INFO UNTUK ANDA

artikel-2024-08-06T111107.889.png
06/Aug/2024

Diet adalah rencana pola makan yang disesuaikan dengan tujuan seseorang untuk melakukannya. Diet rendah garam memungkinkan penderita hipertensi untuk mengurangi jumlah garam dapur dalam makanan dan minuman mereka. Penurunan tekanan darah dapat dicapai dengan memantau tekanan darah, mengubah gaya hidup Anda, dan mengonsumsi obat antihipertensi. berkaitan dengan perubahan gaya hidup, seperti diet rendah garam atau mengurangi asupan garam. Kelebihan garam dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, seperti Edema atau Asites, serta hipertensi.

Tujuan diet rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan mempertahankannya menuju normal. Diet rendah garam sangat penting untuk pasien hipertensi karena tingkat keparahannya bervariasi. Salah satu cara untuk mengontrol tekanan darah adalah dengan mengurangi asupan natrium Anda dengan menjaga diet Anda rendah garam. Untuk menjaga perubahan tekanan darah dan diet rendah garam, dukungan keluarga sangat penting. karena keluarga dapat membantu menjaga pola makan yang sehat, berpartisipasi dalam olahraga bersama, dan mengingatkan pasien untuk melakukan konsultasi tekanan darah secara teratur.

 

Tujuan Diet Rendah Garam

Diet rendah natrium dirancang untuk membantu menurunkan tekanan darah pasien hipertensi dengan menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh.

 

Syarat Diet Rendah Garam

  • Banyak energi, protein, mineral, dan vitamin yang diperlukan.
  • Makanan dibuat sesuai dengan kondisi penderita.
  • Jumlah natrium yang diberikan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit dan obat yang diberikan.

 

Pelaksanaan Diet Rendah Garam

mengontrol konsumsi natrium. Garam dapur adalah sumber utamanya. Karena hampir semua makanan mengandung natrium, baik hewani maupun nabati, Anda dapat mengonsumsi setengah hingga setengah sendok teh setiap hari.

 

Tingkatan Diet Rendah Garam

  • Pada penderita hipertensi berat, diet rendah garam tingkat I atau 200-400 mg Na. Perbanyak konsumsi air putih, sayuran, dan buah, dan hindari makanan dengan banyak natrium.
  • Diet rendah garam tingkat II 600-800 mg memungkinkan penambahan garam dapur dalam pengolahan makanan hanya setengan sendok teh atau 2 gram; penderita hipertensi yang tidak terlalu berat tetap harus menghindari makanan dengan kadar natrium tinggi.
  • Pada penderita hipertensi ringan, diet rendah garam III 1000-1200 mg Na dapat ditambahkan dengan satu sendok teh atau 4 gram garam dapur.

 

Penyajian Makanan Sehari-hari

  • Menggabungkan bahan-bahan seperti kencur, jahe, brambang bawang, gula, dan lain-lain untuk meningkatkan rasa tawar.
  • Untuk menghindari penggunaan garam yang berlebihan, bubuhkan garam sesekali di atas meja.
  • Meningkatkan asupan kalium Anda dengan buah dan sayuran.

 

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

  • Makanan Karbohidrat yang Disarankan:
    Beras, kentang, terigu, singkong, tepung tapioka, gula, dan makanan yang dibuat tanpa garam dapur
  • Bahan Karbohidrat yang Tidak Sebaiknya Dikonsumsi:
    Makanan yang dibuat dari hidrat arang dengan menambah garam dapur, baking powder, dan soda kue; contohnya adalah roti, biskuit, mie bihun, makaroni, dan kue kering.
  • Makanan yang Disarankan untuk Konsumsi Protein Hewani:
    Maksimal 100 gram daging, ayam, dan ikan setiap hari; 1 telur setiap hari; dan 200 gram susu setiap hari.
  • Makanan yang Tidak Sebaiknya Anda Makan yang Mengandung Protein Hewani:
    Sanden, ikan asin, makanan kalengan, telur asin, sosis, keju, kornet, ebi, atau udang kering
  • Makanan Protein Nabati yang Disarankan:
    Semua kacang-kacangan dan produknya diproses dan dimasak tanpa menggunakan garam.
  • Makanan Protein Nabati yang Disarankan:
    Semua kacang kacangan yang dimasak dengan natrium
  • Makanan Sayuran yang Disarankan:
    Sayuran segar dan sayuran yang disimpan tanpa garam dapur atau natrium benzoate
  • Makanan Sayuran yang Tidak Sebaiknya Anda Makan:
    Sayuran dalam kaleng, asinan, dan acar adalah contoh sayuran yang dimasak dan disimpan dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya.
  • Buah-buahan yang Dianjurkan :
    Semua buah-buahan segar, buah yang diawetkan tanpa garam dapur.
  • Buah-buahan yang Tidak Dianjurkan :
    Buah-buahan yang diawetkan dalam dapur.
  • Bahan Makan Lemak yang Dianjurkan :
    Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.
  • Bahan Makan Lemak yang Tidak Dianjurkan :
    Margarin dan mentega biasa.
  • Minuman yang Dianjurkan:
    Teh, jus buah, jus sayuran, dan air putih.
  • Minuman Yang Tidak Dianjurkan :
    Minuman ringan, coklat, kafein, alkohol.
  • Bahan Makan Bumbu-bumbuan yang Dianjurkan :
    Semua bumbu-bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur.
  • Bahan Makan Bumbu-bumbuan yang tidak Dianjurkan :
    Minuman ringan, coklat, kafein, alkohol, baking powder, soda kue, bumbu-bumbu yang mengandung garam dapur, seperti kecap, terasi, saus tomat, dan tauco.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-05T091903.414.png
05/Aug/2024

Senyawa vitamin A memainkan peran penting dalam mengatur pertumbuhan sel, diferensiasi sel, dan sintesis protein, yang membantu penglihatan, melindungi tubuh dari kanker, perkembangan embrio, dan menjaga kesehatan kulit. Retinal dan asam retinoat adalah bentuk aktif vitamin A yang berfungsi pada fungsi penglihatan, sedangkan asam retinoat berfungsi pada kulit, mempengaruhi proliferasi dan diferensiasi keratinosit. Oleh karena itu, gangguan keratinisasi seperti phrynoderma, dermatomalacia, xerosis, xerostomia, hyposmia, dan hypogeusia dikaitkan dengan penyakit kulit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Vitamin A berfungsi sebagai antioksidan, mengurangi ukuran dan sekresi kelenjar sebasea, dan menjaga proses diferensiasi keratinosit kulit tetap normal.

