INFO UNTUK ANDA

artikel-2024-08-16T094108.784.png
16/Aug/2024

Untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar manusia, kegiatan makan adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Pola perilaku yang konsisten dihasilkan dari kebiasaan ini. Dengan kemajuan teknologi dan cara masyarakat berpikir lebih cepat, segala sesuatu menjadi lebih cepat. Fast food sering dipilih oleh remaja karena penyajiannya yang cepat, hemat waktu, dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja, harganya terjangkau, dan sesuai dengan selera remaja. Bagi generasi milenial dan anak muda, fast food juga dianggap sebagai makanan bergengsi dan gaya hidup. Jenis makanan instan mulai dari camilan hingga hidangan utama.

Makanan instan semakin populer di kalangan remaja karena jumlah kalori dan energi yang lebih tinggi. Remaja dapat mengonsumsi terlalu banyak energi, lemak, dan gula jika mereka mengonsumsi makanan instan. Makanan instan juga biasanya kurang serat dan tinggi sodium. Akibatnya, semakin banyak makanan instan yang dimakan oleh remaja, semakin besar kemungkinan mereka mengalami obesitas. Lebih dari 1,9 miliar orang dewasa di atas usia 18 tahun mengalami kelebihan berat badan, 600 juta di antaranya mengalami obesitas. Ini adalah sekitar 13% dari populasi dewasa, dengan prevalensi 11% pada pria dan 15% pada wanita.

Makanan siap saji adalah pilihan praktis dan cepat untuk menggantikan makanan rumahan, tetapi seringkali mengandung bahan tambahan seperti pengawet, penyedap, dan pemanis. Penggunaan berlebihan bahan tambahan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti keracunan, kerusakan pada syaraf, ginjal, hati, dan bahkan cacat bawaan. Remaja yang terlalu banyak mengonsumsi makanan siap saji tetapi tidak berolahraga cukup berisiko terkena diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, kanker, dan gangguan lemak darah. Karena makanan ini sering mengandung lemak yang dapat mengakumulasi dalam tubuh, konsumsi berlebihan juga dapat menyebabkan obesitas.

Bahaya ini tidak hanya berdampak pada kesehatan seseorang, tetapi juga berdampak pada lingkungan karena industri makanan siap saji menghasilkan lebih banyak limbah. Pengetahuan, pengaruh teman sebaya, kepraktisan, rasa yang enak, harga yang terjangkau, dan ketersediaan uang tunai adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi makanan siap saji pada remaja. Pilihan makanan seseorang juga dipengaruhi oleh pengetahuan mereka tentang nutrisi, karena memahami nutrisi akan membantu mereka memilih makanan yang memiliki zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik.

 

Faktor-faktor yang dapat memengaruhi bagaimana seseorang mengonsumsi makanan cepat saji

  • Pengetahuan
    Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang remaja, termasuk pengetahuan tentang gizi, dapat memengaruhi perilaku mereka. Akses terhadap informasi, seperti perpustakaan sekolah, laboratorium komputer, dan ruang multimedia, seringkali dikaitkan dengan pengetahuan gizi remaja ini. Kurang pengetahuan tentang nutrisi dan kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang kurang bergizi dapat menyebabkan remaja kekurangan asupan gizi.
  • Pengaruh Rekan
    Kebiasaan makan makanan cepat saji sangat dipengaruhi oleh peran teman sebaya. Remaja cenderung mendapatkan dukungan dari teman sebayanya untuk makan makanan ini, meskipun mereka sudah menyadari bahaya yang mungkin terjadi jika mereka melakukannya terlalu sering.
  • Remaja sering berkumpul di restoran cepat saji
    Mereka menemukan bahwa restoran ini adalah tempat yang bagus untuk bertemu dengan teman-teman, baik untuk melakukan tugas sekolah maupun sekadar berkumpul. Faktor utama yang menarik bagi mereka adalah suasana yang santai dan nyaman, desain interior yang menarik, dan ketersediaan wifi gratis. Hal ini menyebabkan remaja lebih sering pergi ke restoran cepat saji dan makan di sana.
  • Rasa makanan
    Remaja yang sering makan makanan cepat saji percaya bahwa itu enak, mudah didapat, dan dapat meningkatkan nafsu makan mereka. Karena tingginya kandungan minyak, gula, dan garam dalam makanan cepat saji, orang percaya bahwa mereka memiliki rasa yang sedap. Remaja menjadi kecanduan rasa gurih makanan cepat saji karena bahan tambahan seperti MSG, sodium, gula, lemak, dan lainnya.
  • Waktu terbatas
    Memiliki waktu yang terbatas membuat mahasiswa sangat membutuhkan makanan cepat saji. Akibatnya, mereka lebih suka memasak makanan instan yang praktis daripada mematuhi pedoman gizi yang seimbang. Ketika orang tua sibuk dengan pekerjaan dan tidak punya waktu untuk memasak, mereka sering mengandalkan makanan cepat saji. Orang tua bahkan sering mengajak anak-anak mereka makan di restoran sambil menghabiskan waktu bersama keluarga.
  • Harga makanan
    Remaja sering mengunjungi restoran cepat saji karena harganya yang terjangkau dan porsi yang besar. Selain itu, restoran cepat saji sering menawarkan paket hemat dan diskon besar, yang meningkatkan minat remaja untuk makan di sana.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-16T091920.066.png
15/Aug/2024

Aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi orang yang mengalami kanker. Mereka tidak hanya hidup lebih baik, tetapi olahraga juga membantu mereka sembuh. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan stamina dan kebugaran secara keseluruhan serta mengurangi risiko kekambuhan. Apakah seseorang yang menderita kanker harus berhenti melakukan hal-hal tertentu? Meskipun membatasi aktivitas disarankan, beristirahat terlalu lama di tempat tidur dapat berdampak buruk pada pasien. Studi terbaru menunjukkan bahwa olahraga, misalnya, tidak hanya dapat mencegah kanker pada orang yang sehat, tetapi juga dapat membantu pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Kemoterapi adalah pengobatan utama kanker. Pada pasien kanker, pengobatan ini berdampak besar secara fisik dan psikologis. Kondisi medis pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menerima kemoterapi sering membuat jadwal terapi yang telah direncanakan tertunda. Kelelahan adalah masalah umum bagi pasien kemoterapi, yang dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan mereka, seperti aktivitas fisik, kesehatan psikologis, interaksi sosial, dan stabilitas ekonomi.

