INFO UNTUK ANDA

artikel-2024-08-23T135234.752.png
23/Aug/2024

Penyakit Thypoid disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi yang menyebabkan infeksi sistemik. Penderita penyakit ini sering mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Kebersihan pribadi dan lingkungan, termasuk kebersihan perorangan yang buruk (biasanya mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar), kebersihan makanan, dan lingkungan kumuh, termasuk penyediaan air bersih yang kurang memadai, pembuangan sampah dan kotoran manusia yang tidak memenuhi standar kesehatan, dan perilaku masyarakat yang tidak ramah.

Salah satu penyakit yang mudah dicegah adalah demam tifoid, yang dapat dicegah dengan perubahan perilaku masyarakat dan ketersediaan fasilitas sanitasi yang baik. Penyebaran bakteri penyebab penyakit Tifoid dapat dikurangi dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Jangan terlalu dekat dengan orang sakit karena bakteri Salmonella Thypi mudah menyebar. Makanan dan minuman adalah media penularan yang paling umum.

 

Penyebab Demam Tifoid

Bakteri Salmonella Thypi dapat hidup di dalam tubuh seseorang dan dapat menyebar melalui sekret saluran nafas, urin, dan tinja. Waktu penyebarannya sangat beragam. Jika Salmonella Thypi berada di dalam air, es, debu, atau kotoran kering, ia dapat bertahan selama beberapa minggu. Bakteri dapat dihilangkan dengan mudah dengan klorinasi dan pasteurisasi pada suhu 630 °C.

 

Tanda dan Gejala Demam Tifoid

  • Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 39 – 40 C
  • Sakit kepala
  • Lemah dan lelah
  • Nyeri otot
  • Berkeringat
  • Batuk kering
  • Kehilangan nafsu makan dan menurunkan berat badan
  • Sakit perut
  • Diare atau sembelit
  • Muncul ruam pada kulit berupa bintik-bintik kecil berwarna merah muda
  • Perut yang membengkak
  • Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, akan mengalami kondisi seperti: mengigau, berbaring lemah dengan mata setengah tertutup

 

Penularan Demam Tifoid

Infeksi tifoid melalui 5 F:

  • Makanan, termasuk makanan yang dikonsumsi dan didapati dari lingkungan yang tidak bersih, dapat menjadi sumber infeksi. Ini terutama benar jika kontaminasi terjadi karena pengolahan makanan yang tidak benar.
  • Penularan infeksi pada jari dapat terjadi jika jari tidak dicuci secara bersih setelah buang air kecil atau buang air besar.
  • Jika seseorang sudah terinfeksi bakteri typhoid, fomitus, yang muntahan dari penderita dapat menjadi cara lain untuk infeksi.
  • Lalat sangat menyukai untuk hinggap di tempat atau benda yang kotor, yang dapat menjadi sarang bakteri Salmonella Thypi. Lalat dapat membawa bakteri Salmonella Thypi ke makanan, menyebabkan kontaminasi.
  • Bakteri penyebab Tifoid banyak ditemukan dalam kotoran, kotoran, atau feses pasien Tifoid.

 

Komplikasi Demam Tifoid

Demam Tifoid dapat menyebabkan masalah serius pada sistem pencernaan, hati, jantung, dan sistem saraf jika tidak ditangani dengan baik. Dua komplikasi yang paling umum adalah pendarahan internal dalam sistem pencernaan dan perforasi usus, yang memungkinkan infeksi menyebar ke jaringan di sekitarnya.

 

Penanganan Demam Tifoid

  • Beristirahat dengan cukup
  • Bisakah suhu tubuh turun dengan kompres jika demam adalah 37,5 °C hingga 37,9°C Paracetamol diberikan pada suhu 38°C.
  • Berpakaian tipis dan bedrest
  • Tingkatkan asupan cairan Anda.
  • Penggunaan antibiotic

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-26T094222.572.png
21/Aug/2024

Salah satu penyakit tertua dalam catatan medis adalah gout, juga dikenal sebagai asam urat. Gout adalah penyakit inflamasi rematik yang ditandai oleh hiperurisemia, peningkatan kadar asam urat yang tidak normal yang terkumpul di dalam darah karena gangguan metabolisme purin. Kondisi ini diikuti dengan peradangan sendi (arthritis) yang disebabkan oleh penumpukan kristal monosodium urate (MSU) di persendian, terutama di area jari, lutut, dan ibu jari.

Gout dahulunya banyak ditemukan pada penduduk kelas atas yang dapat mengonsumsi banyak makanan, seperti daging merah dan minuman anggur (wine), sehingga saat ini sering dikaitkan dengan konsumsi makanan tertentu.

Gout paling banyak ditemukan pada laki-laki. Prevalensi gout tertinggi terdapat di Amerika Utara dan Eropa Barat dengan kisaran angka 1%-4% penduduk menderita Gout. Gout berkaitan dengan penyakit kardiovaskular dan gangguan fungsi ginjal. Umumnya gout ditemukan pada penderita Gagal Ginjal Kronis (GGK), hipertensi, Diabetes Mellitus type 2, dislipidemia, penyakit jantung (termasuk penyakit jantung koroner atau PJK, gagal jantung, serta atrial fibrilasi), dan stroke.