Oleh karena itu, vitamin A telah banyak dikembangkan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, termasuk akne vulgaris, psoriasis, likhen planus, foto penuaan dan kerusakan foto, dan keganasan kulit. Saat ini, berbagai macam vitamin telah banyak digunakan untuk memberikan nutrisi dan menjaga kulit tetap sehat, serta untuk mengobati berbagai penyakit kulit. Tubuh menggunakan kulit sebagai alat pertahanan utamanya terhadap ancaman dari luar, seperti radiasi ultraviolet, infeksi bakteri, dan stres mekanik dan kimia. Oleh karena itu, kulit harus diberikan pasokan mikronutrien yang cukup, termasuk berbagai jenis vitamin, untuk menjaga integritas dan fungsi bariernya.

 

Defisiensi Vitamin A

Kadar serum retinol dalam darah di bawah 20 g/dl (nilai normal plasma retinol adalah antara 20 dan 50 mcg/dL), dan kadar karotenoid di bawah 50 mcg/dL. Karakteristik manifestasi klinis dapat digunakan untuk mencurigai kekurangan vitamin A dalam tubuh dan hasilnya dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan kadar vitamin A serum (plasma retinol). Salah satu manifestasi klinis kekurangan Vitamin A dapat berupa masalah pada mata, kulit, atau mukokutaneus. Gangguan pada mata biasanya merupakan tanda pertama. Pada kondisi di mana vitamin A kurang, jaringan epitel di mata, paru-paru, dan usus menjadi rusak. Ini karena turnover atau pergantian sel epitel yang tinggi.

Phrynoderma, atau “kulit katak”, adalah kelainan kulit kering bersisik yang umum dialami pasien yang kekurangan vitamin A. Secara klinis, papula hiperkeratotik berkisar dari bentukan filiformis hingga papula kecil berbentuk kerucut dengan sumbatan intrafollicular sentral hingga papula besar dengan pusat bertanduk masif. Lesi pertama kali muncul pada permukaan ekstensor pada ekstremitas, bahu, dan kaki. Phrynoderma juga terjadi pada 5% pasien dengan manifestasi okular karena kekurangan vitamin A. Phrynoderma ini bukan contoh klinis spesifik dari kekurangan vitamin A; kekurangan vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, dan malnutrisi juga dapat menyebabkannya.

 

Pencegahan Defisiensi Vitamin A

Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung provitamin A banyak, seperti mangga, pepaya, dan sayuran berdaun hijau gelap, serta makanan hewani seperti kuning telur, ayam, dan hati. Untuk melindungi anak dari kekurangan vitamin A, anak-anak usia 6-11 tahun dapat menerima suplemen oral retinil palmitat 110 mg atau 66 mg retinil asetat (200.000 IU vitamin A) dan setengah dosis untuk anak-anak tersebut setiap 4-6 bulan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-02T093842.600.png
02/Aug/2024

Pingsan, juga dikenal sebagai sinkop, adalah ketika seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran karena kekurangan nutrisi otak. Permulaan yang tiba-tiba, durasi yang pendek, dan pemulihan kesadaran kembali yang spontan adalah tanda pingsan. Kepanasan, kekurangan cairan, keringat berlebih, kelelahan, atau terkumpulnya darah di kaki karena perubahan posisi dari duduk atau tidur ke berdiri adalah beberapa penyebab ringan pingsan. Namun, kondisi yang berbahaya seperti penyakit jantung atau gangguan sistem saraf pusat juga dapat menyebabkan pingsan. Salah satu gejala henti jantung mendadak adalah pingsan, menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Wisten dan kolega pada Scandinavian Cardiovascular Journal. Artikel ini akan berkonsentrasi pada bagaimana penyakit jantung dapat menyebabkan pingsan.

 

Penyebab Pingsan pada Penyakit Jantung

Beberapa penyebab pingsan pada penyakit jantung adalah gangguan irama jantung, penyempitan pembuluh darah, gangguan katup jantung, penyumbatan pembuluh darah jantung, dan kelainan struktural jantung.

  • Aritmia adalah gangguan irama jantung
    Aritmia adalah keadaan di mana detak jantung yang tidak normal mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh. Aritmia jantung dapat menyebabkan pingsan, yang seringkali tidak terduga, menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Brignole dan kolega pada European Heart Journal. Pingsan dapat terjadi karena salah satu dari dua jenis aritmia: fibrilasi atrium, yang terjadi ketika serambi jantung berdetak secara tidak teratur dan tidak efisien, dan bradikardia, yang terjadi ketika detak jantung terlalu lambat. Kondisi ini dapat menyebabkan pingsan karena kurangnya aliran darah ke otak.
  • Penyakit katup jantung
    Kakunya katup aorta katup yang terletak antara bilik jantung kiri dan seluruh tubuh atau katup mitral kakunya katup ini dapat mengurangi aliran darah ke otak dan menyebabkan pingsan.
  • Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah jantung
    Penyumbatan pembuluh darah koroner atau pembuluh darah jantung adalah ketika pembuluh darah yang mengirimkan darah ke jantung menyempit. Studi yang dipublikasikan pada American Journal of Emergency Medicine oleh Olde Nordkamp dan kolega menemukan bahwa penyakit jantung koroner adalah penyebab utama pingsan pada orang lanjut usia. Selain itu, studi yang dipublikasikan oleh Moya dan kolega pada European Heart Journal menemukan bahwa pingsan yang disebabkan oleh serangan jantung akibat penyumbatan memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan pingsan yang disebabkan oleh penyebab non-jantung.
  • Kelainan struktural yang terjadi pada jantung
    Kelainan struktural jantung, termasuk penyakit jantung bawaan, juga dapat menyebabkan pingsan. Kelainan struktural ini dapat mengganggu aliran darah normal, menyebabkan pingsan. Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Khairy dan kolega pada Canadian Journal of Cardiology, penyempitan saluran keluar jantung dapat dikaitkan dengan pingsan anak-anak yang menderita penyakit jantung bawaan.