 

Manfaat Berolahraga untuk Pasien Kanker

Banyak orang yang menderita kanker menghadapi masalah fisik dan psikososial selama dan setelah pengobatan, seperti kelelahan, risiko tinggi mengalami kesedihan, dan penurunan aktivitas dan fungsi fisik. Kesehatan pasien dan kualitas hidup mereka dapat sangat terpengaruh oleh dampak jangka panjang dari masalah ini. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker setelah diagnosis, dan penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik membantu kualitas hidup pasien kanker, mengurangi kelelahan dan distress, dan dapat meningkatkan kesempatan bertahan hidup bagi pasien kanker.

 

Mekanisme Latihan Fisik terhadap Kanker

Olahraga dan berbagai gerakan tubuh lainnya yang membutuhkan energi adalah contoh aktivitas fisik. Aktivitas ini sangat penting untuk kesehatan tubuh karena dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan membantu mencegah kanker. Penyakit yang dikenal sebagai kanker dicirikan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik secara lokal (invasi) maupun menyebar ke bagian tubuh lainnya (metastasis). Penelitian, terutama pada pasien kanker payudara, telah menjelaskan beberapa teori tentang mekanisme aktivitas fisik terhadap kanker.

  • Menurut teori hormonal, estrogen, yang berfungsi sebagai penyebab kanker payudara, meningkatkan pertumbuhan sel-sel epitel payudara. Ini berarti bahwa wanita yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi jika mereka memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Namun, aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga tinggi selama usia reproduksi dapat menurunkan kadar estrogen, sehingga juga menurunkan risiko kanker payudara, bahkan pada wanita menopause. Aktivitas fisik juga dapat menurunkan kadar estron, estradiol, dan androgen, yang merupakan prekursor estrogen.
  • Teori Imunitas mencatat bahwa latihan fisik teratur dan terprogram dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang kuat dapat meningkatkan jumlah dan fungsi sel Natural Killer, yang berperan penting dalam menekan pertumbuhan tumor. Dengan mengenali dan menghilangkan sel-sel abnormal, sistem kekebalan bisa secara efektif mengurangi risiko kanker.
  • Teori Inflamasi menunjukkan bahwa faktor inflamasi yang lebih tinggi, seperti C-reactive Protein (CRP), interleukin 6 (IL6), dan tumor necrosis factor (TNF), dan faktor anti-inflamasi yang lebih rendah, seperti adiponektin, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, persentase lemak tubuh yang tinggi, dan lingkar pinggang yang besar sering dikaitkan dengan tingkat adiponektin yang rendah. Jumlah adiponektin meningkat saat berolahraga, yang dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.

Akibatnya, aktivitas fisik membantu mengurangi risiko kanker payudara melalui regulasi hormonal, meningkatkan sistem kekebalan, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-13T101536.519.png
13/Aug/2024

Di seluruh dunia, hipertensi adalah penyakit tidak menular yang merupakan penyebab utama kematian prematur. Saat ini, diperkirakan bahwa sekitar 22% orang di seluruh dunia menderita hipertensi. Kurang dari 25% orang yang terkena mengendalikan tekanan darah mereka secara aktif. Di seluruh dunia, Afrika memiliki tingkat prevalensi hipertensi tertinggi, dengan 27% dari populasi. Asia Tenggara menempati posisi ketiga, dengan sekitar 25% dari populasi. Mengonsumsi garam yang berlebihan adalah salah satu penyebab tingginya tingkat hipertensi di Indonesia, dengan rata-rata 6,3 gram garam per hari.

Data ini tidak menghitung garam tambahan yang ditambahkan ke makanan jajanan seperti bakso, soto, mie goreng, dan makanan lainnya, serta garam yang digunakan dalam produksi industri. Selain itu, konsumsi makanan jajanan dan produk industri yang mengandung garam telah meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Cara orang mengonsumsi garam berbeda di setiap wilayah Indonesia, tetapi umumnya di luar Pulau Jawa, orang Batak sering kali mengalami hipertensi karena konsumsi garam yang tinggi dalam makanan sehari-hari mereka. Mereka banyak mengonsumsi garam.

Hipertensi dapat disebabkan oleh konsumsi garam atau makanan yang mengandung banyak natrium. Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan pembuluh darah menyerap lebih banyak natrium, yang meningkatkan volume darah dan meningkatkan tekanan darah. Asupan natrium yang berlebihan juga dapat menyebabkan hormon natriouretik meningkat, yang tidak langsung meningkatkan tekanan darah. Orang mungkin lebih suka makan makanan yang banyak garam. Risiko ini dapat meningkat dan mendorong munculnya penyakit tidak menular.

 

Hipertensi pada Lansia

Hipertensi secara signifikan lebih umum pada kelompok usia 60-64 tahun, terutama pada wanita lanjut usia. Karena perempuan memasuki masa menopause setelah usia 45 tahun, mereka juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi. Kesehatan kardiovaskular dapat terpengaruh oleh penurunan elastisitas pembuluh darah karena penurunan produksi estrogen selama menopause. Beberapa faktor, termasuk kurangnya aktivitas fisik, stres, sejarah keluarga, kebiasaan merokok, konsumsi makanan berlemak hewani yang tinggi, kurangnya serat, dan asupan natrium yang tinggi, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat keluarga, jenis kelamin, usia, dan pola konsumsi natrium tinggi adalah beberapa penyebab hipertensi. Tekanan darah seseorang meningkat secara bertahap atau tiba-tiba di atas nilai normal 140 mmHg dikenal sebagai hipertensi. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang dewasa, tetapi lebih sering terjadi pada orang tua karena pembuluh darah arteri mereka menjadi lebih kaku atau kurang elastis. Akibatnya, pembuluh darah tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan tekanan darah meningkat.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, jantung, sirkulasi, dan bahkan mengancam jiwa. Kelebihan lemak, kebiasaan merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko utama hipertensi. Tekanan darah memainkan peran penting dalam peredaran darah tubuh manusia. Keseimbangan fisiologis tubuh dapat dipengaruhi oleh perubahan naik atau turunnya tekanan darah.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, jantung, sirkulasi, dan bahkan mengancam jiwa. Kelebihan lemak, kebiasaan merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko utama hipertensi. Tekanan darah memainkan peran penting dalam peredaran darah tubuh manusia. Keseimbangan fisiologis tubuh dapat dipengaruhi oleh perubahan naik atau turunnya tekanan darah.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-12T103902.429.png
12/Aug/2024

Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan cukup, menyebabkan cairan menumpuk di tungkai dan paru-paru. Selain itu, masalah lain yang dihadapi pasien gagal jantung adalah rehospitalisasi dan rawat inap kembali. Rehospitalisasi ini terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gejala, pengobatan, diet, dan perawatan diri.

Pasien dengan gagal jantung dapat memperbaiki kualitas hidup mereka dan menghindari rehospitalisasi. Ada beberapa tindakan kecil yang sangat penting yang dapat mereka lakukan untuk menghindari ini:

  • Percaya pada pengobatan
    Pahami alasan pengobatan, manfaat, dan potensi efek samping. Untuk mendapatkan pengobatan yang baik, pasien tidak hanya harus minum obat mereka secara teratur, tetapi juga harus melakukannya sesuai atauran yang diberikan oleh dokter, perawat, atau farmasi mereka.
  • Diet rendah garam dan cairan
    Mengurangi konsumsi garam dapat membantu membatu dan mengurangi penumpukan cairan. Garam harus dicampur saat diberikan kepada pasien dengan gagal jantung. Batasan harian garam tidak boleh melebihi 5000 mg atau 5 gram, atau setara dengan 1 sendok teh peres. Tujuannya adalah untuk memantau konsumsi natrium. Jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh dan yang keluar dihitung sebagai pembatasan cairan.Tubuh tidak boleh menerima lebih dari 1,5 hingga 2 liter cairan per hari. 70–80?sesuai dengan kebutuhan cairan orang normal. Berat badan adalah dasar untuk menghitung jumlah cairan yang diperlukan. Kebutuhan cairan pasien dewasa adalah 25 cc/kgBB untuk wanita dan 30 cc/kgBB untuk pria.
  • Kontrol berat badan
    Pasien yang mengalami gagal jantung disarankan untuk mengukur berat badan mereka setiap pagi. Ini akan membantu mereka memutuskan apakah mereka dalam kondisi aman atau harus segera berkonsultasi dengan dokter.
  • Melakukan aktivitas dan Latihan
    Menurut uji klinis dan meta-analisis pada penderita gagal jantung (HFrEF), rehabilitasi dapat meningkatkan kapasitas latihan dan kualitas hidup. Pasien harus tetap melakukan aktivitas dan latihan bahkan jika mereka merasa lelah. Aktivitas yang dilakukan disesuaikan dengan gejala yang dialami setiap pasien. Disarankan untuk berbicara dengan tim gagal jantung dan rehabilitasi tentang olahraga yang aman untuk setiap pasien. Anda harus tetap aktif dan berolahraga setiap hari.
  • Pasien memahami wilayah yang terkait dengan gagal jantung
    • Zona Keamanan (Green Zone): sesuai dengan tujuan terapi
      • Nafas seperti biasa, tidak ada perubahan pola nafas, dan nafas tidak tersengak atau tidak teratur.
      • Berat badan tetap stabil. Tidak ada kenaikan berat badan lebih dari dua kilogram dalam satu minggu.
      • Tidak ada nyeri dada
      • Anda masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa tanpa kehilangan kemampuan.

Saat berada di zona hijau, pasien menimbang berat badan setiap hari, mengonsumsi obat yang diresepkan, dan menjalani pengawasan rutin.

  • Zona Kuning adalah zona peringatan, di mana Anda harus segera menghubungi konsul atau tim gagal jantung (dokter atau perawat gagal jantung) untuk mendapatkan saran jika gejala Anda terus berlanjut.
    • Lebih sulit untuk bernafas daripada biasanya, atau nafas pendek
    • Tidak lama kemudian, bengkak di punggung kaki, pergelangan kaki, betis, atau perut meningkat.
    • Peningkatan berat badan dua kilogram atau lebih dalam waktu dua hingga tiga hari.
    • Merasa tidak bertenaga dan lelah.
    • Pening atau pusing
    • Mengalami ketidaknyamanan

Saat berada dalam area kuning, konsultasikan kondisi Anda saat ini ke dokter Anda. Ikuti saran ahli gagal jantung tentang penggantian obat yang sesuai dengan perubahan kondisi.

  • Zona peringatan merah: hubungi perawat gagal jantung, dokter, atau UGD segera.
    • Meskipun sudah istirahat, sesak napas yang tak kunjung reda
    • Nyeri dada baru-baru ini dan nyeri di dada
    • Berdebar > 140x/mnt
    • Binggung atau tidak dapat berpikir dengan jelas

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-10T094328.329.png
10/Aug/2024

Spondilitis tuberkulosis (TB), juga dikenal sebagai Pott’s disease, disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang tulang belakang. Bakteri tuberkulosis yang hidup di parenkim paru dapat menyebabkan TB paru, tetapi bakteri ini juga dapat menginfeksi organ tubuh yang lain, seperti tulang. Spondilitis tuberculosis, juga dikenal sebagai penyakit Pott, adalah infeksi TBC yang menyerang tulang belakang.