Beberapa faktor risiko terjadinya gout, antara lain:

  • Usia: Risiko terkena gout meningkat dengan usia.
  • Komorbid: Gangguan kardiovaskular, diabetes mellitus, hiperlipidemia, hiperurisemia, menopause, dan penurunan fungsi ginjal adalah contoh penyakit penyerta.
  • Jenis kelamin: Pria lebih sering daripada wanita, mungkin karena peran hormon estrogen
  • Riwayat keturunan
  • Obesitas
  • Penggunaan obat: diuretik, cyclosporine, aspirin dosis rendah, dan niacin
  • Kondisi metabolik yang mengganggu setelah operasi atau trauma
  • Osteoarthritis yang belum terdeteksi
  • Makanan yang tidak seimbang termasuk alkohol, daging sapi, kerang, dan minuman manis yang mengandung fruktosa.

 

Medical Nutrition Therapy

Dimulai dengan hiperurisemia tanpa gejala, gejala klinis gout berkembang secara bertahap. Kemudian muncul kristal MSU, gout intermittent, dan akhirnya menjadi gout kronik. Salah satu tujuan dari pengobatan gout adalah untuk mengontrol kadar asam urat dan menghancurkan kristal MSU. Namun, baru-baru ini, peneliti menemukan bahwa meningkatkan asupan gizi dan mengubah gaya hidup juga merupakan terapi yang efektif, karena obesitas adalah penyebab utama perkembangan gout. Diet yang mengandung banyak vitamin, serat, dan asam lemak tak jenuh dapat menurunkan risiko gout. Sebaliknya, pola makan yang mengandung banyak karbohidrat, protein, dan lemak merupakan faktor risiko gout.

Sejak lama, makanan yang mengandung purin tinggi, seperti daging merah, jeroan, seafood, dan kacang-kacangan, dianggap tinggi purin. Selama ini, terapi gizi mengacu pada pemilihan makanan dengan purin rendah. Namun, hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap penurunan kadar asam urat. Saat ini, terapi gizi untuk gout berfokus pada pola makan yang seimbang, membatasi konsumsi gula, dan mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung serat dan antioksidan, seperti buah dan sayur.

Studi terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang kedelai dapat membantu mengurangi risiko gout. Ini disebabkan oleh mekanisme antiinflamasi yang dimiliki oleh makanan ini. Selain itu, diet DASH, yang berfokus pada mengurangi asupan natrium dan meningkatkan asupan serat, juga terbukti dapat memperpanjang rasa kenyang, mencegah konsumsi gula berlebihan dan menurunkan risiko gout. Makanan yang melindungi gout dari inflamasi juga termasuk produk susu sapi dan turunannya, seperti keju, telur, sayuran, dan kopi tanpa gula.

 

Pemberian Terapi Gizi pada Gout

  • Anjurkan pola makan yang sehat.
  • Penurunan berat badan dapat menurunkan risiko gout pada pasien dengan status gizi lebih baik atau obesitas.
  • Mengurangi asupan makanan yang mengandung banyak gula, seperti minuman dingin, jus buah kemasan, permen, kue manis (seperti wafer atau biskuit lapis kue kering), dan cake.
  • Satu porsi daging merah, daging kemasan (seperti kornet atau sosis) dan kerang harus dikonsumsi setiap minggu. Anda dapat mengganti makanan hewani Anda dengan telur, daging ayam, dan ikan.
  • Per hari, makan dua porsi kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan buah yang mengandung protein.
  • Makanan lebih baik dikukus, direbus, atau dipanggang daripada digoreng.
  • Konsumsi susu dan produk olahannya yang rendah lemak
  • Tingkatkan asupan cairan Anda untuk membantu tubuh mengeluarkan asam urat dan mencegah kristal asam urat terbentuk.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-landscape-21-1200x675.png
19/Aug/2024

Pada tanggal 17 Agustus 2024, Rumah Sakit Islam Jemur mengadakan upacara bendera untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Acara ini diselenggarakan dengan penuh khidmat dan dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen, tenaga medis, staf.
Meski diadakan di lingkungan rumah sakit yang selalu sibuk dengan berbagai aktivitas pelayanan kesehatan, upacara ini menjadi momen penting untuk mengingat kembali jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Dengan mengenakan seragam lengkap, seluruh peserta upacara menunjukkan rasa hormat dan cinta tanah air yang tinggi.Upacara dimulai tepat pukul 07.00 WIB di halaman utama rumah sakit. Dengan latar belakang gedung yang dihiasi bendera merah putih, para peserta upacara berdiri dengan tertib mengikuti setiap rangkaian acara. Komandan upacara memimpin barisan dengan tegas, dan seluruh peserta mengikuti dengan penuh perhatian.
Pembacaan teks Proklamasi oleh Ketua Dewan Pengurus YARSIS menjadi momen yang paling mengharukan. Suara yang lantang dan penuh semangat membangkitkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Selanjutnya, pembacaan Pancasila dilakukan dengan serempak, diikuti dengan hening cipta untuk mengenang jasa para pahlawan.Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pengurus YARSIS menyampaikan pentingnya semangat kemerdekaan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam memberikan pelayanan kesehatan. Beliau menekankan bahwa kemerdekaan bukan hanya soal bebas dari penjajahan, tetapi juga tentang tanggung jawab untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi sesama.Beliau juga menyoroti peran penting tenaga medis dalam menjaga kesehatan masyarakat, khususnya di masa-masa sulit seperti pandemi yang telah dialami bangsa ini. Semangat gotong royong dan kerja keras yang diwariskan oleh para pahlawan, menurutnya, harus terus diimplementasikan dalam setiap tindakan pelayanan kesehatan.Upacara 17 Agustus di Rumah Sakit Islam Jemur tidak hanya menjadi simbol peringatan kemerdekaan, tetapi juga momentum untuk mengingatkan kembali pentingnya semangat persatuan, kerja keras, dan pengabdian dalam setiap lini kehidupan. Dengan semangat kemerdekaan yang terus menyala, Rumah Sakit Islam Jemur berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat, sesuai dengan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para pahlawan bangsa.
Semoga semangat kemerdekaan ini senantiasa menjadi inspirasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan penuh kasih sayang. Selamat Hari Kemerdekaan, Indonesia! Merdeka!