 

Karakteristik Pingsan Karena Kelainan Jantung

Beberapa tanda pingsan yang menunjukkan kelainan jantung adalah: Pingsan yang disebabkan oleh kelainan jantung sangat berbahaya.

  • Pusing saat berbaring atau bergerak
  • Pingsan yang didahului oleh perasaan berdebar yang tiba-tiba
  • Riwayat kematian mendadak pada usia muda dengan sebab yang tidak jelas di keluarga
  • Riwayat penyakit jantung koroner atau gangguan struktur jantung

 

Hal yang Dilakukan Dokter

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan jika dicurigai bahwa Anda mengalami pingsan akibat jantung. Selain melakukan wawancara untuk mengetahui ciri-ciri pingsan dan riwayat penyakit sebelumnya Anda, dokter juga akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti elektrokardiografi (EKG), rekam jantung, ekokardiografi (USG), atau ultrasonografi (USG). Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu memasang perekam listrik implan untuk melacak jantung Anda.

 

Pengobatan dan Pencegahan

Penanganan dan pencegahan pingsan yang disebabkan oleh penyakit jantung bergantung pada penyebab utamanya. Setelah tenaga medis melakukan evaluasi menyeluruh, pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien dapat disarankan. Beberapa bentuk perawatan yang mungkin digunakan termasuk:

  • Penggunaan Obat: Dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasi masalah jantung yang menyebabkan pingsan.
  • Perubahan gaya hidup: Menjaga kesehatan jantung dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti makan makanan yang seimbang dan berolahraga secara teratur, dapat membantu.
  • Intervensi bedah: Kelainan jantung yang menyebabkan pingsan kadang-kadang memerlukan pembedahan.

Selain pengobatan medis, penting untuk mencegah pingsan akibat penyakit jantung:

  • Menghindari kekurangan cairan: Pastikan Anda minum cukup untuk menghindari dehidrasi, yang dapat menyebabkan tekanan darah turun.
  • Mengonsumsi makanan sehat: Menjaga pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi dapat membantu kesehatan jantung Anda.
  • Mengendalikan Stres: Teknik seperti yoga atau meditasi dapat membantu menjaga detak jantung tetap stabil dan mencegah pingsan.
  • Mematuhi pengobatan: Anda harus mematuhi petunjuk dokter jika Anda diberi obat untuk masalah jantung.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-07-25T153059.657.png
25/Jul/2024

Arthritis, juga dikenal sebagai radang sendi, adalah kondisi di mana ada pembengkakan dan nyeri pada satu atau lebih persendian. Ada dua jenis artritis: osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

Ini adalah osteoarthritis yang paling umum, yang menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain dan menyebabkan sakit, kaku, atau bengkak pada sendi. Kondisi ini biasanya berdampak pada tangan, pinggul, lutut, leher, dan punggung bawah. Ini biasanya disebabkan oleh penuaan, tetapi juga dapat terjadi pada anak karena cedera olahraga seperti dislokasi.

Penyakit asam urat, juga dikenal sebagai RA, adalah kelainan autoimun yang disebabkan oleh inflamasi yang berlangsung lama. Ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat, menyebabkan peradangan. Dalam situasi seperti ini, sendi dan bagian tubuh lainnya seperti pembuluh darah, mata, mulut, jantung, paru-paru, dan kulit terluka.

 

Gejala Radang Sendi

Jika Anda mengalami osteoatritis, kondisi Anda akan bertambah buruk setiap hari. Pada sore hari, Anda akan mengalami rasa sakit peradangan pada sendi Anda. Gejala lainnya termasuk nyeri dan kaku pada sendi, pembengkakan pada sendi, ketidakmampuan untuk bergerak, kemerahan dan rasa hangat pada sendi, pengurangan ukuran otot di sekitar sendi, dan penurunan kekuatan otot di sekitar sendi. Jika penyakit infeksi menyebabkan demam, Anda akan mendengar suara gesekan saat menggerakkan sendi Anda.

 

Faktor Risiko Radang Sendi

Faktor risiko termasuk:

  • Pekerjaan yang membutuhkan gerakan fisik berulang, seperti berlutut, mengangkat, dan menaiki tangga
  • Usia: Pengapuran sendi lutut dapat terjadi pada setiap usia, tetapi umumnya terjadi pada usia lebih dari lima puluh tahun.
  • Jenis kelamin: Ada jumlah perempuan yang lebih besar daripada pria.
  • Genetics
  • Berat badan yang berlebihan atau obesitas
  • Kurang berolahraga
  • Cidera di masa lalu
  • Infeksi

Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan dan prosedur diagnostik untuk mengevaluasi kondisi Anda yaitu menggunakan pengujian laboratorium seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan urinalisis, dan analisis cairan sendi.

