah bermanfaat bagi kesehatan, dan energy drink bukan salah satunya. Pilihlah minuman yang lebih menyehatkan seperti air putih atau jus buah tanpa pemanis tambahan.

Untuk mengembalikan energi tubuh, lengkapi menu sahur dan berbuka puasa Anda dengan makanan padat nutrisi.

Tak perlu minuman berenergi, kedua cara ini sudah cukup untuk menjaga tubuh tetap fit selama berpuasa.


21/May/2019

Penyakit cacar monyet atau monkeypox telah ditemui muncul di Singapura pada beberapa waktu lalu. Saat ini sejumlah daerah di Indonesia mewaspadai agar penyakit tersebut tidak menyebar ke wilayah mereka. Terdapat hal yang bisa dikenali dari ciri-ciri cacar monyet ini atau monkeypox ini. Ketika seseorang menderita penyakit ini, ciri-ciri yang bisa dikenali adalah munculnya:
– Demam
– Sakit kepala
– Nyeri otot
– Sakit Punggung
– Kelenjar Getah benin yang Membengkak
– Meriang
– Kelelahan
Ciri-ciri cacar monyet yang tampak secara fisik biasanya terlihat antara satu hingga tiga hari. Setelah munculnya demam, pasien bakal mengalami ruam-ruam di sekujur tubuh.
#rsi #rsislamayanisurabaya #rsisurabayaayani #rsislamayani #rsislamsurabayaayani #rsisurabaya #rsislamsurabaya #rsiayanisurabaya #rsiayani #monkeypox #cacarmonyet


16/May/2019

Saat anak berusia 4 tahun, orang tua mulai bisa mengajaknya untuk belajar puasa. Meski ada beberapa anak yang masih enggan, di sinilah peran orang tua untuk menjelaskan.

“Orang tua harus memberi pengertian pada anak tentang puasa. Jika dia sudah mengerti tentang apa itu puasa baru dia siap untuk berpuasa,” kata dr. Mery Susanti, Sp.A, dokter spesialis anak Rumah Sakit Islam (RSI) A.Yani, kepada Basra, Jumat (10/5).

Jika anak merasa nyaman dengan puasa, maka secara otomatis tubuhnya akan mempersiapkan diri untuk berpuasa. Sebaliknya jika anak merasa terpaksa berpuasa maka tubuh menjadi tidak siap. Ini tentu akan memberikan efek negatif dalam diri anak.

“Puasa itu sebenarnya menyehatkan bagi anak karena menjadikan metabolisme tubuh lebih baik. Ini jika anak sudah siap untuk berpuasa, dari keinginannya bukan karena paksaan,” tegasnya.

Terkait pola makan anak saat berpuasa tak berbeda jauh dengan hari-hari biasanya yakni terpenuhinya serat, protein, lemak, dan karbohidrat. Untuk protein yang lebih diutamakan adalah protein hewani untuk mencegah anak dari stunting. Contoh sumber protein hewani yang baik bagi anak diantaranya telur, ayam, daging sapi, dan udang.

Saat berbuka puasa karena kondisi anak sedang lapar maka makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang dapat membantu mempercepat kenaikan gula darah, seperti roti atau makanan yang manis-manis.

“Sebaliknya saat sahur dibutuhkan asupan makanan yang dapat menunda rasa lapar. Beras merah, umbi-umbian, dan susu bisa dipilih sebagai santap sahur,” ujarnya.

Puasa selain menyehatkan juga aman bagi anak sehingga tak perlu kuatir kelaparan.