artikel-2024-08-16T094108.784.png
16/Aug/2024

Untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar manusia, kegiatan makan adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Pola perilaku yang konsisten dihasilkan dari kebiasaan ini. Dengan kemajuan teknologi dan cara masyarakat berpikir lebih cepat, segala sesuatu menjadi lebih cepat. Fast food sering dipilih oleh remaja karena penyajiannya yang cepat, hemat waktu, dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja, harganya terjangkau, dan sesuai dengan selera remaja. Bagi generasi milenial dan anak muda, fast food juga dianggap sebagai makanan bergengsi dan gaya hidup. Jenis makanan instan mulai dari camilan hingga hidangan utama.

Makanan instan semakin populer di kalangan remaja karena jumlah kalori dan energi yang lebih tinggi. Remaja dapat mengonsumsi terlalu banyak energi, lemak, dan gula jika mereka mengonsumsi makanan instan. Makanan instan juga biasanya kurang serat dan tinggi sodium. Akibatnya, semakin banyak makanan instan yang dimakan oleh remaja, semakin besar kemungkinan mereka mengalami obesitas. Lebih dari 1,9 miliar orang dewasa di atas usia 18 tahun mengalami kelebihan berat badan, 600 juta di antaranya mengalami obesitas. Ini adalah sekitar 13% dari populasi dewasa, dengan prevalensi 11% pada pria dan 15% pada wanita.

Makanan siap saji adalah pilihan praktis dan cepat untuk menggantikan makanan rumahan, tetapi seringkali mengandung bahan tambahan seperti pengawet, penyedap, dan pemanis. Penggunaan berlebihan bahan tambahan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti keracunan, kerusakan pada syaraf, ginjal, hati, dan bahkan cacat bawaan. Remaja yang terlalu banyak mengonsumsi makanan siap saji tetapi tidak berolahraga cukup berisiko terkena diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, kanker, dan gangguan lemak darah. Karena makanan ini sering mengandung lemak yang dapat mengakumulasi dalam tubuh, konsumsi berlebihan juga dapat menyebabkan obesitas.

Bahaya ini tidak hanya berdampak pada kesehatan seseorang, tetapi juga berdampak pada lingkungan karena industri makanan siap saji menghasilkan lebih banyak limbah. Pengetahuan, pengaruh teman sebaya, kepraktisan, rasa yang enak, harga yang terjangkau, dan ketersediaan uang tunai adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi makanan siap saji pada remaja. Pilihan makanan seseorang juga dipengaruhi oleh pengetahuan mereka tentang nutrisi, karena memahami nutrisi akan membantu mereka memilih makanan yang memiliki zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik.

 

Faktor-faktor yang dapat memengaruhi bagaimana seseorang mengonsumsi makanan cepat saji

  • Pengetahuan
    Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang remaja, termasuk pengetahuan tentang gizi, dapat memengaruhi perilaku mereka. Akses terhadap informasi, seperti perpustakaan sekolah, laboratorium komputer, dan ruang multimedia, seringkali dikaitkan dengan pengetahuan gizi remaja ini. Kurang pengetahuan tentang nutrisi dan kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang kurang bergizi dapat menyebabkan remaja kekurangan asupan gizi.
  • Pengaruh Rekan
    Kebiasaan makan makanan cepat saji sangat dipengaruhi oleh peran teman sebaya. Remaja cenderung mendapatkan dukungan dari teman sebayanya untuk makan makanan ini, meskipun mereka sudah menyadari bahaya yang mungkin terjadi jika mereka melakukannya terlalu sering.
  • Remaja sering berkumpul di restoran cepat saji
    Mereka menemukan bahwa restoran ini adalah tempat yang bagus untuk bertemu dengan teman-teman, baik untuk melakukan tugas sekolah maupun sekadar berkumpul. Faktor utama yang menarik bagi mereka adalah suasana yang santai dan nyaman, desain interior yang menarik, dan ketersediaan wifi gratis. Hal ini menyebabkan remaja lebih sering pergi ke restoran cepat saji dan makan di sana.
  • Rasa makanan
    Remaja yang sering makan makanan cepat saji percaya bahwa itu enak, mudah didapat, dan dapat meningkatkan nafsu makan mereka. Karena tingginya kandungan minyak, gula, dan garam dalam makanan cepat saji, orang percaya bahwa mereka memiliki rasa yang sedap. Remaja menjadi kecanduan rasa gurih makanan cepat saji karena bahan tambahan seperti MSG, sodium, gula, lemak, dan lainnya.
  • Waktu terbatas
    Memiliki waktu yang terbatas membuat mahasiswa sangat membutuhkan makanan cepat saji. Akibatnya, mereka lebih suka memasak makanan instan yang praktis daripada mematuhi pedoman gizi yang seimbang. Ketika orang tua sibuk dengan pekerjaan dan tidak punya waktu untuk memasak, mereka sering mengandalkan makanan cepat saji. Orang tua bahkan sering mengajak anak-anak mereka makan di restoran sambil menghabiskan waktu bersama keluarga.
  • Harga makanan
    Remaja sering mengunjungi restoran cepat saji karena harganya yang terjangkau dan porsi yang besar. Selain itu, restoran cepat saji sering menawarkan paket hemat dan diskon besar, yang meningkatkan minat remaja untuk makan di sana.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-16T091920.066.png
15/Aug/2024

Aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi orang yang mengalami kanker. Mereka tidak hanya hidup lebih baik, tetapi olahraga juga membantu mereka sembuh. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan stamina dan kebugaran secara keseluruhan serta mengurangi risiko kekambuhan. Apakah seseorang yang menderita kanker harus berhenti melakukan hal-hal tertentu? Meskipun membatasi aktivitas disarankan, beristirahat terlalu lama di tempat tidur dapat berdampak buruk pada pasien. Studi terbaru menunjukkan bahwa olahraga, misalnya, tidak hanya dapat mencegah kanker pada orang yang sehat, tetapi juga dapat membantu pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Kemoterapi adalah pengobatan utama kanker. Pada pasien kanker, pengobatan ini berdampak besar secara fisik dan psikologis. Kondisi medis pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menerima kemoterapi sering membuat jadwal terapi yang telah direncanakan tertunda. Kelelahan adalah masalah umum bagi pasien kemoterapi, yang dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan mereka, seperti aktivitas fisik, kesehatan psikologis, interaksi sosial, dan stabilitas ekonomi.

 

Manfaat Berolahraga untuk Pasien Kanker

Banyak orang yang menderita kanker menghadapi masalah fisik dan psikososial selama dan setelah pengobatan, seperti kelelahan, risiko tinggi mengalami kesedihan, dan penurunan aktivitas dan fungsi fisik. Kesehatan pasien dan kualitas hidup mereka dapat sangat terpengaruh oleh dampak jangka panjang dari masalah ini. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker setelah diagnosis, dan penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik membantu kualitas hidup pasien kanker, mengurangi kelelahan dan distress, dan dapat meningkatkan kesempatan bertahan hidup bagi pasien kanker.

 

Mekanisme Latihan Fisik terhadap Kanker

Olahraga dan berbagai gerakan tubuh lainnya yang membutuhkan energi adalah contoh aktivitas fisik. Aktivitas ini sangat penting untuk kesehatan tubuh karena dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan membantu mencegah kanker. Penyakit yang dikenal sebagai kanker dicirikan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik secara lokal (invasi) maupun menyebar ke bagian tubuh lainnya (metastasis). Penelitian, terutama pada pasien kanker payudara, telah menjelaskan beberapa teori tentang mekanisme aktivitas fisik terhadap kanker.

  • Menurut teori hormonal, estrogen, yang berfungsi sebagai penyebab kanker payudara, meningkatkan pertumbuhan sel-sel epitel payudara. Ini berarti bahwa wanita yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi jika mereka memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Namun, aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga tinggi selama usia reproduksi dapat menurunkan kadar estrogen, sehingga juga menurunkan risiko kanker payudara, bahkan pada wanita menopause. Aktivitas fisik juga dapat menurunkan kadar estron, estradiol, dan androgen, yang merupakan prekursor estrogen.
  • Teori Imunitas mencatat bahwa latihan fisik teratur dan terprogram dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang kuat dapat meningkatkan jumlah dan fungsi sel Natural Killer, yang berperan penting dalam menekan pertumbuhan tumor. Dengan mengenali dan menghilangkan sel-sel abnormal, sistem kekebalan bisa secara efektif mengurangi risiko kanker.
  • Teori Inflamasi menunjukkan bahwa faktor inflamasi yang lebih tinggi, seperti C-reactive Protein (CRP), interleukin 6 (IL6), dan tumor necrosis factor (TNF), dan faktor anti-inflamasi yang lebih rendah, seperti adiponektin, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, persentase lemak tubuh yang tinggi, dan lingkar pinggang yang besar sering dikaitkan dengan tingkat adiponektin yang rendah. Jumlah adiponektin meningkat saat berolahraga, yang dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.

Akibatnya, aktivitas fisik membantu mengurangi risiko kanker payudara melalui regulasi hormonal, meningkatkan sistem kekebalan, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-13T101536.519.png
13/Aug/2024

Di seluruh dunia, hipertensi adalah penyakit tidak menular yang merupakan penyebab utama kematian prematur. Saat ini, diperkirakan bahwa sekitar 22% orang di seluruh dunia menderita hipertensi. Kurang dari 25% orang yang terkena mengendalikan tekanan darah mereka secara aktif. Di seluruh dunia, Afrika memiliki tingkat prevalensi hipertensi tertinggi, dengan 27% dari populasi. Asia Tenggara menempati posisi ketiga, dengan sekitar 25% dari populasi. Mengonsumsi garam yang berlebihan adalah salah satu penyebab tingginya tingkat hipertensi di Indonesia, dengan rata-rata 6,3 gram garam per hari.

Data ini tidak menghitung garam tambahan yang ditambahkan ke makanan jajanan seperti bakso, soto, mie goreng, dan makanan lainnya, serta garam yang digunakan dalam produksi industri. Selain itu, konsumsi makanan jajanan dan produk industri yang mengandung garam telah meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Cara orang mengonsumsi garam berbeda di setiap wilayah Indonesia, tetapi umumnya di luar Pulau Jawa, orang Batak sering kali mengalami hipertensi karena konsumsi garam yang tinggi dalam makanan sehari-hari mereka. Mereka banyak mengonsumsi garam.