 

Perawatan Radang Sendi

Dokter akan menyarankan beberapa metode pengobatan berikut, tergantung pada jenis artritis yang Anda alami:

  • latihan yang bertujuan untuk mempertahankan kekuatan otot dan filamen yang diperlukan untuk menstabilkan sendi.
  • Obat seperti anti rematik untuk artritis rheumatoid
  • obat anti inflamasi non steroidal (OAINS) untuk mengurangi rasa sakit, bengkak, dan kekakuan.
  • Untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan sendi, steroid disuntikkan langsung ke dalamnya.
  • Fisioterapi untuk memperbaiki stabilitas sendi
  • Bedah untuk memperbaiki kerusakan atau mengganti sendi yang rusak secara signifikan

 

Komplikasi Radang Sendi

Baik sendi kecil seperti jari maupun sendi besar seperti pinggul atau lutut dapat mengalami artritis. Sendi yang kaku atau cacat dapat mengurangi mobilitas dan meningkatkan disabilitas. Banyak organ dalam tubuh dapat terkena artritis rheumatoid. Komplikasi seperti anemia, fibrosis paru-paru (penebalan dan berparut) serta serangan jantung dan stroke harus diobati segera.

Jika Anda mengalami penyebab dan gejala radang sendi yang disebutkan di atas, jangan biarkan mereka terus berlanjut; mereka dapat menjadi sangat berbahaya jika tidak diobati segera. Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang cepat, temui dokter ortopedi.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2.png
15/Jul/2024

Penyakit jantung koroner adalah akibat dari penyumbatan arteri koroner, yang biasanya terjadi karena proses yang disebut aterosklerosis. Penyakit ini sekarang menjadi masalah kesehatan internasional yang memengaruhi negara maju dan berkembang. Diet tinggi lemak, merokok, kurang berolahraga, dan stres oksidatif adalah faktor risiko utama penyakit jantung koroner.

 

Stress Oksidatif dan Penyakit Jantung

Stres oksidatif terjadi ketika produksi spesies oksigen reaktif (ROS) dan spesies nitrogen reaktif (RNS) melebihi kemampuan tubuh untuk menetralisir dan menghilangkan mereka. ROS dan RNS adalah molekul yang sangat reaktif dan dapat merusak sel, protein, dan DNA.

 

Antiokdisan Pahlawan yang Tidak Dikenal

Antioksidan adalah jenis molekul yang memiliki kemampuan untuk menetralisir ROS dan RNS, sehingga mencegah kerusakan yang disebabkan oleh keduanya. Akibatnya, mereka dapat memainkan peran penting dalam mencegah dan mengobati penyakit jantung koroner. Menurut beberapa penelitian, konsumsi makanan yang mengandung banyak antioksidan dapat mengurangi oksidasi LDL, atau lipoprotein densitas rendah, yang menyebabkan pengerasan arteri.

 

Flavonoid: Antioksidan Kuat

Flavonoid adalah kelompok antioksidan yang ditemukan dalam banyak makanan, seperti teh dan buah-buahan. Mereka telah ditunjukkan memiliki berbagai aktivitas biologis, termasuk antioksidan, anti-inflamasi, dan antikanker. Flavonoid menghambat oksidasi LDL dan mengurangi peradangan, melindungi terhadap penyakit jantung koroner, menurut beberapa penelitian.

 

Metilasi Favonoid

Penambahan gugus metil ke molekul flavonoid, yang dikenal sebagai metilasi, telah ditunjukkan dapat meningkatkan stabilitas metabolik flavonoid dan meningkatkan transportasi mereka melintasi membran sel. Ini berarti bahwa flavonoid mungkin lebih efektif sebagai obat.

 

Astaxanthin: Antioksidan Super

Astaxanthin, antioksidan yang sangat kuat yang ditemukan dalam makanan seperti alga dan makanan laut, telah ditunjukkan memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk perlindungan terhadap kerusakan oksidatif dan peradangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa astaxanthin dapat mencegah dan membalikkan resistensi insulin dan steatohepatitis pada tikus yang makan diet tinggi lemak.

 

Pengaruh Antioksidan Pada Kesehatan Kardiobaskular

Studi menunjukkan bahwa konsumsi antioksidan dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular dalam berbagai cara. Misalnya, antioksidan dapat mencegah penyakit jantung koroner dengan mengurangi oksidasi LDL, mengurangi peradangan, dan melawan stres oksidatif.

Stres oksidatif adalah faktor penting dalam penyebab penyakit jantung koroner, yang merupakan masalah kesehatan global yang serius. Antioxidan seperti flavonoid dan astaxanthin sangat efektif dalam memerangi penyakit jantung koroner. Dengan mengurangi oksidasi LDL, peradangan, dan stres oksidatif, mereka dapat membantu mencegah dan mengobati penyakit ini.

Meskipun bukti yang mendukung manfaat antioksidan untuk kesehatan jantung semakin meningkat, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya bagaimana antioksidan berfungsi dan dosis terbaik untuk mencegah dan mengobati penyakit jantung koroner.

Penelitian di masa depan harus berkonsentrasi pada menguji efek antioksidan pada berbagai populasi dan kondisi, serta mempelajari bagaimana antioksidan dan obat-obatan lain berinteraksi. Selain itu, penelitian diperlukan untuk menemukan metode baru untuk meningkatkan asupan antioksidan melalui diet atau suplemen.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-07-13T123816.028.png
13/Jul/2024

Bersepeda bukan hanya olahraga yang menyenangkan, tetapi juga membantu menjaga kesehatan jantung Anda. Aktivitas ini tidak hanya menghasilkan endorfin, yang membuat orang bahagia, tetapi juga memiliki banyak manfaat untuk organ vital kita. Artikel ini akan membahas manfaat bersepeda untuk kesehatan jantung, serta referensi penelitian yang mendukungnya.

 

Pelatihan untuk Jantung dan Pembuluh Darah

Bersepeda adalah jenis latihan aerobik yang bagus karena memaksa jantung untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, dan menguatkan pembuluh darah, yang membantu jantung bekerja dengan lebih baik dan dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

 

Peningkatan Kesehatan Pembuluh Darah

Latihan aerobik seperti bersepeda juga baik untuk pembuluh darah karena membuat pembuluh lebih elastis, mengurangi risiko pembekuan darah, dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Semua ini adalah komponen penting untuk menjaga pembuluh darah sehat dan berfungsi dengan baik.