“Tubuh sudah punya mekanisme yang baik bagaimana jika dalam kondisi lapar. Jadi tidak perlu kuatir anak kelaparan,” simpulnya. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)

by : https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/jangan-khawatir-mama-puasa-sehat-untuk-anak-1r3CZa9POv6


13/May/2019

TENS adalah terapi dengan mengantarkan sinyal listrik melalui dua elektroda di mana rasa sakit atau nyeri terasa. Aliran listrik dari elektroda ini merangsang saraf mengirimkan sinyal ke otak untuk menghambat rasa sakit. Listrik menstimulasi saraf untuk memproduksi endorfin atau pereda rasa sakit alami untuk menghambat persepsi terhadap rasa sakit. Metode ini paling sering digunakan untuk menangani masalah tulang, otot, dan sendi seperti fibromyalgia, osteoartritis, sakit leher, dan sakit punggung bagian bawah. Diduga Metode terapi listrik TENS ini lebih efektif untuk mengobati fibromyalgia jika ditambah dengan olahraga.
#TENS #rsi #rsislamayanisurabaya #rsisurabayaayani #rsislamayani #rsislamsurabayaayani #rsisurabaya #rsislamsurabaya #rsiayanisurabaya #rsiayani


11/May/2019

Maag merupakan masalah yang paling sering muncul saat bulan suci Ramadhan. Maag atau radang lambung adalah gejalah penyakit yang menyerang lambung karena terjadi luka atau peradangan. Akibatnya seseorang yang menderita maag akan merasa sakit, mulas dan perih pada bagian perut. Gejala maag biasanya ditandai dengan nyeri di perut, mual, kembung, serta dada terasa perih. Namun, selama ada niat untuk tetap berpuasa pasti akan selalu ada jalan untuk mengatasi kondisi ini. Berikut ini adalah hal yang harus diperhatikan penderita maag saat puasa.

Segera berbuka saat tiba waktunya

Penderita maag dianjurkan untuk segera berbuka puasa setelah menahan makan dan minum selama lebih dari 12 jam.Sebab, durasi berpuasa yang lama dikhawatirkan akan membuat asam lambungpenderita maag naik.

Maka dari itu, penderita maag sangat disarankan untuk segera makan dan minum jika sudah tiba waktunya berbuka puasa. Hal ini sangat perlu diperhatikan karena perut seorang penderita maag harus segera terisi setelah hampir seharian berpuasa.

Makan makanan secara perlahan

Walaupun penderita maag dianjurkan untuk segera berbuka, mereka tak boleh langsung terburu-buru saat makan. Penderita maag disarankan untuk berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan secara perlahan.

Sebab, makan terburu-buru dengan porsi besar justru akan membuat perut seorang penderita maag terasa sakit. Maka dari itu mulailah berbuka dengan camilan ringan berupa kurma atau roti dan segelas air hangat.

Konsumsi lebih banyak karbohidrat

Karbohidrat dipercaya menjadi salah satu sumber makanan yang cukup lambat dicerna oleh tubuh. Hal ini akan lebih menguntungkan untuk mereka yang memiliki gejala maag atau malah maag akut jika tetap ingin berpuasa.

Dengan mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, terutama saat sahur, kita jadi tidak akan merasa cepat lapar. Selain itu, karbohidrat juga merupakan sumber tenaga bagi tubuh hingga saat puasa kita cenderung tidak akan lemas di siang hari.

Namun ingat, pilihlah karbohidrat yang tidak mengandung zat tinggi tepung. Contohnya makan makanan yang lambat dicerna adalah yang mengandung karbohidrat tinggi serat seperti gandum dan nasi merah. Dua makanan tersebut memungkinkan akan bertahan lama di perut dan membuat rasa lapar berkurang.

Hindari makanan yang digoreng

Dalam proses penggorengan, makanan akan mengalami peningkatan kadar lemak. Hal ini bukan hanya memicu masalah pada kesehatan jantung tapi juga menimbulkan masalah pada tukak lambung. Rasa nyeri akibat masalah tukak lambung inilah yang kemudian juga membuat kadar asam lambung meningkat dan memicu kambuhnya maag.

Ada baiknya mulai memasak dengan cara dipanggang atau dikukus saja. Bila ingin goreng-gorengan, lebih baik memasaknya sendiri dengan minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun.

Hindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung

Memiliki riwayat maag memang harus lebih pilih-pilih makanan, terlebih saat akan berpuasa seperti sekarang ini. Sebagai salah satu usaha pencegahan, ada baiknya kita yang sudah memiliki riwayat gangguan maag mulai menghindari makanan yang memicu peningkatan asam lambung.

Beberapa di antaranya seperti cokelat, makanan berlemak, gorengan, dan beberapa jenis buah yang mengandung asam.

Jangan langsung tidur setelah makan sahur

Biasanya setelah makan, terutama makan sahur, kita memilih untuk kembali tidur. Hal ini justru tidak boleh dilakukan terlebih bagi penderita maag.

Tidur sesaat setelah makan dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung yang menjadi gejala utama kambuhnya maag. Ada baiknya lakukan beberapa kegiatan atau ibadah sunah terlebih dulu setelah makan sahur atau makan malam.

Minum segelas susu saat sahur

Selain menghindari beberapa makanan yang memicu peningkatan asam lambung, usaha pencegahan lain dapat dilakukan dengan minum susu saat sahur.

Namun kita juga perlu hati-hati dalam memilih susu. Pada umumnya susu memiliki kandungan lemak tinggi yang justru dapat memicu gejala maag. Para penderita maag lebih disarankan untuk mengonsumsi susu nabati seperti susu kedelai atau almond karena dapat membantu menetralkan cairan asam lambung dan merupakan minuman yang dianggap paling aman.

Menjaga asupan cairan bagi tubuh

Perbanyak minum air putih memang selalu digaung-gaungkan demi menjaga kestabilan cairan tubuh kita. Terutama dalam kondisi sedang berpuasa, cairan akan semakin banyak berkurang. Oleh karenanya, perlu trik untuk menjaga asupan air putih saat sahur dan berbuka. Hal ini perlu lebih ditekankan bagi penderita maag.

Bukan hanya air putih, kita juga perlu memperbanyak asupan cairan lain seperti jus buah dan minunan tinggi kandungan kalium.

Jika diperlukan, minum obat maag saat sahur dan berbuka

Obat menjadi salah satu solusi jika seseorang sudah menderita penyakit maag yang cukup parah. Apalagi jika memang berniat untuk puasa, jangan sampai lupa untuk minum obat. Di samping untuk mengobati, minum obat maag juga dapat dijadikan cara untuk mencegah maag kembali kambuh.

Namun perlu diketahui, konsumsi obat penderita maag juga harus melalui tahap konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dengan demikian, penderita maag akan mengetahui takaran obat yang harus dikonsumsi pada waktu berbuka dan sahur sesuai dengan resep dokter.


11/May/2019

Selain sebagai ibadah, tak sedikit orang yang berpuasa di bulan Ramadan untuk mendapatkan manfaat sehat, seperti mengontrol gula darah, kadar kolesterol, hingga penurunan berat badan. Namun sayangnya, puasa Ramadan justru bisa berdampak buruk terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh akibat pola dan asupan makanan yang kurang tepat saat sahur dan berbuka puasa. Perubahan pola makan selama bulan puasa pun seringkali memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan. Ada lima gangguan kesehatan yang paling sering muncul selama bulan puasa yaitu penyakit lambung atau maag, dehidrasi, sembelit, gangguan pencernaan, dan radang tenggorokan. Kelima gangguan kesehatan itu umumnya muncul akibat kesalahan pola makan saat sahur dan berbuka puasa. Apa saja kesalahan yang paling sering dilakukan saat berbuka puasa dan sahur sehingga memicu gangguan kesehatan?

Memilih camilan yang tinggi kalori, gula dan lemak sebelum makan sahur

Agar asupan makan sahur lebih bergizi, ngemil sebelum makan utama sahur ternyata sangat dianjurkan, asalkan camilan yang dipilih adalah camilan yang padat gizi. Jika camilan yang dipilih adalah keripik, kue manis atau makanan yang digoreng, maka bukan tidak mungkin tubuh menjadi craving atau ingin terus menerus makan makanan tersebut, sehingga nafsu makan untuk makan utama saat sahur akan berkurang. Hasilnya tubuh akan merasa kenyang namun bukan kenyang yang bergizi melainkan hanya kenyang akan makanan yang cenderung miskin gizi. Hal ini juga akan berisiko menyebabkan tubuh cepat lapar saat puasa sehingga tubuh jadi cepat lemas. Jika Anda ingin mengonsumsi camilan saat sahur, pilihlah buah atau kacang-kacangan yang merupakan sumber vitamin, mineral dan serat.