Hipertensi dapat disebabkan oleh konsumsi garam atau makanan yang mengandung banyak natrium. Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan pembuluh darah menyerap lebih banyak natrium, yang meningkatkan volume darah dan meningkatkan tekanan darah. Asupan natrium yang berlebihan juga dapat menyebabkan hormon natriouretik meningkat, yang tidak langsung meningkatkan tekanan darah. Orang mungkin lebih suka makan makanan yang banyak garam. Risiko ini dapat meningkat dan mendorong munculnya penyakit tidak menular.

 

Hipertensi pada Lansia

Hipertensi secara signifikan lebih umum pada kelompok usia 60-64 tahun, terutama pada wanita lanjut usia. Karena perempuan memasuki masa menopause setelah usia 45 tahun, mereka juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi. Kesehatan kardiovaskular dapat terpengaruh oleh penurunan elastisitas pembuluh darah karena penurunan produksi estrogen selama menopause. Beberapa faktor, termasuk kurangnya aktivitas fisik, stres, sejarah keluarga, kebiasaan merokok, konsumsi makanan berlemak hewani yang tinggi, kurangnya serat, dan asupan natrium yang tinggi, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat keluarga, jenis kelamin, usia, dan pola konsumsi natrium tinggi adalah beberapa penyebab hipertensi. Tekanan darah seseorang meningkat secara bertahap atau tiba-tiba di atas nilai normal 140 mmHg dikenal sebagai hipertensi. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang dewasa, tetapi lebih sering terjadi pada orang tua karena pembuluh darah arteri mereka menjadi lebih kaku atau kurang elastis. Akibatnya, pembuluh darah tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan tekanan darah meningkat.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, jantung, sirkulasi, dan bahkan mengancam jiwa. Kelebihan lemak, kebiasaan merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko utama hipertensi. Tekanan darah memainkan peran penting dalam peredaran darah tubuh manusia. Keseimbangan fisiologis tubuh dapat dipengaruhi oleh perubahan naik atau turunnya tekanan darah.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, jantung, sirkulasi, dan bahkan mengancam jiwa. Kelebihan lemak, kebiasaan merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko utama hipertensi. Tekanan darah memainkan peran penting dalam peredaran darah tubuh manusia. Keseimbangan fisiologis tubuh dapat dipengaruhi oleh perubahan naik atau turunnya tekanan darah.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-12T103902.429.png
12/Aug/2024

Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan cukup, menyebabkan cairan menumpuk di tungkai dan paru-paru. Selain itu, masalah lain yang dihadapi pasien gagal jantung adalah rehospitalisasi dan rawat inap kembali. Rehospitalisasi ini terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gejala, pengobatan, diet, dan perawatan diri.

Pasien dengan gagal jantung dapat memperbaiki kualitas hidup mereka dan menghindari rehospitalisasi. Ada beberapa tindakan kecil yang sangat penting yang dapat mereka lakukan untuk menghindari ini:

  • Percaya pada pengobatan
    Pahami alasan pengobatan, manfaat, dan potensi efek samping. Untuk mendapatkan pengobatan yang baik, pasien tidak hanya harus minum obat mereka secara teratur, tetapi juga harus melakukannya sesuai atauran yang diberikan oleh dokter, perawat, atau farmasi mereka.
  • Diet rendah garam dan cairan
    Mengurangi konsumsi garam dapat membantu membatu dan mengurangi penumpukan cairan. Garam harus dicampur saat diberikan kepada pasien dengan gagal jantung. Batasan harian garam tidak boleh melebihi 5000 mg atau 5 gram, atau setara dengan 1 sendok teh peres. Tujuannya adalah untuk memantau konsumsi natrium. Jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh dan yang keluar dihitung sebagai pembatasan cairan.Tubuh tidak boleh menerima lebih dari 1,5 hingga 2 liter cairan per hari. 70–80?sesuai dengan kebutuhan cairan orang normal. Berat badan adalah dasar untuk menghitung jumlah cairan yang diperlukan. Kebutuhan cairan pasien dewasa adalah 25 cc/kgBB untuk wanita dan 30 cc/kgBB untuk pria.
  • Kontrol berat badan
    Pasien yang mengalami gagal jantung disarankan untuk mengukur berat badan mereka setiap pagi. Ini akan membantu mereka memutuskan apakah mereka dalam kondisi aman atau harus segera berkonsultasi dengan dokter.
  • Melakukan aktivitas dan Latihan
    Menurut uji klinis dan meta-analisis pada penderita gagal jantung (HFrEF), rehabilitasi dapat meningkatkan kapasitas latihan dan kualitas hidup. Pasien harus tetap melakukan aktivitas dan latihan bahkan jika mereka merasa lelah. Aktivitas yang dilakukan disesuaikan dengan gejala yang dialami setiap pasien. Disarankan untuk berbicara dengan tim gagal jantung dan rehabilitasi tentang olahraga yang aman untuk setiap pasien. Anda harus tetap aktif dan berolahraga setiap hari.
  • Pasien memahami wilayah yang terkait dengan gagal jantung
    • Zona Keamanan (Green Zone): sesuai dengan tujuan terapi
      • Nafas seperti biasa, tidak ada perubahan pola nafas, dan nafas tidak tersengak atau tidak teratur.
      • Berat badan tetap stabil. Tidak ada kenaikan berat badan lebih dari dua kilogram dalam satu minggu.
      • Tidak ada nyeri dada
      • Anda masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa tanpa kehilangan kemampuan.

Saat berada di zona hijau, pasien menimbang berat badan setiap hari, mengonsumsi obat yang diresepkan, dan menjalani pengawasan rutin.