 

Menurunkan Tingkat Stress

Bersepeda adalah olahraga yang baik untuk kesehatan fisik dan mental karena melepaskan endorfin, hormon yang membantu mengurangi stres, dan menciptakan suasana hati yang lebih tenang dan rileks, yang dapat berdampak positif pada kesehatan jantung.

 

Meningkatkan Kondisi Fisik Keseluruhan

Bersepeda memiliki banyak manfaat untuk kesehatan jantung selain membantu meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Ini karena bersepeda menguatkan otot, meningkatkan keseimbangan, dan meningkatkan fleksibilitas otot. Semua ini dapat membantu kesehatan jantung secara langsung atau tidak langsung.

 

Memperbaiki Kualitas Tidur

Bersepeda secara teratur dapat meningkatkan kualitas tidur Anda. Tidur yang baik dan cukup adalah penting untuk kesehatan jantung dan tubuh Anda, dan berolahraga seperti bersepeda dapat membantu Anda mengatur pola tidur Anda dan mengurangi masalah tidur Anda.

Bersepeda bukan hanya cara yang menyenangkan untuk berkeliling atau berolahraga, tetapi juga merupakan investasi dalam kesehatan jantung kita. Bersepeda secara teratur membantu kita meningkatkan daya tahan jantung, mengurangi risiko penyakit jantung, dan mencapai keseimbangan ideal antara kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, mari kita bersepeda menuju jantung yang lebih sehat!

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-07-12T143754.505.png
12/Jul/2024

Tanaman Moringa oleifera (MOI), juga dikenal sebagai kelor, telah lama dikenal karena manfaat kesehatannya yang luar biasa. Tanaman ini telah digunakan secara tradisional dalam berbagai budaya sebagai obat herbal, dan berasal dari wilayah tropis dan subtropis. Berdasarkan pengalaman empiris, berbagai bagian dari tanaman ini, seperti akar, daun, dan biji, digunakan untuk mengobati berbagai penyakit inflamasi, infeksi, gangguan pencernaan, dan masalah jantung. Minyak biji MOI umumnya mengandung fenol, termasuk flavonoid, yang memiliki sifat antiradikal. Kemampuan kelor untuk meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah adalah salah satu manfaat utamanya yang semakin dikenal.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana kelor mempengaruhi kesehatan, terutama kesehatan jantung dan pembuluh darah. Penelitian eksperimental pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak tanaman kelor mengandung bahan aktif seperti coumarin dan polyphenol, yang memiliki sifat antioksidan dan anti inflamasi, yang membantu memperbaiki dan mencegah penyakit jantung.

Studi lain menunjukkan bahwa kandungan bioaktif pada daun MOI, seperti flovanoid, memiliki efek antioksidan yang membantu mengobati penyakit yang terkait dengan reaksi oksidatif, termasuk penyakit jantung dan pembuluh darah. Quercetin, yang diekstrak dari daun kering MOI, menurunkan kolesterol dan lemak jahat, menurunkan tekanan darah tinggi, dan memiliki efek antidiabetik pada hewan yang obesitas.

Kandungan karoten dalam ekstrak daun kelor melindungi membran lipid dari peroksidasi dan mencegah reaksi rantai radikal bebas terjadi. Selain itu, ekstrak daun kelor mengandung beta sitosterol, yang berfungsi untuk mengurangi kadar kolesterol melalui penurunan konsentrasi LDL dalam plasma dan mencegah reabsorbsi kolesterol dari sumber endogen. Kandungan flavonoid dan polyphenols memiliki kemampuan untuk meningkatkan Superoxide Dismutase (SOD) dan katalase serta menurunkan kadar lipid peroksidase, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol.

Pada penelitian hewan yang mengalami kerusakan otot jantung, ekstrak butalonic dari MOI memiliki kandungan bioaktif yang melindungi jantung. Pada hewan studi yang memiliki tekanan darah tinggi, daun MOI dengan kandungan aktif niarzimin A, niarzimin B, dan niazimincin menurunkan kadar kolesterol.

Penelitian lebih lanjut dilakukan pada hewan studi (tikus) untuk mengetahui mekanisme oksidatif osmosis (MOI) yang menurunkan tekanan darah melalui peningkatan produksi nitrit oksida (NO). Pemberian ekstrak air MOI melalui cairan infus menunjukkan efek penurunan tekanan darah dalam jangka waktu yang lebih lama.

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa temuan penelitian yang berbeda belum cukup untuk membuat rekomendasi resmi tentang kesehatan. Jika seseorang memiliki hipertensi atau masalah kesehatan lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengonsumsi suplemen atau mengubah pengobatan yang sudah diresepkan.

Untuk menghindari efek samping, moringa oleifera dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari sumber yang dapat diandalkan dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum membuat keputusan tentang penggunaan moringa oleifera sebagai suplemen atau sebagai bagian dari pengobatan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-07-11T155010.299.png
11/Jul/2024

Di Timur Tengah, tanaman delima, atau Punica granatum L., telah digunakan sebagai obat tradisional selama berabad-abad. Menurut beberapa penelitian, tanaman ini mengandung beberapa fitokimia. Ada keyakinan bahwa bagian buah yang biasanya dikonsumsi sebagai jus memiliki banyak senyawa bioaktif. Kulit buah delima, misalnya, memiliki kandungan fenolik yang kaya seperti urolitin, flavonoid, ellagitannin, dan antosianidin. Selain itu, buah delima menunjukkan sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat.

Selain itu, ekstrak buah delima memiliki sifat antimikroba, antihipertensi, antiaterosklerosis, antihiperlipidemia, dan antidiabetik. Kita akan melihat manfaat buah delima yang memiliki kandungan polifenol, yang melindungi jantung dari oksidasi, tingkat biomarker gagal jantung, dan perubahan histopatologis jantung dalam konteks ini.