Jumlah kasus TB tertinggi di dunia berada di bawah India, Cina, dan Indonesia. Penyakit ini sulit didiagnosis secara dini, sehingga pasien sering menerima pengobatan ketika mereka sudah mengalami kelainan bentuk kifosis dan cedera neurologis. Saat terdapat kelainan bentuk tulang belakang yang parah dan gangguan neurologis yang signifikan seperti paraplegia atau kelumpuhan kaki, diagnosis biasanya baru dapat ditegakkan pada stadium lanjut.

 

Gejala Spondilitis TB

Gejala klinis pasien TB biasanya termasuk penurunan berat badan selama tiga bulan berturut-turut tanpa alasan yang jelas, demam yang berlangsung lama tanpa alasan yang jelas, pembesaran kelenjar getah bening, batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, berkeringat di malam hari, dan diare berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan diare, disertai dengan benjolan di area perut dan tanda-tanda cairan di dalamnya. Nyeri punggung adalah gejala paling awal dan paling umum dari spondilitis TB. Nyeri ini berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan dan terjadi pada area tertentu atau menjalar, yang berasal dari peradangan atau saraf yang tertekan. Selanjutnya, spondilitis TB dapat menunjukkan gejala lain, seperti:

  • Tulang belakang yang kaku
  • Nyeri pada tulang atau jaringan sendi
  • Abses, bengkak pada sendi atau tulang
  • Gibbus atau tulang belakang bungkuk
  • Gejala neurologis seperti kelemahan, kelumpuhan, dan kesemutan anggota gerak

 

Faktor Risiko Spondilitis TB

Semua orang dapat terkena tuberkulosis, tetapi mereka yang memiliki faktor risiko berikut lebih rentan:

  • Memiliki riwayat penyakit tuberkulosis sebelumnya
  • Berhubungan dengan individu yang telah terinfeksi tuberkulosis selama waktu yang lama
  • Tinggal di kota dengan banyak orang
  • Menggunakan obat imunosupresan, seperti kortikosteroid
  • Memiliki salah satu atau lebih riwayat penyalahgunaan obat, diabetes melitus (DM), alkoholisme, malnutrisi, HIV (virus kekebalan manusia), kekurangan vitamin D, atau gangguan ginjal kronis.

 

Cara Penularan Spondilitis TB

Penderita tuberkulosis paru dapat mengalami spondilotis tuberkulosis, tetapi orang yang tidak pernah mengalami tuberkulosis sebelumnya juga dapat mengalaminya. Pada saat seorang penderita TB batuk, bersin, atau berbicara, Mycobacterium tuberculosis keluar ke udara melalui percikan air liur, juga dikenal sebagai droplet. Orang lain menghirup kuman TB ke paru-paru mereka melalui saluran pernafasan, di mana ia dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ini dikenal sebagai TB Ekstra Paru. Kuman TB dilawan oleh daya tahan tubuh. Orang yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat tetap sehat, tetapi orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah menjadi sakit TB. Pada spondilitis TB, kuman TB dapat masuk ke tulang belakang dan menyebabkan peradangan.

 

Komplikasi Spondilitis TB

Kifosis berat adalah komplikasi yang dapat terjadi dari spondilitis tuberkulosis. Ini terjadi karena kerusakan tulang yang parah yang menyebabkan paraplegia pada ekstremitas, yang dikenal sebagai paraplegia Pott.

 

Pencegahan Spondilitis TB

Satu-satunya cara untuk mencegah tuberkulosis adalah menghentikan penyebaran penyakit. Bayi yang diberi vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi tuberkulosis. Cara lain untuk mencegah penularan tuberkulosis adalah sebagai berikut:

  • Menjemur alas tidur untuk menghindari kelembapan
  • Sirkulasi udara rumah yang baik dan cukup sinar matahari
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri
  • Olahraga rutin
  • Konsumsi makanan yang kaya nutrisi
  • Jangan merokok
  • Jika Anda batuk, Anda dapat mengikuti kebiasaan sehat saat batuk, seperti memakai masker, minum obat yang diresepkan oleh dokter secara teratur, menutup mulut saat batuk dan bersin dengan tissue, buang tissue ke tempat sampah, dan cuci tangan dengan air dan sabun.

 

Pengobatan Spondilits TB

Pengobatan spondilitis tuberkulosis diutamakan dengan obat antituberkulosis dan imobilisasi menggunakan korset. Pengobatan dapat disesuaikan dengan informasi kepekaan kuman terhadap obat. Perbaikan gejala klinis pasien biasanya menentukan kelanjutan pengobatan. Tulang belakang dapat dilindungi dalam posisi ekstensi, terutama selama fase akut, jika diobati dengan korset. Dokter akan merekomendasikan operasi tulang belakang jika ada indikasi tuberkulosis spondilitis. Latihan Range of Motion (ROM) pada anggota gerak juga sangat penting dalam pengobatan spondilitis tuberkulosis. Tujuan latihan ROM adalah untuk menghindari atrofi dan kontraktur otot pada ekstremitas, terutama ekstremitas bawah, setelah penyakit tersebut disembuhkan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-09T093812.170.png
09/Aug/2024

Salah satu masalah besar di dunia kesehatan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan salah satu penyebab kematian tersering di Indonesia sebelum pandemi COVID-19 dalam tiga tahun terakhir. Data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2021 menunjukkan bahwa penyakit jantung menyebabkan 17,8 juta kematian, atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun. Serangan jantung adalah penyakit jantung yang paling sering menyebabkan kematian.

Lebih dari 40% kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah adalah akibat serangan jantung dan stroke. Jumlah kasus penyakit jantung meningkat dari 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018 menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Hingga saat ini, penyakit jantung masih merupakan biaya kesehatan terbesar di Indonesia.