  • Zona Kuning adalah zona peringatan, di mana Anda harus segera menghubungi konsul atau tim gagal jantung (dokter atau perawat gagal jantung) untuk mendapatkan saran jika gejala Anda terus berlanjut.
    • Lebih sulit untuk bernafas daripada biasanya, atau nafas pendek
    • Tidak lama kemudian, bengkak di punggung kaki, pergelangan kaki, betis, atau perut meningkat.
    • Peningkatan berat badan dua kilogram atau lebih dalam waktu dua hingga tiga hari.
    • Merasa tidak bertenaga dan lelah.
    • Pening atau pusing
    • Mengalami ketidaknyamanan

Saat berada dalam area kuning, konsultasikan kondisi Anda saat ini ke dokter Anda. Ikuti saran ahli gagal jantung tentang penggantian obat yang sesuai dengan perubahan kondisi.

  • Zona peringatan merah: hubungi perawat gagal jantung, dokter, atau UGD segera.
    • Meskipun sudah istirahat, sesak napas yang tak kunjung reda
    • Nyeri dada baru-baru ini dan nyeri di dada
    • Berdebar > 140x/mnt
    • Binggung atau tidak dapat berpikir dengan jelas

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-10T094328.329.png
10/Aug/2024

Spondilitis tuberkulosis (TB), juga dikenal sebagai Pott’s disease, disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang tulang belakang. Bakteri tuberkulosis yang hidup di parenkim paru dapat menyebabkan TB paru, tetapi bakteri ini juga dapat menginfeksi organ tubuh yang lain, seperti tulang. Spondilitis tuberculosis, juga dikenal sebagai penyakit Pott, adalah infeksi TBC yang menyerang tulang belakang.

Jumlah kasus TB tertinggi di dunia berada di bawah India, Cina, dan Indonesia. Penyakit ini sulit didiagnosis secara dini, sehingga pasien sering menerima pengobatan ketika mereka sudah mengalami kelainan bentuk kifosis dan cedera neurologis. Saat terdapat kelainan bentuk tulang belakang yang parah dan gangguan neurologis yang signifikan seperti paraplegia atau kelumpuhan kaki, diagnosis biasanya baru dapat ditegakkan pada stadium lanjut.

 

Gejala Spondilitis TB

Gejala klinis pasien TB biasanya termasuk penurunan berat badan selama tiga bulan berturut-turut tanpa alasan yang jelas, demam yang berlangsung lama tanpa alasan yang jelas, pembesaran kelenjar getah bening, batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, berkeringat di malam hari, dan diare berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan diare, disertai dengan benjolan di area perut dan tanda-tanda cairan di dalamnya. Nyeri punggung adalah gejala paling awal dan paling umum dari spondilitis TB. Nyeri ini berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan dan terjadi pada area tertentu atau menjalar, yang berasal dari peradangan atau saraf yang tertekan. Selanjutnya, spondilitis TB dapat menunjukkan gejala lain, seperti:

  • Tulang belakang yang kaku
  • Nyeri pada tulang atau jaringan sendi
  • Abses, bengkak pada sendi atau tulang
  • Gibbus atau tulang belakang bungkuk
  • Gejala neurologis seperti kelemahan, kelumpuhan, dan kesemutan anggota gerak

 

Faktor Risiko Spondilitis TB

Semua orang dapat terkena tuberkulosis, tetapi mereka yang memiliki faktor risiko berikut lebih rentan:

  • Memiliki riwayat penyakit tuberkulosis sebelumnya
  • Berhubungan dengan individu yang telah terinfeksi tuberkulosis selama waktu yang lama
  • Tinggal di kota dengan banyak orang
  • Menggunakan obat imunosupresan, seperti kortikosteroid
  • Memiliki salah satu atau lebih riwayat penyalahgunaan obat, diabetes melitus (DM), alkoholisme, malnutrisi, HIV (virus kekebalan manusia), kekurangan vitamin D, atau gangguan ginjal kronis.

 

Cara Penularan Spondilitis TB

Penderita tuberkulosis paru dapat mengalami spondilotis tuberkulosis, tetapi orang yang tidak pernah mengalami tuberkulosis sebelumnya juga dapat mengalaminya. Pada saat seorang penderita TB batuk, bersin, atau berbicara, Mycobacterium tuberculosis keluar ke udara melalui percikan air liur, juga dikenal sebagai droplet. Orang lain menghirup kuman TB ke paru-paru mereka melalui saluran pernafasan, di mana ia dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ini dikenal sebagai TB Ekstra Paru. Kuman TB dilawan oleh daya tahan tubuh. Orang yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat tetap sehat, tetapi orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah menjadi sakit TB. Pada spondilitis TB, kuman TB dapat masuk ke tulang belakang dan menyebabkan peradangan.

 

Komplikasi Spondilitis TB

Kifosis berat adalah komplikasi yang dapat terjadi dari spondilitis tuberkulosis. Ini terjadi karena kerusakan tulang yang parah yang menyebabkan paraplegia pada ekstremitas, yang dikenal sebagai paraplegia Pott.

 

Pencegahan Spondilitis TB

Satu-satunya cara untuk mencegah tuberkulosis adalah menghentikan penyebaran penyakit. Bayi yang diberi vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi tuberkulosis. Cara lain untuk mencegah penularan tuberkulosis adalah sebagai berikut:

  • Menjemur alas tidur untuk menghindari kelembapan
  • Sirkulasi udara rumah yang baik dan cukup sinar matahari
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri
  • Olahraga rutin
  • Konsumsi makanan yang kaya nutrisi
  • Jangan merokok
  • Jika Anda batuk, Anda dapat mengikuti kebiasaan sehat saat batuk, seperti memakai masker, minum obat yang diresepkan oleh dokter secara teratur, menutup mulut saat batuk dan bersin dengan tissue, buang tissue ke tempat sampah, dan cuci tangan dengan air dan sabun.