 

Apa Saja Manfaat Buah Delima pada Kesehatan Kardiovaskular

Sebagai hasil dari sejumlah penelitian ilmiah, konsumsi buah delima secara teratur dapat menguntungkan kesehatan jantung. Berikut adalah beberapa manfaat buah delima bagi jantung:

  • Tinggi Antioksidan
    Buah delima mengandung banyak antioksidan, terutama polifenol seperti punicalagin dan anthocyanins, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat merusak sel-sel arteri dan menyebabkan peradangan. Dengan mengkonsumsi buah delima secara teratur, kita dapat membantu tubuh melawan radikal bebas yang dapat merusak sel dna dan arteri. Buah delima ini memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang dapat mendorong sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tetap kuat dan mampu melawan infeksi dan penyakit. Kandungan antioksidan ini juga dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat penuaan, mengurangi risiko penyakit jangka panjang seperti diabetes dan kanker, melindungi sel saraf dari kerusakan, dan meningkatkan fungsi kognitif.
  • Berkurangnya Tekanan Darah
    Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi buah delima dapat menurunkan tekanan darah. Buah ini mengandung senyawa nitrat alami yang dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau berisiko mengembangkan hipertensi, ini dapat bermanfaat. Buah delima, terutama punicalagin, mengandung polifenol yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Ini dapat membantu memperbaiki elastisitas pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan menurunkan tekanan darah. Studi ilmiah menunjukkan bahwa mengonsumsi buah delima secara teratur dapat membantu mengendalikan tekanan darah sistolik dan diastolik. Hal ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan tekanan darah secara keseluruhan.
  • Reduksi Kolesterol
    Risiko penyakit jantung dan gangguan kesehatan lainnya dapat meningkat karena kolesterol tinggi. Buah delima, yang memiliki banyak nutrisi dan senyawa bioaktif, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL atau “jahat”. Senyawa polifenol dalam buah delima telah terbukti membantu mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus dan meningkatkan eliminasi kolesterol dari tubuh. Selain menurunkan kolesterol LDL, buah delima juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. Kolesterol HDL membantu membawa kolesterol berlebih dari pembuluh darah kembali ke hati, di mana ia diproses atau dikeluarkan dari tubuh. Buah delima diketahui memiliki kemampuan untuk menghambat enzim HMG-CoA reductase, yang bertanggung jawab atas produksi kolesterol dalam tubuh. Dengan mengontrol aktivitas enzim ini, buah delima dapat membantu dalam pengendalian kadar kolesterol secara alami. Kesehatan pembuluh darah dan jantung terkait erat dengan kolesterol yang baik. Buah delima membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mencegah penumpukan plak, yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
  • Mencegah Pembekuan Darah
    Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa buah delima dapat membantu mengurangi risiko pembekuan darah, yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung. Pembentukan trombosit berlebihan dapat menyebabkan pembekuan darah yang tidak diinginkan. Trombosit adalah sel darah yang terlibat dalam proses pembekuan darah. Buah delima memiliki kemampuan untuk menghentikan pembentukan trombosit yang berlebihan dan membantu menjaga aliran darah tetap lancar. Senyawa antiinflamasi dan antikoagulan yang terkandung dalam buah delima dapat membantu menjaga aliran darah sehat dan mencegah pembekuan darah yang tidak diinginkan. Konsumsi buah delima dapat membantu menjaga keseimbangan karena peradangan yang berlebihan dapat menyebabkan pembekuan darah. Kandungan polifenol dalam buah delima, terutama punicalagin, telah terbukti dapat meningkatkan fungsi endotel, lapisan dalam pembuluh darah, sehingga pembuluh darah yang sehat dapat mencegah pembekuan darah yang tidak diinginkan dan mendukung aliran darah yang lancar. Buah delima juga memiliki kandungan asam punik, yang telah terbukti meningkatkan kesehatan pembuluh darah, termasuk mengurangi viskositas darah, yang berarti darah lebih mudah mengalir dan tidak cenderun
  • Meningkatkan Kesejahteraan Endotel Pembuluh Darah
    Untuk menjaga kesehatan pembuluh darah, endotel adalah lapisan dalam pembuluh darah yang penting. Buah delima meningkatkan fungsi endotel dengan merangsang produksi oksida nitrat, yang membantu melebarkan pembuluh darah dan menjaga aliran darah, yang dapat mengoptimalkan aliran darah dan mengurangi tekanan darah. Oksida nitrat yang dihasilkan oleh buah delima membantu relaksasi pembuluh darah, sehingga pembuluh darah lebih mampu melebar dan menyesuaikan dengan lebih baik. Buah delima memiliki senyawa antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan di endotel pembuluh darah karena peradangan yang berlebihan dapat merusak lapisan pembuluh darah dan menyebabkan disfungsi endotel. Dengan mengurangi peradangan, buah delima dapat membantu menjaga kesehatan endotel.

Makanan yang mendukung kesehatan jantung adalah buah delima. Manfaat buah delima telah banyak diteliti, tetapi penting untuk diingat bahwa Anda harus makan buah delima secara seimbang dan menjalani gaya hidup sehat. Sebelum memulai suplemen atau mengubah pola makan secara signifikan, konsultasikan dengan profesional kesehatan Anda. Makan buah delima adalah cara yang baik untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-07-09T143420.355.png
09/Jul/2024

Pegawai back office sering menghabiskan banyak waktu di depan komputer dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari karena era teknologi modern semakin maju. Sangat penting bagi karyawan back office untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan mata dan melakukan pencegahan penggunaan komputer yang berlebihan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mulyani dan Nugraha menemukan bahwa penggunaan komputer yang berkepanjangan dapat berkorelasi dengan kelelahan mata. Selain itu, Pratiwi dan Nurianti mengatakan bahwa penggunaan komputer yang intensif dapat meningkatkan risiko ketidaknyamanan pada mata seperti mata kering, ketegangan otot mata, dan gangguan penglihatan jarak dekat.