Ketika aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung berhenti atau berkurang secara signifikan, itu disebut serangan jantung. Ini terjadi karena pembuluh darah koroner menyempit karena penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain yang membentuk plak. Apabila plak pecah, terjadi pembekuan darah, yang dapat menghambat aliran darah ke otot jantung, menyebabkan kematian atau kerusakan. Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, diet tinggi lemak dan kolesterol, konsumsi alkohol berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan stres mental, adalah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan plak dan serangan jantung. Usia, riwayat keluarga, dan gen juga dapat memengaruhi timbulnya plak pada pembuluh darah koroner. Selain itu, diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah tepi, dan kondisi medis lainnya dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Serangan jantung, juga dikenal sebagai infark miokard, seringkali dikaitkan dengan penyakit pada pria, tetapi juga merupakan risiko serius bagi wanita. Studi menunjukkan bahwa gejala serangan jantung pada wanita seringkali berbeda dan lebih sulit untuk diidentifikasi dibandingkan dengan gejala pada pria. Gejalanya tidak selalu termasuk nyeri dada biasa yang dikaitkan dengan serangan jantung.

Pada tahap awal kondisi aterosklerosis, pasien mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi saat arteri jantung menyempit lebih dari 70%, gejala seperti nyeri otot atau kram otot dapat muncul. Pada beberapa orang, sistem sirkulasi kolateral, yaitu jaringan pembuluh darah terdekat yang memperluas untuk mengkompensasi pembatasan aliran darah, dapat membantu mereka menghindari serangan jantung, sehingga gejala awal dapat tersamarkan. Beberapa faktor risiko yang mungkin terjadi pada wanita termasuk:

  • Diabetes: Wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terjadi penyakit jantung dibandingkan dengan pria dengan diabetes. Diabetes juga dapat menyebabkan nyeri, meningkatkan risiko serangan jantung tanpa gejala.
  • Stres emosional dan depresi: Depresi dapat memengaruhi kesehatan jantung wanita dibandingkan dengan pria, dan membuat sulit menjalani gaya hidup sehat dan mengikuti pengobatan yang disarankan untuk kondisi kesehatan lainnya.
  • Merokok: Wanita memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi daripada pria karena merokok.
  • Kurang aktivitas: kurang aktivitas adalah faktor risiko utama penyakit jantung.
  • Menopause: Risiko penyakit pembuluh darah meningkat jika kadar estrogen rendah setelah menopause.
  • kehamilan komplikasi Wanita yang mengalami tekanan darah tinggi atau diabetes selama kehamilan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami tekanan darah tinggi atau diabetes di kemudian hari.
  • Riwayat keluarga yang memiliki penyakit jantung dini, yang meningkatkan risiko pada wanita.
  • Riwayat penyakit inflamasi. RA, lupus, dan penyakit inflamasi lainnya dapat meningkatkan risiko pria dan wanita terkena penyakit jantung.

 

Gejala Serangan Jantung pada Wanita

Dibandingkan dengan pria, gejala serangan jantung pada wanita sering kali berbeda. Meskipun nyeri dada adalah gejala umum, wanita juga dapat mengalami ketegangan atau tekanan di dada, serta gejala lain seperti:

  • Rasa tidak nyaman di leher, rahang, bahu, punggung atas, atau perut
  • Sesak napas
  • Nyeri di salah satu lengan atau keduanya
  • Mual dan muntah
  • Keringat yang terlalu banyak
  • Rasa lelah atau pusing berputar
  • Tingkat kelelahan yang tidak lazim, dan
  • Rasa terbakar di dada yang berkaitan dengan masalah pencernaan

Wanita memiliki pembuluh darah yang lebih kecil yang tersumbat, yang membuat gejala mereka kurang jelas. Wanita juga dapat mengalami gejala saat istirahat atau tidur, dan stres emosional dapat menyebabkan serangan jantung. Selain itu, deteksi dini dan perawatan serangan jantung pada wanita dapat menjadi lebih sulit karena kurangnya kesadaran tentang masalah ini di kalangan wanita dan profesional kesehatan. Mengetahui gejala yang umum pada wanita dapat menjadi langkah penting dalam mendeteksi serangan jantung secara dini, yang meningkatkan tingkat keberhasilan penanganan dan harapan hidup.

 

Pencegahan Serangan Jantung

Ini adalah tindakan sehat yang penting untuk diingat untuk mencegah serangan jantung:

  • Diet seimbang
  • Istirahat cukup
  • Periksa kesehatan secara rutin
  • Berolahraga secara teratur
  • Kelola stress
  • Menghindari rokok

Risiko serangan jantung dapat diminimalkan jika tindakan pencegahan ini diterapkan dengan baik dan konsisten. Sangat penting untuk memahami perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung. Serangan jantung dapat menyebabkan henti jantung, tetapi serangan jantung terjadi ketika aliran darah terhenti. Jadi, jika Anda mengalami gejala serangan jantung atau ragu-ragu tentang gejala tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter Anda atau langsung ke fasilitas kesehatan terdekat.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-07T153325.728.png
07/Aug/2024

Dengan suasana hati yang rendah dan minat yang berkurang dalam kegiatan yang biasanya menyenangkan, gangguan depresi dikenal sebagai gangguan. Jika karakteristik ini dikombinasikan dengan sejumlah gejala lain, seperti penurunan nafsu makan atau makan berlebihan, insomnia atau kelelahan, lemas, harga diri rendah, perasaan tidak berharga atau bersalah, kesulitan berkonsentrasi, dan pikiran terus-menerus tentang bunuh diri.

Terapi kognitif berbasis kesadaran, juga dikenal sebagai Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT), adalah salah satu jenis psikoterapi yang dikembangkan untuk mengurangi tingkat depresi dan kekambuhan.

Dengan tujuan membantu orang yang mengalami kerentanan terhadap depresi, Zindel Segal, John Teasdale, dan Mark Williams mengembangkan program terapi kelompok manual yang dikenal sebagai MBT.

Kemampuan yang lebih besar untuk melakukan kontrol diri dan regulasi diri dikenal sebagai kesadaran. Kesadaran membantu seseorang menyesuaikan diri dengan kebutuhan, perasaan, dan nilai-nilai mereka sesuai dengan keadaan tertentu. Mindfulness dapat membantu seseorang memiliki kontrol diri yang baik dan meningkatkan kepekaan mereka terhadap hal-hal yang sedang terjadi. Saat seseorang berada dalam kondisi kesadaran, kesadaran akan membantu mereka melihat berbagai situasi yang tidak nyaman dan perasaan tertekan secara lebih jelas. Ini akan memberi mereka cara baru untuk melihat masalah dan solusi alternatifnya.