 

Pengobatan Spondilits TB

Pengobatan spondilitis tuberkulosis diutamakan dengan obat antituberkulosis dan imobilisasi menggunakan korset. Pengobatan dapat disesuaikan dengan informasi kepekaan kuman terhadap obat. Perbaikan gejala klinis pasien biasanya menentukan kelanjutan pengobatan. Tulang belakang dapat dilindungi dalam posisi ekstensi, terutama selama fase akut, jika diobati dengan korset. Dokter akan merekomendasikan operasi tulang belakang jika ada indikasi tuberkulosis spondilitis. Latihan Range of Motion (ROM) pada anggota gerak juga sangat penting dalam pengobatan spondilitis tuberkulosis. Tujuan latihan ROM adalah untuk menghindari atrofi dan kontraktur otot pada ekstremitas, terutama ekstremitas bawah, setelah penyakit tersebut disembuhkan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-09T093812.170.png
09/Aug/2024

Salah satu masalah besar di dunia kesehatan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan salah satu penyebab kematian tersering di Indonesia sebelum pandemi COVID-19 dalam tiga tahun terakhir. Data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2021 menunjukkan bahwa penyakit jantung menyebabkan 17,8 juta kematian, atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun. Serangan jantung adalah penyakit jantung yang paling sering menyebabkan kematian.

Lebih dari 40% kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah adalah akibat serangan jantung dan stroke. Jumlah kasus penyakit jantung meningkat dari 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018 menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Hingga saat ini, penyakit jantung masih merupakan biaya kesehatan terbesar di Indonesia.

Ketika aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung berhenti atau berkurang secara signifikan, itu disebut serangan jantung. Ini terjadi karena pembuluh darah koroner menyempit karena penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain yang membentuk plak. Apabila plak pecah, terjadi pembekuan darah, yang dapat menghambat aliran darah ke otot jantung, menyebabkan kematian atau kerusakan. Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, diet tinggi lemak dan kolesterol, konsumsi alkohol berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan stres mental, adalah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan plak dan serangan jantung. Usia, riwayat keluarga, dan gen juga dapat memengaruhi timbulnya plak pada pembuluh darah koroner. Selain itu, diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah tepi, dan kondisi medis lainnya dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Serangan jantung, juga dikenal sebagai infark miokard, seringkali dikaitkan dengan penyakit pada pria, tetapi juga merupakan risiko serius bagi wanita. Studi menunjukkan bahwa gejala serangan jantung pada wanita seringkali berbeda dan lebih sulit untuk diidentifikasi dibandingkan dengan gejala pada pria. Gejalanya tidak selalu termasuk nyeri dada biasa yang dikaitkan dengan serangan jantung.

Pada tahap awal kondisi aterosklerosis, pasien mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi saat arteri jantung menyempit lebih dari 70%, gejala seperti nyeri otot atau kram otot dapat muncul. Pada beberapa orang, sistem sirkulasi kolateral, yaitu jaringan pembuluh darah terdekat yang memperluas untuk mengkompensasi pembatasan aliran darah, dapat membantu mereka menghindari serangan jantung, sehingga gejala awal dapat tersamarkan. Beberapa faktor risiko yang mungkin terjadi pada wanita termasuk:

  • Diabetes: Wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terjadi penyakit jantung dibandingkan dengan pria dengan diabetes. Diabetes juga dapat menyebabkan nyeri, meningkatkan risiko serangan jantung tanpa gejala.
  • Stres emosional dan depresi: Depresi dapat memengaruhi kesehatan jantung wanita dibandingkan dengan pria, dan membuat sulit menjalani gaya hidup sehat dan mengikuti pengobatan yang disarankan untuk kondisi kesehatan lainnya.
  • Merokok: Wanita memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi daripada pria karena merokok.
  • Kurang aktivitas: kurang aktivitas adalah faktor risiko utama penyakit jantung.
  • Menopause: Risiko penyakit pembuluh darah meningkat jika kadar estrogen rendah setelah menopause.
  • kehamilan komplikasi Wanita yang mengalami tekanan darah tinggi atau diabetes selama kehamilan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami tekanan darah tinggi atau diabetes di kemudian hari.
  • Riwayat keluarga yang memiliki penyakit jantung dini, yang meningkatkan risiko pada wanita.
  • Riwayat penyakit inflamasi. RA, lupus, dan penyakit inflamasi lainnya dapat meningkatkan risiko pria dan wanita terkena penyakit jantung.

 

Gejala Serangan Jantung pada Wanita

Dibandingkan dengan pria, gejala serangan jantung pada wanita sering kali berbeda. Meskipun nyeri dada adalah gejala umum, wanita juga dapat mengalami ketegangan atau tekanan di dada, serta gejala lain seperti:

  • Rasa tidak nyaman di leher, rahang, bahu, punggung atas, atau perut
  • Sesak napas
  • Nyeri di salah satu lengan atau keduanya
  • Mual dan muntah
  • Keringat yang terlalu banyak
  • Rasa lelah atau pusing berputar
  • Tingkat kelelahan yang tidak lazim, dan
  • Rasa terbakar di dada yang berkaitan dengan masalah pencernaan

Wanita memiliki pembuluh darah yang lebih kecil yang tersumbat, yang membuat gejala mereka kurang jelas. Wanita juga dapat mengalami gejala saat istirahat atau tidur, dan stres emosional dapat menyebabkan serangan jantung. Selain itu, deteksi dini dan perawatan serangan jantung pada wanita dapat menjadi lebih sulit karena kurangnya kesadaran tentang masalah ini di kalangan wanita dan profesional kesehatan. Mengetahui gejala yang umum pada wanita dapat menjadi langkah penting dalam mendeteksi serangan jantung secara dini, yang meningkatkan tingkat keberhasilan penanganan dan harapan hidup.