Menurut American Optometric Association (AOA), istilah “Computer Vision Syndrome (CVS)” atau “digital eye strain” adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sekelompok masalah terkait mata dan penglihatan yang disebabkan oleh penggunaan komputer, tablet, e-reader, dan ponsel dalam jangka waktu yang lama serta menyebabkan beban pada mata, khususnya pada jarak dekat. Sebagai risiko pekerjaan yang membahayakan kesehatan mata, apakah CVS dapat mencapai 65 hingga 70 persen?semua orang yang menggunakan komputer di seluruh dunia. Disfungsi lapisan air mata, kelainan pada kelopak mata, kornea dan konjungtiva, serta penggunaan obat sistemik tertentu adalah faktor risiko tambahan yang dapat menyebabkan CVS. Pengguna lensa kontak setelah 6 jam penggunaan komputer juga lebih rentan terhadap CVS dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan lensa kontak.

Menggunakan prinsip ergonomi yang baik di tempat kerja dapat membantu mengurangi tekanan pada mata. Monitor harus ditempatkan dengan benar dengan tingkat kecerahan dan kontras yang sesuai. Penelitian yang dilakukan oleh Abhayaratna dan Harkness menemukan bahwa posisi monitor yang baik dapat mengurangi risiko CVS. Menurut rekomendasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa faktor yang menentukan postur yang baik saat melihat komputer. Sebaiknya Anda menjauhkan layar komputer sekitar 40 hingga 75 sentimeter dari mata Anda.

Untuk melindungi layar komputer dari radiasi, gunakan filter. Maksimal 20 derajat kemiringan antara lapisan komputer dan mata. Pastikan ruangan memiliki cahaya yang cukup terang. Berkedip secara teratur melicinkan mata dan mencegah iritasi. Pastikan tempat duduk nyaman. Meletakkan materi referensi di tempat yang mudah dilihat mata, sehingga Anda tidak perlu menggerakkan kepala terlalu sering. Juga, istirahat secara teratur setiap 20-30 menit.

Hindari melihat perangkat seperti telepon pintar atau membaca jarak dekat selama istirahat; sebaliknya, fokuskan pandangan mata ke titik terjauh atau lakukan gerakan mata yang melibatkan fokus jarak dekat dan jarak jauh. Menurut Pratiwi dan Nurianti (2018), istirahat yang cukup dapat membantu mata istirahat dan mengurangi kelelahan. Metode sederhana untuk mengurangi ketegangan pada mata adalah aturan “20-20-20”. Metode ini dapat dicapai dengan mengalihkan pandangan dari monitor setiap dua puluh menit dan fokus pada objek yang berjarak minimal dua puluh kaki atau enam meter. Metode “20-20-20” dapat membuat mata lebih rileks dan lelah. Ini juga sejalan dengan penelitian Raja (2019) yang menemukan bahwa teknik ini efektif untuk mengurangi gejala sindrom visi komputer.

Untuk menjaga kesehatan mata, sangat penting untuk melakukan pencahayaan yang teratur. Hindari pencahayaan yang terlalu terang atau terlalu redup. Menurut Vichitvejpaisal dan Sitthi-Amorn, pencahayaan yang terlalu terang dapat menyebabkan silau, dan pencahayaan yang terlalu redup dapat memaksa mata untuk bekerja lebih banyak. Sebisa mungkin, gunakan pencahayaan alami dan atur dengan baik pencahayaan buatan. Menjaga kesehatan mata juga memerlukan pola makan yang sehat dan kaya nutrisi. Pilih makanan yang kaya akan vitamin A, C, E, dan omega-3, seperti ikan salmon, kacang-kacangan, brokoli, wortel, dan jeruk. Dalam penelitiannya, Ayaki, Murakami, Suzuki, dan Negishi menemukan bahwa konsumsi vitamin A dan makanan yang mengandung omega-3 terkait dengan risiko masalah mata yang lebih rendah.

Pekerjaan back office yang melibatkan penggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama sangat penting untuk menjaga kesehatan mata. Panduan dan rekomendasi praktis di atas dapat membantu pegawai back office dari berbagai usia menjaga kesehatan mata mereka lebih baik. Pastikan untuk terus berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau dokter spesialis mata jika Anda mengalami masalah mata yang berkelanjutan. Pegawai back office dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan dengan menjaga kesehatan mata mereka.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-07-08T155718.635.png
08/Jul/2024

Penerbangan udara semakin populer di kalangan pasien dengan penyakit jantung karena aman, cepat, dan nyaman. Namun, sedikit informasi mengenai masalah yang mungkin dihadapi pasien dengan aritmia selama penerbangan udara, dan tindakan pencegahan apa yang harus dilakukan dengan pasien ini. Dalam ulasan ini, kami akan mempelajari pengobatan pasien yang mengalami masalah konduksi jantung selama penerbangan udara.

Penerbangan udara menjadi opsi yang nyaman, aman, dan cepat bagi banyak orang saat ini, tetapi kondisi ini dapat menimbulkan stres bagi tubuh manusia. Menurut peraturan Federal Aviation Administration, tekanan kabin pesawat komersial tidak boleh melebihi 8.000 kaki, atau 2.438 meter, ketinggian tertinggi. Tekanan pada ketinggian 6.000–8.000 kaki setara dengan sekitar 0,16 dari fraksi oksigen (FiO2) yang dihirup permukaan laut. Selain itu, udara dengan tekanan yang lebih tinggi memiliki kelembaban yang lebih rendah. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan kondisi pasien aritmia menjadi lebih buruk.