Kondisi mindful akan mengajarkan seseorang bahwa mereka memiliki kendali atas pilihan mereka dalam hidup. Ini akan mendorong sikap responsif dan penerimaan terhadap keadaan di sekitarnya, yang dapat membantu mereka berkembang, menguatkan, dan menyembuhkan.

Beberapa terapis mindfulness mungkin menggunakan pendekatan dan skrip yang berbeda, tetapi semua memiliki tujuan yang sama. Jumlah sesi yang diberikan juga bervariasi sesuai kebutuhan, dengan durasi setidaknya 60 menit. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas yang dapat dilakukan dalam terapi mindfulness.

 

Mindfulness pada Nafas

Latihan napas adalah salah satu bentuk meditasi penting. Ini dapat membantu kita menyesuaikan diri dengan suatu sesi dan meningkatkan kesadaran kita akan bernapas. Metode yang biasa digunakan adalah ruang bernapas 3 menit.

 

Mindfulness pada Indra

Dimungkinkan untuk mencakup peningkatan kesadaran dari semua indera kita, termasuk penciuman, penglihatan, pendengaran, dan pergerakan. Tujuannya adalah untuk mendorong penerimaan dan orientasi terhadap lingkungan sekitar.

 

Melepaskan Emosi

Tujuan dari sesi ini adalah untuk melepaskan tekanan emosi. Ini bukan berarti kita menolak atau menghilangkan perasaan kita; sebaliknya, itu berarti kita belajar untuk menerima dan menerima setiap emosi yang sulit yang kita alami.

 

Mengenali Apa yang Kita Butuhkan

Dengan bantuan sesi ini, kita dapat lebih memahami apa yang kita butuhkan pada tingkat yang lebih dalam. Seperti perasaan kasih sayang, pengetahuan, dan dukungan

 

Menggunakan akronim RAIN untuk mengelola Emosi dan Pikiran yang Sulit

Recognize (kenali), Allow (terima), Investigate (identifikasi), dan Nourish adalah singkatan dari RAIN.

 

Body Scan (Pemindaian Tubuh)

meningkatkan kesadaran tubuh secara keseluruhan, dari kepala hingga kaki.

 

Klien yang menerima terapi kesadaran diri akan diarahkan untuk mencapai kesadaran diri melalui berbagai teknik relaksasi nafas dalam, visualisasi mental, dan meditasi. Ini adalah alasan mengapa terapi ini terbukti dapat mengurangi tingkat depresi mereka.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-06T111107.889.png
06/Aug/2024

Diet adalah rencana pola makan yang disesuaikan dengan tujuan seseorang untuk melakukannya. Diet rendah garam memungkinkan penderita hipertensi untuk mengurangi jumlah garam dapur dalam makanan dan minuman mereka. Penurunan tekanan darah dapat dicapai dengan memantau tekanan darah, mengubah gaya hidup Anda, dan mengonsumsi obat antihipertensi. berkaitan dengan perubahan gaya hidup, seperti diet rendah garam atau mengurangi asupan garam. Kelebihan garam dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, seperti Edema atau Asites, serta hipertensi.

Tujuan diet rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan mempertahankannya menuju normal. Diet rendah garam sangat penting untuk pasien hipertensi karena tingkat keparahannya bervariasi. Salah satu cara untuk mengontrol tekanan darah adalah dengan mengurangi asupan natrium Anda dengan menjaga diet Anda rendah garam. Untuk menjaga perubahan tekanan darah dan diet rendah garam, dukungan keluarga sangat penting. karena keluarga dapat membantu menjaga pola makan yang sehat, berpartisipasi dalam olahraga bersama, dan mengingatkan pasien untuk melakukan konsultasi tekanan darah secara teratur.

 

Tujuan Diet Rendah Garam

Diet rendah natrium dirancang untuk membantu menurunkan tekanan darah pasien hipertensi dengan menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh.

 

Syarat Diet Rendah Garam

  • Banyak energi, protein, mineral, dan vitamin yang diperlukan.
  • Makanan dibuat sesuai dengan kondisi penderita.
  • Jumlah natrium yang diberikan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit dan obat yang diberikan.

 

Pelaksanaan Diet Rendah Garam

mengontrol konsumsi natrium. Garam dapur adalah sumber utamanya. Karena hampir semua makanan mengandung natrium, baik hewani maupun nabati, Anda dapat mengonsumsi setengah hingga setengah sendok teh setiap hari.

 

Tingkatan Diet Rendah Garam

  • Pada penderita hipertensi berat, diet rendah garam tingkat I atau 200-400 mg Na. Perbanyak konsumsi air putih, sayuran, dan buah, dan hindari makanan dengan banyak natrium.
  • Diet rendah garam tingkat II 600-800 mg memungkinkan penambahan garam dapur dalam pengolahan makanan hanya setengan sendok teh atau 2 gram; penderita hipertensi yang tidak terlalu berat tetap harus menghindari makanan dengan kadar natrium tinggi.
  • Pada penderita hipertensi ringan, diet rendah garam III 1000-1200 mg Na dapat ditambahkan dengan satu sendok teh atau 4 gram garam dapur.

 

Penyajian Makanan Sehari-hari

  • Menggabungkan bahan-bahan seperti kencur, jahe, brambang bawang, gula, dan lain-lain untuk meningkatkan rasa tawar.
  • Untuk menghindari penggunaan garam yang berlebihan, bubuhkan garam sesekali di atas meja.
  • Meningkatkan asupan kalium Anda dengan buah dan sayuran.