Terlalu banyak minum

Minum air saat puasa memang penting, namun bukan berarti kita harus minum lebih dari 3-4 gelas saat sahur lho. Terlalu banyak minum saat sahur akan menyebabkan volume air mengisi sebagian besar lambung, sehingga nafsu makan sudah turun sebelum kita makan sahur. Hal ini akan membuat pemenuhan 30% energi dalam tubuh dari makan sahur akan sulit terpenuhi dan risiko tubuh merasa lemas akan semakin besar. Jika ingin memenuhi kebutuhan air dan menghindari haus saat puasa, cara paling jitu adalah dengan mengatur minum saat puasa dengan cara yang tepat mulai baru berbuka hingga setelah sahur.

Terlalu banyak makan dengan pembagian porsi yang tidak seimbang

Hal ini bisa disebut penyebab utama tubuh menjadi lemas seharian saat puasa lho. Menahan lapar dan dahaga sejak subuh hingga magrib tak jarang membuat orang membayangkan ingin menyantap aneka makanan saat berbuka. Padahal, sangat tidak disarankan berbuka puasa dengan “kalap”. Akibat makan secara berlebihan saat berbuka puasa bisa menyebabkan rasa begah, mual, dan muntah. Ya, porsi makan yang tidak tepat, misalnya terlalu banyak makan nasi, atau sayur yang terlalu sedikit akan menyebabkan tubuh menjadi lemas karena asupan makan yang tidak seimbang. Selain itu, total atau seluruh porsi makan yang terlalu banyak juga akan menyebabkan tubuh bekerja lebih keras sehingga menjadi mudah lemas. Untuk menghindarinya, makanlah secara bertahap. Misalnya dibagi dua sesi, saat berbuka puasa dibuka dengan makanan ringan dan manis. Lalu baru makan makanan berat setelah shalat tarawih.

Langsung Tidur

Kewajiban makan di waktu sahur mau tidak mau mengurangi waktu tidur malam sehingga setelah selesai makan sahur kebanyakan orang memilih tidur kembali. Padahal, langsung tidur setelah makan akan memicu asam lambung kembali naik ke kerongkongan san menyebabkan radang tenggorokan.

Banyak Lemak, Sedikit Sayur

Gorengan, makanan bersantan, dan makanan berlemak lainnya memang sangat menggoda untuk berbuka puasa sehingga orang melupakan makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan segar. Padahal, kekurangan serat selama berpuasa dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan. Sebab serat berfungsi untuk memperbesar volume feses sehingga memperlancar BAB.

Minum Minuman Berkafein

Kesalahan lain yang sering dilakukan orang selama berpuasa adalah meminum minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, dan minuman bersoda. Minuman berkafein dapat merangsang pengeluaran asam lambung dan memicu sering buang air kecil sehingga menyebabkan dehidrasi.

Konsumsi Karbohidrat Simpleks

Saat bulan puasa, konsumsi karbohudrat simpleks yang berasal dari makanan manis dan makanan yang terbuat dari tepung biasanya meningkat drastis. Memang, Anda butuh makanan manis untuk meningkatkan kadar gula darah saat berbuka puasa. Namun ingatlah konsumsi karbohidrat simpleks yang terlalu tinggi justru menyebabkan Anda cepat lapar dan lemas.