 

Pencegahan Serangan Jantung

Ini adalah tindakan sehat yang penting untuk diingat untuk mencegah serangan jantung:

  • Diet seimbang
  • Istirahat cukup
  • Periksa kesehatan secara rutin
  • Berolahraga secara teratur
  • Kelola stress
  • Menghindari rokok

Risiko serangan jantung dapat diminimalkan jika tindakan pencegahan ini diterapkan dengan baik dan konsisten. Sangat penting untuk memahami perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung. Serangan jantung dapat menyebabkan henti jantung, tetapi serangan jantung terjadi ketika aliran darah terhenti. Jadi, jika Anda mengalami gejala serangan jantung atau ragu-ragu tentang gejala tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter Anda atau langsung ke fasilitas kesehatan terdekat.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-07T153325.728.png
07/Aug/2024

Dengan suasana hati yang rendah dan minat yang berkurang dalam kegiatan yang biasanya menyenangkan, gangguan depresi dikenal sebagai gangguan. Jika karakteristik ini dikombinasikan dengan sejumlah gejala lain, seperti penurunan nafsu makan atau makan berlebihan, insomnia atau kelelahan, lemas, harga diri rendah, perasaan tidak berharga atau bersalah, kesulitan berkonsentrasi, dan pikiran terus-menerus tentang bunuh diri.

Terapi kognitif berbasis kesadaran, juga dikenal sebagai Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT), adalah salah satu jenis psikoterapi yang dikembangkan untuk mengurangi tingkat depresi dan kekambuhan.

Dengan tujuan membantu orang yang mengalami kerentanan terhadap depresi, Zindel Segal, John Teasdale, dan Mark Williams mengembangkan program terapi kelompok manual yang dikenal sebagai MBT.

Kemampuan yang lebih besar untuk melakukan kontrol diri dan regulasi diri dikenal sebagai kesadaran. Kesadaran membantu seseorang menyesuaikan diri dengan kebutuhan, perasaan, dan nilai-nilai mereka sesuai dengan keadaan tertentu. Mindfulness dapat membantu seseorang memiliki kontrol diri yang baik dan meningkatkan kepekaan mereka terhadap hal-hal yang sedang terjadi. Saat seseorang berada dalam kondisi kesadaran, kesadaran akan membantu mereka melihat berbagai situasi yang tidak nyaman dan perasaan tertekan secara lebih jelas. Ini akan memberi mereka cara baru untuk melihat masalah dan solusi alternatifnya.

Kondisi mindful akan mengajarkan seseorang bahwa mereka memiliki kendali atas pilihan mereka dalam hidup. Ini akan mendorong sikap responsif dan penerimaan terhadap keadaan di sekitarnya, yang dapat membantu mereka berkembang, menguatkan, dan menyembuhkan.

Beberapa terapis mindfulness mungkin menggunakan pendekatan dan skrip yang berbeda, tetapi semua memiliki tujuan yang sama. Jumlah sesi yang diberikan juga bervariasi sesuai kebutuhan, dengan durasi setidaknya 60 menit. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas yang dapat dilakukan dalam terapi mindfulness.

 

Mindfulness pada Nafas

Latihan napas adalah salah satu bentuk meditasi penting. Ini dapat membantu kita menyesuaikan diri dengan suatu sesi dan meningkatkan kesadaran kita akan bernapas. Metode yang biasa digunakan adalah ruang bernapas 3 menit.

 

Mindfulness pada Indra

Dimungkinkan untuk mencakup peningkatan kesadaran dari semua indera kita, termasuk penciuman, penglihatan, pendengaran, dan pergerakan. Tujuannya adalah untuk mendorong penerimaan dan orientasi terhadap lingkungan sekitar.

 

Melepaskan Emosi

Tujuan dari sesi ini adalah untuk melepaskan tekanan emosi. Ini bukan berarti kita menolak atau menghilangkan perasaan kita; sebaliknya, itu berarti kita belajar untuk menerima dan menerima setiap emosi yang sulit yang kita alami.

 

Mengenali Apa yang Kita Butuhkan

Dengan bantuan sesi ini, kita dapat lebih memahami apa yang kita butuhkan pada tingkat yang lebih dalam. Seperti perasaan kasih sayang, pengetahuan, dan dukungan

 

Menggunakan akronim RAIN untuk mengelola Emosi dan Pikiran yang Sulit

Recognize (kenali), Allow (terima), Investigate (identifikasi), dan Nourish adalah singkatan dari RAIN.

 

Body Scan (Pemindaian Tubuh)

meningkatkan kesadaran tubuh secara keseluruhan, dari kepala hingga kaki.

 

Klien yang menerima terapi kesadaran diri akan diarahkan untuk mencapai kesadaran diri melalui berbagai teknik relaksasi nafas dalam, visualisasi mental, dan meditasi. Ini adalah alasan mengapa terapi ini terbukti dapat mengurangi tingkat depresi mereka.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

CopyRight, 2025. Yayasan RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?