 

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

  • Makanan Karbohidrat yang Disarankan:
    Beras, kentang, terigu, singkong, tepung tapioka, gula, dan makanan yang dibuat tanpa garam dapur
  • Bahan Karbohidrat yang Tidak Sebaiknya Dikonsumsi:
    Makanan yang dibuat dari hidrat arang dengan menambah garam dapur, baking powder, dan soda kue; contohnya adalah roti, biskuit, mie bihun, makaroni, dan kue kering.
  • Makanan yang Disarankan untuk Konsumsi Protein Hewani:
    Maksimal 100 gram daging, ayam, dan ikan setiap hari; 1 telur setiap hari; dan 200 gram susu setiap hari.
  • Makanan yang Tidak Sebaiknya Anda Makan yang Mengandung Protein Hewani:
    Sanden, ikan asin, makanan kalengan, telur asin, sosis, keju, kornet, ebi, atau udang kering
  • Makanan Protein Nabati yang Disarankan:
    Semua kacang-kacangan dan produknya diproses dan dimasak tanpa menggunakan garam.
  • Makanan Protein Nabati yang Disarankan:
    Semua kacang kacangan yang dimasak dengan natrium
  • Makanan Sayuran yang Disarankan:
    Sayuran segar dan sayuran yang disimpan tanpa garam dapur atau natrium benzoate
  • Makanan Sayuran yang Tidak Sebaiknya Anda Makan:
    Sayuran dalam kaleng, asinan, dan acar adalah contoh sayuran yang dimasak dan disimpan dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya.
  • Buah-buahan yang Dianjurkan :
    Semua buah-buahan segar, buah yang diawetkan tanpa garam dapur.
  • Buah-buahan yang Tidak Dianjurkan :
    Buah-buahan yang diawetkan dalam dapur.
  • Bahan Makan Lemak yang Dianjurkan :
    Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.
  • Bahan Makan Lemak yang Tidak Dianjurkan :
    Margarin dan mentega biasa.
  • Minuman yang Dianjurkan:
    Teh, jus buah, jus sayuran, dan air putih.
  • Minuman Yang Tidak Dianjurkan :
    Minuman ringan, coklat, kafein, alkohol.
  • Bahan Makan Bumbu-bumbuan yang Dianjurkan :
    Semua bumbu-bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur.
  • Bahan Makan Bumbu-bumbuan yang tidak Dianjurkan :
    Minuman ringan, coklat, kafein, alkohol, baking powder, soda kue, bumbu-bumbu yang mengandung garam dapur, seperti kecap, terasi, saus tomat, dan tauco.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-05T091903.414.png
05/Aug/2024

Senyawa vitamin A memainkan peran penting dalam mengatur pertumbuhan sel, diferensiasi sel, dan sintesis protein, yang membantu penglihatan, melindungi tubuh dari kanker, perkembangan embrio, dan menjaga kesehatan kulit. Retinal dan asam retinoat adalah bentuk aktif vitamin A yang berfungsi pada fungsi penglihatan, sedangkan asam retinoat berfungsi pada kulit, mempengaruhi proliferasi dan diferensiasi keratinosit. Oleh karena itu, gangguan keratinisasi seperti phrynoderma, dermatomalacia, xerosis, xerostomia, hyposmia, dan hypogeusia dikaitkan dengan penyakit kulit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Vitamin A berfungsi sebagai antioksidan, mengurangi ukuran dan sekresi kelenjar sebasea, dan menjaga proses diferensiasi keratinosit kulit tetap normal.

Oleh karena itu, vitamin A telah banyak dikembangkan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, termasuk akne vulgaris, psoriasis, likhen planus, foto penuaan dan kerusakan foto, dan keganasan kulit. Saat ini, berbagai macam vitamin telah banyak digunakan untuk memberikan nutrisi dan menjaga kulit tetap sehat, serta untuk mengobati berbagai penyakit kulit. Tubuh menggunakan kulit sebagai alat pertahanan utamanya terhadap ancaman dari luar, seperti radiasi ultraviolet, infeksi bakteri, dan stres mekanik dan kimia. Oleh karena itu, kulit harus diberikan pasokan mikronutrien yang cukup, termasuk berbagai jenis vitamin, untuk menjaga integritas dan fungsi bariernya.

 

Defisiensi Vitamin A

Kadar serum retinol dalam darah di bawah 20 g/dl (nilai normal plasma retinol adalah antara 20 dan 50 mcg/dL), dan kadar karotenoid di bawah 50 mcg/dL. Karakteristik manifestasi klinis dapat digunakan untuk mencurigai kekurangan vitamin A dalam tubuh dan hasilnya dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan kadar vitamin A serum (plasma retinol). Salah satu manifestasi klinis kekurangan Vitamin A dapat berupa masalah pada mata, kulit, atau mukokutaneus. Gangguan pada mata biasanya merupakan tanda pertama. Pada kondisi di mana vitamin A kurang, jaringan epitel di mata, paru-paru, dan usus menjadi rusak. Ini karena turnover atau pergantian sel epitel yang tinggi.

Phrynoderma, atau “kulit katak”, adalah kelainan kulit kering bersisik yang umum dialami pasien yang kekurangan vitamin A. Secara klinis, papula hiperkeratotik berkisar dari bentukan filiformis hingga papula kecil berbentuk kerucut dengan sumbatan intrafollicular sentral hingga papula besar dengan pusat bertanduk masif. Lesi pertama kali muncul pada permukaan ekstensor pada ekstremitas, bahu, dan kaki. Phrynoderma juga terjadi pada 5% pasien dengan manifestasi okular karena kekurangan vitamin A. Phrynoderma ini bukan contoh klinis spesifik dari kekurangan vitamin A; kekurangan vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, dan malnutrisi juga dapat menyebabkannya.