 

Tingkat Kecemasan Pada Penerbangan

Menurut beberapa penelitian, hipoksia akut, yang menyebabkan peningkatan aktivasi simpatis, meningkatkan tingkat hormon adrenalin selama penerbangan, sehingga meningkatkan risiko aritmia jantung. Namun, sangat jarang terjadi aritmia yang signifikan selama penerbangan udara. Sampai 2.632 meter di atas permukaan laut, ada peningkatan detak jantung dan ventrikel yang tidak normal, menurut sebuah studi pada sukarelawan pria sehat berusia antara 50 dan 64 tahun.

Frekuensi ektopik juga dikaitkan dengan ketinggian. Temuan ini, bagaimanapun, tidak terkait dengan peningkatan aritmia ventrikel yang berkelanjutan. Dalam studi lain yang melibatkan sukarelawan yang sehat di ruangan yang mensimulasikan ketinggian Gunung Everest, para peneliti menemukan bahwa hipoksia meningkatkan detak jantung dan perubahan temporal pada voltase dan sumbu QRS rata-rata. Meskipun tingkat oksigen dalam darah adalah 49%, elektrokardiografi tidak menunjukkan aritmia.

 

Limitasi Perjalanan Udara untuk Pasien Aritmia

Takikardia supraventrikular paroksismal, fibrilasi atrium, atau atrial flutter tidak terjadi selama perjalanan udara itu sendiri. Tidak ada alasan untuk membatasi pasien dari melakukan penerbangan jika mereka tidak memiliki gejala atau telah stabil secara klinis. Pasien dengan fibrilasi atrium permanen atau persisten dapat melakukan penerbangan setelah menerima pengendalian laju dan antikoagulasi yang cukup. Orang-orang yang memiliki riwayat aritmia ventrikel harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum melakukan perjalanan udara. Namun, orang-orang yang mengalami aritmia supraventrikular atau ventrikel yang tidak terkontrol sebaiknya tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan udara. Penumpang yang ingin melakukan penerbangan dalam waktu satu minggu setelah terapi ablasi vena kanan atau kiri untuk aritmia harus dianggap berisiko tinggi terhadap trombosis vena dalam atau tromboemboli vena karena ada risiko tambahan kejadian tromboemboli selama atau setelah penerbangan.

Seperti yang diketahui, setelah tusukan vena subklavia, implantasi perangkat elektronik jantung dapat menyebabkan pneumotoraks. Mereka biasanya diikuti secara konservatif dan hampir tidak pernah memerlukan intervensi. Akibat risiko ekspansi gas dengan ketinggian selama penerbangan, pasien dengan pneumotoraks berisiko mengalami gangguan pernapasan dan pneumotoraks tensi. Oleh karena itu, pada pasien dengan pneumotoraks yang mengalami masalah setelah pemasangan perangkat, penerbangan harus ditunda hingga dua minggu setelah resolusi radiologis yang lengkap, tanpa memperhatikan apakah intervensi diperlukan. Selama satu hingga dua hari setelah prosedur pemasangan perangkat jantung, pasien tidak benar-benar dilarang untuk melakukan penerbangan.

Selama perjalanan udara, pasien dengan defibrilator jantung implantasi (ICD) paling rentan terhadap aritmia ventrikel berkelanjutan. Namun, hingga saat ini, tidak ada banyak kasus yang menunjukkan bahwa pasien dengan ICD lebih sering mengalami sengatan ICD selama perjalanan udara. Selain itu, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa pasien dengan ICD lebih sering mengalami aritmia atrial berkelanjutan. Apakah hipoksia selama perjalanan udara berhubungan dengan risiko aritmia ventrikel yang lebih tinggi dan aktivasi ICD pada individu yang rentan masih belum diketahui. Telah diusulkan bahwa inhalasi campuran gas dengan kandungan oksigen 10% dapat menyebabkan hipoksemia yang dalam yang dapat dibalikkan. Namun, setelah 30 menit, ambang rangsang tidak berubah ketika tiga belas pasien dengan pacemaker implantasi diletakkan di lingkungan hipobarik setinggi 4000 meter.

 

Persediaan dan Persiapan untuk Perjalanan Udara untuk Pasien Aritmia

Karena alkohol dan kafein dapat menyebabkan dehidrasi di lingkungan yang kurang lembap dan berinteraksi dengan obat-obatan yang sedang digunakan, pasien dengan aritmia harus berhati-hati saat mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol dan kafein selama perjalanan udara. Risiko aritmia dapat meningkat jika pengobatan dihentikan dengan meninggalkan obat di bagasi pesawat, terutama selama perjalanan udara yang lama. Selama perjalanan, pasien harus membawa obat-obatan mereka di tas tangan mereka. Sangat membantu jika pasien membawa elektrokardiogram terbaru mereka. Pasien yang memiliki ICD dan pacemaker harus membawa kartu perangkat mereka.

Aturan Federal Aviation Administration, yang mulai berlaku pada 12 April 2004, mewajibkan setidaknya satu awak penerbangan memiliki defibrilator eksternal otomatis (AED) dan kit medis darurat di pesawat penumpang dengan kapasitas maksimum 7.500 pon. Setiap anggota staf pesawat harus mendapatkan pelatihan tentang penggunaan AED dan resusitasi jantung paru. Aturan ini ditetapkan pada tanggal 12 April 2004. Dalam sebuah studi tentang penggunaan AED oleh salah satu maskapai penerbangan utama di Amerika Serikat, Page et al. menemukan bahwa ketersediaan AED di pesawat komersial dapat menyelamatkan nyawa 93 orang setiap tahunnya karena fibrilasi ventrikel. Tingkat kelangsungan hidup jangka panjang pasien ini berkisar antara 26% hingga 40%, berbeda dengan 2% hingga 5% yang biasanya dilaporkan pada penangkapan di luar rumah sakit.

Perjalanan udara itu sendiri tidak menyebabkan aritmia yang signifikan, dan sangat jarang terjadi aritmia yang signifikan. Pasien dengan aritmia dapat melakukan perjalanan udara dengan aman jika mereka tidak mengalami gejala atau stabil secara klinis.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

CopyRight, 2025. Yayasan RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?