09/May/2019

Darah tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel darah, yang semuanya beredar di seluruh tubuh. Sel-sel darah ini kemudian dibagi lagi menjadi tiga jenis, yakni sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.Jadi secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas empat macam, meliputi plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit. Semua komponennya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang mendukung kerja darah dalam tubuh.
1. Plasma darah
Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Plasma darah mengisi sekitar 55-60 persen dari volume darah dalam tubuh.
2. Sel darah
Jika plasma darah menyumbang sekitar 55-60 persen, maka sel darah mengisi sisanya yakni kurang lebih sekitar 40-45 persen.
3. Sel darah putih (leukosit)
Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit. Meski begitu, sel darah putih mengemban tugas yang tidak main-main, yakni melawan infeksi virus, bakteri, jamur, yang memicu perkembangan penyakit.
4. Trombosit (keping darah)
Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan sel, melainkan sebuah fragmen sel berukuran kecil. Trombosit memiliki peran penting proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka.
#rsi #rsislamayanisurabaya #rsisurabayaayani #rsislamayani #rsislamsurabayaayani #rsisurabaya #rsislamsurabaya #rsiayanisurabaya #rsiayani #komponendarah #seldarahmerah #seldarahputih #trombosit #healtheducation


08/May/2019

Alhamdulillah kita telah memasuki bulan suci Ramadhan yang kita rindu ini. Tapi bagaimana kalau kita saat menjalani ibadah puasa mengalami yang namanya dehidrasi? Pasti mengganggu sekali bukan? Kalau dehidrasi ringan itu pasti wajar tapi bagaimana dengan dehidrasi serius atau kronis. Maka itu kami akan membahas tanda dehidrasi kronis, bahayanya, dan tips untuk menghindarinya.

Penyebab dehidrasi serius saat puasa

Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kita kekurangan cairan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik. Puasa, jika dilakukan dengan tepat, biasanya tidak menyebabkan dehidrasi meskipun kita tidak minum apa pun selama berjam-jam. Namun, hal-hal berikut ini bisa memicu dehidrasi parah saat puasa.

•Beraktivitas fisik berat, misalnya olahraga
•Diare
•Muntaber
•Berkeringat karena berada di bawah terik matahari atau di ruangan panas
•Muntah-muntah, misalnya karena mabuk perjalanan
•Tidak makan atau minum apa pun saat sahur dan sebelum tidur di malam hari
•Mengidap diabetes
•Orang lanjut usia (lansia)

Apakah dehidrasi saat puasa berbahaya?

Dehidrasi ringan biasanya tak begitu berbahaya bagi kesehatan. Akan tetapi, dehidrasi sedang hingga serius sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa kita. Bila kita mengalami dehidrasi yang cukup parah, sebaiknya segera cari layanan kesehatan darurat.
Bila kasus dehidrasi tak segera ditangani, Anda berisiko mengalami gangguan fungsi ginjal dan penyakit batu ginjal. Dehidrasi juga dapat menyebabkan kerusakan otot dan gangguan pencernaan, misalnya sembelit. Dalam kasus yang ekstrem, dehidrasi bisa menyebabkan hilang kesadaran (pingsan) atau bahkan kematian.

Gejala dan tanda dehidrasi saat puasa

Kita mungkin sudah tahu berbagai tanda dehidrasi ringan. Mulai dari merasa haus, bibir dan kulit kering, pusing, sakit kepala, lemas, hingga urine berwarna gelap atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali.
Akan tetapi, ada sebelas tanda dehidrasi saat puasa yang berbahaya dan mungkin mengancam nyawa. Kita perlu membatalkan puasa dan segera cari bantuan medis bila kita atau orang terdekat mengalami gejala-gejala berikut.

1.Linglung dan tidak bisa berpikir
2.Kulit tidak balik lagi seperti semula setelah dicubit
3.Napas memburu
4.Jantung berdebar
5.Demam
6.Meracau atau mengigau
7.Pusing ketika bangkit dari tempat duduk, tapi pusingnya tak kunjung hilang
8.Tidak buang air kecil selama lebih dari delapan jam
9.Denyut nadi lemah
10.Kejang
11.Hilang kesadaran

Bagaimana mencegah dehidrasi saat puasa?