 

Pencegahan Defisiensi Vitamin A

Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung provitamin A banyak, seperti mangga, pepaya, dan sayuran berdaun hijau gelap, serta makanan hewani seperti kuning telur, ayam, dan hati. Untuk melindungi anak dari kekurangan vitamin A, anak-anak usia 6-11 tahun dapat menerima suplemen oral retinil palmitat 110 mg atau 66 mg retinil asetat (200.000 IU vitamin A) dan setengah dosis untuk anak-anak tersebut setiap 4-6 bulan.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


artikel-2024-08-02T093842.600.png
02/Aug/2024

Pingsan, juga dikenal sebagai sinkop, adalah ketika seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran karena kekurangan nutrisi otak. Permulaan yang tiba-tiba, durasi yang pendek, dan pemulihan kesadaran kembali yang spontan adalah tanda pingsan. Kepanasan, kekurangan cairan, keringat berlebih, kelelahan, atau terkumpulnya darah di kaki karena perubahan posisi dari duduk atau tidur ke berdiri adalah beberapa penyebab ringan pingsan. Namun, kondisi yang berbahaya seperti penyakit jantung atau gangguan sistem saraf pusat juga dapat menyebabkan pingsan. Salah satu gejala henti jantung mendadak adalah pingsan, menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Wisten dan kolega pada Scandinavian Cardiovascular Journal. Artikel ini akan berkonsentrasi pada bagaimana penyakit jantung dapat menyebabkan pingsan.

 

Penyebab Pingsan pada Penyakit Jantung

Beberapa penyebab pingsan pada penyakit jantung adalah gangguan irama jantung, penyempitan pembuluh darah, gangguan katup jantung, penyumbatan pembuluh darah jantung, dan kelainan struktural jantung.

  • Aritmia adalah gangguan irama jantung
    Aritmia adalah keadaan di mana detak jantung yang tidak normal mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh. Aritmia jantung dapat menyebabkan pingsan, yang seringkali tidak terduga, menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Brignole dan kolega pada European Heart Journal. Pingsan dapat terjadi karena salah satu dari dua jenis aritmia: fibrilasi atrium, yang terjadi ketika serambi jantung berdetak secara tidak teratur dan tidak efisien, dan bradikardia, yang terjadi ketika detak jantung terlalu lambat. Kondisi ini dapat menyebabkan pingsan karena kurangnya aliran darah ke otak.
  • Penyakit katup jantung
    Kakunya katup aorta katup yang terletak antara bilik jantung kiri dan seluruh tubuh atau katup mitral kakunya katup ini dapat mengurangi aliran darah ke otak dan menyebabkan pingsan.
  • Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah jantung
    Penyumbatan pembuluh darah koroner atau pembuluh darah jantung adalah ketika pembuluh darah yang mengirimkan darah ke jantung menyempit. Studi yang dipublikasikan pada American Journal of Emergency Medicine oleh Olde Nordkamp dan kolega menemukan bahwa penyakit jantung koroner adalah penyebab utama pingsan pada orang lanjut usia. Selain itu, studi yang dipublikasikan oleh Moya dan kolega pada European Heart Journal menemukan bahwa pingsan yang disebabkan oleh serangan jantung akibat penyumbatan memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan pingsan yang disebabkan oleh penyebab non-jantung.
  • Kelainan struktural yang terjadi pada jantung
    Kelainan struktural jantung, termasuk penyakit jantung bawaan, juga dapat menyebabkan pingsan. Kelainan struktural ini dapat mengganggu aliran darah normal, menyebabkan pingsan. Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Khairy dan kolega pada Canadian Journal of Cardiology, penyempitan saluran keluar jantung dapat dikaitkan dengan pingsan anak-anak yang menderita penyakit jantung bawaan.

 

Karakteristik Pingsan Karena Kelainan Jantung

Beberapa tanda pingsan yang menunjukkan kelainan jantung adalah: Pingsan yang disebabkan oleh kelainan jantung sangat berbahaya.

  • Pusing saat berbaring atau bergerak
  • Pingsan yang didahului oleh perasaan berdebar yang tiba-tiba
  • Riwayat kematian mendadak pada usia muda dengan sebab yang tidak jelas di keluarga
  • Riwayat penyakit jantung koroner atau gangguan struktur jantung

 

Hal yang Dilakukan Dokter

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan jika dicurigai bahwa Anda mengalami pingsan akibat jantung. Selain melakukan wawancara untuk mengetahui ciri-ciri pingsan dan riwayat penyakit sebelumnya Anda, dokter juga akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti elektrokardiografi (EKG), rekam jantung, ekokardiografi (USG), atau ultrasonografi (USG). Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu memasang perekam listrik implan untuk melacak jantung Anda.

 

Pengobatan dan Pencegahan

Penanganan dan pencegahan pingsan yang disebabkan oleh penyakit jantung bergantung pada penyebab utamanya. Setelah tenaga medis melakukan evaluasi menyeluruh, pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien dapat disarankan. Beberapa bentuk perawatan yang mungkin digunakan termasuk:

  • Penggunaan Obat: Dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasi masalah jantung yang menyebabkan pingsan.
  • Perubahan gaya hidup: Menjaga kesehatan jantung dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti makan makanan yang seimbang dan berolahraga secara teratur, dapat membantu.
  • Intervensi bedah: Kelainan jantung yang menyebabkan pingsan kadang-kadang memerlukan pembedahan.

Selain pengobatan medis, penting untuk mencegah pingsan akibat penyakit jantung:

  • Menghindari kekurangan cairan: Pastikan Anda minum cukup untuk menghindari dehidrasi, yang dapat menyebabkan tekanan darah turun.
  • Mengonsumsi makanan sehat: Menjaga pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi dapat membantu kesehatan jantung Anda.
  • Mengendalikan Stres: Teknik seperti yoga atau meditasi dapat membantu menjaga detak jantung tetap stabil dan mencegah pingsan.
  • Mematuhi pengobatan: Anda harus mematuhi petunjuk dokter jika Anda diberi obat untuk masalah jantung.

 

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan dan membutuhkan penanganan untuk penyakit yang Anda alami, Anda bisa berkunjung ke RSI A. Yani agar segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan penyakit Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di:

  • (031) 8284505

Atau Anda bisa mengunjungi RSI A. Yani di Jl. Achmad Yani No.2-4, Wonokromo, Surabaya


rsi lam putih

Kesembuhan datang dari Allah, keselamatan dan kepuasan pasien tanggung jawab kami

CopyRight, 2025. Yayasan RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA | Managed by Markbro

WeCreativez WhatsApp Support
Tim Customer Care Kami. Siap membantu!
Assalamu'alaikum, Apa yang bisa kami bantu?