Tubuh kita terdiri dari 70% cairan, oleh sebab itu cairan sangat penting untuk mempertahankan fungsi tubuh normal. Oleh karena itu, jangan sepelekan kebutuhan cairan kita. Kita harus memiliki perencanaan sendiri untuk memenuhi kebutuhan tersebut agar tak dehidrasi. Berikut adalah hal-hal yang dapat membantu mencegah kita alami dehidrasi saat puasa.

1.Tetap minum air sesuai kebutuhan
Pada dasarnya, kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda – sama seperti kebutuhan kalori. Kebutuhan ini bergantung pada aktivitas serta kondisi fisik dari setiap individu. Namun, memang rata-rata orang dewasa membutuhkan setidaknya 8 gelas air mineral per hari atau setara dengan 2 liter air.
Lalu bagaimana mengatur kebutuhan cairan saat berpuasa? Anda bisa menerapkan aturan 2-4-2 ketika berpuasa. Hal ini berarti 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka puasa, dan 2 gelas sebelum tidur atau menjelang sahur.

2.Jangan terlalu banyak makan makanan asin saat sahur
Baru menjalani beberapa jam puasa sudah merasa haus? Bisa jadi menu sahur kita alasannya. Ya, makanan bergaram dapat membuat kita haus bahkan hingga kekurangan cairan. Sebab, garam sangat berpengaruh terhadap pengaturan cairan di tubuh. Terlalu banyak garam yang masuk ke dalam tubuh hanya akan mengacaukan pengaturan tersebut dan akhirnya membuat kita cepat haus.

3.Perbanyak cairan di malam hari menjelang sahur
Bila kita takut kembung akibat air ketika makan sahur, Anda bisa minum dan memenuhi kebutuhan kita sesaat sebelum kita tidur di malam. Bahkan jika kita terbangun di malam hari, usahakan untuk menyempatkan minum terlebih dahulu. Hal ini demi memenuhi kebutuhan cairan kita dalam sehari.

4.Jika kita makan banyak protein dalam menu sahur, maka perbanyak minum
Selain makanan bergaram, makanan dengan protein tinggi dapat membuat kita kehausan dalam waktu yang cepat dan kehilangan cairan. Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam pertemuan Experimental Biology, menyatakan bahwa seseorang yang menerapkan diet protein tinggi dan menghindari karbohidrat cenderung berisiko mengalami dehidrasi lebih mudah ketimbang yang tak melakukannya. Untuk menghindari hal tersebut, seimbangkan menu sahur kita dan minum dengan cukup.

5.Konsumsi buah dan sayuran yang beragam
Cairan tak hanya didapatkan dari minuman saja, tapi bisa juga dari makanan. Sebenarnya 10-20% kebutuhan cairan bisa kita dapatkan dari makanan. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang mengandung cukup air sehingga Anda bisa kenyang sekaligus kebutuhan cairan kita terpenuhi. Kita dapat mengandalkan buah dan sayuran untuk hal ini. Jadi, penuhi menu sahur dan buka puasa kita dengan sayur dan buah-buahan ya.

6.Perhatikan obat-obatan yang kita konsumsi (termasuk suplemen)
Ada beberapa jenis obat-obatan yang dapat membuat kita buang air kecil terus sehingga cairan selalu keluar dari tubuh kita. Jadi, bagi kita yang mengonsumsi obat-obatan atau suatu suplemen vitamin pastikan obat tersebut tak memberikan efek samping dehidrasi dan membuat tubuh kekurangan cairan. Sebaiknya diskusikan hal ini pada dokter kita.

7.Utamakan minum air putih
Hindari mengonsumsi minuman yang berkafein atau memiliki kandungan gula tinggi – apalagi saat sahur. Hal tersebut hanya akan membuat tubuh kita kehausan dalam beberapa jam saja. Jadi, sumber cairan yang terbaik adalah air putih, selain mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh, air putih tak kan membuat kita berisiko mengalami berbagai penyakit kronis di kemudian hari.


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

CopyRight, 2025. Yayasan RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?